Anda di halaman 1dari 11

PERAN AGAMA KRISTEN DALAM

MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KESATUAN


BANGSA

Disusun oleh :

Kelompok 5
 Gersina Sappe Padang Maran
 Mercy Fiorentina Roro
 Stevani Rantelimbong
 Risna Bura Tombi
 Ruth Ratte Nakka

Program Studi
DIII Keperawatan
Akademi Kesehatan Sinar Kasih
Tana Toraja
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. karena
dengan kasih kemurahan, rahmat, karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “peran agama dalam mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa”.
Tidak lupa kami juga sangat berterimakasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam kelancaran proses penyusunan makala ini. Makala ini
telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makala ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasany. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makala ini.
Akhir kata kami berharap semoga makala tentang “ Peran Agama
Dalam Mewujudkan Persatuan Dan Kesatuan Bangsa” ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Makale,17 Agustus 2023

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………. i
Daftar Isi …………………………………………………………....ii
Bab I Pendahuluan……………………………………………….1
1.1. Latar Belakang ………………………………………..
1.2. Rumusan masalah ……………………………………

1.3. Tujuan …………………………………………………


Bab II Pembahasan………………... …………………………….2
2.1. Makna dari Peran Agama Terhadap Persatuan Dan
Kesatuan Bangsa Dalam Agama Kristen ………………………
2.2. Pentingnya Peran Agama Terhadap Persatuan Dan
Kesatuan Bangsa Dalam Agama Kristen ………………………
2.3. Penerapan Ajaran Agama Terhadap Persatuan Dan
Kesatuan Bangsa Dalam Agama Kristen ………………………
Bab III Penutup…………………………………………………...15
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Daftar Pustaka …………………………………………………….16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Didalam agama ditunjukkan bahwa adanya sesuatu di dunia ini yang memiliki
kekuatan untuk mengatur dan mengendalikan segalanya. Secara umum, agama dapat di
artikan sebagai sistem yang mengatur kepercayaan serta aturan-aturan yang terkait dengan
budaya dan pandangan dunia yang mengikat manusia pada suatu tatanan kehidupan terkhusus
dalam Agama kristen.
Persatuan dan kesatuan merupakan dua hal yang penting yang harus dimiliki setiap
bangsa. Persatuan dan kesatuan menjadi satu di antara senjata paling ampuh agar bangsa tetap
utuh. Dalam konteks bernegara, agama agama dapat dijadikan sebagai sumber kekuatan
spiritual, moral, dan etika. Nilai-nilai agama dan spiritual yang sangat kuat tidak hanya
mampu menghilangkan keresahan, kecemasan, dan konflik sosial, tetapi juga mampu
mendorong manusia untuk mencapai ketenangan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Didalam
agama kristen sendiri persatuan dan kesatuan di ibaratkan dengan persatuan dan kesatuan
dengan kristus, mengapa demikian? Karena dalam kekristenan membentuk persatuan dan
kesatuan dimulai dari diri kita dengan Tuhan, lalu menyebar ke keluarga, jemaat, dan
masyarakat lainnya yang berbeda kepercayaan.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makala ini yaitu:
1. Apa makna dari peran agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa
terkhusus dalam agama kristen?
2. Apa fungsi dari peran agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa
dalam agama kristen?
3. Bagaimana penerapan ajaran agama kristen yang dapat membantu terwujudnya
persatuan dan kesatuan bangsa?
1.3. Tujuan
Adapun Tujuan dari pembuatan makala ini yaitu:
1. Agar setiap pembaca atau pendengar dapat mengetahui apa makna dari peran agama
dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa terkhusus dalam agama kristen.
2. Untuk mengetahui pentingnya peran agama dalam mewujudkan persatuan dan
kesatuan bangsa dalam agama kristen.
3. Mengetahui bagaimana penerapan aagama kristen yang dapat membantu mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. MAKNA DARI PERAN AGAMA TERHADAP PERSATUAN DAN KESATUAN


BANGSA TERKHUSUS DALAM AGAMA KRISTEN
Persatuan dan kesatuan berasal dari kata ‘satu’ yang berarti utuh atau tidak terpecah-
belah. Persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang
beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Agama memberikan
penerangan kepada manusia dalam hidup bersama termasuk dalam bidang politik atau
bernegara. Setiap agama memiliki perbedaan kepercayaan satu dengan yang lain, dari sinilah
yang sering kali memunculkan konflik perbedaan pendapat kepercayaan yang satu dengan
yang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Di Indonesia sendiri agama kristen bukan
merupakan agama mayoritas, dan secara normatif agama kristen berpedoman pada
“ALKITAB” sebagai Kitab sucinya yang memberi tuntunan dalam mewujudkan persatuan
dan kesatuan berbangsa dan bermasyarakat. Dalam ALKITAB umat kristen di ajarkan
banyak prinsip seperti :
 Prinsip persatuan yang terdapat dalam Kitab ‘1Korintus 12:12-13’ yang berbunyi “
Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota
itu, sekalipun banyak merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu
Roh kita semua, baik orang yahudi, maupun orang yunani, baik budak, maupun orang
merdeka, telah di baptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.”
Dalam ayat tersebut telah di katakan bahwa siapapun kita kita tetap sama di mata Tuhan
karena kita di beri minum dari satu Roh yang sama. Jadi, hendaklah kita selalu bersatu
dalam mewujudkan Negara yang maju.
 Prinsip Kesatuan yang terdapat dalam Kitab ‘Efesus 4:3-6’ yang berbunyi “ Dan
berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera, satu tubu, dan satu
Roh, sebagaimana kamu telah di panggil kepada satu pengharapan yang terkandung
dalam panggilanmu, satu tubuh, satu iman, satu baptisan, satu Allah, dan Bapa dari
semua, Allah dari semua dan oleh semua di dalam semua.” Dalam Kitab ini Roh yang di
katakan di maksud dengan bangsa yang kita tinggali, terlihat jelas pesan Tuhan dalam
kalimat yang pertama kita harus memelihara kesatuan oleh ikatan damai sejahtera, karena
bangsa yang kita tempati merupakan perwujudan Roh yang di titipkan kepada kita untuk
dijaga kesatuannya.
 Membangun Kerukunan Hidup Umat Beragama Dalam konteks Indonesia dengan
masyarakat majemuknya, setiap orang Kristen bertanggung jawab untuk membawa damai
terdapat dalam Kitab ‘Mat. 5:9’ yang berbunyi “ Berbahagialah orang yang membawa
dama, karena mereka akan disebut anak-anak Allah”. Sebagai warga negara yang baik,
orang Kristen memiliki tanggungjawab untuk menciptakan kerukunan sebagai upaya
mewartakan shalom. Untuk menciptakan kebersamaan dan sikap saling pengertian, setiap
umat beragama perlu membangun kerukunan sebab realita kemajemukan merupakan
sesuatu yang tidak dapat dihindari, oleh sebab itu perlu peran positif.

2
 Memiliki hati yang besar hal ini dapat di baca melalui Kitab ‘Amsal 18’. Dapat
berbesar hati untuk menerima teguran dari oranglain. Harus mengerti bahwa teguran
yang diberikan adalah suatu wujud tanda kasih. Saat kita di tegur berarti kita dikasihi
karena kita diinginkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan terhindari dari
perilaku yang menyimpang dan tidak sesuai dengan ajarannya, jangan berfikiran
bahwa suatu teguran itu merupakan suatu hinaan dan membuat anda sakit hati lalu
membenci. Karena Tuhan sendiri yang mengajarkan kita untuk saling mengasihi dan
berbesar hati, agar masalah apapun yang kita hadapi dapat terselesaikan dengan baik
dan tidak menjadi masalah besar bagi kita maupun bagi bangsa.
Selain 4 prinsip di atas masih banyak lagi prinsip yang di ajarkan oleh ALKITAB. Selain
ALKITAB umat kristen juga memiliki tempat ibadah yang berbeda dengan agama lain
yaitu Gereja. Gereja merupakan salah satu tempat umat Kristen berkumpul melaksanakan
kewajibannya, gereja tidak menuntut umatnya untuk meninggalkan nilai-nilai luhur adat
istiadat dan kebudayaan bangsa. Sebaliknya, Gereja mengejarkan bahwa apa saja yang
baik dan luhur harus dipelihara dan dikembangkan. Bangsa Indonesia bukan memiliki
Pancasila sebagai ideologi negara melainkan sebagai warisan budaya dan pandangan
hidup bangsa, hal ini secara jelas ditegaskan. Penegasan dilakukan terutama karena
kesamaan aspirasi yang terungkap dalam Pancasila dan pemahaman mengenai manusia
dan masyarakaat yang dianut umat Kristen. Dalam Sila pertama mencanangkan takwa,
toleransi, kerukunan, dan kebebasan beragama. Hal ini sejalan dengan hukum kristen
mengenai taat kepada Tuhan. Peran serta umat Kristen di dalam kehidupan masyarakat
bertumpuh pada keyakinan Iman dan keyakinan Kewarganegaraannya terhadap
kedaulatan Tuhan Yang Mahakuasa. Sebagai warga Negara umat Kristen sadar bahwa
untuk itu Negara memberikan kesempatan dan peluang baginya untuk bisa membantu
negara mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

2.2. PENTINGNYA PERAN AGAMA TERHADAP PERSATUAN DAN


KESATUAN BANGSA DALAM AGAMA KRISTEN
Mewujudkan masyarakat damai merupakan cita-cita yang sangat mulia untuk
dipraktekkan kedalam kehidupan masyarakat dan bangsa. Akhir-akhir ini arus informasi dan
globalisasi semakin ganas. Persatuan dan kesatuan bangsa makin terancam oleh kepentingan
kelompok-kelompok tertentu. Karenanya diperlukan penekanan pemahaman bahwa Negara
Kesatuan Repuplik Indonesia (NKRI) ada karena perbedaan. Salah satu hal yang paling
menonjol adalah perbedaan keyakinan atau agama. . Indonesia memiliki berbagai macam ras,
suku, agama, etnik, dan lain-lain. Indonesia sendiri saat ini mengakui 6 agama yakni Islam,
Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Agama mempunyai
peran memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, agama memiliki peranan sebagai kekuatan yang mempersatukan, mengikat , dan
memelihara eksistensi suatu masyarakat. Dalam agama Kristen sendiri menganggap peran
Agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting hal ini terdapat
pada nilai sila ke tiga pancasila yang berbunyi “ Persatuan Indonesia” yang berarti bangsa
Indonesia tidak boleh terpecah belah dan harus tetap bersatu. Prinsip inilah yang harus tetap
dimiliki, yang bertujuan untuk menjaga kekuatan dan keutuhan bangsa Indonesia. Adapun
Indonesia sendiri memiliki semboyan “ Bhineka Tunggal Ika “ yang artinya berbeda-beda

3
tetapi tetap satu. Fungsi dasar inilah yang dijadikan landasan persatuan dan kesatuan bangsa.
Peran semboyan negara untuk membentuk dan menanamkan pada masyarakat tentang
keberagamaan sehingga tidak memicu konflik antar sesama warga negara yang bisa
berdampak pada munculnya pandangan negative negara lain terhadap negara kita.
Dalam Kitab ‘Roma 10:12’ berbunyi demikian “ Sebab tidak ada perbedaan antara orang
yahudi dan orang yunani. Karena Allah yang satu utu adalah Tuhan dari semua orang, kaya
bagi semua orang yang berseru kepadanya”. Dari ayat tersebut kita dapat memahami makna
tidak ada perbedaan di antara semua manusia baik itu yang berbeda agama, suku, ataupun ras
semua tetap sama yaitu warga Negara Indonesia. Maka kita sebagai umat kristen harus dapat
berjuang bersama-sama dengan masyarakat yang lain walaupun kita berbeda untuk bersama-
sama menegakkan persatuan dan kesatuan menciptakan kesejahteraan umum sebagai
perwujudan cinta kasih (Yohanes 15:12) dan pengabdian kepada sesama warga Negara
Kesatuan Repuplik Indonesia, hal itu merupakan penjabaran Iman, cinta kasih, dan
pengabdian kepada Tuhan, sekalipun melalui agama yang berbeda-beda.
Jika umat kristen mampu mengembangkan pemahaman bersama dengan masyarakat
yang lain tentang kedudukan agama dalam negara Pancasila, kebebasan beragama serta
implementasinya secara konsisten maka peran agama dalam mewujudkan persatuan dan
kesatuan akan terwujud seperti yang di katakan dalam Kitab ‘ Galatia 6:2’ yang berbunyi
“Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus”.
Pentingnya peranan agama dalam kehidupan bermasyarakat akan dapat di pahami dalam
poin-poin berikut :
 Ajaran agama berperan dalam menghidupkan nilai-nilai luhur moralitas, ( Roma 2:21-
23) Kita harus mempelajari moralitas Kristen dari Firman Allah, bertindak selaras
dengan apa yang dipelajari, kemudian mengajar orang lain untuk mrlakukan hal yang
sama.
 Agama menjadi sumber kekuatan semangat bagi umat dalam menjalani rutinitas
kehidupan (Yesaya 40:29), Agama dapat menghidupkan kekuatan dalam diri umat
untuk mampu menghadapi berbagai permasalahan hidup, dan berperan sebagai
benteng kokoh yang melindunginya dari serangan keputusasaan dan hilangnya
harapan.
 Agama berperan menjadi pegangan dan pedoman hidup bagi umatnya (Filipi 4:19),
sekaligus menjadi tolak ukur yang mengatur tingkah laku penganutnya dalam
kehidupan sehari-hari. Baik atau tidaknya tindakan seseorang, tergantung pada
seberapa taat dan seberapa dalam penghayatan terhadap ajaran agama yang di
Imaninya.
 Agama berperan membentuk perilaku keseharian umat (Roma 8:14), dalam menjalani
kehidupan ini ajaran agama kristen mengajarkan kepada umatnya, bahwa apapun
yang terjadi adalah takdir yang telah di rencanakan Tuhan. Perilaku umat akan
terbentuk menjdi baik, bila umat senantiasa membina dirinya dengan memperdalam
ajaran agama.
Keseimbangan antara jasmani dan rohani akan menghasilkan harmonisasi dalam
kehidupan ini. Dengan mempedomani ajaran agama dalam kehidupan, akan menjadikan

4
kita mampu untuk dapat menghormati dan menghargai perbedaan diantara sesama dan
dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2.3. PENERAPAN AJARAN AGAMA TERHADAP PERSATUAN DAN
KESATUAN BANGSA DALAM AGAMA KRISTEN
Adapun ajaran yang di ajarkan semua agama mengacu kepada mengasihi Tuhan dan
mengasihi sesama manusia. Menerapkan ajaran agama dalam kehidupan yang majemuk
ini meropakan tindakan respon untuk umat Kristen atas kasih Tuhan. Agama menerapkan
mengasihi Tuhan, perlu melakukan suatu tindakan nyata untuk membuktikannya.
Keterkaitan antara sila pertama dan sila ketiga, menunjukkan bahwa ajaran agama di
didalamnya terkandung nilai mengasihi Tuhan dan juga mengasihi sesama manusia dapat
di tunnjukan dalam mewujudkan sila persatuan Indonesia di bangsa ini. Hubungan sila
persatuan Indonesia dengan sila pertama yang dilandasi pengimplementasian ajaran
agama dapat memberikan dampak untuk masyarakat menjalankan ajaran agama, nilai
kemanusiaan sangat dihargai dengan demikian nilai kesatuan dapat berdiri kokoh.
Sebagai pengikut Kristus, kita wajib menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Ini
adalah salah satu kewajiban kita sebagai warga negara. Kewajiban kepada negara ini di
tekankan Kristus ketika Ia di tanya perihal kepada siapa seharusnya bangsa yahudi
membayar pajak. Kristus mengatakan bahwa seorang yahudi harus taat kepada Allah dan
juga kepada negara. Pesan-pesan umtuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kembali
di gambarkan dalam Kitb Suci. Meski tidak secara eksplisit menyatakan bangsa, Kitab
Suci mengatakan sudah menjadi kewajiban seorang kristiani untuk bertindak sehati
sepikir dengan mereka yang mengimani Kristus, tapi seluruh sesamanya. Dengan kata
lain sesama bagi umat kristen adalah semua orang tanpa terkecuali.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membina diri guna memunculkan jiwa
persatuan dan kesatuan yang di landasi ajaran agama kristen maupun agama lainnya di
antaranya:
 Mengikuti arah kehidupan dan mengerahkan wawasan agar dapat hidup dengan
damai dalam bermasyarakat.
 Bersikap realistis, berinteraksi dan membentuk relasi dengan penganut agama
lain mengingat bangsa ini merupakan bangsa multikultural atau bangsa dengan
berbagai keragaman.
 Terus belajar menghadapi lingkungan yang selalu berubah, jangan sampai
tercipta perpecahan antar sesama umat beragama.
 Percaya diri dan konsisten dalam segala tindakan, jangan melakukan hal yang
merugikan orang lain.
 Mengakui dan menghormati harkat dan martabat orang lain, tidak memaksakan
orang lain untuk mengikuti kemauan kita terutama hal yang berhubungan
dengan agama.
 Berwawasan dan percaya pada kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi
 Menjunjung tinggi keadilan.
 Saling membantu tanpa memperhatikan perbedaan yang ada

5
Berikut beberapa ayat dalam Alkitab yang menyatakan kewajiban seorang kristiani untuk
menjaga kesatuan dan persatuan bangsa :
 Roma 12:16 “ Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah
kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada
perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! “
 Roma 14:19 “ Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai
sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. “
 Roma 12:15 “ Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam
KRISTUS; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang
lain.”
 1 Korintus 1:10 “ Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan
kita YESUS KRISTUS, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara
kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. “
 2 Korintus 13:11 “ Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu
supaya sempurna.
 Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai
sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!. “

6
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Agama adalah hal yang sangat penting dari segala aspek kehidupan umat manusia. Selain
itu agama juga berperan penting dalam menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pemahaman agama, sebagai salah satu pilar penting untuk diperhatikan. Sebab pada
hakikatnya tidak ada kebenaran apapun yang tidak berlandaskan dari ajaran agama. Sebagai
sesama masyaraakat yang berbeda latar belakang maupun kepercayaan kita tetap harus
bersatu menjunjung tinngi tanah air agar persatuan dan kesatuan tetap terwujud, dan dalam
Kitab Suci menyatakan kewajiban seorang kristiani untuk bertindak sehati sepikir dengan
sesamanya. Alkitab tidak mengatakan bahwa seorang kristiani hanya boleh sehati dan sepikir
dengan mereka yang mengimani Kristus, tapi seluruh sesamanya. Dengan kata lain, sesama
bagi umat kristiani adalah semua orang,tanpa terkecuali. Agar kita dapat terlibat dalam
pembangunan dengan baik dan sebagai warga negara maupun umat Kristen, tentunya perlu
diupayakan pengetahuan, dan keterampilan yang dapat diandalkan.Selain itu, sikap dan
mentalitas perlu sesuai dengan kebutuhan pembangunan: seperti selalu jujur, adil dan
berdedikasi, serta bertanggung jawab untuk kepentingan umum. Kepentingan dan upaya
melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan: ketakwaan, toleransi, kerukunan,
solidaritas kebangsaan, toleransi, persaudaraan, keadilan sosial, juga diperlukan agar kita
tidak terlena dengan upaya kemajuan dan kesejahteraan materi.

3.2. SARAN
Setelah menyelesaikan tugas makala ini kami menyarankan untuk mahasiswa atau
pembaca lebih mendalami peran dan pentingnya ajaran agama dalam kehidupan
bermasyarakat maupun berkeluarga. Karena dari pelajaran agama kita banyak belajar betapa
pentingnya agama dalam negara tanpa adanya ajaran agama manusia tidak akan tahu
bagaimana cara bertindak yang baik dan benar.

7
DAFTAR PUSTAKA
 https://www.studocu.com/id/document/politeknik-kesehatan-kemenkes-surakarta/
analysts-of-pharmacy-and-food/contoh-kerangka-makalah/45351359
 https://student-activity.binus.ac.id/kmk/2021/12/peranan-umat-dalam-mewujudkan-
persatuan-dan-kesatuan/
 http://bahanajar.ut.ac.id/app/webroot/epub/original_files/extract/1178/EPUB/xhtml/
raw/sylggb.xhtml
 https://kemenag.go.id/khonghucu/peranan-agama-dalam-kehidupan-keseharian-umat-
3x23ay

Anda mungkin juga menyukai