KEWAJIBAN/LIABILITAS
Oleh Kelompok 2 :
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................4
1.3. Tujuan ......................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Kewajiban ....................................................................................................6
2.2 Karakteristik Utama Kewajiban .....................................................................................7
2.3. Hak-Kewajiban Tak Bersyarat ......................................................................................9
2.4. Karakteristik Pendukung (Tidak membatalkan objek sebagai kewajiban)..................10
2.5. Pengukuran, Pengakuan, Penilaian, dan Pengungkapan ..............................................11
BAB III ................................................................................................................................. 18
PENUTUP ............................................................................................................................ 18
1. Kesimpulan ............................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2 Karakteristik Utama Kewajiban
Secara umum dapat dikatakan bahwa kewajiban mempunyai 3 karakterisitik
utama, yaitu :
1. Pengorbanan Manfaat Ekonomi
Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu objek harus memuat suatu tugas
atau tanggung jawab kepada pihak lain yang mengharuskan kesatuan usaha untuk
melunasi, menunaikan atau melaksanakan dengan cara mengorbankan manfaat
ekonomi yang cukup pasti dimasa datang.
Pengorbanan manfaat ekonomi diwujudkan dalam bentuk transfer atau
penggunaan aset kesatuan usaha. Transfer manfaat ekonomi kepada pemilik
(pemegang saham) tidak termasuk dalam pengertian pengorbanan sumber
ekonomik masa datang yang membentuk kewajiban karena untuk menjadi
kewajiban pengorbanan tersebut harus bersifat memaksa dan bukan atas dasar
kebijakan atau keleluasaan manajemen untuk memutuskan baik dalam hal jumlah
rupiah maupun dalam saat transfer.
Secara umum, keharusan mengorbankan sumber ekonomik masa datang tidak
dapat menjadi kewajiban kalau keharusan tersebut bersifat terbuka atau tidak
pasti. Kesatuan usaha tidak mempunyai keharusan untuk mentransfer aset ke
pemilik kecuali dalam hal kesatuan usaha dilikuidasi. Walaupun secara
konseptual ekuitas juga merupakan kewajiban bagi perusahaan, pengorbanan
sumber ekonomiknya tidak cukup pasti baik dalam jumlah maupun saat sehingga
kewajiban harus dibedakan dan dilaporkan secara terpisah dengan ekuitas.
7
pengorbanan sumber ekonomik harus dipenuhi karena keharusan itu telah ada.
Keharusan kewajiban mencakupi keharusan kontraktual, keharusan
konstruktif atau bentukan, keharusan demi keadilan dan keharusan bergantung
atau bersyarat.
a) Keharusan Kontraktual, Keharusan yang timbul akibat perjanjian atau
peraturan hukum yang di dalam nya kewajiban bagi suatu kesatuan usaha di
nyatakan secara eksplit atau implicit dan mengikat. Contoh : utang pajak,
utang bunga, utang usaha, utang wesel, dan utang obligasi.
b) Keharusan Konstruktif, Keharusan yang timbul akibat kebijakan kesatuan
usaha dalam rangka menjalankan dan memajukan usahanya untuk memenuhi
apa yang disebut praktik usaha yang baik atau etika bisnis dan bukan untuk
memenuhi kewajiban yuridis. Contoh : servis gratis sepeda motor yang
dijanjikan oleh dealer sepeda motor, pengembalian uang untuk barang yang
ternyata cacat atau rusak, dan tunjangan hari raya
c) Keharusan Demi Keadilan, Keharusan yang ada sekarang yang
menimbulkan kewajiban bagi perusahaan semata-mata karena panggilan etis
atau moral karena peraturan hukum atau praktik bisnis yang sehat. Contoh :
kewajiban memberikan donasi untuk badan amal tiap akhir tahun dan
kewajiban member hadiah kepada penduduk yang tinggal di sekitar pabrik
karena ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.
d) Keharusan Bergantung atau bersyarat, Keharusan yang pemenuhannya
tidak pasti karena bergantung pada kejadian masa datang atau terpenuhinya
syarat – syarat tertentu dimana datang.
8
seperti keterukuran, keberpautan, dan keterandalan juga harus dipenuhi. Transaksi
atau kejadian masa lalu adalah kriteria untuk memenuhi definisi tetapi bukan
kriteria untuk pengakuan. Jadi, adanya pengorbanan manfaat ekonomik masa
datang tidak cukup untuk mengakui suatu objek ke dalam kewajiban kesatuan
usaha untuk dilaporkan via statemen keuangan.
9
dan kewajiban yuridis. Dalam Most menunjukkan bahwa titik atau saat tersebut
dapat berupa :
1. Tanggal kontrak ditandatangani
2. Tanggal objek kontrak telah diperoleh salah satu pihak
3. Tanggal objek kontrak telah siap digunakan oleh salah satu pihak
4. Tanggal objek kontrak telah dipisahkan untuk digunakan oleh pihak lain
5. Tanggal objek kontak telah diserahkan
6. Tanggal telah diterima / dibayarnya uang muka, bila ada
7. Dalam kasus kontrak konstruksi jangka panjang :
a) Suatu titik selama konstruksi berjalan
b) Pada saat konstruksi dimulai
Saat penentuan transaksi masa lampau perlu dipertimbangkan dengan
seksama memperhatikan kondisi yang melingkupi suatu kontraj. Most
mengemukakan hal yang harus dipertimbangkan untuk memilih saat yang tepat :
a) Pemenuhan definisi aset dan kewajiban
b) Kekuatan mengikat yaitu seberapa kuat bahwa pelaksanaan kontrak tidak
dapat dibatalkan
c) Kebermanfaatan bagi keputusan
10
2. Identitas terbayar jelas, Jika identitas terbayar sudah jelas, maka hal tersebut hanya
sekedar menguatkan bahwa kewajiban memang ada tetapi untuk menjadi kewajiban
identitas terbayar tidak harus dapat ditentukan pada saat keharusan terjadi. Jadi yang
penting adalah bahwa keharusan sekarang pengorbanan sumber ekonomik di masa
datang telah ada dan bukan siapa yang harus dilunasi atau dibayar.
3. Berkekuatan hukum, Memang ada pada umumnya, keharusan suatu entitas untuk
mengorbankan manfaat ekonomik timbul akibat klaims yuridis yang mempunyai
kekuatan memaksa. Definisi kewajiban sebenarnya merupakan bayangan cermin aset.
11
langsung ketoko penjual barang ataupun dengan cara mendiskusikan nilai kontrak
dengan tarif bunga yang berlaku.
b) Diskon dan premium utang obligasi
Nilai nominal atau jatuh tempo utang obligasi sering dianggap sebagai jumlah
rupiah kesepakatan pada saat penerbitan obligasi baik bagi penerbit maupun
kreditor. Dasar pengukuran demikian sebenarnya tidak tepat. Untuk suatu kontrak
utang dengan ketentuan pembayaran bunga periodik dan pokok pinjaman pada
akhir jangka kontrak, pengukuran jumlah rupiah (kos) utang dan aset untuk dasar
pencatatan pertama kali yang tepat adalah kos tunai implisit. Dalam hal obligasi
jangka panjang,jumlah rupiah uang yang diterima oleh penerbit dan yang
dibayarkan oleh kreditor pada saat penerbitan hanyalah merupakan bagian kecil
dari jumlah rupiah total yang terlibat dalam kontrak obligasi.Jumlah rupiah total
ini adalah sseluruh jumlah rupiah pembayaran-pembayaran masa datang.
c) Makna harga efektif obligasi
Selisih nominal dengan penghargaan sepakatan merupakan diskun obligasi.
Bagi penerbit obligasi, perhitungan biaya bunga menjadi tidak lengkap (tepat)
apabilatidak memperhatikan perhitungan bunga periodik dan akumulasi diskun.
Jumlahrupiah utang obligasi tiap saat (keharusan saat itu) sebelum jatuh tempo
akanterlalu besar apabila dinyatakan sebesar nominalny
d) Diskon obligasi
Diskon utang obligasi pada waktu penerbitan adalah suatu jumlah rupiah debit
yang menunjukkan biaya bunga yang harus dibayar pada tanggal jatuh tempo.
Dengan demikian, diskon tersebut harus dilaporkan dalam neraca sebagai
pengurang nilai nominal (jatuh tempo) utang obligasi.
e) Premium obligasi
Mengartikan premium obligasi sebagai “pendapatan tangguhan”
(deferredincome) jelas tidak tepat karena secara konseptual pendapatan atau laba
tidak timbul dari proses pemerolehan utang.
12
f) Kewajiban Moneter dan Nonmoneter
Kewajiban moneter adalah kewajiban yang pengorbanan sumber ekonomik
masa datangnya berupa kas dengan jumlah rupiah dan saat yang pasti (baik
jumlah tunggal maupun beberapa pembayaran secara berkala). Kewajiban
Nonmoneter keharusan untuk menyediakan barang dan jasa dengan jumlah dan
saat yang cukup pasti yang biasanya timbul karena timbul karena penerimaan
pembayaran di muka untuk barang dan jasa tersebut.
2. Pengakuan
Pada prinsipnya, kewajiban diakui pada saat keharusan telah mengikat akibat
transaksi yang sebelumnya telah terjadi. Mengikatnya suatu keharusan harus
dievaluasi atas dasar kaidah pengakuan (recognition rules). kriteria pengakuan
lebih berkaitan dengan pedoman umum dalam rangka memenuhi karakteristik
kualitatif informasi sehingga elemen statemen keuangan hanya dapat diakui bila
kriteria definisi, keberpautan, keterandalan, dan keterukuran dipenuhi. Kriteria
umum ini tidak operasional sehingga diperlukan kaidah pengakuan sebagai
penjabaran teknis kriteria pengakuan umum. Dalam hal kewajiban, kaidah
pengakuan berkaitan dengan saat atau apa yang menandai bahwa kewajiban
dapan diakui (dibukukan). Kriteria pengakuan kewajiban:
a) Ketersediaan dasar hukum
Kaidah ini terkait dengan kualitas keterandalan dan keberpautan
informasi. Faktur pembelian (invoice) dan tanda penerimaan barang (receiving
report) merupakan dasar hukum yang cukup meyakinkan untuk mengakui
kewajiban. Telah disebutkan bahwa ketersediaan dasar hukum yang menimbulkan
daya paksa hanya merupakan karateristik pendukung definisi kewajiban. Jadi,
kaidah ini tidak mutlak sehingga kewajiban juga dapat diakui bila terdapat bukti
substantif adanya keharusan konstruktif atau demi keadilan.
13
b) Keterterapan konsep dasar
Kaidah ini merupakan penjabaran teknis kriteria keterandalan.
Keadaan-keadaan tertentu yang menjadikan konsep konservatisma terterapkan
dapat memicu pengakuan kewajiban. Implikasi dianutnya konsep konservatisma
adalah rugi dapat segera diakui tetapi tidak demikian dengan untung. Ini berarti
kewajiban dapat diakui segera sedangkan aset tidak.
c) Ketertentuan substansi ekonomik transaksi
Kaidah ini berkaitan dengan masalah relevansi informasi. Utang
sewaguna (lease obligations) dapat diakui pada saat transaksi meskipun tidak ada
transfer hak milik dalam transaksi sewaguna tersebut. Dalam hal ini, kewajiban
dapat atau bahkan harus diakui kalau secara substantif sewaguna tersebut
sebenarnya adalah pembelian angsuran (yaitu memenuhi salah satu kriteria
kapitalisasi).
d) Keterukuran nilai kewajiban
Keterukuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai kualitas
keterandalan informasi. Definisi kewajiban mengandung kata cukup pasti
(probable) yang mengacu tidak hanya pada terjadinya pengorbanan sumber
ekonomik masa datang tetapi juga pada jumlah rupiahnya.
14
d) Pada akhirnya periode karena penggunaan asas akrual melalui proses
penyesuaian. Pengakuan ini menimbulkan pos utang atau kewajiban akrual
(accrued liabilities).
3. Penilaian
Jika pengukuran mengacu pada penentuan nilai keharusan sekarang pada saat
terjadinya, penilaian mengacu pada penentuan nilai keharusan sekarang pada
setiap saat terjadinya kewajiban sampai dilunasinya kewajiban. Makin mendekati
saat jatuh tempo, nilai kewajiban akan makin mendekati nilai nominal. Jadi,
penilaian kewajiban pada saat tertentu adalah penentuan jumlah rupiah yang harus
dikorbankan seandainya pada saat tersebut kewajiban harus dilunasi.
Atribut Penilaian Menurut FASB
a) Nilai pasar sekarang (current market value)
b) Nilai pelunasan neto (net settlement value)
c) Nilai diskunan aliran kas masa datang (discounted value of future cash flows)
15
Basis (atribut) Penilaian Basis (atribut) Penilaian Basis (atribut) Penilaian
Berbagai kewajiban Kewajiban penerbit opsi
yang melibatkan sebelum jangka opsi
Harga pasar sekarang komoditas dan surat- habis dan beberapa
surat berharga. kewajiban pedagang
efek.
Berbagai kewajiban
yang melibatkan jumlah
Utang usaha, utang
rupiah yang cukup pasti
Nilai pelunasan neto garansi, dan utang wesel
tetap waktu
jangka pendek.
pelunasannya tidak
cukup pasti.
Kewajiban moneter Utang obligasi, dan
jangka panjang jumlah utang wesel jangka
Nilai diskunan aliran
rupiah maupun saat panjang.
kas masa datang
pembayaran cukup
pasti.
16
klasifikasi pertama dalam kelompok kewajiban dan ekuitas pemegang saham di
neraca. Dalam kelompok kewajiban lancar akun-akun itu dapat dicantumkan
menurut jatuh temponya, dalam jumlah yang menurun, atau menurut prefensi
likuiditasnya.
b) Penyajian hutang jangka panjang, perusahaan yang mempunyai banyak terbitan
hutang jangka panjang dalam jumlah besar seringkali hanya melaporkan satu
akun dalam neraca dan mendukungnya dengan komentar serta skedul dalam
catatan yang menyertainya. Pengungkapan catatan umumnya berisi dari
kewajiban, tanggal jatuh tempo, suku bunga, provisi penarikan, pembatasan yang
dilakukan oleh kreditor, dan aktiva yang disepakati atau digadaikan sebagai
jaminan.
17
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kewajiban mempunyai tiga karakteristik utama yaitu pengorbanan manfaat
ekonomi masa datang, menjadi keharusan sekarang dan timbul akibat transaksi
ataukejadian masa lampau
Pengertian kewajiban merupakan bayangan cermin pengertian aset. Transaksi
atau kejadian masa lalu menimbulkan penguasaan sekarang perolehan manfaat ekonomik
masa datang untuk aset sedangkan untuk kewajiban hal tersebutmenimbulkan keharusan
sekarang pengorbanan manfaat ekonomik masa datang
18
DAFTAR PUSTAKA
19
20