Anda di halaman 1dari 38

• kontak seksual

ibu hamil kepada janin


Perjalanan penyakit SIFILIS
SIFILIS Std SEKUNDER (S-2)
SIFILIS KONGENITAL
Organ tubuh
janin yang
terkena sifilis:

Hepar
Paru-paru
Tr. Gastrointestinal
Ginjal
Pankreas
Susunan syaraf
pusat
Sistem tulang
SIFILIS KONGENITAL

WHO guidelines for the treatment of Treponema pallidum (syphilis). 2016


SIFILIS KONGENITAL

WHO guidelines for the treatment of Treponema pallidum (syphilis). 2016


21
Peeling et al. Bulletin of the WHO, 2004:82(6)
Alur Tes Serologis Sifilis bila TERSEDIA Tes Non Treponema
dan Treponema
Alur Tes Serologis Sifilis Pada Ibu
Hamil Bila Hanya Tersedia TP
Rapid
TPHA
RPR atau
atau INTERPRETASI
VDRL
TP Rapid
Reaktif Non Tes skrining
reaktif nontreponema positif
palsu

Reaktif Reaktif ▪ Sifilis yang belum diobati;


▪ Sifilis lanjut yang pernah
diobati
▪ Frambusia
RPR atau TPHA atau
INTERPRETASI
VDRL TP Rapid
Non reaktif Reaktif ▪ Sifilis sangat dini yang belum
diobati;
▪ Sifilis dini yang pernah diobati
▪ Frambusia

Non reaktif Non reaktif ▪ Bukan sifilis;


▪ Sifilis masa inkubasi;
▪ Sifilis sangat lanjut;
▪ Sifilis bersamaan dengan infeksi HIV
dan imunosupresi
WHO guidelines for the treatment of Treponema pallidum (syphilis). 2016
Tatalaksana SIFILIS pada ibu
hamil
• Sifilis LANJUT (termasuk S laten):
• Benzathin penicillin G 2,4 juta unit injeksi intramuskular sekali
seminggu selama 3 minggu berturut-turut (interval jangan
melebihi 14 hari) ATAU
• Procaine penicillin 1,2 juta unit injeksi intramuskular sekali sehari
selama 20 hari
• Bila alergi penisilin dan tidak memungkinkan untuk desensitisasi,
atau tidak tersedia:
• Eritromisin 4X500 mg per oral selama 30 hari
• Catatan: obat dapat mengobati ibu hamil, namun tidak dapat melewati sawar
plasenta, sehingga tidak dapat mengobati janinnya

WHO guidelines for the treatment of Treponema pallidum (syphilis). 2016


Evaluation Of Treatment Efficacy

• Kriteria pasti untuk keberhasilan atau kegagalan pengobatan


belum ditetapkan, dan menilai respons terhadap pengobatan
seringkali sulit

• Kegagalan pengobatan tidak dapat dibedakan vs infeksi ulang

• Umumnya, efektivitas terapi dipantau oleh remisi gejala dan


penurunan titer antibodi yang diukur dengan tes
nontreponemal

• Titer antibodi serial harus diukur menggunakan tes yang


sama di laboratorium yang sama
• Penurunan titer ---menunjukkan respon perbaikan, dan peningkatan
titer menunjukkan kegagalan pengobatan atau infeksi ulang.

• Titer antibodi fosfolipid menurun empat kali lipat setelah tiga bulan
(misalnya, dari 1:32 → 1:8) dan delapan kali lipat setelah enam bulan
(misalnya, dari 1:32 -→1:4) dengan terapi standar.

• Ada 15% pasien yang diobati utk sifilis dini tidak menunjukkan
penurunan titer—4 kali lipat pada satu tahun pasca pengobatan

• Waktu untuk penurunan titer antibody--- lebih lambat dengan tes


RPR vs VDRL

menunda penurunan

Anda mungkin juga menyukai