Anda di halaman 1dari 4

TATALAKSANA

ASMA BRONKIAL
No. Dokumen :
039/SOP/PKIII/2017
SOP No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 6/12/2017
Halaman :1/4
KLINIK MEDIKA NIP.

1. Pengertian Asma bronchial adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan
banyak sel inflamasi dan mediator, yang menimbulkan gejala episodic berulang
berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama pada
malam dan atau dini hari.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menentukan diagnosis dan
penatalaksanaan asma bronkial.
3. Kebijakan SK Klinik Medika Nomor tentang Kebijakan Pelayanan klinis
4. Referensi Permenkes Nomor 5 Tahun 2014
5. Alat dan Bahan Stetoskop, Alat Tulis, Rekam Medik

6. Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesis ( keluhan utama, riwayat penyakit


Langkah
sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi dan riwayat penyakit
keluarga ), apakah batuk berdahak kronik yang sering memburuk pada
malam dan dini hari, sesak napas yang episodik, mengi, rasa berat di
dada, nyeri dada dan factor resiko.
2. Petugas melakukan pemeriksaan Vital Sign yang diperlukan, terutama
respirasi, nadi, suhu tubuh
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang harus dilakukan/yang sesuai,
terutama pemeriksaan paru.
4. Petugas menegakkan diagnosis dan atau differential diagnosis
berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan).
5. Petugas mengklasifikasikan derajat asma :

Gejala Derajat Asma Fungsi paru


I. Intermiten - Siang hari<2 kali per - Variabilitas
minggu APE <20 %
- Malam hari<2 kali per - VEP1>80%
bulan nilai prediksi
- Serangan singkat - APE>80%
- Tidak ada gejala antar nilai terbaik
serangan
- Intensitas serangan
bervariasi
-

II. Persisten Ringan - Siang hari>2 kali per - Variabilitas


minggu, tetapi<1 kali per APE 20-30%
hari - VEP1>80%
- Malam hari> 2 kali per nilai prediksi
bulan - APE>80%
- Serangan dapat nilai terbaik
mempengaruhi aktifitas
III. Persisten Sedang - Siang hari ada gejala - Variabilitas
- Malam hari> 1 kali per APE>30%
minggu - VEP1 60-80%
- Serangan mempengaruhi nilai prediksi
aktifitas
- Serangan berlangsung
berhari-hari
- Sehari-hari menggunakan
inhalasi
- ≥ 2-agonis short acting
IV. Persisten Berat - Siang hari terus-menerus - Variabilitas
ada gejala APE > 30%
- Setiap malam hari sering - VEP1 <60%
timbul gejala nilai prediksi
- Aktifitas fisik terbatas - APE <60%
- Sering timbul serangan nilai terbaik

6. Petugas memberikan terapi penatalaksanaan asma bronchial sesuai


dengan derajatnya :
Semua tahapan : ditambahkan agonis beta-2 kerja singkat untuk pelega
bila dibutuhkan, tidak melebihi 3-4 kali sehari

Berat asma Medikasi Alternatif/ Alternatif lain


pengontrol harian pilihan lain
Asma Tidak perlu - -
Intermiten
Asma Glukokortikosteroid Teofilin lepas Ditambah agonis
Persisten inhalasi (200-400 lambat beta-2 kerja lama
Ringan μg BB/hari atau • Kromolin oral, atau
ekuivalennya • Leukotriene • Ditambah
modifiers teofilin lepas
lambat
Asma Kombinasi inhalasi Glukokortikoster Ditambah agonis
Persisten glukokortikosteroid oid inhalasi beta-2 kerja lama
Sedang (400-800 μg (400-800 μg BB oral, atau
BB/hari atau atau •
ekuivalennya) dan ekuivalennya) Ditambahteofilin
agonis beta-2 kerja ditambah lepas lambat
lama Teofilin lepas
lambat, atau

Glukokortikoster
oid inhalasi
(400-800 μg
BB/hari atau
ekuivalennya)
ditambah agonis
beta-2 kerja lama
oral, atau

Glukokortikoster
oid inhalasi dosis
tinggi (>800 μg
BB atau
ekuivalennya)
atau

Glukokortikoster
oid inhalasi
(400-800 μg BB
atau
ekuivalennya)
ditambah
leukotriene
modifiers
Asma Kombinasi inhalasi Prednisolon/
Persisten glukokortikosteroid metal
Berat (> 800 μg BB atau prednisolon oral
ekuivalennya) dan selang sehari 10
agonis beta-2 kerja mg ditambah
lama. Ditambah ≥ 1 agonis beta-2
di bawah ini : kerja lama oral,
- teofilinlepaslambat ditambah teofilin
- leukotriene lepas lambat
modifiers
-
glukokortikosteroid
oral
Semua tahapan : Bila tercapai asma terkontrol, pertahankan terapi paling
tidak 3 bulan, kemudian turunkan bertahap sampai mencapai terapi
seminimal mungkin dengan kondisi asma tetap terkontrol
7. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau keluarganya
mengenai penyakitnya, obat-obatan,control teratur, pola hidup sehat,
pentingnya melakukan pencegahan : menghindari setiap pencetus,
menggunakan bronkodilator/steroid inhalasi sebelum melakukan exercise
untuk mencegah exercise induced asthma.
8. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan kepelayanan kesehatan yang
lebih tinggi ( Rumah Sakit ):
a. Bila sering terjadi eksaserbasi
b. Pada serangan asma akut sedang dan berat
c. Asma dengan komplikasi
9. Petugas memberikan resep untuk diserahkan ke unit farmasi
10. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan,
diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien.
11. Petugas menyerahkan rekam medis ke RM
7. BaganAlir
Petugas melakukan Petugas melakukan pemeriksaan
anamnesis
vital sign, pemeriksaan fisik

Petugas menegakkan diagnosis


dan atau differential diagnosis

Petugas memberikan
edukasi Petugas memberikan terapi

Petugas memberikan Petugas


resep mendokumentasikan hasil

8. Hal-hal yang Keadaan umum pasien


Perlu diperhatikan
9. Unit Terkait Poli umum, unit farmasi
10.Dokumen Rekam medic
terkait
11.Rekam histori
Perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai