Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Asal Usul Secara Islam Tarekat di Dunia Islam

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Islam Dan Budaya Lokal

Dosen Pengampu :Prof. Dr. H. Sumanta Hasyim, M.Ag.

Disusun Oleh :

Novianti (2285160003)
Ugi Rahayu Zahrina (2285160022)

Fakultas Ushuluddin Dan Adab

Jurusan Tasawuf Dan Psikoterapi Islam

Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati

Cirebon

2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji hanya bagi Allah SWT, oleh karena anugerah-Nya yang
melimpah, kemurahan, dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini guna memenuhi salah satu tugas, kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Asal Usul Secara Islam Tarekat di Dunia Islam ini dengan tepat
waktu.

Sholawat serta salam juga kita sampaikan pada Habiibana wa Nabiyyana Muhammad
SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, kerabatnya, serta kita yang insyaAllah selaku
umatnya diakhir zaman.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
karena menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu, penulis sangat berharap dukungan
serta sumbangsih pikiran baik berupa kritik maupun saran yang dapat membangun.

Semoga Allah SWT, senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya selalu. Akhir
kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis maupun bagi
para mahasiswa.

Cirebon, 24 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................1

C. TUJUAN.........................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

A. PENGERTIAN TAREKAT.............................................................................................2

B. ASAL-USUL TAREKAT................................................................................................2

C. TAREKAT-TAREKAT DI DUNIA ISLAM....................................................................4

BAB III.......................................................................................................................................6

PENUTUP..................................................................................................................................6

A. KESIMPULAN...............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

tarekat, sebagai gerakan kesufian populer (massal), sebagai bentuk terakhir gerakan tasawuf,
tampaknya juga tidak begitu saja muncul. Kemunculannya tampaknya lebih dari sebagai tuntutan
sejarah, dan latar belakang yang cukup beralasan, baik secara sosiologis, maupun politis pada
waktu itu.

Masyarakat Islam memiliki warisan kultural dari ulama sebelumnya yang dapat digunakan,
sebagai pegangan yaitu doktrin tasawuf, yang merupakan aspek kultural yang ikut membidani
lahirnya gerakan tarekat pada masa itu. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kepedulian
ulama sufi, mereka memberikan pengayoman masyarakat Islam yang sedang mengalami krisis
moral yang sangat hebat (ibarat anak ayam kehilangan induk). Dengan dibukanya ajaran tasawuf
kepada orang awam, secara praktis lebih berfungsi sebagai psikoterapi yang bersifat massal.
Maka kemudian banyak orang awam yang memasuki majelis dzikir dan halaqah-nya para sufi,
yang lama kelamaan berkembang menjadi suatu kelompok tersendiri (eksklusif) yang disebut
dengan tarekat

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu tarekat?


2. Bagaimana asal usul tarekat?
3. Apa saja tarekat-tarekat di dunia islam?

C. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami apa itu tarekat


2. Mahasiswa dapat memahami bagaimana asal usul tarekat
3. Mahasiswa dapat mengetahui tarekat-tarekat di dunia islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TAREKAT

Asal kata tarekat dalam bahasa Arab adalah ṭari>qah yang berarti jalan, keadaan,
aliran, atau garis pada sesuatu.1 Menurut Harun Nasution, tarekat berasal dari kata ṭariqah
yang artinya jalan yang harus ditempuh oleh seorang calon sufi agar ia berada sedekat
mungkin dengan Allah.1

Tarekat secara istilah mengandung arti “jalan menuju Allah guna mendapatkan ridha-
Nya dengan cara menaati ajaran-Nya”. Tarekat kemudian mengandung arti organisasi,
yang di dalamnya terdapat syaikh, upacara ritual, dan dzikir khusus masing-masing
aliran.2

Dari segi etimologi, kata tarekat yang berasal dari bahasa Arab ‫ طریقة‬-‫یطرق‬-‫ طرق‬yang
merupakan bentuk mashdar (kata benda) dari kata ‫ طریقة‬-‫یطرق‬-‫طرق‬yang memiliki arti
‫( الكیفیة‬jalan, cara), ‫( األسلوب‬metode, sistem), ‫ذھب‬Y‫(الم‬madzhab, aliran, haluan), dan ‫ة‬Y‫الحال‬
(keadaan). Pengertian ini membentuk dua makna istilah yaitu metode bagi ilmu jiwa
akhlak yang mengatur suluk individu dan kumpulan sistem pelatihan ruh yang berjalan
sebagai persahabatan pada kelompok-kelompok persaudaraan Islam.

Abu Bakar Aceh mendefinisikan tarekat itu sebagai jalan, petunjuk dalam melakukan
sesuatu ibadat sesuai dengan ajaran yang ditentukan dan dicontohkan oleh Nabi dan
dikerjakan oleh sahabat dan tabi’in, turun-temurun sampai kepada guru-guru,
sambungmenyambung dan rantai-berantai. Guru-guru yang memberikan petunjuk dan
pimpinan ini dinamakan Mursyid yang mengajar dan memimpin muridnya sesudah
mendapat ijazat dari gurunya pula sebagaimana tersebut dalam silsilahnya. Dengan
demikian ahli Tasawwuf yakin, bahwa peraturan-peraturan yang tersebut dalam ilmu
Syari’at dapat dikerjakan dalam pelaksanaan yang sebaik-baiknya.

1
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Segala Aspeknya. Jakarta: UI Press, 1986, 89.
2
I bid. Lihat juga: Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf. Jakarta Amzah,2014, 294.

2
B. ASAL-USUL TAREKAT

Aktifitas para sufi pada awalnya hanya bersifat individual dan tidak melibatkan orang
lain dalam mujahadah dan riyadhoh-nya. Lambat laun para sufi ini kemudian
menyebarkan ajarannya kepada murid-muridnya dan terbentuklah suatu kelompok
lengkap dengan disiplin-disiplinnya. Benih-benih tarekat sudah muncul sejak abad ke
empat hijrah, yaitu ketika seorang sufi Iran bernama Muhammad Ahmad al-Maihami.3
membuat balai di sebelah rumahnya sebagai tempat berkumpul para sufi. Ia kemudian
membuat perkumpulan sufi beserta aturan-aturan untuk ritual dan riyadhah-nya. Al-
Maihami tercatat sebagai orang yang pertama menuliskan secara formal disiplin
pendidikan untuk para salik. Kemunculannya lebih awal dari Imam Qusyairi yang juga
menuliskan tarbiyah sufiyyah dalam karya terkenalnya al-Risalah al-Qushayriyyah.
Tradisi tarekat ini kemudian menyebar Islam pada abad ke lima dan enam hijrah,
sehingga kebanyakan sejarawan mencatat bahwa awal kemunculan tarekat dalam dunia
tasawufadalah pada abad keenam hijriah, yaitu ketika di Irak muncul dua tokoh penting
dalam dunia tarekat, yaitu Shaykh Ab al-Qadir al-Jilani (470-561 H/1077-1166 M), pendiri
tarekat Qadiriyah dan Ahmad Rifa’i (w. 578 H/1182 M), pendiri tarekat Rifa'iyah.4
Abu al-Wafa al-Taftazani, tokoh besar sufi di Mesir menyebutkan bahwa kedua
shaykh ini mendirikan ṭariqah sufi yang kemudian diikuti oleh banyak jamaah, dan
membuat dzikir dan kaedah-kaedah yang matang dalam suluk sufi yang harus dijalani
muridnya. Imam Ghazali adalah salah satu murid yang banyak mengambil kaedah-kaedah
suluk sufi sunni dari keduanya untuk dijadikan dasar ideologinya.5
Setelah kemunculan dua tokoh ini, dilanjutkan dengan kemunculan tokoh besar
tarekat lainnya, yaitu:6
1. Abu> al-Hasan al-Syadzili (593-656 H/ 1197-1258 M), pendiri tarekat Syadziliyah.
Beliau berasal dari Maroko dan pindah ke Mesir bersama para muridnya.
2. Ahmad al-Badawi (596-675 H/ 1199-1276 M) pendiri tarekat Badawiyah
di Mesir.

3
Lahir 357 H, Wafat 430 H.
4
Ahmad Abd Allah al-Yadhi, Dirasat fi al-Furuq wa al-Tawa’if al-Islamiyah. Kairo: al-Hay’ah al-Misriyyah
al-‘Amah li al-Kitab, 2009, 367.
5
Ibid.
6
Ibid., 368. Lihat juga: Abdul Khaliq, al-Fikru al-Sufi, 540.

3
3. Ibrhim al-Dasuqi (653-696 H/ 1255-1296 M) pendiri tarekat Dasuqiyah di Mesir.
Setelah kemunculan kelima tarekat ini, banyak tarekat-tarekat cabang yang bermunculan
dan tarekat baru lainnya yang masih bertahan hingga sekarang. Karena banyaknya cabang
yang timbul dari setiap tarekat induk, sulit untuk menelusuri sejarah perkembangannya
secara sistematis dan konsepsional. Cabang-cabang ini bermunculan sebagai akibat
tersebarnya alumni suatu tarekat yang mendapat ijazah dari gurunya untuk membuka
perguruan baru sebagai perluasan dari ilmu yang diperoleh. Alumni tadi meninggalkan
perguruan atau ribat syaikhnya dan membuat ribat baru di daerah lain. Perguruan-
perguruan baru ini tetap mempunyai ikatan kerohanian, ketaatan, dan amalan-amalan
yang sama dengan Syaikh dari ribat induk. Dengan transmisi yang demikian itulah,
tarekat akhirnya berkembang ke berbagai wilayah di dunia Islam.7
Adapun periodessasi perkembangan tasawuf terbagi menjadi empat periode. Yaitu
periode pertama, abad ke-1 dan ke-2 H. periode kedua, abad ke-3 dan ke-4 H. periode
ketiga, abad ke-5 H. dan periode keempat, abad ke-6 H dan seterusnya (Asmaran As,
1994: 249). Pembagian periode ini dilihat berdasarkan proses perubahan masyarakat
Islam dari generasi kegenerasi yang dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan dan fenomena
keberagamaan masyarakat Islam yang dari generasi ke generasi. Proses tersebut itu
jugalah yang menjadi cikal bakal lahir dan munculnya tarekat dalam Islam
Dari kajian historis mengungkapkan bahwa awal mulanya tasawuf itu adalah padah
masa sahabat dan tabi’in. tidak muncul pada pada masa Nabi Muhammad SAW. Hal itu
disebabkan oleh prilaku umat Islam masih sangat stabil, keberagamaan masih
dilaksanakan secara seimbang, bahkan cara pandang hidupnya jauh dari budaya
pragmatism, materialism dan hedonism. Namun sekalipun di masa tersebut belum
ditemukan istilah tasawuf, mereka sebenarnya telah menjadi seorang sufi dengan tidak
pernah mengagungkan dunia tetapi tidak juga meremehkannya, mereka selalu ingat
kepada Allah sebagai Sang Pencipta langit dan bumi serta segala isinya.

7
Munir Amin, Ilmu Tasawuf, 302

4
C. TAREKAT-TAREKAT di DUNIA ISLAM

Di dunia Islam terdapat ribuan aliran tarekat. Akan tetapi, tidak semua aliran ini
mampu bertahan dan berkembang serta tersebar secara luas. Berikut ini daftar tarekat
yang pouler dan tersebar luas di dunia Islam.8
1. Adhamiyah Ibrahim bin Adham Damaskus, Suriah
2. Ahmadiyah Mirza Ghulam Ahmad Qadiah, India
3. Alawiyah Abu Abbas Ahmad al-'Alawi Mostaganem, Aljazair
4. Alwaniyah Syaikh Alwan Jeddah, Arab Saudi
5. Ammariyah 'Ammar bu Senna Constantine, Aljazair
6. Ashaqiyah Hasan al-Din Istanbul, Turki
7. Ashrafiyah Ashraf Rumi Chin Iznik, Turki
8. Babaiah Abdul Ghani Adrianopel (Edirne), Turki
9. Bahramiyah Hajji Bahraini Ankara, turki
10. Bakriyah Abu Bakr Wafa'i Aleppo, Suriah
11. Bektasyi Bektasyi Veli Kir Sher, turki
12. Bustamiyah Abu Yazid al-Bustami Jabal Bistam, Iran
13. Gulsyaniyah Ibrahim Gulsyani Cairo, Mesir
14. Haddadiyah Sayyid Abd Allah bin Alawi al-Haddad Hijaz, Arab Saudi
15. Idrisiyah Sayyid Ahmad bin Idris Asir, Arab Saudi
16. Ightibashiyah Syamsuddin Magnesia, Yunani
17. Jalwatiyah Pir Uftadi Bursa, Turki
18. Jamaliyah Jamal al-Din Istanbul, turki
19. Kabrawiyah Najm al-Din Khurasan, Iran
20. Khalwatiyah Umar al-Khalwati Kayseri, Turki
21. Maulawiyah Jalal al-Din al-Rumi Konya, Anatolia
22. Muradiyah Murad Syami Istanbul, Turki

8
Huuda, Tasawuf Kultural,74-75

5
Berikut ini beberapa detil tarekat besar yang pengaruhnya sangat besar di dunia Islam,
baik dalam ranah akidah, sosial, maupun politik.
1. Tarekat Qadiriyah
Tarekat ini didirikan oleh Syaikh Abd al-Qadir al-Jilani
(470-561 H/1077-1166 M) yang terkenal dengan sebutan "al-Ghauth" atau "Quṭb al-
Auliya’" atau sultan al-awliya’ (pemimpin para wali). Tarekat Qadiriyah menempati
posisi yang penting dalam sejarah tasawuf di dunia Islam, karena ia tidak hanya pelopor
lahirnya organisasi tarekat, tetapi juga sebagai cikal bakal munculnya berbagai cabang
tarekat di dunia Islam. Kendati struktur organisasinya baru muncul beberapa dekade
setelah kematian pendirinya. Semasa hidup sang syaikh telah memberikan pengaruh yang
amat besar pada pemikiran dan sikap umat Islam.
2. Tarekat Syadziliyah
Pendiri tarekat ini adalah Ali bin Abd Allah bin Abdal-Jabbar Abu al-Hasan al-Syadzili
(593-656 H/ 1197-1258 M). Silsilah keturunannya mempunyai hubungan dengan orang-
orang keturunan Hasan bin Ali bin Abi> Talib, dan dengan demikian berarti juga
keturunan Siti Fatimah anak perempuan dari Nabi Muh}ammad saw.
3. Tarekat Syattariyah
Tarekat Syattariyahadalah aliran tarekat yang pertama kali muncul di India pada abad ke-
15 M. Penamaan tarekat ini dinisbahkan kepada tokoh yang mempopulerkan dan berjasa
mengembangkannya, „Abd Alla>h al-Syattari (w. 890 H/1485 M).Ia adalah seorang
ulama besar yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Umar Suhrawardi (539-632
H/1145-1234 M), seorang sufi yang mempopulerkan tarekat Suhrawardiyah.9

BAB III
9
Ibid., 153.

6
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Para sufi awalnya mengalami tasawuf dalam kaitannya dengan sifat individu
dunia. Lambat laun fenomena tersebut menjadi ajaran yang diberikan kepada siswa,
dan seiring bertambahnya jumlah siswa, muncullah kelompok yang mempelajari
tasawuf beserta ritualnya. Kelompok itu sekarang dikenal dengan nama tarek atau
Tariqah Sufiyah Tarekat ini semakin banyak didirikan setelah Syekh Abd al-Qadir
Jailani menggagas tarekat Qadiriyahnya. Selain menyebarkan ajaran yang sangat
berpengaruh di dunia Islam, jamaah ini juga mewarisi beberapa karya legendaris
seperti al-Busiri al-Burdah dan Ibnu Ata al-Hikam. Allah al-Iskandari.
Beberapa anugerah sufi bahkan memberikan kontribusi yang signifikan bagi
negara, seperti Imam al-Syadzil yang mengajak ribuan pengikutnya untuk ikut
berperang melawan Tentara Salib untuk merebut kembali tanah Palestina yang telah
mereka rampas dari umat Islam. Hal ini jelas menunjukkan bahwa ajaran tarekat sufi
menurut ajaran Islam mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan
pengikutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Styawati, Yuslia. "MENGENAL TAREKAT DI DUNIA ISLAM." Jurnal Ilmiah Spiritualis:


Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf 5.1 (2019): 63-86.

Rahmawati, Rahmawati. "Tarekat dan Perkembangannya." Al-Munzir 7.1 (2014): 83-97.

Anda mungkin juga menyukai