Anda di halaman 1dari 5

Nama : Risky Aldo Aapriliano

Nim : 200910202035
Mata Kuliah : Bisnis Internasional C5
TUGAS UAS
1. Identifikasi dan mapping perusahaan indonesia yang bergerak di pasar internasional.
No. Nama Perusahaan Analisis
Indofood adalah produsen makanan dan minuman
terbesar di Indonesia. Perusahaan ini tidak hanya
PT. Indofood Sukses beroperasi di dalam negeri, tetapi juga memiliki
1.
Makmur Tbk. kehadiran internasional yang signifikan. Indofood
mengekspor produknya ke berbagai negara di Asia,
Amerika, dan Eropa.
Unilever Indonesia adalah anak perusahaan dari
Unilever, perusahaan produk konsumen terkemuka
PT. Unilever Indonesia dunia. Mereka memproduksi dan memasarkan berbagai
2.
Tbk. produk seperti makanan, minuman, perawatan pribadi,
dan perawatan rumah tangga. Unilever Indonesia
memiliki ekspor ke berbagai negara di seluruh dunia.
Astra International adalah salah satu perusahaan
terkemuka di Indonesia yang beroperasi di berbagai
PT. Astra International sektor, termasuk otomotif, alat berat, energi, agribisnis,
3.
Tbk. infrastruktur, logistik, dan keuangan. Perusahaan ini
memiliki kehadiran global melalui kemitraan strategis
dan investasi di berbagai negara.
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan
nasional Indonesia. Mereka mengoperasikan
PT. Garuda Indonesia penerbangan ke berbagai destinasi di seluruh dunia,
4.
(Persero) Tbk. termasuk Asia, Eropa, Australia, dan Amerika Serikat.
Garuda Indonesia juga memiliki kemitraan dengan
maskapai penerbangan internasional lainnya.

2. Identifikasi dan mapping perusahaan asing yang berhasil masuk ke pasar indonesia.
No. Jenis Pasar Perusahaan
1. Perusahaan Asing di  Toyota: Toyota Motor Corporation adalah
Sektor Otomotif produsen mobil terbesar di Jepang dan telah
berhasil memasuki pasar otomotif Indonesia.
 Honda: Honda Motor Co., Ltd. adalah produsen
kendaraan dan peralatan motor asal Jepang yang
juga memiliki kehadiran yang kuat di Indonesia.
 BMW: Bayerische Motoren Werke AG (BMW)
adalah produsen mobil mewah Jerman yang
telah berhasil memasuki pasar otomotif
Indonesia.
 McDonald's: McDonald's Corporation adalah
jaringan restoran makanan cepat saji global
yang telah membuka banyak gerai di Indonesia.
 Starbucks: Starbucks Corporation adalah
Perusahaan Asing di perusahaan kopi dan warung kopi terbesar di
2. Sektor Ritel dan dunia yang telah sukses memasuki pasar ritel
Makanan Indonesia.
 Uniqlo: Uniqlo adalah merek pakaian asal
Jepang yang telah mendapatkan popularitas di
Indonesia dengan membuka banyak gerai ritel
di berbagai kota.
 Apple: Apple Inc. adalah perusahaan teknologi
asal Amerika Serikat yang terkenal dengan
produk-produk seperti iPhone, iPad, dan
Perusahaan Asing di MacBook, dan memiliki penjualan yang
3. Sektor Teknologi dan signifikan di Indonesia.
Elektronik  Samsung: Samsung Electronics Co., Ltd. adalah
perusahaan elektronik global asal Korea Selatan
yang memiliki kehadiran yang kuat di pasar
elektronik Indonesia.
 Citibank: Citibank adalah salah satu bank asing
terbesar di dunia yang telah beroperasi di
Indonesia dengan menyediakan berbagai
layanan perbankan dan keuangan.
Perusahaan Asing di
4.  Standard Chartered: Standard Chartered Bank
Sektor Keuangan
adalah bank multinasional yang memiliki
kehadiran di berbagai negara, termasuk
Indonesia, dengan menawarkan berbagai
layanan perbankan dan keuangan.

3. Identifikasi small bisnis pasar ekspor yang memiliki uniques tinggi, dan analisis
karakteristik dan control quality nya.

1. Bisnis Batik Tradisional


Bisnis batik tradisional Indonesia memiliki keunikan budaya dan seni yang tinggi.
Batik Indonesia diakui secara internasional dan memiliki permintaan yang tinggi di
pasar global. Karakteristik utama batik tradisional adalah motif dan pola yang rumit,
serta pewarnaan yang dihasilkan dengan menggunakan teknik lilin.
Control quality dalam bisnis batik tradisional biasanya melibatkan pemilihan kain
berkualitas tinggi, penggunaan pewarna alami yang tahan lama, dan ketelitian dalam
proses pewarnaan dan pembuatan pola. Proses ini memastikan bahwa batik yang
dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi dan sesuai dengan standar pasar ekspor.

2. Bisnis Kerajinan Tangan


Bisnis kerajinan tangan seperti anyaman, ukiran kayu, keramik, dan perhiasan
unik juga memiliki potensi pasar ekspor yang tinggi. Produk-produk ini menonjol
karena kualitas seni dan keterampilan yang ditanamkan dalam pembuatan mereka.
Control quality dalam bisnis kerajinan tangan melibatkan pemilihan bahan baku
yang berkualitas tinggi, ketelitian dalam proses pembuatan, dan perhatian terhadap
detail dalam desain dan finishing produk. Inspeksi dan pengujian kualitas juga dapat
dilakukan untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar dan
kebutuhan pasar ekspor.

3. Bisnis Makanan dan Minuman Khas Lokal


Bisnis makanan dan minuman dengan cita rasa lokal khas memiliki daya tarik
unik di pasar ekspor. Contohnya adalah makanan tradisional, rempah-rempah, atau
minuman tradisional yang memiliki keunikan rasa dan budaya dari daerah asalnya.
Control quality dalam bisnis makanan dan minuman khas lokal meliputi
pemilihan bahan baku yang segar dan berkualitas, pengolahan yang higienis, dan
menjaga keotentikan rasa dan resep tradisional. Sertifikasi dan standar keamanan
pangan juga penting untuk memastikan produk memenuhi persyaratan internasional
dan dapat diterima oleh pasar ekspor.

4. Tipe 3. Franchise. Searching berbagai perusahaan (minimal 3 perusahaan) asing atau


domestik, yang menggunakan strategi franchising diberbagai negara. Analisis potensi/
peluang dan risikonya.

1. McDonald's
McDonald's adalah salah satu contoh terkenal dari perusahaan yang menggunakan
strategi franchising di berbagai negara di seluruh dunia. McDonald's memiliki
jaringan restoran di hampir setiap negara dan menjual hak waralaba kepada individu
atau perusahaan lokal untuk mengoperasikan gerai McDonald's.

Peluang:
 Memperluas jangkauan global dengan biaya investasi yang lebih rendah daripada
membuka gerai sendiri.
 Memanfaatkan pengetahuan lokal dan koneksi mitra franchisor untuk menghadapi
tantangan pasar yang berbeda di setiap negara.
 Menciptakan pendapatan berkelanjutan melalui pembayaran royalti dan biaya
inisiasi dari mitra franchisor.
Risiko:
 Risiko reputasi jika mitra franchisor tidak mematuhi standar kualitas atau
menghadapi masalah operasional yang serius.
 Kesulitan dalam menjaga konsistensi merek dan pengalaman pelanggan di
berbagai negara dengan perbedaan budaya dan kebiasaan lokal.
 Risiko kehilangan kontrol langsung atas operasi, yang dapat mempengaruhi
kualitas dan reputasi merek.

2. Indomaret
Indomaret adalah jaringan minimarket terbesar di Indonesia yang menggunakan
model bisnis waralaba. Indomaret menawarkan peluang bagi individu atau kelompok
untuk membuka gerai Indomaret di berbagai wilayah di Indonesia.

Peluang:
 Mendapatkan manfaat dari merek yang sudah mapan dan terkenal di Indonesia.
 Memanfaatkan dukungan operasional dan logistik dari Indomaret dalam
pengadaan stok, manajemen inventaris, dan sistem pembayaran.
 Menjangkau pelanggan lokal dengan menyesuaikan produk dan promosi sesuai
kebutuhan pasar setempat.

Risiko:
 Risiko persaingan dengan minimarket lainnya yang juga memiliki kehadiran yang
kuat di pasar domestik.
 Risiko ketergantungan pada performa mitra franchisor dalam mempertahankan
standar kualitas dan layanan.
 Potensi terbatas untuk mengambil keputusan strategis independen karena harus
mengikuti pedoman dan ketentuan dari Indomaret.

3. Subway
Subway adalah waralaba makanan cepat saji yang populer dengan ribuan gerai di
seluruh dunia. Subway menawarkan peluang kepada individu atau perusahaan untuk
membuka gerai Subway di berbagai negara dengan mengikuti standar merek dan
operasional yang telah ditetapkan.
Peluang:
 Memperluas merek dan jangkauan geografis dengan cepat melalui model bisnis
yang sudah terbukti.
 Menjangkau pasar lokal dengan dukungan mitra franchisor yang telah memiliki
pengetahuan tentang kebiasaan makanan dan preferensi lokal.
 Memanfaatkan kekuatan merek Subway untuk menarik pelanggan dan
membangun basis pelanggan yang setia.

Risiko:
 Risiko adopsi yang buruk atau ketidaksesuaian dengan kebiasaan makanan dan
preferensi lokal.
 Kemungkinan konflik antara mitra franchisor dan mitra franchisee dalam hal
manajemen dan pengelolaan gerai.
 Tergantung pada kinerja mitra franchisee dalam menjaga kualitas dan
memberikan pengalaman pelanggan yang konsisten.

Anda mungkin juga menyukai