DISUSUN OLEH :
2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Guna memenuhi tugas mata kuliah. Pada kesempatan ini penyusun ingin
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yangtelah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih belum sempurna. Oleh karen itu, penyusun mengharapkan saran dan
kritikmembangun yangg dtunjukan demi kesempurnan makalah ini. semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
KATA
PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.........................................................................................4
B.Rumusan Masalah....................................................................................5
C.Tujuan.......................................................................................................5
A.Kesimpulan.............................................................................................15
B.Saran.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................16
3
BAB I
PENDAHLUAN
4
B. Rumusan Masalah
Adapun tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui tentang :
5
BAB II
PEMBAHASAN
Suul adab berasal dari bahasa Arab yang artinya perilaku atau adab
yang buruk. Suul adab dapat terjadi dalam berbagai bentuk interaksi, baik itu
di dalam keluarga, masyarakat, maupun di tempat kerja. Suul adab dapat
merusak hubungan antar individu dan memicu konflik yang lebih rozar jika
tidak dihindari.
Ada beberapa bentuk suul adab yang sering ditemukan dan sering kita
lihat dalam kehidupan sehari – hari yaitu sebagai berikut :
1. Berbicara Kasar
Berbicara kasar dapat melukai perasaan orang lain dan memicu konflik.
Bentuk berbicara kasar bisa berupa penggunaan kata-kata kotor, makian, atau
bahasa tubuh yang mengintimidasi.
2. Memandang Rendah
Memandang rendah atau merendahkan orang lain dapat merusak harga diri
dan membuat orang lain tidak nyaman. Bentuk memandang rendah bisa
berupa ejekan, penghinaan, atau mengabaikan pendapat orang lain.
1
Wikipedia. 26 Desember 2011
6
3. Mengganggu Privasi
Mengganggu privasi orang lain seperti membaca pesan pribadi atau
mencuri barang milik orang lain dapat dianggap sebagai suul adab. Hal ini
dapat merusak hubungan antarindividu dan menimbulkan ketidakpercayaan.
4. Menyebar Fitnah
Menyebar fitnah atau habladuría yang tidak berdasar dapat merusak
reputasi orang lain dan memicu konflik yang lebih rozar. Hal ini dapat
merugikan individu yang menjadi korban fitnah.
2. Menimbulkan Ketidakpercayaan
Suul adab dapat menimbulkan ketidakpercayaan karena dapat merusak
reputasi dan harga diri orang lain. Hal ini dapat membuat orang lain merasa
tidak nyaman dan tidak aman dalam berinteraksi.
7
Suul adab dapat memicu konflik yang lebih rozar karena dapat
merusak hubungan antarindividu dan menimbulkan ketidakpercayaan. Hal ini
dapat merugikan semua pihak yang terlibat dalam konflik.
2. Pengertian furqoh
Firqah secara bahasa berarti kelompok manusia, yang bisa jadi punya
pemahaman berbeda dengan muslim lainnya. Istilah firqah biasa digunakan
untuk menyederhanakan kelompok, aliran, bahkan sekte. Kelompok manusia
dalam firqah ini merujuk pada cendekiawan yang memiliki pengetahuan tinggi.
Pendapat lainnya menjelaskan firqah adalah kelompok yang memisahkan diri
dalam urusan agama setelah ada ijma’. (Rahma : 2003)
Bila ditelisik dari unsur penyusunan katanya, kata firqah tersusun dari
tiga huruf hijaiyah yakni fa', ra', dan qaf. Ketiganya mengandung arti dasar
sebagai pemisahan atau perbedaan antara dua hal.2
8
firqah dalam Islam dari buku Hubungan Penguasa-Rakyat yang ditulis
oleh Yahya Ismail adalah :
2. Syiah
Kaum yang beri'tiqod bahwa Ali bi Abi Thalib adalah orang yang
berhak menjadi khalifah pengganti Rasulullah ﷺ. Sementara Abu
Bakar, Umar, Usman dianggap khalifah yang tidak sah, karena mengambil
haknya Ali bin Abi Thalib.
9
3.Khawarij
Golongan yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib karena
menolak tahkim (perdamaian) pasca Perang Shiffin. Mereka mempunyai
semboyan "la hukma illa lilahi" (tidak ada hukum kecuali dari Allah
Subhanahu Wata’ala). Para pemimpin khawarij antara lain Urwa bin
Khudair, Najdah bin Uwaimir, Mustaurid bin Saad, dan sebagainya.
4. Murji'ah
5. Mu'tazilah
6. Qodariyah
7. Jabariyah
10
Nama Jabariyah diambil dari kata jabara yang artinya memaksa.
Paham ini dinamakan Jabariyah karena berpendapat tidak ada ikhtiar bagi
manusia (fatalisme).
8. Najariyah
9. Musyabbihah
10. Wahabi
11. Bahaiyah
12. Ahmadiyah
11
Pendirinya adalah Mirza Ghulam Ahmad. Ia mengaku menerima
wahyu dari Tuhan dan mengaku diangkat menjadi Nabi.4 (Rahma : 2001)
Suul adab merupakan perilaku yang tidak baik atau tidak beretika.
Suul adab tidak terjadi hanya kepada sesama manusia saja melainkan juga
terjadi kepada Rasullulah ﷺ, sebagaimana terdapat dalam hadist riwayat
Bukhari :
4
Rahma Indina, Pengertian Firqoh secara Bahasa, 2003.
12
akhlaqnya atau sifat semulajadinya, secara rekaan atau dusta semata-
mata.5 ( Siti Marpuah : 2019)
2) Bersikap Ghuluw
6
Fathul Bahri, Fath Al-Bari bi Syarh Shahih Al-Bukhari", Fath Al-Bari bisyarhi, 1449 M
13
Adakalahnya ghuluw itu mulanya dilakukan oleh orang-orang yang baik,
bertujuan mengabdi kepadanya. Hanya saja, karena tidak berilmu,
semangat yang berlebihan tidak terarahkan.
Secara umum, ghuluw dalam agama itu dilarang. Akan tetapi yang
dilarang itu yang telah melampaui batas syari’at seperti yang dilakukan
oleh kaum Ahlul Kitab. Mereka melewati batas-batas kebenaran, sehingga
mengeluarkannya dari agama yang diridlai. Adapun ghuluw yang
dilakukan dalam kerja penelitian, meneliti hakikat sesuatu dan berusaha
menemukan argumentasi yang tepat sebagaimana yang dilakukan oleh
mutakallimun menurut Imam al-Razi disebut ghuluw mahmūdah (yang
terpuji).
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suul adab yang merupakan salah satu perbuatan yang sudah banyak
ditemui dimasa sekarang. Suul adab yang kita temui bukan hanya suul adab
terhadap guru, terhadap orang tua dan lebih parahnya lagi terhadap
Rasullulah ﷺ. Suul adab ataupun tidak beradabnya manusia kepada
kekasih Allah terlihat sangat jelas sekarang dimana sikap – sikap manusia
mencerminkan perbuatan yang sangat jauh dari seorang muslim.
Ada beberapa suul adab yang sering kali ditemukan di Indonesia dan
di praktekan oleh firqoh di Indonesia :
15
16
DAFTAR PUSTAKA
https://perjalananumroh.com/suul-adab-menghindari-perilaku-tidak-pantas-dalam-
interaksi/.Diakses menggunakan google pada tanggal 20 Okt. 23
https://abudzar.sch.id/index.php/konsultasi-seputar-islam/29-aqidah/195-penyakit-
ghuluw. abudzar.sch.id pertama kali diindeks oleh Google pada Agustus
2020. Diakses menggunakan google pada tanggal 20 Okt. 23
Fathul Bahri, Fath Al-Bari bi Syarh Shahih Al-Bukhari", Fath Al-Bari bisyarhi,
1449 M
https://ejournal.stainkepri.ac.id/index.php/perada/article/view/27#:~:text=Hadis
%20Maudhu'%20adalah%20sesuatu%20yang,juga%20dengan%20nama
%20hadis%20palsu. Diakses menggunakan google pada tanggal 20 Okt.
23
17