ABSTRAK
trukturalismeDinamikadalahpendekatankritiksastrayangmenekankanpemahamankaryasastradalam
S
kerangka teks, melibatkan analisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. Dalam konteks cerpen
"Mereka Mengeja Larangan Mengemis" karya Ahmad Tohari, teori Strukturalisme Dinamikdigunakan
untukmenguraimaknadanstrukturdalamkaryaini.Pendekataninimenyorotikomunikasiyangmenjadi
elemenpentingdalamcerita.Komunikasiantaraanak-anakjalananyangmengemisdanHansipKaridun,
petugas keamanan,menciptakanketeganganantarahukumdankelangsunganhidupmereka.Pendekatan
semiotik dalam Strukturalisme Dinamik memandang larangan mengemis sebagai tanda yang
mencerminkan struktur sosial dan nilai-nilai yang terlibat. Analisis menggunakan teori Strukturalisme
Dinamik membantu kita memahami dinamika kompleks antara norma sosial, hukum, dan realitas
kehidupan anak-anak jalanan dalam cerpen ini. Struktur cerpen, komunikasi, dan nilai-nilai yang ada
dalam cerita ini menciptakan konflik moral yang menggiring pembaca untuk merenungkan nilai-nilai
masyarakat dalam situasi nyata. Analisis ini memperkaya pemahamanterhadapmaknacerpen"Mereka
Mengeja Larangan Mengemis" dan memberikan sudut pandang yang mendalam tentang dinamika
nilai-nilai sosial.
Keywords: Strukturalisme Dinamik, Semiotik, Intrinsik, Ekstrinsik
PENDAHULUAN
trukturalismeDinamikadalahsuatupendekatankritiksastrayangmenekankanpemahamankaryasastra
S
dalamkerangkateks,melibatkananalisisunsur-unsurintrinsikdanekstrinsiknya(Susanto,2016).Dalam
konteks cerpen "Mereka Mengeja Larangan Mengemis" yang ditulis oleh Ahmad Tohari, teori
Strukturalisme Dinamik dapat digunakan untuk mengurai makna dan struktur dalam karya ini.
DalamStrukturalismeDinamik,fokusutamanyaadalahpadakomunikasiyangterjadidalamkaryasastra
(Andini, 2021). Cerpen ini menggambarkan interaksi antara anak-anak jalanan yang mengemisdengan
Hansip Karidun, petugas keamanan, sebagai bagian penting dari plot cerita. Komunikasi mereka
mengungkapkan ketegangan antara hukum dan kelangsungan hidup anak-anak jalanan.
Pendekatan semiotik dalam Strukturalisme Dinamik memandang karya sastra sebagai suatu fakta
semiotik yang terdiri dari tanda, struktur, dan nilai-nilai (Manshur, 2019). Dalam cerpen ini, larangan
mengemismenjaditandayangmencerminkanstruktursosialdannilai-nilaiyangterlibat,sepertikeadilan
sosial dan hak untuk bertahan hidup.
Dengan menggunakan teori Strukturalisme Dinamik, kita dapat melihat bagaimana cerpen ini
menggambarkan dinamika kompleks antara norma sosial, hukum, dan realitas kehidupan anak-anak
jalanan.Analisisinimembantukitamemahamimaknamendalamyangtersembunyidibalikkata-katadan
interaksi karakter dalam cerpen ini.
METODE
etode penelitian dalam analisis cerpen "Mereka Mengeja Larangan Mengemis" karya Ahmad Tohari
M
dengan menggunakan pendekatan teori strukturalisme dinamik melibatkan serangkaian langkah yang
sistematis. Peenelitian dimulai dengan identifikasi dan klasifikasi unsur-unsur penting dalam cerpen,
seperti tokoh, latar, alur cerita, konflik, tema, dan gaya penulisan. Kemudian, analisis struktural
digunakan untuk memahami bagaimana unsur-unsur ini saling berhubungan dan berinteraksi dalam
membentuk keseluruhan cerita.
okuspenelitianadalahpadaidentifikasidinamikacerita,termasukperubahandalamkarakter,alurcerita,
F
tema,danbagaimanaperubahaninimenciptakanefektertentudalamcerita.Selamaprosesanalisis,teori
strukturalismedinamikditerapkanuntukmenjelaskanhubunganantaraunsur-unsurcerpendandinamika
yang terjadi. Hasil analisis harus mencoba mengungkapkan makna yang mungkin tidak terlihat pada
pandangan pertama, dan harus mempertimbangkan konteks penulis, periode penulisan, serta pengaruh
yang mungkin memengaruhi karya tersebut. Akhirnya, penelitian menghasilkan kesimpulan yang
merangkum temuan-temuan kunci dan memberikan interpretasi tentang makna cerpen tersebut dari
perspektif teori strukturalisme dinamik.Dengandemikian,metodeinimemungkinkanpemahamanyang
lebihdalamterhadapkaryasastradancaraunsur-unsurceritaberinteraksiuntukmembentukmaknadalam
cerita.
Struktur Cerpen
. Eksplorasi Semiotik
3
Strukturalisme Dinamik menekankan aspek semiotik dalam karya sastra. Semiotikadalahstuditentang
tanda dan simbol dalam bahasa (Asfar danTaufan, 2019). Dalam cerpen ini, larangan mengemis
diinterpretasikan sebagai tanda yang memiliki makna dalam masyarakat. Komunikasi antara
karakter-karakter membantu mereka memahami makna tanda ini. Mereka menyadari bahwa larangan
tersebutmencerminkanstruktursosialyangmengaturperilakumerekadanmemberlakukanhukumanbagi
merekayangmelanggaraturanini.Komunikasimembantumenguraitandadanmenciptakanpemahaman
tentang realitas sosial di sekitar mereka.
erpen "Mereka Mengeja Larangan Mengemis" karya Ahmad Tohariadalahkaryasastrayang
C
sangat relevan dengan konteks sosial Indonesia. Cerpeninimenghadirkangambaranyangkuat
tentang realitas sosial yang dihadapi oleh anak-anak jalanan yang terpinggirkan dalam
masyarakat.Cerpeninimengangkatisuketidaksetaraansosial,ketidakadilan,sertakonflikmoral
yang melibatkan karakter-karakternya.
alam Strukturalisme Dinamik, analisis karakter menjadi elemen penting untuk memahami
D
dinamika cerita. Karakter-karakter dalam cerpen ini, seperti Gupris dan Hansip Karidun,
menghadapi tekanan sosial yang besar. Mereka mencerminkan realitas anak-anak jalanan di
Indonesia yang terpaksa mengemis untuk bertahan hidup. Kompleksitas kepribadian
karakter-karakter ini dan interaksi mereka menciptakan konflik yang kuat dan memengaruhi
perkembangan plot cerpen.
eran setting dalam cerpen ini tidak boleh diabaikan. Perempatan Karangasu adalah latar
P
belakang penting yang mencerminkan realitas kehidupan anak-anak jalanan. Penggambaran
perempataninimenciptakansuasanaceritayangsangatkuatdanmembantumembawapembaca
ke dalam dunia karakter-karakter tersebut. Setting juga menjadi simbol penting yang
mencerminkan tempat di mana anak-anak jalananmencarinafkahdanberjuanguntukbertahan
hidup.
onsepkomunikasiadalahelemenkuncidalamcerpenini.Komunikasiantaraanak-anakjalanan
K
danHansipKaridunadalahsumberketeganganutamadalamcerita.Merekamencobamemahami
makna larangan mengemis dan implikasi hukum yang mengancam mereka. Dalam proses ini,
nilai-nilai sosial dan etika menjadi perbincanganyangmendalam,mencerminkandilemamoral
karakter-karakter ini.
trukturalisme Dinamik menyoroti peran semiotik dalam karya sastra. Larangan mengemis
S
dalamcerpeniniadalahtandayangmemilikimaknasosialyangdalam.Sebagaitanda,larangan
ini mencerminkan struktur sosial yang mengatur perilaku mereka. Komunikasi antara
karakter-karakter membantu dalam penguraian tanda ini dan menciptakan pemahaman tentang
realitas sosial yang terjalin di sekitar mereka.
elain komunikasi, perubahan karakter juga menjadi elemen yang menarik untuk dianalisis
S
dalam cerpen ini. Karakter utama, Gupris, mengalami perubahan signifikan dalam pandangan
dan pemahamannya tentang larangan mengemis. Awalnya, dia bingung dan takut dengan
hukuman, tetapi kemudian, dia menjadi lebih sadar akan ketidakadilan sosial yang dihadapi
anak-anak jalanan. Perubahan karakter ini memengaruhi perkembangan alur cerita dan tema.
danyapertanyaanmoraldalamcerpeninijugamencerminkankompleksitascerita.Guprisdan
A
teman-temannya mencari jawaban atas pertanyaan tentang keadilan, etika, dan hak asasi
manusia. Mereka berhadapan dengan konflik batin yang mengharuskan mereka untuk
mempertimbangkan tindakan mereka dalam konteks yang lebih luas.
ehubungan dengan tema, cerpen ini mengangkat isu ketidaksetaraan dalam masyarakat.
S
Ketidaksetaraan ini tercermin dalam peraturan yang memberlakukan hukuman padaanak-anak
jalanan yang mencoba bertahan hidup dengan caramengemis.Halinimenyorotirealitassosial
yang memaksa anak-anak jalanan untuk berjuang di bawah ketidaksetaraan sosial yang ada.
engan demikian, cerpen "Mereka Mengeja Larangan Mengemis" adalah karya sastra yang
D
mendalam dan sarat makna. Dengan menggunakan pendekatan Strukturalisme Dinamik, kita
dapat memahami lebih dalamtentangdinamikasosial,konflikmoral,danketidaksetaraanyang
tersembunyi di balik kata-kata dan karakter-karakter cerita ini. Cerpen ini memberikan sudut
pandang yang mendalam tentang realitas sosial yang sering kali terabaikan dalam masyarakat
kita.
Unsur Intrinsik:
1 .Karakter:KarakterutamasepertiGupris,anak-anakjalanan,danHansipKaridunadalahunsur
intrinsik yang membentuk plot dan dinamika cerita.
2 .Alur:Alurceritayangmengikutikonflikantaraanak-anakjalanandanHansipKaridunadalah
unsur intrinsik penting yang menciptakan narasi cerpen.
3 . Setting: Setting di perempatan Karangasu menjadi bagian penting dalam cerita dan juga
merupakan unsur intrinsik karena memengaruhi bagaimana cerita berkembang.
4 . Tema: Tema utama cerpen, yaitu larangan mengemis dan konflik moral, juga adalah unsur
intrinsik yang penting.
Unsur Ekstrinsik:
1 .PenelitiandanTeori:ReferensiketeoriStrukturalismeDinamikdanmetodepenelitianadalah
unsur ekstrinsik yang mendukung analisis cerpen.
2 . Daftar Rujukan: Bagian daftar rujukan adalah unsur ekstrinsik yang mencantumkan
sumber-sumber yang digunakan dalam analisis cerpen.
3 . Identitas Penulis: Informasi tentang penulis analisis, Muhammad Imba Izuddin dan
Universitas Brawijaya, adalah unsur ekstrinsik yang memberikan latar belakang penelitian.
SIMPULAN
alamkonteksStrukturalismeDinamik,pertimbanganterhadapnilai-nilaiyangterkandungdalamkarya
D
sastra menjadi esensial (Misnawati et al, 2020). Dalam cerpen"MerekaMengejaLaranganMengemis"
karya Ahmad Tohari, nilai-nilai muncul sebagai elemen kunci yang menggambarkan dilema moral
karakter-karakter dalam cerita.
Ketika anak-anak jalanan yang diwakili oleh Gupris dan teman-temannya terpaksa mengemis untuk
memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti makanan, itu mencerminkan nilai-nilai dasar kemanusiaan.
Mereka berjuang untuk bertahan hidupdanmemenuhikebutuhanmerekadilingkunganyangkerasdan
tanpa perhatian dari pihak berwenang. Nilai-nilai empati dan solidaritas mungkin ditemukan dalam
keputusan mereka untuk saling mendukung.
Di sisi lain, larangan mengemis yang diberlakukan oleh pemerintah menciptakan nilai-nilai konflik.
HansipKaridun,sebagaiperwakilanotoritas,menjelaskanbahwahukumanakanditerapkanbagimereka
yang melanggar larangan tersebut. Hal ini mencerminkan nilai-nilai hukuman dan ketertiban sosial.
amun, pertanyaan moral munculkarenalarangantersebuttampaknyatidakmempertimbangkansituasi
N
sulit anak-anak jalanan yang hanya mencoba bertahan hidup.
Maka, dalamcerpenini,terdapatpertentanganantaranilai-nilaikeadilansosialdannilai-nilaihukuman.
Nilai-nilai tersebut menciptakan dilema moral yang muncul melalui interaksi karakter-karakter.
Strukturalisme Dinamik membantu dalam menganalisis bagaimana nilai-nilai ini ditafsirkan dan
bagaimana konflik nilai ini mempengaruhi perkembangan cerita dan karakter-karakternya.
Melalui tafsiran nilai-nilai ini, pembaca juga diajak untuk merenungkan konflik moral dalam konteks
masyarakat yang kompleks dan ketidakadilan sosial. Cerpen ini menjadi sebuah sarana untuk
merenungkan dan menggali nilai-nilai masyarakat yang mungkin terabaikan atau terpinggirkan dalam
situasi nyata.
DAFTAR RUJUKAN
ndini, H. (2021). Analisis Strukturalisme Dinamik Pada Cerpen “Robohnya Surau Kami” Karya Aa
A
Navis. NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan, 2(2), 157-168.
Asfar, I. T., & Taufan, I. (2019). Analisis naratif, analisis konten, dan analisis semiotik (Penelitian
kualitatif). no. January, 1-13.
Manshur,F.M.(2019).Kajianteoriformalismedanstrukturalisme.SASDAYA:GadjahMadaJournalof
Humanities, 3(1), 79-93.
Misnawati, M., Poerwadi, P., & Rosia, F. M. (2020). Struktur Dasar Sastra Lisan Deder: The Basic
Structure of Deder's Oral Literature. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 15(2), 44-55.
Susanto,D.(2016).PolarisasiKritikSastraIndonesiaPeriode1950–1965.InProsidingSeminarNasional:
Sastra dan Politik Partisan (pp. 102-113).