Anda di halaman 1dari 1

TUGAS UAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

Nama : Fannida Istina’ima Putri


NIM : 2130110107
Narasumber :
Tempat : Pondok Pesantren Daarusy Syifa Al-Islami
Ploso, Rt 01 Rw 02 Jati, Kudus
Waktu : Tanggal 19 Juni 2023 pukul 12.37 WIB
1. Deskripsikan bagaimana strategi dan metode pengajaran membaca Al Quran yg ada
pada lembaga pendidikan tersebut? Apakah mnggunakan Metode Iqra', Qiroati,
Yanbu', Tilawati atau mnggunakan metode yg lain

Metode yang kita gunakan di pondok ini adalah metode Yanbua. Karena Umi Zakiya
Ulfa, S.Pd.I selaku pengasuh pondok dulunya pernah berguru kepada istri dari KH.
Ulil Albab Arwani yang merupakan putra kedua dari KH. Arwani pencetus metode
Yanbua di Kudus yaitu Ibu Nyai HJ.Zuhaida, M.Pd sampai khatam dan kepada istri
KH. Ulin nuha Arwani putra pertama Romo KH. Arwani yaitu Ib Nyai HJ. Ishmah
namun belum sampai khatam karena beliau sudah wafat.
2. Bagaimana strategi yg diterapkan oleh ustadz/ustadzah atau guru di lembaga tersebut
agar siswa memiliki Keterampilan membaca Al Quran yg baik, serta dapat memahami
materi yg disampaikan oleh guru?

Strateginya yaitu dengan cara mengaji sorogan bin nadlor setiap habis isya sampai
selesai dengan ustadzah dan semua santri wajib untuk mengaji dari Yanbua jilid 1
sampai dengan 7 di barengi dengan ngaji Al-qur’an mulai dari juz 30 kemudian juz 1
sampai selesai. Bagi santri yang belum mempunyai basic membaca Al-Qur’an dari
rumah ia menyelesaikan Yanbua dahulu untuk mempermudah dalam membaca Al-
Qur’an dan ustadzah harus selalu teliti terhadap bacaan para santri. Harus sudah benar
dari segi huruf, harokat, Panjang pendek dan dengung nya bacaan harus lancar, maka
bisa naik ke halaman berikutnya, jika bacaan masih ada yang belum benar arus di
ulang sampai benar baru boleh lanjut naik ke halaman berikutnya

3. Apa saja kendala yang dihadapi guru dalam mengajarkan Al Quran dan Tafsir di
lembaga tersebut?

Kendala yang di hadapi ustadzah dalam mengajar anak anak yaitu kurangnya
semangat santri dalam mengaji karena hal itu membuat santri terkadang tidak
mengikuti ngaji sorogan padahal bacaannya belum sempurna benar.

Anda mungkin juga menyukai