Tugas ini merupakan penyelesaian tugas dari Mata Kuliah Telaah Kurikulum
Sesi 0052
Dosen Pengampu:
Elvi Rahmi, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh :
Derlan Harahap 21053005
Gina Sari 21053070
Restia Ayangsa 21053102
Tasya Refjuandani 21053191
Tanggal Observasi:
10 November 2023
2023
DAFTAR ISI
Kesimpulan ........................................................................................................................................
Saran ................................................................................................................................................
LAMPIRAN .........................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan seseorang
untuk memperoleh ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kehidupan guna memenuhi tugas
yang diberikan kepada seseorang. Ilmu dan pengalaman yang diperolehnya sangat
mempengaruhi pelaksanaan tugas dan tugas manusia. Pencarian ilmu sebenarnya adalah
membaca, mempelajari dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
mencapai tujuan tersebut, langkah pertama dalam kegiatan pendidikan adalah penyiapan
perangkat-perangkat yang diperlukan dalam pembelajaran, salah satunya adalah
kurikulum. Kurikulum yang disusun secara ideal dapat memenuhi berbagai tuntutan dan
kebutuhan baik peserta didik maupun masyarakat sebagai pengguna kurikulum.Kurikulum
tidak terbatas pada beberapa mata pelajaran saja, tetapi mencakup seluruh pengalaman
belajar yang dialami peserta didik dan mempengaruhi perkembangan pribadinya. yang
diperoleh dari luar. lingkungan sekolah, hanya lingkungan keluarga dan masyarakat.
Dengan demikian, kurikulum tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga mencakup
kegiatan di luar pembelajaran siswa. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini, tentunya banyak hal yang menyebabkan terjadinya perubahan di segala
bidang kehidupan. Salah satu aspek yang mendorong perubahan dalam kepemimpinan
pendidikan adalah pengembangan kurikulum. Kedudukan kurikulum dalam proses
pembelajaran mempunyai peranan yang sangat strategis, di samping itu kurikulum menjadi
pengembangan peserta didik baik jasmani maupun rohani ke arah perkembangan yang
optimal, dan juga menjadi tolok ukur untuk melihat kemajuan negara. pendidikan
penilaian oleh para ahli dengan melihat kondisi nyata yang ada baik saat ini maupun yang
akan datang. Perubahan Beberapa perubahan dilakukan pada kurikulum Indonesia.
Proses perubahan kurikulum terjadi berdasarkan kebutuhan dan tuntutan baik
masyarakat, pengguna lulusan, maupun lembaga yang menghasilkan produk siap pakai
sekolah.Perubahan kurikulum tidak mempunyai tujuan lain selain untuk meningkatkan
mutu proses pembelajaran dan perencanaan pembelajaran. di sekolah. . Oleh karena itu,
perubahan kurikulum diperlukan bagi lembaga pendidikan yang berusaha mencari jalan
keluar dari berbagai kesulitan menuju pendidikan yang bermutu untuk menghasilkan
lulusan yang berkepribadian inovatif, kreatif, kritis dan bertanggung jawab.
Dimulai dari kurikulum yang baik, harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga
dapat membentuk masa depan cerah anak bangsa yang penting bagi pembangunan bangsa
dan negara. Setiap kurikulum yang dirancang dan dilaksanakan mempunyai beberapa
sistem yang berbeda. Perbedaan sistematik yang muncul dapat menjadi kelebihan dan
kekurangan kurikulum.
B. Rumusan Masalah
Berikut ini merupakan rumusan masalah yang dijadikan sebagai titik fokus
penilitian kami mengenai kurikulum merdeka disekolah SMA Pembangunan Laboraturium
UNP. Yaitu :
1. Bagaimana proses observasi implementasi kurikulum di SMA Pembangunan
Labortorium UNP?
2. Bagaimana hasil dari observasi impementasi kurikulum di SMA Pembangunan
Labortorium UNP?
3. Apa saja perangkat kurikulum merdeka belajar dan kurikulum 13 yang digunakan oleh
tenaga pendidik pembelajaran ekonomi kelas XI SMA Pembangunan Laboraturium
UNP ?
4. Bagaimana bentuk implementasi kurikulum belajar yang ada di SMA Pembangunan
Laboraturium UNP ?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan proses observasi impementasi kurikulum di SMA Pembangunan
Labortorium UNP
2. Untuk menjelaskan hasil dari observasi impementasi kurikulum di SMA Pembangunan
Labortorium UNP
3. Untuk mengetahui perangkat kurikulum merdeka dan kurikulum 13 yang digunakan
oleh guru
4. Untuk mengetahui bentuk impelemntasi kurikulum belajar yang ada di SMA
Pembangunan Labortorium UNP
D. Metode Observasi
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode observasi dan
wawancara.Informasi didapatkan melalui observasi yakni berupa aktivitas wawancara
kepada guru ekonomi yaitu Ibu Feni Fatmawati, S.P.d dan melakukan pengamatan
langsung terhadap proses pembelajaran kelas XI SMA Pembangunan Laboratorium UNP
. Selanjutnya rekaman percakapan merupakan hasil wawancara terhadap narasumber yang
kemudian disusun menjadi kumpulan informasi melalui tanya jawab lisan.
F. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMA Pembangunan Laboratorium UNP
NPSN : 10303465
Status : Swasta
Bentuk Pendidikan : SMA
Akreditas :A
Status Kepemilikan : Yayasan
SK Pendirian Sekolah : KPTS.064.08.R.1990
Tanggal SK Pendirian : 1990-05-07
SK Izin Operasional : 570/1982/Periz/DPM&PTSP/X/2021
Tanggal SK Izin Operasioanal : 2021-10-25
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan pada sekolah SMA Pembangunan Labortorium
UNP pada kelas XI dengan mata pembelajaran ekonomi. Kurikulum yang diterapkan
pada SMA Pembangunan Labortorium UNP pada kelas X dan XI ialah kurikulum
merdeka sedangkan pada kelas XII masih menggunakan kurikulum yang lama yaitu
kurikulum 2013. Proses observasi yang dilakukan dengan memaparkan pertanyaan
selingkup kurikulum dan modul ajar yang digunkan oleh tenaga pendidik tersebut.
Tujuan observasi ini dilakukan untuk mengetahui kendala yang dialami oleh
guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka serta permasalahan yang
dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran pada kurikulum merdeka. Sehingga dengan
melakukan observasi langsung melalui wawancara kami dapat mengetahui terkait
bagaimana implementasi kurikulum merdeka serta mengetahui permasalahan dari
penerapan kurikulum merdeka melalui observasi.
SMA Pembangunan Labortorium UNP merupakan salah satu sekolah swasta
dikota padang, sekolah ini menerapkan 2 kurikulum , kurikulum merdeka diterapkan
pada kelas X dan XI sedangkan kurikulum 13 masih digunakan pada kelas XII. SMA
Pembangunan Laboratorium Unp adalah sebuah sekolah SMA swasta yang berlokasi
di Komplek Kampus Unp, Kota Padang. SMA swasta ini memulai kegiatan pendidikan
belajar mengajarnya pada tahun 1990. SMA Pembangunan Laboratorium Unp berada
di bawah naungan kepala sekolah dengan nama Drs.Yofrizal M.Pd.
B. Hasil Observasi
Kendala yang dialami guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka,
serta penggunaan sumber belajar dan metode pengajarannya. Dalam
pengimpementasian kurikulum merdeka di SMA pembangunan untuk kelas XI pada
mata pembelajaran Ekonomi saat ini belum memiliki kendala karna dari pihak sekolah
sudah mengadakan pelatihan terhadap kurikulum merdeka. Namun kendalanya hanya
pada waktu pelaksanaan belajar yang panjang, yang mana pada kurikulum merdeka
menerapkan waktu belajar fullday. Masuk pagi jam 06.45 dan pulang jam 16.30 dengan
waktu belajar yang lama membuat siswa kelelahan dalam jam belajar sehingga
pembelajaran yang disampaikan kurang dipahami dengan baik oleh siswa. Pada SMA
Pembangunan ini memiliki sumber belajar dari buku teks yang ada diperpustakaan.
Metode Pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning, yaitu:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Presentasi
4. Permainan/Game
5. Project
Perangkat Kurikulum Merdeka Belajar yang digunakan oleh Tenaga Pendidik:
1. Komputer/Leptop/Smartphone
2. Jaringan Internet
3. LCD/Proyektor
4. Papan Tulis
Observasi implementasi Kurikulum Merdeka yang dilakukan di SMA
Pembangunan Laboratorium UNP untuk kelas XI mengidentifikasi permasalahan yang
muncul tentang Kurikulum Merdeka yang diterapkan oleh guru dan siswa. Narasumber
mengatakan bahwa guru mengalami kesulitan dalam menggunakannya sebagai bahan
ajar Kurikulum Merdeka, materi yang terkandung dalam modul terlalu sempit. Sempit
artinya materi yang disampaikan dalam modul tidak banyak sehingga materi yang
diajarkan kepada siswa menjadi lebih sulit dari sebelumnya hanya mengandalkan
modul pengajaran di kelas. Dan ketika diperiksa permasalahannya bagi siswa adalah
modul tidak diberikan kepada siswa.
Tabel di atas merupakan bagian dari asesmen dan pengayaan yang terdapat pada
modul dalam proses pembelajaran. Di mana terdapat asesmen pengayaan dan remedial
sebagai bagian dari standar penilaian pada modal kurikulum merdeka. Sistem perangkingan
tetap pada kurikulum merdeka, pada hasil akhir ujian siswa yang nantinya akan tertera di
dalam 8 siswa untuk melihat hasil belajarnya, dan juga rangking yang terdapat di dalam
laporan agar siswa dapat meningkatkan kualitas belajarnya.
Sedangkan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menangani pembelajaran adalah
dengan memberikan latihan kepada siswa sebagai standar penilaian dari guru apakah siswa
paham dengan materi yang telah diajarkan. Selain dari itu kok mahasiswa juga diberikan
ulangan harian untuk dijadikan sebagai standar penilaian terhadap siswa dalam pembelajaran,
dan apakah tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Pada modul juga terdapat
rubik penilaian dan remedial yang digunakan sebagai bahan evaluasi guru dalam melakukan
penilaian terhadap hasil ujian maupun latihan siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan yang berkaitan
dengan materi pembelajaran yang dapat diarahkan dalam proses belajar mengajar antara
dosen dan mahasiswa. Kurikulum merupakan sarana pembelajaran yang penting karena
pendidikan dan kurikulum saling berhubungan. Perubahan kurikulum terus berlanjut
Dengan perubahan kurikulum yang terus menerus dan berkesinambungan, maka seluruh
pemangku kepentingan pendidikan Indonesia harus siap menghadapi perubahan karena
kurikulum bersifat dinamis, tidak statis. Jika kurikulum bersifat statis, maka kurikulum
tersebut merupakan kurikulum yang buruk karena tidak menyesuaikan dengan
perkembangan saat ini.
Seiring berjalannya waktu, muncullah beberapa kurikulum pasca-Jepang yang sesuai
dengan zamannya. Dari masa orde lama, orde baru, masa reformasi dan hingga saat ini
kurikulum Merdeka. Kurikulum yang wajib diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia saat
ini adalah kurikulum merdeka belajar. Namun banyak sekolah di Indonesia yang
menerapkan kurikulum sesuai 13 Tahapan Adaptasi Kurikulum Merdeka Belajar. Sebuah
langkah atau terobosan baru yang diprogram pemerintah untuk mewujudkan pendidikan
Indonesia yang lebih baik, mencerdaskan kehidupan masyarakat dengan menciptakan
kurikulum baru, kurikulum baru yaitu Merdeka Belajar. Beberapa sekolah yang telah
mengadopsi kurikulum belajar mandiri dalam proses pembelajaran saat ini juga diakui.
B. Saran
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di sekolah SMA Pembangunan
laboratorium UNP untuk menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolah. Dalam observasi
tersebut ditemukan beberapa permasalahan mulai dari penerapan sistem pendidikan hingga
permasalahan guru dan siswa dalam penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah.
Dilihat dari pembelajarannya, kami tidak melihat bagaimana seorang guru bisa
mengajar dengan baik. Guru tidak membuka kelas dengan mempersiapkan siswanya
berdoa, juga tidak absen. Dan juga pada saat observasi kelas, siswa belajar dalam kondisi
yang kurang mendukung. Teman-teman yang lain tidak memperhatikan siswa yang sedang
presentasi. Kelompok yang tampil untuk presentasi di kelas tidak memberikan ruang bagi
temannya untuk berdiskusi, sehingga siswa tidak belajar berpikir kritis terhadap materi
presentasi.
Kondisi yang diamati menunjukkan penerapan Kurikulum Merdeka belum
terlaksana dengan baik. Siswa belum sepenuhnya memahami keberadaan kurikulum
Merdeka. Dan para guru belum sepenuhnya menerapkan nilai-nilai Kurikulum Merdeka
sebagai guru yang mampu mencapai tujuan pendidikan secara utuh. Agar dapat maju dan
berkembang, sekolah hendaknya lebih memperhatikan bagaimana metode pengajaran yang
baik dan benar diterapkan di sekolah. Oleh karena itu pembelajaran di kelas dapat menjadi
efektif dan pembelajaran digambarkan dengan sangat baik.
Guru sekolah harus memahami bahwa mereka tahu bagaimana menjelaskan
kurikulum merdeka kepada siswa. Sekolah atau guru juga diharapkan dapat memberikan
modul ajar kepada siswa dengan soft file atau hard file agar siswa dapat memahami isi
modul dan materi pembelajaran serta menjadi tujuan yang dapat dicapai di akhir
pembelajaran.
LAMPIRAN