Tugas Makalah Kelompok 6 Biaya Produksi Rev
Tugas Makalah Kelompok 6 Biaya Produksi Rev
BIAYA PRODUKSI
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah “Biaya Produksi” ini tanpa ada halangan satu apapun.
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan rasa terimakasih kami kepada
dosen pengampu mata kuliah mikro ekonomi, Bapak Surpiko Hapsoro
Darpito, S.E., M.Si. yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Rasa terimakasih juga kami
sampaikan kepada anggota kelompok kami yang atas kerjasamanya dapat
menyusun dan menyelaisan tugas makalah “Biaya Prod uksi” ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi isi materi, penulisan, maupun bahasanya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran membangun agar
kedepannya kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
Semoga makalah yang kami sususn ini dapat menambah wawasan pembaca
mengenai biaya produksi dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan .................................................................................. 4
A. Kata pengantar ................................................................................ 4
B. Rumusan masalah ............................................................................ 4
C. Tujuan penulisan ............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 6
A. Apakah Yang Dimaksud Dengan Biaya .............................................. 6
A.1. Pendapatan, Biaya Total, dan Keuntungan .................................. 6
A.2. Biaya sebagai Bi aya Keuntungan ............................................... 7
A.3. Biaya Modal Sebagai Biaya Kesemptan ...................................... 9
A.4. Keuntungan Ekonomi versus Keuntungan Akuntansi .................... 9
B. Pruduksi dan Biaya ........................................................................ 10
B.1. Fungsi Produksi ...................................................................... 10
B.2. Dari Fungsi Produksi ke Kurva Biaya Total ........................................................... 12
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah perusahaan, baik itu merupakan perusahaan skala kecil
maupun skala besar pastinya memiliki proses produki di dalamnya.
Hal ini terjadi karena perusahaan disini berperan sebagai produsen.
Untuk melaksanakan kegiatan produksinya ini produsen mem erlukan
berbagai macam hal untuk menunjang kegiatan produksi ini. Untuk
memperoleh penunjang kegiatan produksi ini perusahaan perlu
mengeluarkan biaya.
Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai biaya -biaya apa saja
yang dibutuhkan oleh produsen untuk men unjang kegiatan produksi.
Biaya-biaya tersebut disebut juga dengan biaya produksi. Ada banyak
aspek yang termasuk dalam biaya produksi ini. Biaya produksi ini
kemudian juga akan memengaru hal -hal lain. Biaya produksi akan
memengaruhi keputusan -keputusan mengenai harga dan jumlah
produksi.
iv
3. Apa saja ukuran biaya itu?
4. Apa itu biaya jangka panjang dan biaya jangka pendek?
C. Tujuan penulisan
1. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan biaya produksi.
2. Mampu menjelaskan mengenai produksi dan biaya.
3. Mampu menjelaskan berbagai macam ukuran biaya.
4. Mampu menjelaskan mengani biaya jangka panjang dan biaya
jangka pendek.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Lalu bagaimana cara kita untuk dapat menghitung pendapatan
total dan biaya total? Sebagai gambaran menghitung pendapatan
total adalah sebagai berikut. Ketika sebuah perusahaan menjual
roti sebanyak 1000 buah pe ngan harga Rp 1.000 maka
pendapatan totalperusahaan tersebut adalah Rp 100.000.
kemudian mengenai biaya total cara perhitungannya tidaklah
sesederhana pendapatan total. Ada aspek lain yang masuk di
dalamnya.
Dalam pembuatan roti kita tidak hanya membutuh kan bahan baku
saja yang kebutuhannya sesuai dengan jumlah produksi yagn kita
inginkan. Namun, ada hal -hal yang pasti kita butuhkan di setiap
kita memproduksi roti seperti oven, mixer, cetakan kue, dan
berbagai alat lainnya. Dalam hal ini barang -barang barang
tersebut dinamakan dengan biaya tetap ( fix cost ). Untuk
mendapatkan perhitungan mengenai biaya total kita harus
menambahkan biaya tetap ini dengan biaya bahan -bahan yang
dikeluarkan untuk memproduksi kue. Jadi, total pendapatan
didapat dari penjumlahan biaya tetap ditambah dengan biaya
untuk membuat satu roti di kalikan jumlah produksi
A.2. Biaya sebagai Biaya Ke sempatan
Biaya merupakan suatu hal yang dikorbankan untuk mendapat
suatu keinginan. Biaya kesempatan ini mengacu pada kepada
semua hal yang haru s dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu.
Berbicara mengenai biaya produksi suatu perusahaan, biaya
7
tersebut mencakup semua biaya kesempatan untukk memproduksi
barang atau jasa.
Biaya kesempatan produksi kadang kali akan terlihat jelas dan
terkadang juga te rlihat tidak jelas. Sebagai contoh ketika Anda
mengeluarkan biaya sebesar Rp 10.000 untuk membeli tepung
ketika akan memproduksi roti sebanyak 100 buah. Uang sebesar
Rp 10.000 inilah merupakan biaya kesempatan karena uang
tersebut tidak dapat digunakan unt uk membelanjakan barang
lainnya. Sama halnya juga ketika \Anda akan mempekerjakan
orang untuk membuat kue tersebut pastinya Anda akan
mengeluarkan uang untuk membayar upah orang yang Anda
kerjakan tersebut. Biaya -biaya yang harus Anda bayarkan dengan
uang inilah yang disebut dengan biaya eksplisit ( explicit cost).
Sebaliknya, ada juga biaya kesempatan yang dinamakan dengan
biaya implisit (implicit cost). Biaya implisit adalah biaya
kesempatan yang tidak memerlukan pembayaran tunai. Sebagai
contoh ketika Anda adalah seorang ahli perancangan computer
yang dapat menghasilkan uang sebanyak Rp 100.000 setiap
jamnya. Maka biaya kesempatan yang Anda habiskan untuk
membuat roti adalah sebesar Rp 100.0000.
Perbedaan antara biaya eksplisit dan biaya implis it menyoroti
suatu hal penting mengenai bagaimana perbedaan pandangan
antara para ekonom dan para akuntann dalam menganalisis suatu
bisnis. Para ekonom tertarik untuk mempelajari bagaiman
perusahaan mengambil keputusan -keputusan mengenai produksi
dan harga. Karena keputusan tersebut disasarkan pada biaya
eksplisit dan biaya implisit, para ekonom mengikutsertakan
8
kedua biaya ini untuk menghitung biaya total suatu perusahaan.
Sebaliknya, para akuntan bertugas menelusuri jumlah uang yang
keluar masuk perusahaan. Sehingga mereka hanya akan
menggunakan biaya eksplisit untuk menghitung biaya total suatu
perusahaan. Perbedaan ini akan terlihat jelas pada contoh ketika
Anda akan memproduksi roti. Ketika anda memutuskan untuk
fokus pada karir Anda sebagai seorang per ancang maka para
akuntan tidak akan mencatat pendapatan anda sebagai bisnis
Anda pada pembuatan roti. Namun, para ekonom akan
mempertimbangkan biaya kesempatan yang Anda ambil ini.
Sebagai contoh ketika pendapatan Anda sebagi seorang
perancang lebih mengun tungkan maka kemungkinan Anda akan
meninggalkan bisnis roti Anda.
A.3. Biaya Modal Sebagai Biaya Kesemp atan
Sebagai contoh ketika Anda memiliki tabungan sebesar Rp
300.000 dan tabungan tersebut akan Anda gunakan untuk
memulai usaha roti Anda. Dengan uang R p 300.000 yang akan
Anda gunakan untuk memulai bisnis roti Anda gunakan untuk
deposito dan memperoleh keuntungan lima persen tiap tahunnya
Anda akan mendapat Rp 15.000 tiap tahunnya dari deposito yang
Anda simpan tersebut. Uang sebesar Rp 15.000 yang Anda dapat
tiap tahunnya inilah merupakan biaya kesempatan implisit yang
Anda miliki ketika memulai bisnis Anda.
A.4. Keuntungan Ekonomi versus Keuntungan Akuntansi
Karena pandangan antara para ekonom dengan para akuntan
memiliki perbedaan, maka penghitungan keuntungan antar
mereka juga memiliki perbedaan. Seorang ekonom menghitung
9
keuntungan dengan pendapatan total dikurangi seluruh biaya
kesempatan (eksplisit dan implisit) dan ini dinamakan dengan
keuntungan ekonomi. Sedangkan para akuntan mengh itung
keuntungan dengan cara mengurangi total pendapatan dengan
biaya eksplisit saja dan ini dinamakan dengan biaya implisit.
10
p ek erj a
0 0 0 $30 $0 $30
1 50 50 30 10 40
2 90 40 30 20 50
3 120 30 30 30 60
4 140 20 30 40 70
5 150 10 30 50 80
6 155 5 30 60 90
11
Jumlah
Produksi
160
Fungsi
Produksisi
140
120
100
80
60
40
20
1 2 3 4 5 6 Jumlah Tenaga
Kerja
Hal kedua yang dapat disimpulkan dari table diatas adalah hubungan antara
jumlah produksi yang dihasilkan dengan total biaya produksinya. Semakin
banyak pekerja yang dipekerjakan membuat biaya marginal dari produksi satu
buah roti semakin meningkat. Hal ini akan menyebabkan kurva jumlah
produksi dengan biaya total akan semakin vertikal.
Perhatikan kembali tabel di atas. Dari data yng telah kita lihat dalam tabel
tersebut akan menunjukkan hubungan yang sama antara kurva biaya total
12
dengan kurva fungsi produksi. Kurva fungsi produksi akan semakin landau
ketika jumlah produksi bertambah sama halnya dengan kurva biaya total akan
semakin curam ketika jumlah produksi bertambah. Perubahan kemiringan ini
terjadi karena alasan yang sama yaitu dikarenakan jumlah produksi yang
meningkat mengakibatkan jumlah pekerja juga ikut meningkat. Namun,
dengan kapasitas dapur yang ada setiap penambahan pekerja akan
menurunkan tingkat kontribusi pekerja pada pembuatan roti. Hal ini
menyebabkan ketidakefisiean karena dengan jumlah pekerja yang meningkat
tetapi produksi marginal pekerja menurun.
Biaya total terbagi menjadi 2 yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap
adalah biaya yang tidak berubah walau berapapun jumblah barang yang
diproduksi ataupun tetap dikeluarkan biaya walaupun perusahaan tidak
berproduksi. Penurunan rumus tersebut, adalah:
TC = FC +VC
13
Selanjutnya yaitu biaya variabel adalah total biaya yang dikeluarkan nilainya
berubah-ubah sesuai dengan jumlah intensitas produksi. Semakin banyak
barang yang diproduksi biaya variabelnya semakin besar, begitu juga
sebaliknya. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut, yaitu:
VC = TC – FC
Biaya total rata-rata (Average Total Cost/ATC) adalah biaya total dibagi
dengan jumlah keluaran produksi. Rumus:
ATC = TC/Q
Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC) Biaya Tetap Rata-Rata adalah
hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus:
AFC = FC/Q
MC = ∆tTC/∆Q
14
Hubungan antara biaya marginal dan biaya total rata rata
Kurva biaya marginal akan memotong kurva biaya total rata-rata pada titik
minimumnya. Demikian pada tingkat keluaran produksi yang rendah, biaya
marginal berada di bawah biaya total rata-rata, maka biaya total rata-rata
menurun. Tetapi, setelah dua kurva tersebut saling berpotongan, nilai biaya
marginal naik di atas nilai rata-rata. Untuk itu, biaya total rata-rata pasti akan
mulai naik pada tingkatan keluaran produksi tersebut. Maka, titik potong
teesebut merupakan nilai minimum dari biaya total rata-rata.
D.1. Hubungan Antara Biaya Total Rata-Rata Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Pada kebanyakan perusahaan, pembagian biaya total antara biaya tetap dan
biaya variabel bergantung pada rentang waktunya. Dalam jangka Panjang,
perusahaan dapat memilih kurva jangka pendek yang di inginkan, bisa
berukuran kecil, menengah, ataupun besar. Tetapi dalam jangka pendek,
perusahaan harus menggunakan salah satu kurva jangka pendek yang telah
dipilih sebelumnya. Kebanyakan perusahaan sering kali bergantung pada
rentang waktu jangka pendek, tetapi menjadi variabel jangka panjang. Pada
kenyataannya, Ketika perusahaan merubah tingkat produksinya, biaya total
rata-rata meningkat lebih tinggi pada jangka pendek dibandingkan dengan
jangka panjang.
Skala ekonomis ini bisa terjadi karena meningkatnya produksi yang tinggi
sehingga memberikan kesempatan kepada setiap pekerjanya untuk melakukan
15
suatu spesialisasi yang mengakibatkan setiap pekerja lebih mahir dalam suatu
hal. Berbeda dengan skala disekonomis, dapat terjadi karena adanya masalah
koordinasi yang kerap terjadi pada perusahaan besar ataupun seiring
pertumbuhan perusahaan. Dengan demikian, biaya total rata-rata jangka
panjang menurun pada tingkat produksi yang rendah karena meningkatnya
spesialisasi dan naiknya tingkat produksi pada level yang tinggi dapat
meningkatkan pula masalah koordinasinya.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makalah ini membahas mengenai bagaimana sebuah perusahaan mengambil
keputusan untuk menentukan jumlah produksi berdasarkan biaya-biaya yang
ada. Beberapa poin yang dapat kami simpulkan adalah sebagai berikut:
1. Biaya dalam konteks produksi adalah semua beban yang harus ditanggung
oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi.
2. Produksi adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa.
Sedangkan biaya adalah suatu hal yang dikorbankan untuk mendapat
sesuatu.
3. Macam macam ukuran biaya ada biaya tetap, biaya variabel, biaya rata-rata,
dan juga biaya marginal
4. Biaya jangka pendek adalah segala biaya produksi dalam jangka waktu
dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. biaya
jangka panjang adalah segala biaya produksi yang tidak perlu lagi dibedakan
dengan biaya tetap dan variabel karena semua biaya yang relevan dalam
jangka panjang semua biaya termasuk variabel dimana biaya yang relevan
adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata, dan biaya marginal.
17
DAFTAR PUSTAKA
18