Jurnal Penyakit Cystitis 8
Jurnal Penyakit Cystitis 8
Dikirim: 6 Januari 2022 Infeksi saluran kemih atau ISK merupakan infeksi yang disebabkan
oleh mikroorganisme yang tumbuh di saluran kemih manusia. Sistitis
adalah infeksi saluran kemih (ISK) pada kandung kemih (Li & Lesli, 2018).
Diterima: 10 Januari
Menurut National Kidney and Urological Diseases Information
2022
Clearinghouse atau NKUDIC, infeksi saluran kemih adalah penyakit
Publikasi Online: 20
menular kedua yang paling umum setelah infeksi saluran pernapasan,
Februari 2022 dan 8,3 juta kasus dilaporkan setiap tahunnya. Infeksi saluran kemih
dapat menyerang pasien mulai dari bayi baru lahir hingga orang lanjut usia.
Pengobatan utama infeksi saluran kemih adalah pengobatan dengan
menggunakan antibiotik sesuai Pedoman Infeksi Urologi 2015 dari
European Association of Urology (EAU).
Fosfomycin merupakan terapi utama pengobatan sistitis sedangkan
levofloxacin merupakan terapi alternatif. Fosfomycin merupakan terapi
utama penyakit sistitis, namun obat yang banyak ditemukan di pasaran
adalah levofloxacin. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan efektivitas antibiotik Fosfomycin dengan levofloxacin
pada sistitis akut. metode. Penelitian meta-analisis ini menggunakan
berbagai literatur yang bersumber dari Cochrane, PubMed, Google
Scholar, dan ScienceDirect. Pencarian literatur menggunakan kata
kunci “Fosfomycin” dan “levofloxacin” dan “cystitis” dan “akut”.
Penelitian ini menggunakan aplikasi Review Manager 5.4. Hasil.
Fosfomycin lebih efektif melawan bakteri E. coli, namun levofloxacin
lebih efektif melawan Fosfomycin pada bakteri S. saprophyticus.
Bakteri E. coli lebih resisten terhadap levofloxacin dibandingkan
Fosfomycin, namun Fosfomycin lebih resisten terhadap bakteri S. saprophyticus dibandin
Cara Mengutip Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski Febrian Prapiska/
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin pada sistitis akut: tinjauan
sistematis dan meta-analisis. Jil. 1, Nomor 5, Februari 2022
DOI https://doi.org/10.54543/kesans.v1i5.47
e-ISSN/p-ISSN 2808-7178 / 2808-7380
Publikasikan oleh Institut Rifa
Machine Translated by Google
Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin
Perkenalan
Infeksi saluran kemih atau ISK merupakan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
yang tumbuh di saluran kemih manusia. Sistitis adalah salah satu jenis infeksi saluran kemih
(ISK) pada kandung kemih (Li dan Leslie 2021). Menurut National Kidney and Urological
Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC), infeksi saluran kemih merupakan penyakit
menular kedua yang paling umum setelah infeksi saluran pernafasan, dengan 8,3 juta kasus
dilaporkan per tahun (Chafouleas, Blom-Hoffman, dan Chafouleas 2006).
Persentase ISK yang disebabkan oleh Escherichia coli sebesar 85%, disusul Klebsiella
sp dan Streptococcus sp, serta beberapa jenis bakteri lain seperti Staphylococcus epidermidis,
Pseudomonas aeruginosa dan beberapa bakteri lainnya (Hajiri et al. 2019).
Pengobatan infeksi saluran kemih yang utama adalah pengobatan dengan menggunakan
antibiotik (Renaldo dan Djjojodimedjo 2015). Antibiotik yang dapat digunakan sesuai Pedoman
Infeksi Urologi 2015 adalah Fosfomycin trometamol, nitrofurantoin microcrystal, pivmecillinam,
ciprofloxacin, levofloxacin, ofloxacin, cefadroxil, ceftenibu, dan cefotaxime. TMP-SMX
(Trimethoprim dan Sulfamethoxazole).
Fosfomycin merupakan terapi utama pada sistitis akut, namun obat yang banyak
ditemukan di pasaran adalah levofloxacin (Bientinesi, Murri, and Sacco 2020). Sehingga
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian karena ingin mengetahui perbandingan efektivitas
antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin pada sistitis akut berdasarkan tinjauan sistematik dan
meta-analisis.
metode
Penelitian ini menggunakan metode tinjauan sistematik dan meta-analisis dengan kriteria
inklusi:
1. Pasien sistitis akut dengan keluhan klinis
2. Pasien diberikan terapi antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin
3. Efektivitas terapi dengan pemberian antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin
Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin
Data yang diperoleh akan dimasukkan ke dalam aplikasi Review Manager 5.4 (The
Cochrane Collaboration, Oxford, UK). Perbedaan rata-rata tertimbang (WMD) dan rasio odds
(OR) digunakan untuk menganalisis data setiap variabel dalam penelitian ini. Interval
Keyakinan (CI) ditetapkan sebesar 95%. Nilai P yang kurang dari 0,05 menunjukkan data
signifikan secara statistik. Uji Cochran Q digunakan untuk menganalisis heterogenitas data
statistik. Heterogenitas data statistik ditunjukkan dengan I2, jika I2 kurang dari 50% maka
meta analisisnya menggunakan fixed effect, dan jika I2 lebih dari 50% maka penelitian ini
menggunakan randomized effect.
Hasil
Dari 216 literatur dicari dari Google Scholar, PubMed, ScienceDirect, dan Cochrane.
Sebanyak 211 literatur dikeluarkan berdasarkan penyaringan judul dan abstrak literatur yang
tidak relevan. Setelah dianalisis, ditemukan 5 literatur yang direview secara detail, 1
diantaranya dikeluarkan karena duplikasi. Terdapat 4 literatur relevan yang memenuhi seluruh
kriteria inklusi, data yang dikumpulkan adalah jumlah kerentanan dan resistensi kelompok
bakteri penyebab sistitis akut terhadap antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin.
karena duplikasi
4 literatur dianalisis
Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin
Fosfomisin Levofloksasin
Jurnal
Bakteri Strain Rentan perlawanan Rentan perlawanan
Al
le tidak le tidak
S.Saprophyticus 20 13 4 20 0
S.Saprophyticus 36 2 6 36 0
Untuk menilai efektivitas dan timbulnya resistensi terhadap antibiotik tersebut, ditanamkan
Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin
Data dianalisis menggunakan aplikasi Review Manager 5.4 dan diperoleh hasil:
Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin
Diskusi
Dari data tersebut diketahui bahwa uji efektivitas levofloxacin terhadap Fosfomycin pada
E. coli tidak signifikan (OR 0.07, 95% CI 0.02; 0.27, P = 0.0001). Terlihat juga dari bentuk wajik
(Total Odds Ratio gabungan) pada kelompok levofloxacin dan nilai P = 0,0001 yang
menunjukkan bahwa bakteri rentan terlihat lebih sedikit pada kelompok levofloxacin
dibandingkan pada kelompok Fosfomycin, bentuk wajik tidak menyentuh garis. tanpa efek
yang menunjukkan bahwa perbedaan yang ditemukan antara kedua kelompok adalah
signifikan secara statistik.
Ditemukan juga bahwa efektivitas levofloxacin terhadap Fosfomycin pada E. coli
penghasil ESBL tidak signifikan (OR 0,03, 95% CI 0,01; 0,11, P< 0,00001).
Terlihat juga dari bentuk wajik (Total Odds Ratio gabungan) pada kelompok Fosfomycin dan
nilai P < 0,00001 yang menunjukkan bahwa bakteri rentan terlihat lebih sedikit pada kelompok
levofloxacin dibandingkan pada kelompok Fosfomycin, bentuk wajik tidak menyentuh garis.
tanpa efek yang menunjukkan bahwa perbedaan yang ditemukan antara kedua kelompok
adalah signifikan secara statistik.
Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin
Kesimpulan
Efektivitas levofloxacin terhadap Fosfomycin pada E. coli adalah signifikan (OR 2.44,
95% CI 4.98;101.21, P= 0.0001). Disimpulkan bahwa Fosfomycin lebih efektif terhadap bakteri
E. coli, namun efektivitas levofloxacin terhadap Fosfomycin pada S. saprophyticus signifikan
(OR 34.57, 95% CI 4.48; 266.91, P = 0.0007). Sehingga disimpulkan levofloxacin lebih efektif
terhadap bakteri S. saprophyticus.
Tingkat resistensi levofloxacin terhadap Fosfomycin pada E. coli signifikan (OR 2.44,
95% CI 4.98; 101.21, P= 0.0001). Sehingga dapat disimpulkan bahwa bakteri E. coli lebih
resisten terhadap levofloxacin dibandingkan Fosfomycin, namun tingkat resistensi levofloxacin
terhadap Fosfomycin pada bakteri S. saprophyticus tidak bermakna (OR 0.07, 95% CI 0.01;
0.60, P = 0.01). sehingga disimpulkan bakteri S. saprophyticus lebih resisten terhadap
Fosfomycin dibandingkan levofloxacin
Fosfomycin dianjurkan menjadi terapi utama sistitis akut karena
Fosfomycin lebih efektif dan tidak lebih resisten dibandingkan levofloxacin yang utama
Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin
bakteri penyebab sistitis yaitu bakteri E. coli, namun untuk bakteri S. saprophyticus lebih disarankan
menggunakan levofloxacin sehingga levofloxacin cocok sebagai terapi. alternatif.
Perlu adanya pengawasan terhadap pemberian terapi levofloxacin pada sistitis karena adanya
peningkatan resistensi levofloxacin terhadap bakteri E. coli yang menunjukkan penggunaan obat
yang berlebihan untuk terapi, sehingga penggunaan obat levofloxacin pada sistitis untuk bakteri S.
saprophyticus harus dipantau sehingga tidak berlebihan dan tidak menimbulkan resistensi.
Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin
Referensi
Bientinesi, Riccardo, Rita Murri, dan Emilio Sacco. 2020. “Khasiat dan Keamanan Levofloxacin sebagai
Pengobatan Komplikasi Infeksi Saluran Kemih dan Pielonefritis.” Pendapat Ahli tentang
Farmakoterapi 21(6): 637–44.
Hajiri, Aufar Zimamuz Zaman Al, Dwimantoro Iman Prilistyo, Lysa Veterini, dan Hotimah Masdan Salim.
2019. “Hubungan Kadar Asam Urat Darah Dan Jenis Batu Saluran Kemih Pada Penderita
Urolitiasis Di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya.” Dalam Konferensi Kesehatan Internasional
Surabaya 2019, Unusa Press, 250–
53.
Rani Purnama Sari, Muhartono. 2018, Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan Faktor Risiko
Yang Mempengaruhi Pada Karyawan Wanita di Universitas Lampung, Majority, Volume 7, Nomor
3, pp.115
Abdul Ansyar Geriba Lubis. 2019, Uji Resistensi Antibiotika Terhadap Bakteri Penyebab Infeksi Saluran
Kemih (ISK) Di RSUP H. Adam Malik Medan, pp.1-6
Nawang Nawakasari, Ambar Yunita Nugraheni. 2017, Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien
Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Inap RSUP X di Klaten Tahun 2017, Jurnal Farmasi
Indonesia. Jil. 16, No.1, hal.39
Hayami, H., Takahashi, S., Ishikawa, K., Yasuda, M., Yamamoto, S., Wada, K., Kobayashi, K.,
Hamasuna, R., Minamitani, S., Matsumoto, T., Kiyota, H., Tateda, K., Sato, J., Hanaki, H.,
Masumori, N., Nishiyama, H., Miyazaki, J., Fujimoto, K., Tanaka, K., … Goto, H. (2019). Surveilans
nasional kedua terhadap patogen bakteri pada pasien dengan sistitis akut tanpa komplikasi yang
dilakukan oleh Komite Pengawasan Jepang dari tahun 2015 hingga 2016: kerentanan antimikroba
dari Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, dan Staphylococcus saprophyticus. Jurnal
Kemoterapi, 25(6), 413–42. https://doi.org/10.1016/j.jiac.2019.02.021
Infeksi Dan
Muhammad Fauzi Farhat, Syah Mirsya Warli, Dhirajaya Dharma Kadar, Fauriski
Febrian Prapiska / KESANS
Perbandingan efektivitas antibiotik Fosfomycin dan levofloxacin
Hayami, H., Takahashi, S., Ishikawa, K., Yasuda, M., Yamamoto, S., Uehara, S., Hamasuna, R.,
Matsumoto, T., Minamitani, S., Watanabe, A., Iwamoto, A., Totsuka, K., Kadota, J.,
Sunakawa, K., Sato, J., Hanaki, H., Tsukamoto, T., Kiyota, H., Egawa, S., … Uemura, T.
(2013). Surveilans nasional terhadap patogen bakteri dari pasien dengan sistitis akut tanpa
komplikasi yang dilakukan oleh komite pengawasan Jepang selama tahun 2009 dan 2010:
Kerentanan antimikroba dari Escherichia coli dan Staphylococcus saprophyticus. Jurnal
Infeksi dan Kemoterapi, 19(3), 393–403. https://doi.org/10.1007/s10156-013-0606-9
Wada, K., Yokoyama, T., Uno, S., Araki, M., Sadahira, T., Maruyama, Y., Acosta, H., Nakajima,
H., Hiyama, Y., Kunishima, Y., Togo, Y., Nukaya, T., Yamada, H., Shigemura, K., Ito, S.,
Tanimura, M., Kobayashi, K., Kitano, H., Teishima, J., …
Yamamoto, S. (2021). Pengawasan nasional terhadap patogen bakteri yang diisolasi dari
pasien dengan sistitis akut tanpa komplikasi pada tahun 2018: Dilakukan oleh Kelompok
Penelitian Infeksi Saluran Kemih Jepang (JRGU). Jurnal Infeksi dan Kemoterapi, 27(8),
1169–1180. https://doi.org/10.1016/j.jiac.2021.03.012
ÿÿÿÿ, ÿÿÿÿÿ, ÿÿÿÿÿ, ÿÿÿÿ, ÿÿÿÿÿ, Owari, T., Yamamoto, T., Mizobuchi, S., Itami, Y., Nakahama,
T., Matsumoto, Y., Yamada, K., & Momose, H. (2017).ÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿÿÿ