Bagian A :
a. Pemulihan Data:
- Backup data yang teratur dan penyimpanan cadangan yang aman.
- Pengujian reguler untuk memastikan keberhasilan restorasi data.
Bagian B :
Selain memilih jenis alih media arsip yang tepat, cara lain untuk meningkatkan efisiensi
penyimpanan dokumen digital adalah melakukan klasifikasi atau indexing pada semua
dokumen yang dimiliki. Dalam pengelolaan indexing ada 3 metode yang dapat Anda
gunakan, yaitu:
Bagian B :
Strategi preservasi arsip elektronik yang efektif adalah mampu memadukan kebijakan formal
dan prosedur teknis. Hala ini dapat dicapai dengan cara :
- Menyusun kebijakan, prosedur dan panduan untuk menyediakan
kerangka kerja formal organisasi.
- Menyediakan manual, informasi, referensi terkait dan pelatihan untuk
memastikan strategi preservasi berjalan dengan baik.
3. Bagian A :
Penilaian arsip adalah proses menentukan jangka waaktu simpan dan nasib akhir arsip dilihat
dari aspek fungsi dan substansi informasinya serta karakteristik fisik/nilai intristiknya yang
dilakukan melalui langkah- langkah teknis pengaturan secara sistematis dalam unit-unit
informasi.
Penyusutan arsip juga dipahami sebagai cara mengurangi jumlah arsip dengan cara
memindahkan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip yang
tidak memiliki nilai guna, dan juga penyerahan arsip statis kepada lembaga kearsipan.
Sehingga jika dipahami dari pengertian sebelumnya, penyusutan arsip pada dasarnya adalah
upaya mengurangi jumlah arsip yang tujuannya adalah efisiensi dan penghematan bagi
pemiliknya. Arsip sejauh ini dipahami sebagai keseluruhan bentuk informasi yang terekam
dalam berbagai media yang mana dari setiap kegiatan administrasi arsip akan terus
berkembang secara akumulatif seiring semakin kompleksnya fungsi dan tugas dari arsip
tersebut.
Bagian B :
Jadwal Retensi Arsip adalah daftar yang berisi sekurang-kurangnya jangka waktu
penyimpanan atau retensi, jenis arsip, dan keterangan yang berisi rekomendasi tentang
penetapan suatu jenis arsip dimusnahkan, dinilai kembali, atau dipermanenkan yang
digunakan sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan arsip.
4. Bagian A :
UU 43 tahun 2009 tentang Kearsipan disusun untuk menjamin ketersediaan arsip yang
autentik dan terpercaya, menjamin pelindungan kepentingan negara dan hak-hak
keperdataan rakyat, serta mendinamiskan sistem kearsipan, diperlukan penyelenggaraan
kearsipan yang sesuai dengan prinsip, kaidah, dan standar kearsipan.
Bagian B :
Pengelolaan dan penataan arsip inaktif dilakukan berdasarkan asas asal usul dan asas aturan
asli. Pada unit kearsipan, pengelolaan dan penataan arsip inaktif dilaksanakan melalui
beberapa kegiatan yaitu : pengaturan fisik arsip, pengolahan informasi arsip dan penyusunan
daftar arsip. Daftar arsip inaktif memuat informasi tentang: pencipta arsip, unit pengolah,
nomor arsip, kode klasifikasi, uraian informasi arsip, tingkat perkembangan, jumlah, retensi,
keterangan. Penataan arsip inaktif dan pembuatan daftar arsip inaktif menjadi tanggung
jawab unit kearsipan.