Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SUUL ADAB TERHADAP RASULULLAH ‫ ﷺ‬YANG

DIPRAKTIKAN FIRQOH YANG ADA DI INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Akhlak Aswaja

Semester Genap / Tahun 2023-2024

DISUSUN OLEH :

Dhina Wahyuni (G. 202207538)

Lena (G. 202207327)

Mira Nur Oktaviani (G. 202207151)

Nida Hamidah (G. 202207317)

Rini (G. 202207092)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT UMMUL – QURO AL ISLAMI

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala,


Karena rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan dan dapat menyusun makalah
tentang “ Suul Adab Terhadap Rasulullah ‫ ﷺ‬yang di Praktikan Firqoh yang
Ada di Indonesia”

Guna memenuhi tugas mata kuliah. Pada kesempatan ini penyusun ingin
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yangtelah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih belum sempurna. Oleh karen itu, penyusun mengharapkan saran dan
kritikmembangun yangg dtunjukan demi kesempurnan makalah ini. semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................1

KATA
PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.........................................................................................4

B.Rumusan Masalah....................................................................................5

C.Tujuan.......................................................................................................5

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian suul adab dan pembagiannya................................................6


B. Pengertian firqoh....................................................................................8
C. Bentuk – bentuk suul adab terhadap Rasulullah 13..........................‫ﷺ‬

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan.............................................................................................15

B.Saran.......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................16

3
BAB I

PENDAHLUAN

A. Latar Belakang Masalah


Arus globalisasi dunia sejak dahulu telah membawa dampak pada
peningkatan lalu lintas orang dan barang antar negara, sehingga batas-
batas negara seakan tersamarkan dan semakin mudah ditembus demi
berbagai kepentingan manusia seperti perdagangan, industri, pariwisata
dan alasan lainnya. Fenomena ini sudah menjadi perhatian negara-negara
di dunia termasuk Indonesia sebab setiap negara- negara di dunia
mempunyai kedaulatan untuk mengatur lalulintas orang yang akan masuk
dan keluar wilayah negaranya. Globalisasi ditandai dengan makin
menipisnya batas-batas investasi atau pasar secara nasional, regional
ataupun internasional. Hal ini disebabkan oleh adanya hal-hal sebagai
berikut :1
1. Komunikasi dan transportasi yang semakin canggih.
2. Lalu lintas devisa yang semakin bebas.
3. Ekonomi negara yang makin terbuka.
4.Penggunaan secara penuh keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif tiap-tiap negara.
5. Metode produksi dan perakitan dengan organisasi manajemen
yang makin efisien.
6. Semakin pesatnya perkembangan perusahaan multinasional di
hampir seantero dunia.
Sungguh penting untuk memahami pengaruh gejala perkembangan
dunia, yaitu globalisasi ini juga termasuk liberalisasi, dan interdependensi,
yang mulai menandai tiap-tiap hubungan antar negara. Pengaruh gejala
tersebut akan semakin jelas terlihat ketika arus barang, jasa, modal,
teknologi, dan informasi, bahkan perpindahan penduduk menunjukkan
peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu baik secara kuantitatif
ataupun kualitatif.2

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, terdapat beberap


permasalahan yang akan dijawab dalam pembahasan yaitu sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan suul adab ?


2. Apa yang dimaksud dengan firqoh ?
3. Apa saja bentuk suul adab terhadap Rasullulah ‫ ﷺ‬yang
dipraktikan firqoh di Indonesia ?
C. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui tentang :

1. Pengertian suul adab dan pembagiannya.


2. Pengertian firqoh
3. Bentuk – bentuk suul adab terhadap Rasulullah ‫ﷺ‬

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Suul Adab

Suul adab berasal dari bahasa Arab yang artinya perilaku atau adab
yang buruk. Suul adab dapat terjadi dalam berbagai bentuk interaksi, baik itu
di dalam keluarga, masyarakat, maupun di tempat kerja. Suul adab dapat
merusak hubungan antar individu dan memicu konflik yang lebih rozar jika
tidak dihindari.

Suul Adab adalah sebuah konsep dalam budaya Islam yang


mengajarkan tentang bagaimana menghindari perilaku tidak pantas dalam
interaksi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali berinteraksi dengan
banyak orang, baik itu di lingkungan keluarga, teman, maupun di tempat
kerja. Namun, tidak semua orang memiliki etika yang baik dalam berinteraksi,
sehingga seringkali menimbulkan konflik dan ketidaknyamanan. Suul adab
juga dapat diartikan sebagai perangai, perilaku, dan sikap yang buruk
(Wikipedia : 2011)1

Ada beberapa bentuk suul adab yang sering ditemukan dan sering kita
lihat dalam kehidupan sehari – hari yaitu sebagai berikut :

1. Berbicara Kasar
Berbicara kasar dapat melukai perasaan orang lain dan memicu konflik.
Bentuk berbicara kasar bisa berupa penggunaan kata-kata kotor, makian, atau
bahasa tubuh yang mengintimidasi.

2. Memandang Rendah
Memandang rendah atau merendahkan orang lain dapat merusak harga diri
dan membuat orang lain tidak nyaman. Bentuk memandang rendah bisa
berupa ejekan, penghinaan, atau mengabaikan pendapat orang lain.

1
Wikipedia. 26 Desember 2011

6
3. Mengganggu Privasi
Mengganggu privasi orang lain seperti membaca pesan pribadi atau
mencuri barang milik orang lain dapat dianggap sebagai suul adab. Hal ini
dapat merusak hubungan antarindividu dan menimbulkan ketidakpercayaan.

4. Menyebar Fitnah
Menyebar fitnah atau habladuría yang tidak berdasar dapat merusak
reputasi orang lain dan memicu konflik yang lebih rozar. Hal ini dapat
merugikan individu yang menjadi korban fitnah.

5. Tidak Menghormati Orang Lain


Tidak menghormati orang lain seperti tidak mengucapkan salam atau
merespons dengan sopan dapat dianggap sebagai suul adab. Hal ini dapat
membuat orang lain merasa tidak dihargai.

Suul adab dapat menimbulkan dampak buruk pada individu dan


masyarakat, antara lain:

1. Merusak Hubungan Antarindividu


Suul adab dapat merusak hubungan antarindividu karena dapat
memicu konflik yang lebih rozar. Hal ini dapat membuat individu merasa
tidak nyaman dan tidak aman dalam berinteraksi.

2. Menimbulkan Ketidakpercayaan
Suul adab dapat menimbulkan ketidakpercayaan karena dapat merusak
reputasi dan harga diri orang lain. Hal ini dapat membuat orang lain merasa
tidak nyaman dan tidak aman dalam berinteraksi.

3. Memicu Konflik yang Lebih Acariciar

7
Suul adab dapat memicu konflik yang lebih rozar karena dapat
merusak hubungan antarindividu dan menimbulkan ketidakpercayaan. Hal ini
dapat merugikan semua pihak yang terlibat dalam konflik.

4. Merusak Keharmonisan Keluarga


Suul adab dapat merusak keharmonisan keluarga karena dapat memicu
konflik antaranggota keluarga. Hal ini dapat membuat keluarga menjadi tidak
harmonis dan tidak bahagia.

2. Pengertian furqoh

Firqah secara bahasa berarti kelompok manusia, yang bisa jadi punya
pemahaman berbeda dengan muslim lainnya. Istilah firqah biasa digunakan
untuk menyederhanakan kelompok, aliran, bahkan sekte. Kelompok manusia
dalam firqah ini merujuk pada cendekiawan yang memiliki pengetahuan tinggi.
Pendapat lainnya menjelaskan firqah adalah kelompok yang memisahkan diri
dalam urusan agama setelah ada ijma’. (Rahma : 2003)

Bila ditelisik dari unsur penyusunan katanya, kata firqah tersusun dari
tiga huruf hijaiyah yakni fa', ra', dan qaf. Ketiganya mengandung arti dasar
sebagai pemisahan atau perbedaan antara dua hal.2

a. Penyebab Munculnya Firqah

Dikutip dari buku Teologi Al Banjari karya Khairil Anwar, penyebab


munculnya firqah dalam Islam dilatarbelakangi oleh perbedaan dan
perselisihan padangan tentang masalah politik dan teologi ( Khairil
Anwar : 2005).3 Perbedaan pandangan inilah yang memudahkan satu
firqah mengkufurkan firqah lainnya. Beberapa penyebab lain munculnya
2
Rahma Indina, Pengertian Firqoh secara Bahasa, 2003.
3
Khairil Anwar, Teologi Al – Banjari, 2005. Jilid I

8
firqah dalam Islam dari buku Hubungan Penguasa-Rakyat yang ditulis
oleh Yahya Ismail adalah :

 Cenderung berpendapat menurut pikiran sendiri


Tajamnya perselisihan dalam bidang fiqih
 Perselisihan dalam masalah asma, sifat, dan perbuatan Allah SWT

 Hilangnya kekuasaan politik Islam dan runtuhnya kekhalifahan


 Berani menetapkan kedudukan sahabat Nabi SAW tanpa dasar yang
kuat Perbedaan Ijtihad di kalangan sahabat
 Fanatisme kesukuan bangsa Arab
 Perebutan jabatan khalifah.

b. Macam – macam firqah dalam Islam

1. Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja)

Kaum atau golongan yang mengamalkan ajaran agama Islam murni


sesuai yang diajarkan Rasulullah ‫ ﷺ‬dan para sahabatnya. Firqah inilah
yang telah dianut oleh mayoritas umat Islam di dunia pada umumnya,
termasuk di Indonesia.

2. Syiah

Kaum yang beri'tiqod bahwa Ali bi Abi Thalib adalah orang yang
berhak menjadi khalifah pengganti Rasulullah ‫ﷺ‬. Sementara Abu
Bakar, Umar, Usman dianggap khalifah yang tidak sah, karena mengambil
haknya Ali bin Abi Thalib.

9
3.Khawarij

Golongan yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib karena
menolak tahkim (perdamaian) pasca Perang Shiffin. Mereka mempunyai
semboyan "la hukma illa lilahi" (tidak ada hukum kecuali dari Allah
Subhanahu Wata’ala). Para pemimpin khawarij antara lain Urwa bin
Khudair, Najdah bin Uwaimir, Mustaurid bin Saad, dan sebagainya.

4. Murji'ah

Kaum yang menangguhkan orang yang bersalah sampai di hadapan


Tuhan. Pemimpinnya Hasan bin Bilal al Muzn. Dikatakan Murjiah karena
berpendapat pelaku dosa besar tidaklah kafir dan tidak berpengaruh
terhadap iman seseorang. Sebab mereka percaya masih ada harapan (irja)
dan ampunan (maghfiroh) dari Allah.

5. Mu'tazilah

Disebut dengan kaum yang menyisihkan diri karena mereka


merupakan kaum rasionalis yang hanya mengunakan akal saja.

6. Qodariyah

Paham yang percaya bahwa segala tindakan manusia dilakukan


sendiri oleh manusia, Tuhan tidak ikut mencampuri perbuatan manusia.

7. Jabariyah

10
Nama Jabariyah diambil dari kata jabara yang artinya memaksa.
Paham ini dinamakan Jabariyah karena berpendapat tidak ada ikhtiar bagi
manusia (fatalisme).

8. Najariyah

Pendiri Najariyah adalah Abu Abdullah Husein bin Muhammad


an-Najar. Sehinnga golongan ini dinamakan Najariyah karena diambil dari
nama pendirinya.

9. Musyabbihah

Disebut sebagai kaum yang menyerupakan karena menyerupakan


Tuhan dengan manusia.

10. Wahabi

Pendiri paham Wahabi adalah Muhammad bin Abdul Wahab.


Sebab itulah pahamnya disebut dengan Wahabi.

11. Bahaiyah

Didirikan oleh seorang syiah imamiah di Iran bernama Mirza Ali


Muhammad. Ia menyebut dirinya sebagai Al Bab (pintu). Pintu yang
dimaksud adalah pintu yang menghubungkan dengan imam yang lenyap
yang akan keluar di akhir zaman.

12. Ahmadiyah

11
Pendirinya adalah Mirza Ghulam Ahmad. Ia mengaku menerima
wahyu dari Tuhan dan mengaku diangkat menjadi Nabi.4 (Rahma : 2001)

3. Bentuk- bentuk suul adab terhadap Rasullulah ‫ ﷺ‬yang dipraktikan


firqoh di Indonesia.

Suul adab merupakan perilaku yang tidak baik atau tidak beretika.
Suul adab tidak terjadi hanya kepada sesama manusia saja melainkan juga
terjadi kepada Rasullulah ‫ﷺ‬, sebagaimana terdapat dalam hadist riwayat
Bukhari :

‫من آذى لي وليا فقد آذنته للحر‬

"Barangsiapa menyakiti waliKu maka Akan Aku kumandangkan


perang terhadapnya." (HR. Bukhari)

Ada beberapa suul adab terhadap Rasulullah ‫ ﷺ‬yang dilakukan


oleh firqoh di Indonesia, yaitu sebagai berikut :

1) Membuat dan menyebarkan Hadist Maudhu

Hadis Maudhu' adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi


Muhammad ‫ ﷺ‬samaada perbuatannya, perkataannya, taqrirnya, sifat

4
Rahma Indina, Pengertian Firqoh secara Bahasa, 2003.

12
akhlaqnya atau sifat semulajadinya, secara rekaan atau dusta semata-
mata.5 ( Siti Marpuah : 2019)

Mustahafa Zahri di buku “Kunci Memahami Musthalah Hadis”


juga menyebutkan beberapa ciri – ciri hadist maudhu, yaitu:

a) Tidak sejalan dengan pendapat akal sehat, misalnya “Siapa yang


memelihara ayam putih niscaya tidak didekati setan”.
b) Berlawanan dengan Alquran.
c) Bertentangan dengan sunnah atau Hadis Mutawatir, misalnya “Jika
diriwayatkan kepada kamu tentang suatu hadis yang sesuai dengan
kebenaran, maka ambillah dia, baik aku ada mengatakannya ataupun
tidak.” Hadis ini bertentangan dengan hadis yang berbunyi, “Siapa yang
berdusta terhadapku dengan sengaja, maka hendaklah dia menempati
tempatnya di neraka”.
d) Berlawanan dengan ijma yang telah disepakati oleh para sahabat atau
ulama, contohnya “Setiap yang bernama Muhammad atau Ahmad tidak
akan masuk neraka”. Hadis tersebut tidak sejalan dengan fakta bahwa
keselamatan akhirat tidak dipengaruhi oleh nama, melainkan oleh amal
ibadah dan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala.

2) Bersikap Ghuluw

Ghuluw adalah sikap melampaui batas kebenaran. Sesuatu yang


berlebih-lebihan pasti akan keluar dari jalan yang lurus. Ibn Hajar
mengatakan: “Ghuluw adalah berlebih-lebihan terhadap sesuatu dan
menekan hingga melampau batas.” (Fathul Bāri, 13, hal. 278). 6 Inilah
sikap ghuluw, seorang nabi dilebih-lebihkan menjadi dipertuhankan.
Mereka melampau batas (had) yang telah ditentukan Allah.
5
Siti Marpuah, KESAN HADIS MAUDHU’ DALAM AMALAN UMAT ISLAM,
Jurnal StainKepri, 2019.

6
Fathul Bahri, Fath Al-Bari bi Syarh Shahih Al-Bukhari", Fath Al-Bari bisyarhi, 1449 M

13
Adakalahnya ghuluw itu mulanya dilakukan oleh orang-orang yang baik,
bertujuan mengabdi kepadanya. Hanya saja, karena tidak berilmu,
semangat yang berlebihan tidak terarahkan.

Secara umum, ghuluw dalam agama itu dilarang. Akan tetapi yang
dilarang itu yang telah melampaui batas syari’at seperti yang dilakukan
oleh kaum Ahlul Kitab. Mereka melewati batas-batas kebenaran, sehingga
mengeluarkannya dari agama yang diridlai. Adapun ghuluw yang
dilakukan dalam kerja penelitian, meneliti hakikat sesuatu dan berusaha
menemukan argumentasi yang tepat sebagaimana yang dilakukan oleh
mutakallimun menurut Imam al-Razi disebut ghuluw mahmūdah (yang
terpuji).

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Suul adab yang merupakan salah satu perbuatan yang sudah banyak
ditemui dimasa sekarang. Suul adab yang kita temui bukan hanya suul adab
terhadap guru, terhadap orang tua dan lebih parahnya lagi terhadap
Rasullulah ‫ﷺ‬. Suul adab ataupun tidak beradabnya manusia kepada
kekasih Allah terlihat sangat jelas sekarang dimana sikap – sikap manusia
mencerminkan perbuatan yang sangat jauh dari seorang muslim.

Firqah biasa digunakan untuk menyederhanakan kelompok, aliran,


bahkan sekte. Kelompok manusia dalam firqah ini merujuk pada
cendekiawan yang memiliki pengetahuan tinggi. Pendapat lainnya
menjelaskan firqah adalah kelompok yang memisahkan diri dalam urusan
agama setelah ada ijma’.

Ada beberapa suul adab yang sering kali ditemukan di Indonesia dan
di praktekan oleh firqoh di Indonesia :

1. Membuat hadist palsu yang dapat menggoyahkan, meruntuhkan, dan


merusak keimanan yaitu hadist maudhu
2. Bersikap ghuluw, yang merupakan sikap yang berlebihan dan
kemudian menuhankan Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.
B. Saran

Kecintaan umat Islam terhadap Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬memang


patut diacungi jempol. Namun, dibalik kecintaan tersebut tak jarang
menimbulkan hal hal yang mengarah ke suul adab sehingga menjadi perilaku
yang tidak baik. Ada baiknya dalam mencintai Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
bersikap sesuai ajaran dan perintah Allah Subhanahu Wata’ala.

15
16
DAFTAR PUSTAKA

https://perjalananumroh.com/suul-adab-menghindari-perilaku-tidak-pantas-dalam-
interaksi/.Diakses menggunakan google pada tanggal 20 Okt. 23

https://abudzar.sch.id/index.php/konsultasi-seputar-islam/29-aqidah/195-penyakit-
ghuluw. abudzar.sch.id pertama kali diindeks oleh Google pada Agustus
2020. Diakses menggunakan google pada tanggal 20 Okt. 23

Fathul Bahri, Fath Al-Bari bi Syarh Shahih Al-Bukhari", Fath Al-Bari bisyarhi,
1449 M

https://id.wiktionary.org/wiki/suul_adab. Diakses menggunakan google pada


tanggal 20 Okt. 23

https://ejournal.stainkepri.ac.id/index.php/perada/article/view/27#:~:text=Hadis
%20Maudhu'%20adalah%20sesuatu%20yang,juga%20dengan%20nama
%20hadis%20palsu. Diakses menggunakan google pada tanggal 20 Okt.
23

17

Anda mungkin juga menyukai