Anda di halaman 1dari 10

Machine Translated by Google

KESANS: Jurnal Internasional Kesehatan dan Sains


e-ISSN: 2808-7178, p-ISSN: 2808-7380
Web: http://kesans.rifainstitute.com/index.php/kesans/index

Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin pada sistitis akut:


tinjauan sistematis dan meta-analisis

Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar,


Fauriski Febrian Prapiska
Fakultas Kedokteran, Departemen Urologi, Universitas Sumatera Utara,
Indonesia
mfauzifarhat.2000@gmail.com, perang_uro@yahoo.com, dhira303@yahoo.com,
fauriski@gmail.com

Informasi Artikel Abstrak

Dikirim: 6 Januari 2022 Infeksi saluran kemih atau ISK merupakan infeksi yang disebabkan
oleh mikroorganisme yang tumbuh di saluran kemih manusia. Sistitis
adalah infeksi saluran kemih (ISK) pada kandung kemih (Li & Lesli, 2018).
Diterima: 10 Januari
Menurut National Kidney and Urological Diseases Information
2022
Clearinghouse atau NKUDIC, infeksi saluran kemih adalah penyakit
Publikasi Online: 20
menular kedua yang paling umum setelah infeksi saluran pernapasan,
Februari 2022 dan 8,3 juta kasus dilaporkan setiap tahunnya. Infeksi saluran kemih
dapat menyerang pasien mulai dari bayi baru lahir hingga orang lanjut usia.
Pengobatan utama infeksi saluran kemih adalah pengobatan dengan
menggunakan antibiotik sesuai Pedoman Infeksi Urologi 2015 dari
European Association of Urology (EAU).
Fosfomycin merupakan terapi utama pengobatan sistitis sedangkan
levofloxacin merupakan terapi alternatif. Fosfomycin merupakan terapi
utama penyakit sistitis, namun obat yang banyak ditemukan di pasaran
adalah levofloxacin. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan efektivitas antibiotik Fosfomycin dengan levofloxacin
pada sistitis akut. metode. Penelitian meta-analisis ini menggunakan
berbagai literatur yang bersumber dari Cochrane, PubMed, Google
Scholar, dan ScienceDirect. Pencarian literatur menggunakan kata
kunci “Fosfomycin” dan “levofloxacin” dan “cystitis” dan “akut”.
Penelitian ini menggunakan aplikasi Review Manager 5.4. Hasil.
Fosfomycin lebih efektif melawan bakteri E. coli, namun levofloxacin
lebih efektif melawan Fosfomycin pada bakteri S. saprophyticus.
Bakteri E. coli lebih resisten terhadap levofloxacin dibandingkan
Fosfomycin, namun Fosfomycin lebih resisten terhadap bakteri S. saprophyticus dibandin

Kata Kunci: Sistitis; akut; fosfomisin; levofloksasin;

Cara Mengutip Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski Febrian Prapiska/
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin pada sistitis akut: tinjauan
sistematis dan meta-analisis. Jil. 1, Nomor 5, Februari 2022
DOI https://doi.org/10.54543/kesans.v1i5.47
e-ISSN/p-ISSN 2808-7178 / 2808-7380
Publikasikan oleh Institut Rifa
Machine Translated by Google

Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin

Perkenalan
Infeksi saluran kemih atau ISK merupakan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
yang tumbuh di saluran kemih manusia. Sistitis adalah salah satu jenis infeksi saluran kemih
(ISK) pada kandung kemih (Li dan Leslie 2021). Menurut National Kidney and Urological
Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC), infeksi saluran kemih merupakan penyakit
menular kedua yang paling umum setelah infeksi saluran pernafasan, dengan 8,3 juta kasus
dilaporkan per tahun (Chafouleas, Blom-Hoffman, dan Chafouleas 2006).
Persentase ISK yang disebabkan oleh Escherichia coli sebesar 85%, disusul Klebsiella
sp dan Streptococcus sp, serta beberapa jenis bakteri lain seperti Staphylococcus epidermidis,
Pseudomonas aeruginosa dan beberapa bakteri lainnya (Hajiri et al. 2019).
Pengobatan infeksi saluran kemih yang utama adalah pengobatan dengan menggunakan
antibiotik (Renaldo dan Djjojodimedjo 2015). Antibiotik yang dapat digunakan sesuai Pedoman
Infeksi Urologi 2015 adalah Fosfomycin trometamol, nitrofurantoin microcrystal, pivmecillinam,
ciprofloxacin, levofloxacin, ofloxacin, cefadroxil, ceftenibu, dan cefotaxime. TMP-SMX
(Trimethoprim dan Sulfamethoxazole).
Fosfomycin merupakan terapi utama pada sistitis akut, namun obat yang banyak
ditemukan di pasaran adalah levofloxacin (Bientinesi, Murri, and Sacco 2020). Sehingga
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian karena ingin mengetahui perbandingan efektivitas
antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin pada sistitis akut berdasarkan tinjauan sistematik dan
meta-analisis.

metode
Penelitian ini menggunakan metode tinjauan sistematik dan meta-analisis dengan kriteria
inklusi:
1. Pasien sistitis akut dengan keluhan klinis
2. Pasien diberikan terapi antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin
3. Efektivitas terapi dengan pemberian antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin

4. Perbandingan keberhasilan terapi antibiotik dan kejadian


resistensi antibiotik.
Penelitian ini juga menggunakan kriteria eksklusi:
1. Jurnal 10 tahun terakhir
2. Kronis
3. pasien sistitis Pasien sistitis akut tanpa keluhan klinis
Cari dan ambil literatur online menggunakan Google Scholar, Pubmed, Science Direct,
dan Cochrane menggunakan kata kunci "Fosfomycin" dan "levofloxacin" dan "cystitis" dan
"akut".
Review kualitas jurnal yang telah diperoleh menggunakan JBI Critical Appraisal dengan
skor maksimal 10. Jika skor akhir penilaian dibawah 50% maka mempunyai resiko bias yang
tinggi, jika antara 50-69% maka risiko biasnya sedang, dan jika di atas 70% risiko biasnya
rendah. Jurnal yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah jurnal dengan risiko bias yang
rendah.

KESANS, Vol. 1, Nomor 5, Februari 2022 515


Machine Translated by Google

Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin

Data yang diperoleh akan dimasukkan ke dalam aplikasi Review Manager 5.4 (The
Cochrane Collaboration, Oxford, UK). Perbedaan rata-rata tertimbang (WMD) dan rasio odds
(OR) digunakan untuk menganalisis data setiap variabel dalam penelitian ini. Interval
Keyakinan (CI) ditetapkan sebesar 95%. Nilai P yang kurang dari 0,05 menunjukkan data
signifikan secara statistik. Uji Cochran Q digunakan untuk menganalisis heterogenitas data
statistik. Heterogenitas data statistik ditunjukkan dengan I2, jika I2 kurang dari 50% maka
meta analisisnya menggunakan fixed effect, dan jika I2 lebih dari 50% maka penelitian ini
menggunakan randomized effect.

Hasil
Dari 216 literatur dicari dari Google Scholar, PubMed, ScienceDirect, dan Cochrane.
Sebanyak 211 literatur dikeluarkan berdasarkan penyaringan judul dan abstrak literatur yang
tidak relevan. Setelah dianalisis, ditemukan 5 literatur yang direview secara detail, 1
diantaranya dikeluarkan karena duplikasi. Terdapat 4 literatur relevan yang memenuhi seluruh
kriteria inklusi, data yang dikumpulkan adalah jumlah kerentanan dan resistensi kelompok
bakteri penyebab sistitis akut terhadap antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin.

Total ada 211 literatur


Dari database 216 literatur
fauriski@gmail.com dikecualikan berdasarkan judul
diidentifikasi
penyaringan dan tidak relevan
abstrak sastra

5 literatur ditinjau secara rinci 1 literatur dikecualikan

karena duplikasi

4 literatur dianalisis

Gambar 1. Pencarian literatur

KESANS, Vol. 1, Nomor 5, Februari 2022 516


Machine Translated by Google

Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin

Jurnal Tahun Skor JBI Jumlah total sampel bakteri

Hayami dkk. 2013 70% 387 sampel

Hayami dkk. 2019 70% 324 sampel

Wada dkk. 2021 90% 711 sampel


Owari dkk. 2017 70% 219 sampel

Tabel 1. Karakteristik Penelitian.

Fosfomisin Levofloksasin
Jurnal
Bakteri Strain Rentan perlawanan Rentan perlawanan
Al
le tidak le tidak

Hayam E.coli 301 301 0 277 18


saya E.coli penghasil 14 14 0 4 9
dkk., 2013 ESBL

S.Saprophyticus 20 13 4 20 0

Hayam E.coli 20 20 0 207 9


saya E.coli penghasil 9 9 0 6 3
dkk., 2019 ESBL

S.Saprophyticus 36 2 6 36 0

Wada E.coli 514/552 504 1 466 79


dkk., E.coli penghasil 46/53 44 0 21 31
2021 ESBL

Owari E.coli 179 169 5 145 32


dkk.,
2017
Tabel 2. Data disertakan

Untuk menilai efektivitas dan timbulnya resistensi terhadap antibiotik tersebut, ditanamkan

KESANS, Vol. 1, Nomor 5, Februari 2022 517


Machine Translated by Google

Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin

Data dianalisis menggunakan aplikasi Review Manager 5.4 dan diperoleh hasil:

Gambar 2. Hasil meta analisis perbandingan efektivitas levofloxacin terhadap


Fosfomycin pada bakteri E. coli.

Gambar 3. Hasil meta-analisis perbandingan efektivitas levofloxacin terhadap


Fosfomycin pada bakteri E. coli penghasil ESBL.

Gambar 4. Hasil meta analisis perbandingan efektivitas levofloxacin terhadap


Fosfomycin pada S. saprophyticus

KESANS, Vol. 1, Nomor 5, Februari 2022 518


Machine Translated by Google

Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin

Gambar 5. Hasil meta analisis perbandingan resistensi levofloxacin terhadap


Fosfomycin pada bakteri E. coli

Gambar 6. Hasil meta-analisis perbandingan resistensi levofloxacin terhadap Fosfomycin


pada bakteri E. coli penghasil ESBL

Gambar 7. Hasil meta-analisis perbandingan resistensi levofloxacin terhadap


Fosfomycin pada S. saprophyticus.

Diskusi
Dari data tersebut diketahui bahwa uji efektivitas levofloxacin terhadap Fosfomycin pada
E. coli tidak signifikan (OR 0.07, 95% CI 0.02; 0.27, P = 0.0001). Terlihat juga dari bentuk wajik
(Total Odds Ratio gabungan) pada kelompok levofloxacin dan nilai P = 0,0001 yang
menunjukkan bahwa bakteri rentan terlihat lebih sedikit pada kelompok levofloxacin
dibandingkan pada kelompok Fosfomycin, bentuk wajik tidak menyentuh garis. tanpa efek
yang menunjukkan bahwa perbedaan yang ditemukan antara kedua kelompok adalah
signifikan secara statistik.
Ditemukan juga bahwa efektivitas levofloxacin terhadap Fosfomycin pada E. coli
penghasil ESBL tidak signifikan (OR 0,03, 95% CI 0,01; 0,11, P< 0,00001).
Terlihat juga dari bentuk wajik (Total Odds Ratio gabungan) pada kelompok Fosfomycin dan
nilai P < 0,00001 yang menunjukkan bahwa bakteri rentan terlihat lebih sedikit pada kelompok
levofloxacin dibandingkan pada kelompok Fosfomycin, bentuk wajik tidak menyentuh garis.
tanpa efek yang menunjukkan bahwa perbedaan yang ditemukan antara kedua kelompok
adalah signifikan secara statistik.

KESANS, Vol. 1, Nomor 5, Februari 2022 519


Machine Translated by Google

Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin

Namun, efektivitas levofloxacin terhadap Fosfomycin pada S. saprophyticus signifikan


(OR 34.57, 95% CI 4.48;266.91, P= 0.0007). Terlihat juga dari bentuk wajik (Total Odds Ratio
gabungan) pada kelompok Fosfomycin dan nilai P = 0,0007 yang menunjukkan bahwa bakteri
rentan terlihat lebih banyak pada kelompok levofloxacin dibandingkan pada kelompok
Fosfomycin, bentuk wajik tidak menyentuh garis. tanpa efek yang menunjukkan bahwa
perbedaan yang ditemukan antara kedua kelompok adalah signifikan secara statistik.
Untuk data perbandingan tingkat resistensi, tingkat resistensi levofloxacin terhadap
Fosfomycin pada bakteri E. coli adalah signifikan (OR 2.44, 95% CI 4.98; 101.21, P < 0.0001).
Terlihat juga dari bentuk wajik (Total Odds Ratio gabungan) pada kelompok Fosfomycin dan
P-value < 0,0001 yang menunjukkan bahwa bakteri resisten terlihat lebih banyak pada
kelompok levofloxacin dibandingkan pada kelompok Fosfomycin, bentuk wajik tidak menyentuh
garis tanpa efek menunjukkan bahwa perbedaan yang ditemukan antara kedua kelompok
adalah signifikan secara statistik.
Ditemukan juga bahwa resistensi levofloxacin terhadap Fosfomycin pada bakteri E. coli
penghasil ESBL adalah signifikan (OR 56,78, 95% CI 10,65; 302,60, P <0,00001). Terlihat
juga dari bentuk wajik (Total Odds Ratio gabungan) pada kelompok Fosfomycin dan nilai P-
value < 0,00001 yang menunjukkan bakteri resisten lebih banyak terlihat pada kelompok
levofloxacin dibandingkan pada kelompok Fosfomycin, bentuk wajik tidak menyentuh garis
tanpa efek menunjukkan bahwa perbedaan yang ditemukan antara kedua kelompok adalah
signifikan secara statistik.
Namun, resistensi levofloxacin terhadap Fosfomycin pada S. saprophyticus tidak
signifikan (OR 0.07, 95% CI 0.01; 0.60, P= 0.01). Terlihat juga dari bentuk wajik (Total Odds
Ratio gabungan) pada kelompok levofloxacin dan nilai P = 0,01 yang menunjukkan bahwa
bakteri resisten terlihat lebih banyak pada kelompok Fosfomycin dibandingkan pada kelompok
levofloxacin, bentuk wajik tidak menyentuh kelompok levofloxacin. garis tanpa pengaruh
menunjukkan bahwa perbedaannya signifikan. ditemukan antara kedua kelompok signifikan
secara statistik.

Kesimpulan

Efektivitas levofloxacin terhadap Fosfomycin pada E. coli adalah signifikan (OR 2.44,
95% CI 4.98;101.21, P= 0.0001). Disimpulkan bahwa Fosfomycin lebih efektif terhadap bakteri
E. coli, namun efektivitas levofloxacin terhadap Fosfomycin pada S. saprophyticus signifikan
(OR 34.57, 95% CI 4.48; 266.91, P = 0.0007). Sehingga disimpulkan levofloxacin lebih efektif
terhadap bakteri S. saprophyticus.
Tingkat resistensi levofloxacin terhadap Fosfomycin pada E. coli signifikan (OR 2.44,
95% CI 4.98; 101.21, P= 0.0001). Sehingga dapat disimpulkan bahwa bakteri E. coli lebih
resisten terhadap levofloxacin dibandingkan Fosfomycin, namun tingkat resistensi levofloxacin
terhadap Fosfomycin pada bakteri S. saprophyticus tidak bermakna (OR 0.07, 95% CI 0.01;
0.60, P = 0.01). sehingga disimpulkan bakteri S. saprophyticus lebih resisten terhadap
Fosfomycin dibandingkan levofloxacin
Fosfomycin dianjurkan menjadi terapi utama sistitis akut karena
Fosfomycin lebih efektif dan tidak lebih resisten dibandingkan levofloxacin yang utama

KESANS, Vol. 1, Nomor 5, Februari 2022 520


Machine Translated by Google

Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin

bakteri penyebab sistitis yaitu bakteri E. coli, namun untuk bakteri S. saprophyticus lebih disarankan
menggunakan levofloxacin sehingga levofloxacin cocok sebagai terapi. alternatif.
Perlu adanya pengawasan terhadap pemberian terapi levofloxacin pada sistitis karena adanya
peningkatan resistensi levofloxacin terhadap bakteri E. coli yang menunjukkan penggunaan obat
yang berlebihan untuk terapi, sehingga penggunaan obat levofloxacin pada sistitis untuk bakteri S.
saprophyticus harus dipantau sehingga tidak berlebihan dan tidak menimbulkan resistensi.

KESANS, Vol. 1, Nomor 5, Februari 2022 521


Machine Translated by Google

Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin

Referensi
Bientinesi, Riccardo, Rita Murri, dan Emilio Sacco. 2020. “Khasiat dan Keamanan Levofloxacin sebagai
Pengobatan Komplikasi Infeksi Saluran Kemih dan Pielonefritis.” Pendapat Ahli tentang
Farmakoterapi 21(6): 637–44.

Chafouleas, Sandra M, Jessica Blom-Hoffman, dan Eleas J Chafouleas. 2006. “Ginjal


Penyakit.”

Hajiri, Aufar Zimamuz Zaman Al, Dwimantoro Iman Prilistyo, Lysa Veterini, dan Hotimah Masdan Salim.
2019. “Hubungan Kadar Asam Urat Darah Dan Jenis Batu Saluran Kemih Pada Penderita
Urolitiasis Di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya.” Dalam Konferensi Kesehatan Internasional
Surabaya 2019, Unusa Press, 250–
53.

Li, Raymund, dan Stephen W Leslie. 2021. “Sistitis.” StatPearls [Internet].

Renaldo, Johan, dan Tarmono Djjojodimedjo. 2015. “Sindroma Sepsis Urologi


(Urosepsis).”

Rani Purnama Sari, Muhartono. 2018, Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan Faktor Risiko
Yang Mempengaruhi Pada Karyawan Wanita di Universitas Lampung, Majority, Volume 7, Nomor
3, pp.115

Raymund Li, Stephen W. Leslie. 2021, Sistitis, StatPearls

Abdul Ansyar Geriba Lubis. 2019, Uji Resistensi Antibiotika Terhadap Bakteri Penyebab Infeksi Saluran
Kemih (ISK) Di RSUP H. Adam Malik Medan, pp.1-6

Nawang Nawakasari, Ambar Yunita Nugraheni. 2017, Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien
Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Inap RSUP X di Klaten Tahun 2017, Jurnal Farmasi
Indonesia. Jil. 16, No.1, hal.39

Hayami, H., Takahashi, S., Ishikawa, K., Yasuda, M., Yamamoto, S., Wada, K., Kobayashi, K.,
Hamasuna, R., Minamitani, S., Matsumoto, T., Kiyota, H., Tateda, K., Sato, J., Hanaki, H.,
Masumori, N., Nishiyama, H., Miyazaki, J., Fujimoto, K., Tanaka, K., … Goto, H. (2019). Surveilans
nasional kedua terhadap patogen bakteri pada pasien dengan sistitis akut tanpa komplikasi yang
dilakukan oleh Komite Pengawasan Jepang dari tahun 2015 hingga 2016: kerentanan antimikroba
dari Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, dan Staphylococcus saprophyticus. Jurnal
Kemoterapi, 25(6), 413–42. https://doi.org/10.1016/j.jiac.2019.02.021
Infeksi Dan

KESANS, Vol. 1, Nomor 5, Februari 2022 522


Machine Translated by Google

Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin

Hayami, H., Takahashi, S., Ishikawa, K., Yasuda, M., Yamamoto, S., Uehara, S., Hamasuna, R.,
Matsumoto, T., Minamitani, S., Watanabe, A., Iwamoto, A., Totsuka, K., Kadota, J.,
Sunakawa, K., Sato, J., Hanaki, H., Tsukamoto, T., Kiyota, H., Egawa, S., … Uemura, T.
(2013). Surveilans nasional terhadap patogen bakteri dari pasien dengan sistitis akut tanpa
komplikasi yang dilakukan oleh komite pengawasan Jepang selama tahun 2009 dan 2010:
Kerentanan antimikroba dari Escherichia coli dan Staphylococcus saprophyticus. Jurnal
Infeksi dan Kemoterapi, 19(3), 393–403. https://doi.org/10.1007/s10156-013-0606-9

Wada, K., Yokoyama, T., Uno, S., Araki, M., Sadahira, T., Maruyama, Y., Acosta, H., Nakajima,
H., Hiyama, Y., Kunishima, Y., Togo, Y., Nukaya, T., Yamada, H., Shigemura, K., Ito, S.,
Tanimura, M., Kobayashi, K., Kitano, H., Teishima, J., …
Yamamoto, S. (2021). Pengawasan nasional terhadap patogen bakteri yang diisolasi dari
pasien dengan sistitis akut tanpa komplikasi pada tahun 2018: Dilakukan oleh Kelompok
Penelitian Infeksi Saluran Kemih Jepang (JRGU). Jurnal Infeksi dan Kemoterapi, 27(8),
1169–1180. https://doi.org/10.1016/j.jiac.2021.03.012

ÿÿÿÿ, ÿÿÿÿÿ, ÿÿÿÿÿ, ÿÿÿÿ, ÿÿÿÿÿ, Owari, T., Yamamoto, T., Mizobuchi, S., Itami, Y., Nakahama,
T., Matsumoto, Y., Yamada, K., & Momose, H. (2017).ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿÿÿ

ÿÿÿÿ. Hinyokika Kiyo, 63, https://doi.org/10.14989/ 189–193.


ActaUrolJap_63_5_189

Pemegang hak cipta:


Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska (2022)
Hak publikasi pertama:
KESANS: Jurnal Internasional Kesehatan dan Sains

KESANS, Vol. 1, Nomor 5, Februari 2022 523

Anda mungkin juga menyukai