Anda di halaman 1dari 6

‭Analisis Cerpen Mereka Mengeja Larangan Mengemis Karya Ahmad Tohari‬

‭Menggunakan Pendekatan Teori Strukturalisme Dinamik‬

‭Muhammad Imba Izuddin‬


‭Universitas Brawijaya‬
‭imbaizuddin@student.ub.ac.id‬

‭ABSTRAK‬
‭ trukturalisme‬‭Dinamik‬‭adalah‬‭pendekatan‬‭kritik‬‭sastra‬‭yang‬‭menekankan‬‭pemahaman‬‭karya‬‭sastra‬‭dalam‬
S
‭kerangka‬ ‭teks,‬ ‭melibatkan‬ ‭analisis‬ ‭unsur-unsur‬ ‭intrinsik‬ ‭dan‬ ‭ekstrinsiknya.‬ ‭Dalam‬ ‭konteks‬ ‭cerpen‬
‭"Mereka‬ ‭Mengeja‬ ‭Larangan‬ ‭Mengemis"‬ ‭karya‬ ‭Ahmad‬ ‭Tohari,‬ ‭teori‬ ‭Strukturalisme‬ ‭Dinamik‬‭digunakan‬
‭untuk‬‭mengurai‬‭makna‬‭dan‬‭struktur‬‭dalam‬‭karya‬‭ini.‬‭Pendekatan‬‭ini‬‭menyoroti‬‭komunikasi‬‭yang‬‭menjadi‬
‭elemen‬‭penting‬‭dalam‬‭cerita.‬‭Komunikasi‬‭antara‬‭anak-anak‬‭jalanan‬‭yang‬‭mengemis‬‭dan‬‭Hansip‬‭Karidun,‬
‭petugas‬ ‭keamanan,‬‭menciptakan‬‭ketegangan‬‭antara‬‭hukum‬‭dan‬‭kelangsungan‬‭hidup‬‭mereka.‬‭Pendekatan‬
‭semiotik‬ ‭dalam‬ ‭Strukturalisme‬ ‭Dinamik‬ ‭memandang‬ ‭larangan‬ ‭mengemis‬ ‭sebagai‬ ‭tanda‬ ‭yang‬
‭mencerminkan‬ ‭struktur‬ ‭sosial‬ ‭dan‬ ‭nilai-nilai‬ ‭yang‬ ‭terlibat.‬ ‭Analisis‬ ‭menggunakan‬ ‭teori‬ ‭Strukturalisme‬
‭Dinamik‬ ‭membantu‬ ‭kita‬ ‭memahami‬ ‭dinamika‬ ‭kompleks‬ ‭antara‬ ‭norma‬ ‭sosial,‬ ‭hukum,‬ ‭dan‬ ‭realitas‬
‭kehidupan‬ ‭anak-anak‬ ‭jalanan‬ ‭dalam‬ ‭cerpen‬ ‭ini.‬ ‭Struktur‬ ‭cerpen,‬ ‭komunikasi,‬ ‭dan‬ ‭nilai-nilai‬ ‭yang‬ ‭ada‬
‭dalam‬ ‭cerita‬ ‭ini‬ ‭menciptakan‬ ‭konflik‬ ‭moral‬ ‭yang‬ ‭menggiring‬ ‭pembaca‬ ‭untuk‬ ‭merenungkan‬ ‭nilai-nilai‬
‭masyarakat‬ ‭dalam‬ ‭situasi‬ ‭nyata.‬ ‭Analisis‬ ‭ini‬ ‭memperkaya‬ ‭pemahaman‬‭terhadap‬‭makna‬‭cerpen‬‭"Mereka‬
‭Mengeja‬ ‭Larangan‬ ‭Mengemis"‬ ‭dan‬ ‭memberikan‬ ‭sudut‬ ‭pandang‬ ‭yang‬ ‭mendalam‬ ‭tentang‬ ‭dinamika‬
‭nilai-nilai sosial.‬
‭Keywords: Strukturalisme Dinamik, Semiotik, Intrinsik, Ekstrinsik‬

‭PENDAHULUAN‬

‭ trukturalisme‬‭Dinamik‬‭adalah‬‭suatu‬‭pendekatan‬‭kritik‬‭sastra‬‭yang‬‭menekankan‬‭pemahaman‬‭karya‬‭sastra‬
S
‭dalam‬‭kerangka‬‭teks,‬‭melibatkan‬‭analisis‬‭unsur-unsur‬‭intrinsik‬‭dan‬‭ekstrinsiknya‬‭(Susanto,‬‭2016).‬‭Dalam‬
‭konteks‬ ‭cerpen‬ ‭"Mereka‬ ‭Mengeja‬ ‭Larangan‬ ‭Mengemis"‬ ‭yang‬ ‭ditulis‬ ‭oleh‬ ‭Ahmad‬ ‭Tohari,‬ ‭teori‬
‭Strukturalisme Dinamik dapat digunakan untuk mengurai makna dan struktur dalam karya ini.‬
‭Dalam‬‭Strukturalisme‬‭Dinamik,‬‭fokus‬‭utamanya‬‭adalah‬‭pada‬‭komunikasi‬‭yang‬‭terjadi‬‭dalam‬‭karya‬‭sastra‬
‭(Andini,‬ ‭2021).‬ ‭Cerpen‬ ‭ini‬ ‭menggambarkan‬ ‭interaksi‬ ‭antara‬ ‭anak-anak‬ ‭jalanan‬ ‭yang‬ ‭mengemis‬‭dengan‬
‭Hansip‬ ‭Karidun,‬ ‭petugas‬ ‭keamanan,‬ ‭sebagai‬ ‭bagian‬ ‭penting‬ ‭dari‬ ‭plot‬ ‭cerita.‬ ‭Komunikasi‬ ‭mereka‬
‭mengungkapkan ketegangan antara hukum dan kelangsungan hidup anak-anak jalanan.‬
‭Pendekatan‬ ‭semiotik‬ ‭dalam‬ ‭Strukturalisme‬ ‭Dinamik‬ ‭memandang‬ ‭karya‬ ‭sastra‬ ‭sebagai‬ ‭suatu‬ ‭fakta‬
‭semiotik‬ ‭yang‬ ‭terdiri‬ ‭dari‬ ‭tanda,‬ ‭struktur,‬ ‭dan‬ ‭nilai-nilai‬ ‭(Manshur,‬ ‭2019).‬ ‭Dalam‬ ‭cerpen‬ ‭ini,‬ ‭larangan‬
‭mengemis‬‭menjadi‬‭tanda‬‭yang‬‭mencerminkan‬‭struktur‬‭sosial‬‭dan‬‭nilai-nilai‬‭yang‬‭terlibat,‬‭seperti‬‭keadilan‬
‭sosial dan hak untuk bertahan hidup.‬
‭Dengan‬ ‭menggunakan‬ ‭teori‬ ‭Strukturalisme‬ ‭Dinamik,‬ ‭kita‬ ‭dapat‬ ‭melihat‬ ‭bagaimana‬ ‭cerpen‬ ‭ini‬
‭menggambarkan‬ ‭dinamika‬ ‭kompleks‬ ‭antara‬ ‭norma‬ ‭sosial,‬ ‭hukum,‬ ‭dan‬ ‭realitas‬ ‭kehidupan‬ ‭anak-anak‬
j‭alanan.‬‭Analisis‬‭ini‬‭membantu‬‭kita‬‭memahami‬‭makna‬‭mendalam‬‭yang‬‭tersembunyi‬‭di‬‭balik‬‭kata-kata‬‭dan‬
‭interaksi karakter dalam cerpen ini.‬

‭METODE‬

‭ etode‬ ‭penelitian‬ ‭dalam‬ ‭analisis‬ ‭cerpen‬ ‭"Mereka‬ ‭Mengeja‬ ‭Larangan‬ ‭Mengemis"‬ ‭karya‬ ‭Ahmad‬ ‭Tohari‬
M
‭dengan‬ ‭menggunakan‬ ‭pendekatan‬ ‭teori‬ ‭strukturalisme‬ ‭dinamik‬ ‭melibatkan‬ ‭serangkaian‬ ‭langkah‬ ‭yang‬
‭sistematis.‬ ‭Peenelitian‬ ‭dimulai‬ ‭dengan‬ ‭identifikasi‬ ‭dan‬ ‭klasifikasi‬ ‭unsur-unsur‬ ‭penting‬ ‭dalam‬ ‭cerpen,‬
‭seperti‬ ‭tokoh,‬ ‭latar,‬ ‭alur‬ ‭cerita,‬ ‭konflik,‬ ‭tema,‬ ‭dan‬ ‭gaya‬ ‭penulisan.‬ ‭Kemudian,‬ ‭analisis‬ ‭struktural‬
‭digunakan‬ ‭untuk‬ ‭memahami‬ ‭bagaimana‬ ‭unsur-unsur‬ ‭ini‬ ‭saling‬ ‭berhubungan‬ ‭dan‬ ‭berinteraksi‬ ‭dalam‬
‭membentuk keseluruhan cerita.‬

‭ okus‬‭penelitian‬‭adalah‬‭pada‬‭identifikasi‬‭dinamika‬‭cerita,‬‭termasuk‬‭perubahan‬‭dalam‬‭karakter,‬‭alur‬‭cerita,‬
F
‭tema,‬‭dan‬‭bagaimana‬‭perubahan‬‭ini‬‭menciptakan‬‭efek‬‭tertentu‬‭dalam‬‭cerita.‬‭Selama‬‭proses‬‭analisis,‬‭teori‬
‭strukturalisme‬‭dinamik‬‭diterapkan‬‭untuk‬‭menjelaskan‬‭hubungan‬‭antara‬‭unsur-unsur‬‭cerpen‬‭dan‬‭dinamika‬
‭yang‬ ‭terjadi.‬ ‭Hasil‬ ‭analisis‬ ‭harus‬ ‭mencoba‬ ‭mengungkapkan‬ ‭makna‬ ‭yang‬ ‭mungkin‬ ‭tidak‬ ‭terlihat‬ ‭pada‬
‭pandangan‬ ‭pertama,‬ ‭dan‬ ‭harus‬ ‭mempertimbangkan‬ ‭konteks‬ ‭penulis,‬ ‭periode‬ ‭penulisan,‬ ‭serta‬ ‭pengaruh‬
‭yang‬ ‭mungkin‬ ‭memengaruhi‬ ‭karya‬ ‭tersebut.‬ ‭Akhirnya,‬ ‭penelitian‬ ‭menghasilkan‬ ‭kesimpulan‬ ‭yang‬
‭merangkum‬ ‭temuan-temuan‬ ‭kunci‬ ‭dan‬ ‭memberikan‬ ‭interpretasi‬ ‭tentang‬ ‭makna‬ ‭cerpen‬ ‭tersebut‬ ‭dari‬
‭perspektif‬ ‭teori‬ ‭strukturalisme‬ ‭dinamik.‬‭Dengan‬‭demikian,‬‭metode‬‭ini‬‭memungkinkan‬‭pemahaman‬‭yang‬
‭lebih‬‭dalam‬‭terhadap‬‭karya‬‭sastra‬‭dan‬‭cara‬‭unsur-unsur‬‭cerita‬‭berinteraksi‬‭untuk‬‭membentuk‬‭makna‬‭dalam‬
‭cerita.‬

‭HASIL DAN PEMBAHASAN‬

‭Struktur Cerpen‬

‭ alam‬ ‭cerpen‬ ‭"Mereka‬ ‭Mengeja‬ ‭Larangan‬ ‭Mengemis"‬‭karya‬‭Ahmad‬‭Tohari,‬‭struktur‬‭cerita‬‭memainkan‬


D
‭peran‬ ‭kunci‬ ‭dalam‬ ‭membentuk‬ ‭narasi‬ ‭dan‬ ‭menyampaikan‬‭pesan‬‭cerita‬‭kepada‬‭pembaca.‬‭Berikut‬‭adalah‬
‭analisis lebih mendalam tentang struktur cerpen ini.‬
‭1. Karakter‬
‭Cerpen‬ ‭ini‬ ‭memperkenalkan‬ ‭karakter‬ ‭utama,‬‭Gupris,‬‭seorang‬‭gadis‬‭kecil‬‭yang‬‭hidup‬‭di‬‭jalanan‬‭bersama‬
‭empat‬ ‭anak‬ ‭laki-laki‬ ‭lainnya.‬ ‭Mereka‬ ‭adalah‬ ‭anak-anak‬ ‭jalanan‬ ‭yang‬ ‭mengemis‬ ‭untuk‬ ‭bertahan‬ ‭hidup.‬
‭Selain‬ ‭Gupris,‬ ‭ada‬ ‭Hansip‬ ‭Karidun,‬ ‭seorang‬ ‭petugas‬ ‭keamanan‬ ‭dari‬ ‭Dinas‬ ‭Sosial‬ ‭yang‬ ‭memiliki‬‭peran‬
‭penting‬ ‭dalam‬ ‭cerita.‬ ‭Karakter-karakter‬‭ini‬‭memiliki‬‭latar‬‭belakang‬‭dan‬‭kepribadian‬‭yang‬‭berbeda,‬‭yang‬
‭memengaruhi bagaimana mereka merespons larangan mengemis yang baru saja diterapkan.‬
‭2. Alur‬
‭Alur‬‭cerpen‬‭ini‬‭berpusat‬‭pada‬‭konflik‬‭antara‬‭anak-anak‬‭jalanan‬‭yang‬‭mengemis‬‭dan‬‭Hansip‬‭Karidun‬‭yang‬
‭menjelaskan‬ ‭larangan‬ ‭mengemis‬ ‭yang‬ ‭baru‬ ‭saja‬ ‭diterapkan‬ ‭oleh‬ ‭pemerintah.‬ ‭Konflik‬ ‭ini‬ ‭menciptakan‬
‭ketegangan‬‭dan‬‭konfrontasi‬‭antara‬‭kelompok‬‭anak-anak‬‭jalanan‬‭dan‬‭otoritas.‬‭Alur‬‭cerpen‬‭ini‬‭memberikan‬
‭arah‬‭naratif‬‭dan‬‭membawa‬‭pembaca‬‭melalui‬‭perjalanan‬‭karakter‬‭utama‬‭saat‬‭mereka‬‭mencoba‬‭menghindari‬
‭hukuman dan melarikan diri.‬
‭3. Setting‬
‭ etting‬ ‭cerpen‬ ‭ini‬ ‭terletak‬ ‭di‬ ‭perempatan‬ ‭Karangasu,‬ ‭yang‬ ‭merupakan‬ ‭tempat‬ ‭berkumpul‬ ‭anak-anak‬
S
‭jalanan‬ ‭untuk‬ ‭mengemis.‬ ‭Setting‬ ‭ini‬ ‭menciptakan‬ ‭latar‬ ‭belakang‬ ‭penting‬ ‭dalam‬ ‭cerita‬ ‭karena‬
‭mempengaruhi‬ ‭cara‬ ‭karakter-karakter‬ ‭berinteraksi‬ ‭dan‬ ‭berperilaku.‬ ‭Perempatan‬ ‭ini‬ ‭menjadi‬ ‭simbol‬
‭penting dalam cerita, menandakan tempat di mana anak-anak jalanan mencari nafkah.‬
‭4. Tema‬
‭Tema‬ ‭utama‬ ‭dalam‬ ‭cerpen‬ ‭ini‬ ‭adalah‬ ‭larangan‬ ‭mengemis‬ ‭yang‬ ‭diterapkan‬ ‭oleh‬ ‭pemerintah.‬ ‭Tema‬ ‭ini‬
‭menciptakan‬ ‭konflik‬ ‭antara‬ ‭hukum‬ ‭dan‬ ‭kelangsungan‬ ‭hidup‬ ‭anak-anak‬ ‭jalanan.‬ ‭Cerita‬ ‭ini‬
‭menggambarkan‬ ‭ketidakadilan‬ ‭sosial‬ ‭yang‬ ‭dihadapi‬ ‭oleh‬ ‭mereka‬‭yang‬‭terpinggirkan‬‭dalam‬‭masyarakat.‬
‭Tema‬‭ini‬‭menyoroti‬‭ketidaksetaraan‬‭dalam‬‭masyarakat‬‭dan‬‭bagaimana‬‭anak-anak‬‭jalanan‬‭terjebak‬‭dalam‬
‭situasi sulit karena hukum yang keras.‬
‭Struktur‬ ‭cerpen‬ ‭ini‬ ‭memainkan‬ ‭peran‬ ‭penting‬ ‭dalam‬ ‭memahami‬ ‭cerita‬ ‭secara‬ ‭keseluruhan.‬ ‭Dengan‬
‭karakter-karakter‬‭yang‬‭kuat,‬‭alur‬‭yang‬‭menarik,‬‭setting‬‭yang‬‭kuat,‬‭dan‬‭tema‬‭yang‬‭relevan,‬‭cerpen‬‭"Mereka‬
‭Mengeja‬‭Larangan‬‭Mengemis"‬‭menghadirkan‬‭cerita‬‭yang‬‭menyentuh‬‭hati‬‭pembaca‬‭dan‬‭menggambarkan‬
‭realitas kehidupan anak-anak jalanan yang berjuang untuk bertahan hidup di tengah larangan sosial.‬

‭ omunikasi dalam Karya Sastra‬


K
‭Komunikasi‬ ‭adalah‬ ‭unsur‬ ‭kunci‬ ‭dalam‬ ‭karya‬ ‭sastra‬ ‭yang‬ ‭memainkan‬ ‭peran‬ ‭penting‬ ‭dalam‬ ‭membentuk‬
‭plot,‬ ‭karakter,‬ ‭dan‬ ‭tema.‬ ‭Dalam‬ ‭cerpen‬ ‭"Mereka‬ ‭Mengeja‬ ‭Larangan‬ ‭Mengemis"‬ ‭karya‬ ‭Ahmad‬ ‭Tohari,‬
‭komunikasi menjadi elemen yang mendalam yang menciptakan ketegangan dan konflik dalam cerita.‬
‭1.Pengembangan Plot dan Karakter‬
‭Komunikasi‬‭antara‬‭karakter-karakter‬‭dalam‬‭cerita‬‭mempengaruhi‬‭pengembangan‬‭plot‬‭cerpen.‬‭Gupris‬‭dan‬
‭teman-temannya‬ ‭mencoba‬ ‭memahami‬ ‭makna‬ ‭dari‬ ‭larangan‬ ‭mengemis‬ ‭yang‬ ‭baru‬ ‭diterapkan.‬ ‭Mereka‬
‭berkomunikasi‬ ‭dengan‬ ‭Hansip‬ ‭Karidun,‬ ‭yang‬ ‭menjelaskan‬ ‭larangan‬ ‭tersebut.‬ ‭Komunikasi‬ ‭ini‬ ‭memicu‬
‭konflik‬ ‭utama‬ ‭dalam‬ ‭cerita,‬ ‭yaitu‬ ‭antara‬ ‭anak-anak‬ ‭jalanan‬ ‭yang‬ ‭mengemis‬ ‭dan‬ ‭pemerintah‬ ‭yang‬
‭menjalankan‬ ‭aturan‬ ‭baru.‬ ‭Cara‬ ‭karakter-karakter‬ ‭ini‬ ‭berkomunikasi‬ ‭mengungkapkan‬ ‭kepribadian‬ ‭dan‬
‭motivasi mereka, menghasilkan dinamika yang kompleks dalam cerita.‬
‭2. Pertanyaan Tentang Hukum dan Sosial‬
‭Komunikasi‬ ‭dalam‬ ‭cerpen‬ ‭ini‬ ‭menggiring‬ ‭para‬ ‭karakter‬ ‭untuk‬ ‭mengajukan‬ ‭pertanyaan‬ ‭yang‬ ‭penting‬
‭tentang‬ ‭hukum‬ ‭dan‬ ‭aturan‬ ‭sosial.‬ ‭Gupris‬ ‭dan‬ ‭teman-temannya‬‭mencoba‬‭memahami‬‭arti‬‭dari‬‭"dipidana"‬
‭dan‬ ‭"kurungan"‬ ‭dalam‬ ‭larangan‬ ‭mengemis‬ ‭tersebut.‬ ‭Mereka‬ ‭mengejar‬ ‭pemahaman‬ ‭tentang‬‭aturan‬‭yang‬
‭berlaku‬ ‭dan‬ ‭konsekuensi‬ ‭dari‬ ‭tindakan‬ ‭mereka.‬ ‭Hansip‬ ‭Karidun‬ ‭menjelaskan‬ ‭larangan‬ ‭tersebut‬ ‭dan‬
‭mengkomunikasikan‬ ‭nilai-nilai‬ ‭yang‬ ‭berada‬ ‭di‬ ‭baliknya,‬ ‭seperti‬ ‭kepatuhan‬ ‭pada‬ ‭hukum‬ ‭dan‬ ‭ketertiban‬
‭sosial.‬ ‭Komunikasi‬ ‭ini‬ ‭menciptakan‬ ‭pertanyaan‬ ‭tentang‬ ‭adil‬ ‭atau‬ ‭tidaknya‬ ‭aturan‬ ‭ini‬ ‭dan‬ ‭menciptakan‬
‭konflik batin di antara anak-anak jalanan.‬

‭ . Eksplorasi Semiotik‬
3
‭Strukturalisme‬ ‭Dinamik‬ ‭menekankan‬ ‭aspek‬ ‭semiotik‬ ‭dalam‬ ‭karya‬ ‭sastra.‬ ‭Semiotik‬‭adalah‬‭studi‬‭tentang‬
‭tanda‬ ‭dan‬ ‭simbol‬ ‭dalam‬ ‭bahasa‬ ‭(Asfar‬ ‭danTaufan,‬ ‭2019).‬ ‭Dalam‬ ‭cerpen‬ ‭ini,‬ ‭larangan‬ ‭mengemis‬
‭diinterpretasikan‬ ‭sebagai‬ ‭tanda‬ ‭yang‬ ‭memiliki‬ ‭makna‬ ‭dalam‬ ‭masyarakat.‬ ‭Komunikasi‬ ‭antara‬
‭karakter-karakter‬ ‭membantu‬ ‭mereka‬ ‭memahami‬ ‭makna‬ ‭tanda‬ ‭ini.‬ ‭Mereka‬ ‭menyadari‬ ‭bahwa‬ ‭larangan‬
‭tersebut‬‭mencerminkan‬‭struktur‬‭sosial‬‭yang‬‭mengatur‬‭perilaku‬‭mereka‬‭dan‬‭memberlakukan‬‭hukuman‬‭bagi‬
‭mereka‬‭yang‬‭melanggar‬‭aturan‬‭ini.‬‭Komunikasi‬‭membantu‬‭mengurai‬‭tanda‬‭dan‬‭menciptakan‬‭pemahaman‬
‭tentang realitas sosial di sekitar mereka.‬
‭ erpen‬ ‭"Mereka‬ ‭Mengeja‬ ‭Larangan‬ ‭Mengemis"‬ ‭karya‬ ‭Ahmad‬ ‭Tohari‬‭adalah‬‭karya‬‭sastra‬‭yang‬
C
‭sangat‬ ‭relevan‬ ‭dengan‬ ‭konteks‬ ‭sosial‬ ‭Indonesia.‬ ‭Cerpen‬‭ini‬‭menghadirkan‬‭gambaran‬‭yang‬‭kuat‬
‭tentang‬ ‭realitas‬ ‭sosial‬ ‭yang‬ ‭dihadapi‬ ‭oleh‬ ‭anak-anak‬ ‭jalanan‬ ‭yang‬ ‭terpinggirkan‬ ‭dalam‬
‭masyarakat.‬‭Cerpen‬‭ini‬‭mengangkat‬‭isu‬‭ketidaksetaraan‬‭sosial,‬‭ketidakadilan,‬‭serta‬‭konflik‬‭moral‬
‭yang melibatkan karakter-karakternya.‬

‭ alam‬ ‭Strukturalisme‬ ‭Dinamik,‬ ‭analisis‬ ‭karakter‬ ‭menjadi‬ ‭elemen‬ ‭penting‬ ‭untuk‬ ‭memahami‬
D
‭dinamika‬ ‭cerita.‬ ‭Karakter-karakter‬ ‭dalam‬ ‭cerpen‬ ‭ini,‬ ‭seperti‬ ‭Gupris‬ ‭dan‬ ‭Hansip‬ ‭Karidun,‬
‭menghadapi‬ ‭tekanan‬ ‭sosial‬ ‭yang‬ ‭besar.‬ ‭Mereka‬ ‭mencerminkan‬ ‭realitas‬ ‭anak-anak‬ ‭jalanan‬ ‭di‬
‭Indonesia‬ ‭yang‬ ‭terpaksa‬ ‭mengemis‬ ‭untuk‬ ‭bertahan‬ ‭hidup.‬ ‭Kompleksitas‬ ‭kepribadian‬
‭karakter-karakter‬ ‭ini‬ ‭dan‬ ‭interaksi‬ ‭mereka‬ ‭menciptakan‬ ‭konflik‬ ‭yang‬ ‭kuat‬ ‭dan‬ ‭memengaruhi‬
‭perkembangan plot cerpen.‬

‭ eran‬ ‭setting‬ ‭dalam‬ ‭cerpen‬ ‭ini‬ ‭tidak‬ ‭boleh‬ ‭diabaikan.‬ ‭Perempatan‬ ‭Karangasu‬ ‭adalah‬ ‭latar‬
P
‭belakang‬ ‭penting‬ ‭yang‬ ‭mencerminkan‬ ‭realitas‬ ‭kehidupan‬ ‭anak-anak‬ ‭jalanan.‬ ‭Penggambaran‬
‭perempatan‬‭ini‬‭menciptakan‬‭suasana‬‭cerita‬‭yang‬‭sangat‬‭kuat‬‭dan‬‭membantu‬‭membawa‬‭pembaca‬
‭ke‬ ‭dalam‬ ‭dunia‬ ‭karakter-karakter‬ ‭tersebut.‬ ‭Setting‬ ‭juga‬ ‭menjadi‬ ‭simbol‬ ‭penting‬ ‭yang‬
‭mencerminkan‬ ‭tempat‬ ‭di‬ ‭mana‬ ‭anak-anak‬ ‭jalanan‬‭mencari‬‭nafkah‬‭dan‬‭berjuang‬‭untuk‬‭bertahan‬
‭hidup.‬

‭ onsep‬‭komunikasi‬‭adalah‬‭elemen‬‭kunci‬‭dalam‬‭cerpen‬‭ini.‬‭Komunikasi‬‭antara‬‭anak-anak‬‭jalanan‬
K
‭dan‬‭Hansip‬‭Karidun‬‭adalah‬‭sumber‬‭ketegangan‬‭utama‬‭dalam‬‭cerita.‬‭Mereka‬‭mencoba‬‭memahami‬
‭makna‬ ‭larangan‬ ‭mengemis‬ ‭dan‬ ‭implikasi‬ ‭hukum‬ ‭yang‬ ‭mengancam‬ ‭mereka.‬ ‭Dalam‬ ‭proses‬ ‭ini,‬
‭nilai-nilai‬ ‭sosial‬ ‭dan‬ ‭etika‬ ‭menjadi‬ ‭perbincangan‬‭yang‬‭mendalam,‬‭mencerminkan‬‭dilema‬‭moral‬
‭karakter-karakter ini.‬

‭ trukturalisme‬ ‭Dinamik‬ ‭menyoroti‬ ‭peran‬ ‭semiotik‬ ‭dalam‬ ‭karya‬ ‭sastra.‬ ‭Larangan‬ ‭mengemis‬
S
‭dalam‬‭cerpen‬‭ini‬‭adalah‬‭tanda‬‭yang‬‭memiliki‬‭makna‬‭sosial‬‭yang‬‭dalam.‬‭Sebagai‬‭tanda,‬‭larangan‬
‭ini‬ ‭mencerminkan‬ ‭struktur‬ ‭sosial‬ ‭yang‬ ‭mengatur‬ ‭perilaku‬ ‭mereka.‬ ‭Komunikasi‬ ‭antara‬
‭karakter-karakter‬ ‭membantu‬ ‭dalam‬ ‭penguraian‬ ‭tanda‬ ‭ini‬ ‭dan‬ ‭menciptakan‬ ‭pemahaman‬ ‭tentang‬
‭realitas sosial yang terjalin di sekitar mereka.‬

‭ elain‬ ‭komunikasi,‬ ‭perubahan‬ ‭karakter‬ ‭juga‬ ‭menjadi‬ ‭elemen‬ ‭yang‬ ‭menarik‬ ‭untuk‬ ‭dianalisis‬
S
‭dalam‬ ‭cerpen‬ ‭ini.‬ ‭Karakter‬ ‭utama,‬ ‭Gupris,‬ ‭mengalami‬ ‭perubahan‬ ‭signifikan‬ ‭dalam‬ ‭pandangan‬
‭dan‬ ‭pemahamannya‬ ‭tentang‬ ‭larangan‬ ‭mengemis.‬ ‭Awalnya,‬ ‭dia‬ ‭bingung‬ ‭dan‬ ‭takut‬ ‭dengan‬
‭hukuman,‬ ‭tetapi‬ ‭kemudian,‬ ‭dia‬ ‭menjadi‬ ‭lebih‬ ‭sadar‬ ‭akan‬ ‭ketidakadilan‬ ‭sosial‬ ‭yang‬ ‭dihadapi‬
‭anak-anak jalanan. Perubahan karakter ini memengaruhi perkembangan alur cerita dan tema.‬

‭ danya‬‭pertanyaan‬‭moral‬‭dalam‬‭cerpen‬‭ini‬‭juga‬‭mencerminkan‬‭kompleksitas‬‭cerita.‬‭Gupris‬‭dan‬
A
‭teman-temannya‬ ‭mencari‬ ‭jawaban‬ ‭atas‬ ‭pertanyaan‬ ‭tentang‬ ‭keadilan,‬ ‭etika,‬ ‭dan‬ ‭hak‬ ‭asasi‬
‭manusia.‬ ‭Mereka‬ ‭berhadapan‬ ‭dengan‬ ‭konflik‬ ‭batin‬ ‭yang‬ ‭mengharuskan‬ ‭mereka‬ ‭untuk‬
‭mempertimbangkan tindakan mereka dalam konteks yang lebih luas.‬

‭ ehubungan‬ ‭dengan‬ ‭tema,‬ ‭cerpen‬ ‭ini‬ ‭mengangkat‬ ‭isu‬ ‭ketidaksetaraan‬ ‭dalam‬ ‭masyarakat.‬
S
‭Ketidaksetaraan‬ ‭ini‬ ‭tercermin‬ ‭dalam‬ ‭peraturan‬ ‭yang‬ ‭memberlakukan‬ ‭hukuman‬ ‭pada‬‭anak-anak‬
‭jalanan‬ ‭yang‬ ‭mencoba‬ ‭bertahan‬ ‭hidup‬ ‭dengan‬ ‭cara‬‭mengemis.‬‭Hal‬‭ini‬‭menyoroti‬‭realitas‬‭sosial‬
‭yang memaksa anak-anak jalanan untuk berjuang di bawah ketidaksetaraan sosial yang ada.‬
‭ engan‬ ‭demikian,‬ ‭cerpen‬ ‭"Mereka‬ ‭Mengeja‬ ‭Larangan‬ ‭Mengemis"‬ ‭adalah‬ ‭karya‬ ‭sastra‬ ‭yang‬
D
‭mendalam‬ ‭dan‬ ‭sarat‬ ‭makna.‬ ‭Dengan‬ ‭menggunakan‬ ‭pendekatan‬ ‭Strukturalisme‬ ‭Dinamik,‬ ‭kita‬
‭dapat‬ ‭memahami‬ ‭lebih‬ ‭dalam‬‭tentang‬‭dinamika‬‭sosial,‬‭konflik‬‭moral,‬‭dan‬‭ketidaksetaraan‬‭yang‬
‭tersembunyi‬ ‭di‬ ‭balik‬ ‭kata-kata‬ ‭dan‬ ‭karakter-karakter‬ ‭cerita‬ ‭ini.‬ ‭Cerpen‬ ‭ini‬ ‭memberikan‬ ‭sudut‬
‭pandang‬ ‭yang‬ ‭mendalam‬ ‭tentang‬ ‭realitas‬ ‭sosial‬ ‭yang‬ ‭sering‬ ‭kali‬ ‭terabaikan‬ ‭dalam‬ ‭masyarakat‬
‭kita.‬

‭Unsur Intrinsik:‬

1‭ .‬‭Karakter:‬‭Karakter‬‭utama‬‭seperti‬‭Gupris,‬‭anak-anak‬‭jalanan,‬‭dan‬‭Hansip‬‭Karidun‬‭adalah‬‭unsur‬
‭intrinsik yang membentuk plot dan dinamika cerita.‬

2‭ .‬‭Alur:‬‭Alur‬‭cerita‬‭yang‬‭mengikuti‬‭konflik‬‭antara‬‭anak-anak‬‭jalanan‬‭dan‬‭Hansip‬‭Karidun‬‭adalah‬
‭unsur intrinsik penting yang menciptakan narasi cerpen.‬

3‭ .‬ ‭Setting:‬ ‭Setting‬ ‭di‬ ‭perempatan‬ ‭Karangasu‬ ‭menjadi‬ ‭bagian‬ ‭penting‬ ‭dalam‬ ‭cerita‬ ‭dan‬ ‭juga‬
‭merupakan unsur intrinsik karena memengaruhi bagaimana cerita berkembang.‬

4‭ .‬ ‭Tema:‬ ‭Tema‬ ‭utama‬ ‭cerpen,‬ ‭yaitu‬ ‭larangan‬ ‭mengemis‬ ‭dan‬ ‭konflik‬ ‭moral,‬ ‭juga‬ ‭adalah‬ ‭unsur‬
‭intrinsik yang penting.‬

‭Unsur Ekstrinsik:‬

1‭ .‬‭Penelitian‬‭dan‬‭Teori:‬‭Referensi‬‭ke‬‭teori‬‭Strukturalisme‬‭Dinamik‬‭dan‬‭metode‬‭penelitian‬‭adalah‬
‭unsur ekstrinsik yang mendukung analisis cerpen.‬

2‭ .‬ ‭Daftar‬ ‭Rujukan:‬ ‭Bagian‬ ‭daftar‬ ‭rujukan‬ ‭adalah‬ ‭unsur‬ ‭ekstrinsik‬ ‭yang‬ ‭mencantumkan‬
‭sumber-sumber yang digunakan dalam analisis cerpen.‬

3‭ .‬ ‭Identitas‬ ‭Penulis:‬ ‭Informasi‬ ‭tentang‬ ‭penulis‬ ‭analisis,‬ ‭Muhammad‬ ‭Imba‬ ‭Izuddin‬ ‭dan‬
‭Universitas Brawijaya, adalah unsur ekstrinsik yang memberikan latar belakang penelitian.‬

‭SIMPULAN‬

‭ alam‬‭konteks‬‭Strukturalisme‬‭Dinamik,‬‭pertimbangan‬‭terhadap‬‭nilai-nilai‬‭yang‬‭terkandung‬‭dalam‬‭karya‬
D
‭sastra‬ ‭menjadi‬ ‭esensial‬ ‭(Misnawati‬ ‭et‬ ‭al,‬ ‭2020).‬ ‭Dalam‬ ‭cerpen‬‭"Mereka‬‭Mengeja‬‭Larangan‬‭Mengemis"‬
‭karya‬ ‭Ahmad‬ ‭Tohari,‬ ‭nilai-nilai‬ ‭muncul‬ ‭sebagai‬ ‭elemen‬ ‭kunci‬ ‭yang‬ ‭menggambarkan‬ ‭dilema‬ ‭moral‬
‭karakter-karakter dalam cerita.‬
‭Ketika‬ ‭anak-anak‬ ‭jalanan‬ ‭yang‬ ‭diwakili‬ ‭oleh‬ ‭Gupris‬ ‭dan‬ ‭teman-temannya‬ ‭terpaksa‬ ‭mengemis‬ ‭untuk‬
‭memenuhi‬ ‭kebutuhan‬ ‭dasar‬ ‭mereka‬ ‭seperti‬ ‭makanan,‬ ‭itu‬ ‭mencerminkan‬ ‭nilai-nilai‬ ‭dasar‬ ‭kemanusiaan.‬
‭Mereka‬ ‭berjuang‬ ‭untuk‬ ‭bertahan‬ ‭hidup‬‭dan‬‭memenuhi‬‭kebutuhan‬‭mereka‬‭di‬‭lingkungan‬‭yang‬‭keras‬‭dan‬
‭tanpa‬ ‭perhatian‬ ‭dari‬ ‭pihak‬ ‭berwenang.‬ ‭Nilai-nilai‬ ‭empati‬ ‭dan‬ ‭solidaritas‬ ‭mungkin‬ ‭ditemukan‬ ‭dalam‬
‭keputusan mereka untuk saling mendukung.‬
‭Di‬ ‭sisi‬ ‭lain,‬ ‭larangan‬ ‭mengemis‬ ‭yang‬ ‭diberlakukan‬ ‭oleh‬ ‭pemerintah‬ ‭menciptakan‬ ‭nilai-nilai‬ ‭konflik.‬
‭Hansip‬‭Karidun,‬‭sebagai‬‭perwakilan‬‭otoritas,‬‭menjelaskan‬‭bahwa‬‭hukuman‬‭akan‬‭diterapkan‬‭bagi‬‭mereka‬
‭yang‬ ‭melanggar‬ ‭larangan‬ ‭tersebut.‬ ‭Hal‬ ‭ini‬ ‭mencerminkan‬ ‭nilai-nilai‬ ‭hukuman‬ ‭dan‬ ‭ketertiban‬ ‭sosial.‬
‭ amun,‬ ‭pertanyaan‬ ‭moral‬ ‭muncul‬‭karena‬‭larangan‬‭tersebut‬‭tampaknya‬‭tidak‬‭mempertimbangkan‬‭situasi‬
N
‭sulit anak-anak jalanan yang hanya mencoba bertahan hidup.‬
‭Maka,‬ ‭dalam‬‭cerpen‬‭ini,‬‭terdapat‬‭pertentangan‬‭antara‬‭nilai-nilai‬‭keadilan‬‭sosial‬‭dan‬‭nilai-nilai‬‭hukuman.‬
‭Nilai-nilai‬ ‭tersebut‬ ‭menciptakan‬ ‭dilema‬ ‭moral‬ ‭yang‬ ‭muncul‬ ‭melalui‬ ‭interaksi‬ ‭karakter-karakter.‬
‭Strukturalisme‬ ‭Dinamik‬ ‭membantu‬ ‭dalam‬ ‭menganalisis‬ ‭bagaimana‬ ‭nilai-nilai‬ ‭ini‬ ‭ditafsirkan‬ ‭dan‬
‭bagaimana konflik nilai ini mempengaruhi perkembangan cerita dan karakter-karakternya.‬
‭Melalui‬ ‭tafsiran‬ ‭nilai-nilai‬ ‭ini,‬ ‭pembaca‬ ‭juga‬ ‭diajak‬ ‭untuk‬ ‭merenungkan‬ ‭konflik‬ ‭moral‬ ‭dalam‬ ‭konteks‬
‭masyarakat‬ ‭yang‬ ‭kompleks‬ ‭dan‬ ‭ketidakadilan‬ ‭sosial.‬ ‭Cerpen‬ ‭ini‬ ‭menjadi‬ ‭sebuah‬ ‭sarana‬ ‭untuk‬
‭merenungkan‬ ‭dan‬ ‭menggali‬ ‭nilai-nilai‬ ‭masyarakat‬ ‭yang‬ ‭mungkin‬ ‭terabaikan‬ ‭atau‬ ‭terpinggirkan‬ ‭dalam‬
‭situasi nyata.‬

‭DAFTAR RUJUKAN‬

‭ ndini,‬ ‭H.‬ ‭(2021).‬ ‭Analisis‬ ‭Strukturalisme‬ ‭Dinamik‬ ‭Pada‬ ‭Cerpen‬ ‭“Robohnya‬ ‭Surau‬ ‭Kami”‬ ‭Karya‬ ‭Aa‬
A
‭Navis. NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan, 2(2), 157-168.‬
‭Asfar,‬ ‭I.‬ ‭T.,‬ ‭&‬ ‭Taufan,‬ ‭I.‬ ‭(2019).‬ ‭Analisis‬ ‭naratif,‬ ‭analisis‬ ‭konten,‬ ‭dan‬ ‭analisis‬ ‭semiotik‬ ‭(Penelitian‬
‭kualitatif). no. January, 1-13.‬
‭Manshur,‬‭F.‬‭M.‬‭(2019).‬‭Kajian‬‭teori‬‭formalisme‬‭dan‬‭strukturalisme.‬‭SASDAYA:‬‭Gadjah‬‭Mada‬‭Journal‬‭of‬
‭Humanities, 3(1), 79-93.‬
‭Misnawati,‬ ‭M.,‬ ‭Poerwadi,‬ ‭P.,‬ ‭&‬ ‭Rosia,‬ ‭F.‬ ‭M.‬ ‭(2020).‬ ‭Struktur‬ ‭Dasar‬ ‭Sastra‬ ‭Lisan‬ ‭Deder:‬ ‭The‬ ‭Basic‬
‭Structure of Deder's Oral Literature. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 15(2), 44-55.‬
‭Susanto,‬‭D.‬‭(2016).‬‭Polarisasi‬‭Kritik‬‭Sastra‬‭Indonesia‬‭Periode‬‭1950–1965.‬‭In‬‭Prosiding‬‭Seminar‬‭Nasional:‬
‭Sastra dan Politik Partisan (pp. 102-113).‬

Anda mungkin juga menyukai