KURIKULUM MERDEKA
Disusun oleh :
1
MODUL AJAR / RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP+)
A. INFORMASI UMUM
Nama Penyusun EKA NUR MULYANTI, S.Pd.
Institusi SD Negeri 1 Pejagatan
Mata Pelajaran IPAS
Topik Cerita Tentang Daerahku
Materi Pokok Kerajaan-kerajaan di Nusantara
Jenjang Sekolah Sekolah Dasar
Fase/Kelas B / IV
Tahun Pelajaran 2022/2023
Semester I (Ganjil)
Alokasi Waktu 4 JP
Jumlah Pertemuan 2 Pertemuan
Moda Pembelajaran Tatap Muka (TM)
Model Pembelajaran • Problem Based Learning
Strategi Pembelajaran • Student Active Learning
Target Peserta Didik • Regular/tipikal
• Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa
Karakteristik Peserta Didik• Modul ini dapat digunakan oleh semua karakteristik
peserta didik
Jumlah Peserta Didik • 9 peserta didik
Pengetahuan/Keterampilan Memahami keberagaman agama di Indonesia
Prasyarat Memahmi perbedaan budaya yang ada di Indonesia
Profil Pelajar Pancasila 1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Berakhlak mulia
2. Berkebhinekaan Global
3. Bergotong royong
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
Sarana Prasarana Ruang kelas, meja dan kursi
Jaringan Internet
Laptop
LCD Proyektor
PPT
Puzzle
Tablet
Lembar Kerja Peserta Didik
Alat tulis
B. KOMPONEN INTI
1. Capaian Pembelajaran (CP)
Peserta didik dapat mengenal daerah tempat tinggalnya dengan cakupan provinsi
tempat tinggal, dimulai dengan mengenal sejarah dan tokoh-tokoh daerahnya.
Peserta didik diharapkan dapat melihat pentingnya mengenal sejarah daerahnya,
mempelajari sikap-sikap tokoh daerahnya, serta seberapa perlu menjaga
peninggalan-peninggalan sejarah yang ada dengan mengidentifikasi perkembangan
yang terjadi di daerah tempat tinggalnya.
2
2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
1. Menganalisis kerajaan yang pernah berkembang di daerah tempat tinggalnya
2. Menyimpulkan sikap baik yang dapat diteladani dari tokoh kerajaan
3 Tujuan Pembelajaran
1. Melalui bacaan yang diakses menggunakan tablet peserta didik dapat
menganalisis kerajaan yang pernah berkembang di daerah tempat tinggalnya
dengan benar.
2. Melalui bacaan yang diakses menggunakan tablet peserta didik dapat
menyimpulkan sikap baik yang dapat diteladani dari tokoh kerajaan dengan benar.
4. Pemahaman Bermakna
Dengan memahami materi ini, peserta didik dapat memahami kerajaan yang pernah
berkembang dan meneladani sikap baik dari tokohnya.
5. Pertanyaan Pemantik
1. Apa kerajaan yang pernah berkembang di daerahmu?
2. Siapa saja tokoh yang memiliki peran dalam perkembangan kerajaan tersebut?
6. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
A. Kegiatan Awal (10 Menit)
1. Peserta didik dan guru berdoa bersama sebelum memulai pelajaran
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran.
4. Guru melakukan apersepsi. Mengajak bernyanyi Naik Kereta Api sambil
mengelilingi kelas. Ketika berhenti guru mengajukan pertanyaan. Apakah kalian
tahu Candi Borobudur? Siapa yang pernah berkunjung kesana?
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, dan jenis
penilaian.
B. Kegiatan Inti (50 Menit)
Orientasi peserta didik pada masalah
6. Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan guru pada layar proyektor.
4
8. Peserta didik mendapatkan puzzle tokoh kerajaan dan steroform untuk
menempelkan puzzle.
9. Peserta didik mendapatkan tablet untuk mengakses bacaan,
10. Peserta didik mendapat LKPD 2 untuk dikerjakan secara berkelompok.
Membimbing penyelidikan kelompok
11. Peserta didik membaca petunjuk pada LKPD 2.
12. Peserta didik menyusun puzzle tokoh kerajaan.
13. Peserta didik menempelkan puzzle pada steroform.
14. Peserta didik mengakses bacaan melalui tablet.
15. Peserta didik mencari informasi mengenai sikap baik yang dapat diteladani dari
puzzle yang telah disusun.
16. Peserta didik menuliskan informasi yang didapatkan pada kertas yang tersedia
kemudian menempelkannya sebagai penjelasan dari puzzle yang telah disusun.
17. Peserta didik menyelesaikan tugas LKPD 2.
18. Guru memotivasi peserta didik agar aktif dalam kegiatan
19. Ketika peserta didik berkegiatan kelompok, guru membimbing peserta didik
yang membutuhkan dengan instruksi-instruksi tambahan, serta memantau
aktivitas belajar peserta didik.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
20. Peserta didik maju ke depan kelas secara berkelompok
21. Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaan yang sudah diselesaikan
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
22. Peserta didik menyimpulkan sikap baik yang dapat diteladani dari tokoh
23. Guru memberikan evaluasi dan penguatan terhadap hasil pekerjaan peserta didik
24. Guru memberikan reward untuk kelompok yang menyelesaikan tugas dengan
tertib dan cermat.
25. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi mandiri.
C. Kegiatan Penutup (10 Menit)
26. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran. Guru bertanya
“Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran hari ini?”
27. Peserta didik dipandu guru menyimpulkan materi pembelajaran
28. Guru melakukan penilaian hasil belajar.
29. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya yaitu pentingnya menjaga peninggalan sejarah.
30. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa bersama dipimpin oleh seorang
peserta didik.
7. Asessmen
a. Jenis Asesmen
1) Asessmen Diagnostik.
2) Asessmen Formatif
3) Asessmen Sumatif
b. Bentuk Asesmen
1) Sikap (Profil Pelajar Pancasila: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia, Bergotong royong, mandiri, bernalar kritis ) berupa
observasi
2) Performa (presentasi)
3)Tertulis (tes objektif: pilihan ganda dan uraian)
5
C. LAMPIRAN
1. Bahan Bacaan/Bahan Ajar
2. LKPD
3. Media Pembelajaran
4. Asesmen
a. Kisi-Kisi
b. Soal (PG dan Isian)
c. Kunci Jawaban
5. Pengayaan dan Remedial
6. Rubrik Penilaian
7. Glosarium
8. Daftar Pustaka
6
7
Kerajaan-Kerajaan di Nusantara
2. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas, tepatnya di
Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Masa kejayaan Kerajaan Majapahit
pada tahun 1350-1389. Raja Majapahit saai ini adalah Hayam Wuruk dan
Mahapatihnya adalah Gajah Mada.
Kerajaan Majapahit mencapai kejayaan pada masa Raja Hayam Wuruk.
Kemajuan kerajaan Majapahit di bidang ketatatnegaraan, agama, sosial, ekonomi
dan kesenian. Hayam Wuruk bersama Mahapatih Gajah Mada mampu
menyatukan kerajaan di seluruh Nusantara sampai ke Semenanjung Malaka
termasuk Tumasik (Singapura).
Dalam upaya penyatuan Nusantara Gajah Mada mengucapkan Sumpah
Palapa. Tahun 1343 Gajah Mada berhasil menguasai Bali dibantu Adityawarman,
putra Majapahit keturunan Melayu. Majapahit berhasil menguasai Sumatra,
Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Tumasik, dan Semenanjung
Malaka.
8
Peninggalan sejarah kerajaan Majapahit:
Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca
Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular
Candi Panataran
Candi Tikus
Candi Jabung
Gapura Bajangratu
1. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Budha yang didirikan oleh
Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7. Kerajaan Sriwijaya terletak di
tepian Sungai Musi, di daerah Palembang, Sumatera Selatan. Pada masanya,
kerajaan maritim ini banyak memberi pengaruh di nusantara.
Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Raja
Balaputradewa, yang berkuasa pada abad ke-9. Pada masa kejayaannya,
Sriwijaya mengontrol perdagangan di jalur utama Selat Malaka dan daerah
kekuasaannya meliputi Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya,
Sumatera, dan sebagian Jawa. Selain itu, kebesarannya juga dapat dilihat dari
keberhasilannya di beberapa bidang, seperti bidang maritim, politik, dan ekonomi.
Dalam Bahasa Sanskerta, Sriwijaya berasal dari kata sri yang berarti cahaya
dan wijaya yang artinya kemenangan. Jadi, arti Sriwijaya adalah kemenangan
yang gemilang. Rakyatnya pun hidup dengan makmur karena kerajaan
mendapatkan banyak pemasukan dari pajak kapal-kapal dagang yang melintas.
Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11. Kemunduran
melanda berbagai bidang kehidupan, seperti ekonomi dan politik.
1. Kerajaan Demak
Kesultanan Demak atau Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di
Jawa. Kerajaan Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa di bawah
kepemimpinan raja pertamanya. Kerajaan Demak berdiri pada awal abad ke-16
Masehi seiring kemunduran Majapahit.
Pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah. Raden Patah adalah putra
Raja Majapahit dan istrinya yang berasal dari China dan menjadi mualaf.
Kerajaan Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam di bawah kepemimpinan
Raden Patah dengan adanya peran sentral Wali Songo. Periode kepemimpinan
Raden Patah adalah fase awal semakin berkembangnya ajaran Islam di Jawa.
Raja Kerajaan Demak setelah Raden Fatah wafat pada 1518 yaitu Adipati
Unus (1488 - 1521). Adipati Unus adalah putra Raden Patah. Sebelum menjadi
sultan, Pati Unus terkenal dengan keberaniannya sebagai panglima perang.
Julukan Pati Unus yaitu Pangeran Sabrang Lor muncul dari keberaniannya
sebagai panglima tersebut. Masa kejayaan Kerajaan Demak berlangsung saat
dipimpin Sultan Trenggana (1521 - 1546). Sultan Trenggana naik takhta setelah
Pati Unus.
Letak Kerajaan Demak berada di Demak, Jawa Tengah. Pada periode
Sultan Trenggana, wilayah kekuasaan Demak meluas ke Jawa bagian timur dan
barat. Pada 1527, pasukan Islam gabungan dari Demak dan Cirebon yang
dipimpin Fatahillah atas perintah Sultan Trenggana berhasil mengusir Portugis
dari Sunda Kelapa. Nama Sunda Kelapa lalu diganti menjadi Jayakarta yang
berarti kemenangan yang sempurna. Jayakarta kelak berganti nama menjadi
Batavia, lalu Jakarta, ibu kota Republik Indonesia.
2. Kerajaan Gowa
Kerajaan Gowa Tallo merupakan kerajaan bercorak Islam terbesar di
Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowa Tallo berdiri sekitar abad ke-16. Kerajaan Gowa
Tallo dikenal juga dengan Kerajaan Makassar. Di akhir abad ke-16, Sultan
Alauddin menjadi raja pertama yang memeluk Islam di Kerajaan Gowa Tallo. Ini
10
sekaligus penanda Kerajaan Gowa Tallo menjadi kesultanan.
Pertumbuhan Islam di Gowa semakin pesat. Pada tahun kedua kesultanan,
semua rakyat berhasil diislamkan. Kerajaan Gowa Tallo mencapai puncak
kejayaannya saat berada di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin pada 1653-1669.
Raja Gowa ke-16 yang juga bergelar pahlawan nasional ini berhasil memajukan
pendidikan dan kebudayaan Gowa Tallo.
Sosok Sultan Hasanuddin yang berjuluk Ayam Jantan dari Timur ini dikenal
tidak mudah terpengaruh oleh asing. Dia juga menentang keras kehadiran VOC
saat menguasai sebagian kerajaan-kerajaan kecil di Sulawesi.
Pada masa keemasan Kerajaan Gowa Tallo, wilayah ini pernah menjadi pusat
perdagangan terbesar di Indonesia bagian timur. Ada banyak saudagar muslim
dari berbagai wilayah yang datang ke Gowa dengan tujuan untuk berdagang.
Kerajaan Gowa Tallo juga bersifat maritim karena sebagian besar masyarakatnya
berprofesi sebagai nelayan.
Dalam sejarah kerajaan banyak memiliki tokoh-tokoh penting yang bisa kita teladani sikap
maupun perjuangannya dan dapat kita jadikan panutan pada masa sekarang.
1. Sanjaya
Raja Sanjaya merupakan raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Mataram
Hindu atau Mataran Kuno yang dikenal dengan Kerajaan Medang. Konon raja
pertama sekaligus pendiri Kerajaan Mataram ini memiliki keturunan dari tanah
Sunda. Pasalnya sebelum menjadi raja di Medang yang beribu kota di Mataram,
Sanjaya konon menjadi penguasa Sunda. Hal ini didasari pada naskah Carita
Parahyangan, salah satu naskah berbahasa Sunda yang ditulis pada abad 16.
Selama menjabat sebagai Raja Sunda Galuh Sanjaya melakukan perluasan
wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan beberapa kerajaan kecil, semisal
Manunggul, Kahuripan, Kadul, Balitar, Malayu, Kemir, Keling, Barus, dan Cina.
Bahkan Sanjaya juga menaklukkan Indrawarman, Raja Sriwijaya yang menurut
11
sebagian wilayah Sunda.
Sewaktu menjadi Raja Medang, Sanjaya memiliki kebijakan dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian. Sehingga waktu itu,
Medang dikenal sebagai negeri agribisnis. Selain sektor pertanian demi
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kerajaan Medang, Sanjaya
mengembangkan agama Hindu aliran Siwa.
Sanjaya terkenal sebagai raja yang gagah perkasa. Ia memang dikenal
sebagai tokoh yang ahli dalam bidang militer. Pada masa pemerintahannya,
Kekuasaan Mataram Kuno meluas sampai memasuki sebagian Jawa Barat dan
Jawa Timur. Sanjaya juga dikenal sebagai pemeluk agama Hindu yang taat.
Bahkan Sanjaya juga ahli tentang kitab-kitab suci agama Hindu.
2. Hayam Wuruk
Raja Hayam Wuruk adalah putra dari Tribhuwana Tunggadewi dan Sri
Kertawardhana alias Cakradhara. Ayahnya adalah penguasa ketiga Majapahit,
sementara ibunya adalah putri dari Raden Wijaya.
Hayam Wuruk memimpin kerajaan Majapahit di usia yang masih sangat
belia yakni 16 tahun. Namun, kepiawaian dan kebijaksanaannya dalam hal
mengatur pemerintahan membuat namanya tetap harum sebagai raja yang paling
berprestasi sepanjang sejarah kerajaan di nusantara. Raja Hayam Wuruk dikenal
sebagai pemimpin yang gigih, cerdas, peduli dan perhatian terhadap rakyat
Majapahit.
Diterangkan dalam kitab Negarakertagama bahwa pada masa
kepemimpinannya, kehidupan politik kerajaan Majapahit begitu tenang dan aman.
Ia selalu berkeliling desa untuk melihat langsung kehidupan rakyatnya.
Keberhasilannya memimpin kerajaan Majapahit juga tak lepas dari bantuan Gajah
Mada. Ketika diangkat menjadi Mahapatih, Gajah Mada mengucapkan Sumpah
Palapa. Isi sumpah tersebut adalah Gajah Mada akan menaklukkan seluruh
wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Dibantu oleh Mahapatihnya
tersebut, daerah kekuasaan Majapahit semakin luas mencakup Sumatera,
Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku,
Papua, ditambah Tumasik (Singapura) dan sebagian Kepulauan Filipina.
Hayam Wuruk dinobatkan menjadi Raja Majapahit bergelar Sri
Rajasanagara pada 1350 M. Di puncak kejayaannya, ia mencetuskan falsafah
yang sampai saat ini menjadi pedoman kenegaraan kita yakni Bhinneka Tunggal
Ika tan Hana Dharma Mangrwa yang bermakna “Meskipun berbeda-beda tetapi
tetap satu dan tidak ada kerancuan dalam kebenaran.”
Tak sampai disitu, ia juga memberikan perhatian pada bidang kebudayaan.
Hal ini terlihat dari banyaknya candi yang dibangun kerajaan Majapahit saat masa
kepemimpinannya seperti Candi Tikus dan Candi Jabung. Ia juga memiliki
pemikiran yang inovatif di bidang sastra, karya-karya besar seperti Kitab
Negarakertagama karya Empu Prapanca dan Kitab Sutasoma karangan Empu
Tantular terbit pada saat kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan.
2. Samaratungga
Samaratungga merupakan raja yang mempelopori pembangunan Candi
Borobudur. Candi yang berada di Magelang, Jawa Tengah ini termasuk candi
tersebesar di Indonesia. Candi masuk peninggalan budaya yang ditetapkan
Unesco serta masuk dalam salah satu keajaiban dunia yang masih berdiri kokoh
hingga kini. Nama Samaratungga terdapat dalam prasasti
Kayumwungan atau prasasti Karangtengah yang dikeluarkan pada tanggal 26
Mei 824. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa, Samaratungga memiliki seorang
putri bernama Pramodawardhani yang meresmikan sebuah jinalaya yang sangat
indah. Prasasti ini dianggap berhubungan dengan pembangunan Candi
Borobudur.
Prasasti Kayumwungan terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berbahasa
Sanskerta sebagaimana disinggung di atas, sedangkan bagian kedua berbahasa
Jawa Kuno yang dikeluarkan oleh Rakai Patapan Mpu Palar. Disebutkan, tokoh
Mpu Palar menghadiahkan beberapa desa sebagai sima swatantra untuk ikut
serta merawat candi Jinalaya tersebut.
Semasa menjadi raja, Samaratungga menikahkan putrinya
Pramodawardhani dengan Mpu Manuku dari Wangsa Sanjaya yang menjabat
sebagai penguasa daerah Patapan pada 807 M berdasarkan Prasasti
Munduan. Saat menjabat sebagai raja pula Samaratungga membangun sebuah
bangunan bernama Candi Bhumisambhara, yang merupakan nama lain dari Candi
Jinalaya. Samaratungga mempercayakan arsitek Gunadharma. Sikap yang dimiliki
raja samaratungga ketika memimpin kerajaan yaitu berani, tegas, dan bijaksanaan
dalam memimpin kaumnnya.
2. Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin ialah raja dari Kerajaan Islam Gowa-Tallo di Makassar,
Sulawesi Selatan. Sultan Hasanuddin berhasil memimpin kerajaan Gowa-Tallo
meuju puncak kejayaannya. Kerajaan Gowa-Tallo sebelumnya adalah dua
kerajaan yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo yang kemudian bersatu.
Kerajaan ini adalah kerajaan Islam pertama di pulau Sulawesi.
Sikap kepahlawanan yang harus kita miliki dari Sulatan Hasanuddin ialah
sikap berani dan pantang menyerah, cinta tanah air, rela berkorban. Sultan
Hasanuddin sangat berani menentang penjajahan Belanda. Oleh Belanda, ia
dijuluki „Ayam Jantan dari Timur‟ karena kegigihan dan keberaniannya melawan
Belanda. Ia membela kepentingan kerajaannya dan kepentingan rakyatnya dengan
gigih. Ia berusaha menegakkan kedaulatan dan memperluas wilayah kerajaan. Ia
berhadapan dengan Aru Palaka, Raja Bone yang dibantu oleh Belanda.
Sultan Hasanuddin dikenal arif dan bijaksana. Beliau merasa sedih karena
harus bertempur melawan keluarga sendiri. Arung Palakka La Tenri Tatta to Erung
sudah seperti saudara kandung sendiri. Sultan Hasanuddin mempertimbangkan
bahwa pertumpahan darah di kalangan orang Makassar dan Bugis harus segera
dihentikan. Sultan Hasanuddin berusaha menggabungkan kekuatan kerajaan-
kerajaan kecil di sekitar kerajaannya untuk melawan Belanda.
Karena perjuangan dan jasa-jasanya, nama Sultan Hasanuddin diabadikan
sebagai nama jalan dan universitas di Makassar, Sulawesi Selatan. Pemerintah
bahkan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Hasanuddin.
Setelah wafat, Sultan Hasanuddin dimakamkan di kompleks pemakaman
raja-raja Gowa di Sulawesi Selatan. Kompleks pemakaman raja-raja merupakan
peninggalan sejarah yang perlu dijaga kelestariannya. Kompleks pemakaman ini
pun dijadikan objek pembelajaran sejarah bagi bangsa Indonesia.
14
LAMPIRAN 2 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Lembar Kerja Peserta Didik 1
Nama Kelompok:
1.
2.
3.
Petunjuk:
1. Susunlah puzzle yang kalian dapatkan.
2. Tempelkan susunan puzzle pada steroform.
3. Carilah informasi dengan mengakses bacaan melalui tablet.
4. Lanjutkan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
15
c. Apa saja peninggalan kerajaan tersebut?
3. Dari dua kerajaan tersebut, kerajaan mana yang sesuai dengan daerah tempat
tinggalmu?
Gunting kolom informasi yang telah kamu tulis lalu tempelkan sesuai gambarnya !
16
Lembar Kerja Peserta Didik 2
Nama Kelompok:
1.
2.
3.
Petunjuk:
1. Susunlah puzzle yang kalian dapatkan.
2. Tempelkan susunan puzzle pada steroform.
3. Carilah informasi dengan mengakses bacaan melalui tablet.
4. Lanjutkan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
c. Apa saja sikap baik yang dapat kita teladani dari tokoh tersebut?
17
c. Apa saja sikap baik yang dapat kita teladani dari tokoh tersebut?
Gunting kolom informasi yang telah kamu tulis lalu tempelkan sesuai gambarnya!
18
LAMPIRAN 3 : Media Pembelajaran
1. Puzzle kerajaan
https://drive.google.com/file/d/10K-
J0ZEYheSEF9ZnsZeSZGXn9nI1yoM5/view?usp=sharing
19
4. Puzzle tokoh kerajaan
https://drive.google.com/file/d/10UrtO_lJ-BJ046CoIxRVIHTUvm2wyp-
d/view?usp=sharing
20
LAMPIRAN 4 : Asesmen
Kisi-kisi Soal Evaluasi 1
21
Soal Evaluasi 1 Nama :
Nomor :
Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
paling tepat!
1. Kerajaan Mataram Hindu banyak yang berada di wilayang Jawa Tengah bagian utara
dan Jawa Tengah bagian selatan. Mereka yang beragama Hindu tinggal di wilayah
Jawa Tengah bagian utara, sedangkan yang tinggal di wilayah Jawa Tengah selatan
beragama ….
a. Islam
b. Budha
c. Hindu
d. Kristen
2. Peninggalam kerajaan Majapahit ada yang berupa kitab. Salah satu kitab adalah
karangan Mpu Tantular yang di dalamnya terdapat slogan Bhineka Tunggal Ika Tan
Hanna Dharmawangrwa. Nama kitab tersebut adalah …
a. Sutasoma
b. Bharata Yudha
c. Negarakertagama
d. Kresnayana
3. Peninggalan kerajaan Sriwijaya ada yang berupa prasasti, ada pula yang berupa
candi. Candi Budha yang merupakan peninggalan kerajaan Sriwijaya yang terletak di
desa Muara Takus, Provinsi Riau adalah ….
a. Candi Biaro
b. Candi Gedong Songo
c. Candi Bajang Ratu
d. Candi Muara Takus
4. Pada tahun 1991 UNESCO menetapkan bahwa Candi Borobudur sebagai situs
warisan budaya dunia. Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan sejarah
dari Kerajaan Mataram Budha yang berada di daerah …
a. Klaten
b. Magelang
c. Surabaya
d. Makasar
5. Kerajaan Gowa merupakan kerajaan bercorak Islma terbesar di Sulawesi Selatan.
Sosok rajanya mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur. Raja kerajaan Gowa yang
mendapat julukan tersebuat adalah ….
a. Sultan Hasanuddin
b. Raden Patah
c. Sultan Iskandar Muda
d. Hayam Wuruk
Kunci Jawaban
Keterangan :
Skor maksimal = 15
Nilai = x 100
23
Soal Evaluasi 2 Nama :
Nomor :
Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
paling tepat!
1. Kerajaan Sriwijaya pernah mencapai kejayaan pada masa putra Raja Samaratungga.
Ia terkenal sebagai raja yang adil dan bijaksana dalam menegakkan hukum. Putra
Raja Samaratungga yang menjadi raja hebat di Sriwijaya adalah ….
a. Balaputradewa
b. Pramudya Wardhani
c. Rakai Pikatan
d. Dharmawangsa
2. Sultan Hasanuddin sangat berani menentang penjajahan Belanda. Oleh Belanda ia
mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur. Sultan Hasanuddin adalah Raja dari
Kerajaan…
a. Demak
b. Sriwijaya
c. Gowa-Tallo
d. Majapahit
3. Kerajaan Majapahit mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Raja Hayam
Wuruk. Sebagai raja, Hayam wuruk mmepunyai sikap-sikap berikut ini, kecuali ….
a. gigih
b. cerdas
c. peduli
d. sombong
4. Dalam masa pemerintahan Hayam Wuruk sebagai Raja Kerajaan Majapahit dibantu
oleh Mahapatih Gajah Mada. Ketika diangkat menjadi Mahapatih, Gajah Mada
mengucapkan Sumpah Palapa. Isi sumpah tersebut adalah ….
a. Gajah Mada akan setia kepada raja
b. Gajah Mada akan menyebarkan agama Hindu
c. Gajah Mada akan menaklukkan musuh-musuh Majapahit
d. Gajah Mada akan menaklukkan seluruh wilayah Nusantara dibawah kekuasaan
Majapahit.
5. Kesultanan Demak adalah inspirasi bagi bangsa kita dalam memecahkan berbagai
masalah. Kita harus mencontoh dan meneladani kearifan pemimpin Kerajaan Demak
tersebut. Raja Kerajaan Demak yang dimaksud adalah ….
a. Sultan Hasanuddin
b. Raden Patah
c. Sultan Iskandar Muda
d. Hayam Wuruk
Kunci Jawaban
Keterangan :
Skor maksimal = 15
Nilai = x 100
25
LAMPIRAN 5 : Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi pelajaran untuk
mempersiapkan materi selanjutnya.
Bagi siswa yang telah menuntaskan tugas dan asesmen formatif dengan nilai di atas
kategori paham utuh dapat mempelajari materi selanjutnya.
Remedial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi dengan
memberikan pendampingan dan tugas mandiri di rumah dengan bimbingan orang tua
dan dipantau guru.
26
LAMPIRAN 6 : Rubrik Penilaian
1. Penilaian Sikap
27
2. Penilaian Pengetahuan
Lembar penilaian pengetahuan dalam pembelajaran ini adalah tes tertulis (pilihan
ganda dan isian)
Nama Peserta Pilihan Ganda Isian
No Skor Nilai T TT Ket
Didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ardiyan Fahry S.
2 Hafidz Adyan S.
3 Navira Ristanti
4 Nur Fajri
5 Septiandini A.
6 Siti Aisyah
7 Subhan Nur M.
8 Viola Destamara P
9 Zahwa Novalisa A.
Skor maksimal = 15
Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
28
3. Penilaian Keterampilan
Hasil Kerja Siswa Sangat mampu Cukup mampu Kurang mampu Tidak mampu
memberikan memberikan memberikan memberikan
informasi informasi informasi informasi
kerajaan dan kerajaan dan kerajaan dan kerajaan dan
sikap baik sikap baik sikap baik sikap baik
tokoh kerajaan tokoh tokoh kerajaan tokoh kerajaan
kerajaan
29
LAMPIRAN 7 :
Glosarium
Arca
Patung yang dibuat dengan tujuan utama sebagai media keagamaan, yaitu sarana
dalam memuja Tuhan atau dewa dewinya.
Dinasti
Sistem kekuasaan yang primitif karena mengandalkan darah dan keturunan dari hanya
beberapa orang.
Kerajaan
Sebuah pemerintahan yang dipimpin oleh raja atau ratu, yang mewarisi posisinya
melalui kelahiran atau pernikahan
Prasasti
Salah satu sumber tertulis tertua di Indonesia, merupakan maklumat yang dipahatkan
pada batu, logam atau yang lainnya.
30
LAMPIRAN 8 :
DAFTAR PUSTAKA
31