Anda di halaman 1dari 4

Pendekatan konsep tua dalam pembelajaran

Pendekatan konseptual dalam pembelajaran adalah suatu pendekatan yang menekankan


pemahaman konsep-konsep inti atau ide-ide pokok suatu mata pelajaran, bukan hanya menghafal
fakta-fakta atau informasi tanpa makna. Pendekatan ini bertujuan untuk membantu siswa
mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan memperoleh keterampilan berpikir
kritis. Menurut Sagala dalam Lutvaidah (2015), pendekatan konsep merupakan suatu pendekatan
pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada
siswanya untuk menghayati begaimana konsep itu diperoleh. Konsep diperoleh dari fakta,
peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi, dan berfikir Mei 2019 kritis. Konsep memiliki
banyak arti tetapi dalam kegiatan belajar mengajar, konsep adalah akibat dan suatu hasil belajar,
misal suatu saat seseorang belajar mengenal kesimpulan benda-benda dengan jalan membedakan
satu sama lain.
Berikut adalah beberapa elemen kunci dalam pendekatan konseptual dalam pembelajaran:
1. Pemahaman Konsep Inti:
Menitikberatkan pada pemahaman konsep-konsep pokok dalam suatu bidang studi.
Fokus pada inti konsep membantu siswa melihat hubungan dan keterkaitan antar ide.
2. Keterkaitan Konsep:
Mendorong siswa untuk melihat bagaimana konsep-konsep saling terkait.
Memahami bagaimana konsep-konsep berinteraksi membantu siswa melihat gambaran
besar suatu topik.
3. Keterampilan Berpikir Kritis:
Mengajarkan siswa untuk mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi.
Mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang dapat
diterapkan pada situasi nyata.
4. Penerapan Konsep:
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan konsep-konsep yang dipelajari
dalam konteks kehidupan sehari-hari atau dalam situasi praktis.Memastikan bahwa siswa
dapat menggunakan pengetahuan mereka dengan cara yang relevan dan bermakna.
5. Kolaborasi dan Diskusi:
Mendorong siswa untuk berkolaborasi dengan teman-teman mereka dalam menjelajahi
konsep-konsep.Diskusi kelompok dapat membantu siswa memahami sudut pandang yang
berbeda dan melihat berbagai perspektif.
6. Menggunakan Alat dan Sumber Daya Berbasis Teknologi:
Memanfaatkan teknologi untuk menyediakan sumber daya dan alat pembelajaran yang
mendukung pendekatan konseptual.Video, simulasi, dan aplikasi interaktif dapat
membantu membawa konsep-konsep menjadi lebih nyata.
7. Evaluasi Pemahaman Konsep:
Mengukur pemahaman siswa melalui evaluasi formatif dan sumatif yang menilai
pemahaman konsep, bukan hanya fakta.Memberikan umpan balik yang konstruktif untuk
membantu siswa memperbaiki pemahaman mereka.
Pendekatan konseptual dalam pembelajaran berfokus pada pembentukan pemahaman yang
kokoh dan kemampuan siswa untuk mengaitkan konsep-konsep tersebut dengan konteks lebih
luas. Pendekatan ini menciptakan dasar yang kuat untuk pembelajaran sepanjang hayat dan
pengembangan keterampilan berpikir kritis.

Proses pembentukan konsep dalam pikiran manusia


Proses pembentukan konsep dalam pikiran manusia melibatkan serangkaian tahapan yang
kompleks. Ini adalah proses kognitif yang melibatkan interaksi antara pengalaman sensorik,
perhatian, memori, dan proses kognitif lainnya. Berikut adalah tahapan umum dalam proses
pembentukan konsep:
1. Persepsi:
Deskripsi: Proses mengenali dan menginterpretasi informasi sensorik dari lingkungan,
seperti suara, gambar, dan sentuhan.
Peran Penting: Memberikan dasar pengalaman awal untuk pembentukan konsep.
2. Perhatian Selektif:
Deskripsi: Kemampuan untuk memilih dan fokus pada informasi tertentu dari banyak
stimuli yang ada.
Peran Penting: Memungkinkan individu memilah informasi yang relevan untuk
membentuk konsep.
3. Memori:
Deskripsi: Proses penyimpanan dan pengambilan informasi.
Peran Penting: Pengalaman yang tersimpan dalam memori memberikan bahan mentah
untuk pembentukan konsep.
4. Pengelompokan dan Kategorisasi:
Deskripsi: Proses mengelompokkan objek atau ide ke dalam kategori berdasarkan
kesamaan atau karakteristik bersama.
Peran Penting: Membantu dalam mengorganisir informasi dan membentuk konsep.
5. Abstraksi:
Deskripsi: Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyajikan ide-ide pokok atau
karakteristik umum dari suatu pengalaman.
Peran Penting: Memungkinkan pembentukan konsep yang lebih tinggi dan
pengembangan pemahaman yang lebih abstrak.
6. Asosiasi:
Deskripsi: Menghubungkan konsep-konsep yang berbeda dalam pikiran.
Peran Penting: Membentuk jaringan hubungan antara konsep-konsep yang mendukung
pemahaman yang lebih komprehensif.
7. Refleksi dan Penyesuaian:
Deskripsi: Proses memikirkan kembali konsep-konsep yang telah terbentuk dan
melakukan penyesuaian berdasarkan pengalaman baru.
Peran Penting: Mengakomodasi perubahan dalam pemahaman dan merespons informasi
baru.
8. Pemahaman Konsep dan Penggunaannya:
Deskripsi: Pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep dan kemampuan untuk
menerapkan konsep tersebut dalam konteks yang berbeda.
Peran Penting: Mengukuhkan dan mengintegrasikan konsep-konsep ke dalam
pengetahuan yang lebih luas.
Penting untuk dicatat bahwa proses ini tidak selalu linear dan dapat melibatkan iterasi
kembali ke tahap-tahap sebelumnya seiring waktu dan pengalaman yang baru. Selain itu, konteks
sosial dan budaya juga dapat mempengaruhi proses pembentukan konsep. Proses ini juga dapat
berbeda antar individu berdasarkan perbedaan pengalaman dan latar belakang.
Daftar pustaka
Gibson, J. J. (1979). "The Ecological Approach to Visual Perception."
Piaget, J. (1970). "Piaget's Theory of Intellectual Development."
Vygotsky, L. S. (1978). "Mind in Society: The Development of Higher Psychological
Processes."
Anderson, J. R. (1983). "The Architecture of Cognition."
Syahrul, Muh. 2017. Pendekatan Induktif: Pengertian, Strategi Berfikir, Karakteristik dan
Langkah-langkahnya, (Online), (https://www.wawasanpendidikan.com/2017/08/pendekatan-
induktif-pengertianstrategi-berfikir-karaakteristik-dan-langkah-langkahnya.html?m=1), diakses
pada 03 Februari 2019.
Suyono & Hariyanto. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai