Anda di halaman 1dari 11

1

PERJANJIAN KERJA SAMA

antara

PUSAT HIDRO-OSEANOGRAFI TNI ANGKATAN LAUT

Dengan

dan

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk

Nomor : PKS / /XII/ 2023


Nomor :

Ttentang

SEWA LAHAN 4 M² DI MAKO PUSHIDROSAL DAN


4 M² DI SATSURVEI PUSHIDROSAL
UNTUK TEMPAT BOOTH ATM MANDIRI

PENGGUNAAN SEBAGIAN LAHAN DI LINGKUNGAN PUSAT HIDRO-OSEANOGRAFI TNI


ANGKATAN LAUT SEBAGAI AUTOMATIC TELLER MACHINE MANDIRI

Pada hari ini, tanggal ........ bulan Desember tahun dua ribu dua puluh tiga ( - 12
- 2023) bertempat di Mako Pushidrosal Jl. Pantai Kuta V No.1 Ancol Jakarta Utara, yang
bertanda tangan di bawah ini:------------------- kami:

1. Pushidrosal (TNI AL), dalam hal ini diwakili oleh Budi Purwanto, S.T., M.T. Selaku
Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut, yang berkedudukan di Jl. Pantai
Kuta V no. 1 Ancol Jakarta Utara, selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KESATU.---------------------------------------------

I. LAKSAMANA MUDA TNI, BUDI PURWANTO, S.T., M.M., Komandan Pusat Hidro-
Oseanografi TNI Angkatan Laut, dalam kedudukan dan jabatan tersebut bertindak untuk
dan atas nama Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal), berkedudukan
di Jalan Pantai Kuta V No.1 Ancol Timur Jakarta-Utara, 14430, selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA.

2. PT Bank Mandiri (persero) Tbk, Berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta, Jalan
Gatot Subroto Kav 36 - 38, yang anggaran Dasar berikut perubahan – perubahannya telah
diumumkan dalam Berita Republik Indonesia No.97 tanggal 4 Desember 1998, Tambahan
No. 6859, No. 77 tanggal 24 September 1999, Tambahan No. 252 No 101 tanggal 18
2

Desember 2001, Tambahan No. 491 No. 63/2003 tanggal 8 Agustus 2003, Tambahan No.
9590/2003, No. 93, Tambahan No. 93 tanggal tanggal 21 November 2003, Tambahan No.
910/L, No. 71 tanggal 2 September 2009, Tambahan No.16626/2006 No. 76 tanggal 20
September 2013, Tambahan No. 4029/L/2013 No.26 tanggal 1 April 2014 Tambahan No.
3317/L/2014 No. 29 tanggal 19 Maret 2014, serta No AHU-AH.01.10-16389 tanggal 21
April 2014, dalam hal ini diwakili oleh Nanang Wisnugroho selaku Area Head Jakarta
Tanjung Priuk, oleh karena itu sah bertindak untuk dan atas nama PT. BANK MANDIRI
(persero) Tbk, Berdasarkan SK Direksi NO. KEP. DIR/HC.203/2018 tanggal 31 Oktober
2018, untuk
Selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”.

II. NANANG WISNUGROHO, Area Head Jakarta Tanjung Priuk, Berdasarkan SK


Direksi NO. KEP. DIR/HC.203/2018 tanggal 31 Oktober 2018, dalam kedudukan dan
jabatan tersebut bertindak untuk dan atas nama PT. BANK MANDIRI (persero) Tbk (Bank
Mandiri), berkedudukan di Jl. Taman St. No.800, RT.5/RW.8, Tj. Priok, Kota Jakarta Utara,
14310, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya secara bersama-sama disebut
PARA PIHAK dalam kedudukan dan jabatan tersebut di atas terlebih dahulu
menerangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Bahwa PIHAK KESATU mempunyai hak Kuasa Pengguna atas asset BMN TNI
Angkatan Laut, yang terletak di Mako Pushidrosal dan Satsurvey Pushidrosal
dengan status bangunan sebagai aset negara C.q. Kemhan C.q. TNI Angkatan Laut
yang sebagian akan digunakan untuk penenmpatan/pengoperasian tempat booth
ATM Mandiri di
jakarta-----------------------------------------------------------------------------------------

b. Bahwa PIHAK KEDUA berminat untuk melakukan pemanfaatan Barang Milik


Negara (BMN) yang dikuasai oleh PIHAK KESATU dalam Perjanjian Kerja Sama
dengan bentuk Sewa.-----------------------------------------------------------------------------------

c. Bahwa dalam rangka mendukung fasilitas Bank Mandiri, PIHAK KEDUA


bermaksud menggunakan Sebagian asset bangunan milik PIHAK KESATU yang
berlokasi di samping Penjagaan Pos 2 seluas 4 m² (Empat Meter Persegi) dan di
Samping Pos Penjagaan Satsurvey seluas 4 m² (Empat Meter
Persegi).------------------------------------

1. Bahwa PIHAK KESATU menggunakan fasilitas pembayaran payroll PIHAK KEDUA


dalam penyaluran gaji, tunjangan kinerja prajurit dan personel PIHAK KESATU,
sehingga dengan adanya Automatic Teller Machine Mandiri (ATM Mandiri) dapat
memberikan kemudahan bagi prajurit dan personel untuk melakukan transaksi
perbankan; dan

2. Bahwa PIHAK KEDUA berminat untuk membangung fasilitas ATM Mandiri di


lingkungan Puhidrosal untuk memberikan kemudahan bagi prajurit dan personel
PIHAK KESATU untuk melakukan transaksi perbankan.

Berdasarkan kewenangan jabatan masing-masing PIHAK, PARA PIHAK sepakat


untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama saling menguntungkan dengan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :------------------------------------------------------------------------------------
3

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat dan
menandatangani Perjanjian Kerja Sama yang selanjutnya disingkat PKS tentang
Penggunaan Sebagian Lahan Di Lingkungan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan
Laut Sebagai ATM Mandiri, dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur dalam pasal-
pasal sebagai berikut:

Pasal 1
Maksud dan Tujuan

1. Perjanjian Kerja Sama ini dibuat oleh PARA PIHAK dalam rangka mewujudkan
perikatan secara yuridis formal dengan maksud untuk melaksanakan kerjasama
pemanfaatan tanah yang dimiliki PIHAK KESATU.----------------------------------------------------

2. Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini untuk mengamankan dan memanfaatkan


sebagian bangunan yang dimiliki PIHAK
KESATU.------------------------------------------------------------------------------

(1) Maksud dari PKS ini adalah untuk memberikan pedoman bagi PARA PIHAK dalam
melaksanakan hak dan kewajiban yang ditentukan/disepakati dalam PKS ini.

(2) Tujuan PKS ini adalah sebagai pedoman PARA PIHAK agar kerja sama dapat
terlaksana secara efektif dan efisien.

Pasal 2
Objek Perjanjian

1. PARA PIHAK sepakat untuk melakukan Kerja Sama Pemanfaatan Obyek Perjanjian
milik PIHAK KESATU sesuai dengan peraturan yang berlaku.-----------------------

2. Perjanjian Kerja Sama dimaksud akan dilaksanakan dalam bentuk sewa sesuai
dengan Permenkeu Nomor 115/PMK.06/2020 .--------------------------------------------------------

Objek dari PKS ini adalah penggunaan sebagian lahan di Lingkungan Pushidrosal
sebagai ATM Mandiri, dengan lokasi sebagai berikut:

a. Mako Pushidrosal, Jl. Pantai Kuta V No.1 Ancol Timur, Jakarta-Utara, berlokasi di
samping Penjagaan Pos 2 seluas 4 m² (empat meter persegi); dan

b. Satuan Survei Pushidrosal Jl. Enggano No.18 Tanjung Priok, Jakarta Utara berlokasi
di Samping Pos Penjagaan Satsurvey seluas 4 m² (empat meter persegi)

Pasal 3
Obyek dan Peruntukan

1. Obyek Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagian bangunan milik TNI AL yang
dimiliki oleh PIHAK KESATU berlokasi di Mako Pushidrosal samping Penjagaan Pos 2
seluas 4 m² (Empat Meter Persegi) dan di Samping Pos Penjagaan Satsurvey seluas 4 m²
(Empat Meter Persegi).
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
4

2. Pemanfaatan Tanah PIHAK KESATU yang menjadikan obyek Perjanjian Kerja Sama
ini diperuntukan sebagai tempat booth ATM Mandiri.-------------------------------------------------

Pasal 3
Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA

(1) Hak PIHAK PERTAMA sebagai berikut:

a. meminta kepada PIHAK KEDUA untuk melengkapi dan mengurus perizinan


yang diperlukan berkaitan dengan penggunaan sebagian lahan di
Lingkungan Pushidrosal sebagai ATM Mandiri;

b. menerima pembayaran biaya operasional penggunaan sebagian lahan di


Lingkungan Pushidrosal sebagai ATM Mandiri ke Kas Umum Negara
melalui Ka Akun Pushidrosal;

c. meminta kepada PIHAK KEDUA untuk menjaga dan memelihara obyek


PKS, serta kebersihan lingkungan sekitarnya;

d. menerima mengembalikan obyek perjanjian dari PIHAK KEDUA dalam


keadaan baik dan bebas dari segala beban atau tuntutan dari pihak mana
pun setelah PKS berakhir;

e. menerima tanggung jawab penuh dari PIHAK KEDUA atas kerugian yang
timbul dari pelaksanaan PKS ini.

(2) Kewajiban PIHAK PERTAMA sebagai berikut:

a. mengizinkan penggunaan sebagian lahan di Lingkungan Pushidrosal sebagai


ATM Mandiri;

b. menjamin obyek perjanjian tidak berada dalam sengketa, dan tidak


dikerjasamakan dengan pihak lain;

c. melaksanakan pengawasan dan kebersihan di lingkungan yang menjadi


obyek perjanjian;

Pasal 4
Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA

(1) Hak PIHAK PERTAMA sebagai berikut:

a. menggunakan sebagian lahan di Lingkungan Pushidrosal sebagai ATM


Mandiri;
5

b. mendapatkan jaminan obyek perjanjian tidak berada dalam sengketa, dan


tidak dikerjasamakan dengan pihak lain;

c. berkoordinasi dengan PIHAK KESATU dalam pelaksanakan pengawasan


dan kebersihan di lingkungan yang menjadi obyek perjanjian;

(2) Kewajiban PIHAK KEDUA sebagai berikut:

a. melengkapi dan mengurus perizinan yang diperlukan berkaitan dengan


penggunaan sebagian lahan di Lingkungan Pushidrosal sebagai ATM
Mandiri;

b. Membayar biaya operasional penggunaan sebagian lahan di Lingkungan


Pushidrosal sebagai ATM Mandiri ke Kas Umum Negara melalui Ka Akun
Pushidrosal;

c. menjaga dan memelihara obyek PKS, serta kebersihan lingkungan


sekitarnya;

d. mengembalikan obyek perjanjian kepada PIHAK KESATU dalam keadaan


baik dan bebas dari segala beban atau tuntutan dari pihak mana pun setelah
Perjanjian Kerja Sama berakhir;

e. Bertanggung jawab penuh atas kerugian yang timbul dari pelaksanaan PKS
ini.

Pasal 4
Status Obyek Perjanjian

1. Selama Perjanjian Kerja Sama ini berlangsung status kepemilikan obyek perjanjian
tersebut pada pasal 3 tetap menjadi milik PIHAK KESATU. ----------------------------------------

2. Setelah masa Perjanjian Kerja Sama ini berakhir maka obyek perjanjian
dikembalikan kepada PIHAK KESATU tanpa adanya ganti rugi berupa apapun dan dalam
keadaan
baik.-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------

Pasal 5
Hak dan Kewajiban PARA PIHAK

1. Hak dan Kewajiban PIHAK KESATU.

a. Hak PIHAK KESATU

1) Menerima pembayaran sewa untuk disetor ke Kas Umum Negara melalui


Ka Akun Pushidrosal atas kerjasama pemanfaatan sebagian bangunan
tersebut sebagaimanan diatur pasal 6 dari PIHAK
KEDUA.---------------------------------------
6

2) Menerima pengembalian obyek perjanjian dari PIHAK KEDUA apabila


Perjanjian Kerja Sama ini berakhir dalam keadaan baik.-------------------------------

3) Tidak menanggung kerugian dan dibebaskan dari bentuk kerugian yang


bersifat materiil dan imateriil yang timbul dari manapun sebab-sebab lain akibat
perjanjian kerjasama ini. ------------------------------------------------------------------------

b. Kewajiban PIHAK KESATU

1) Mengizinkan obyek perjanjian untuk dimanfaatkan PIHAK KEDUA


sebagai terbatas hanya untuk
ATM.----------------------------------------------------------------------

2) Pada saat ditandatanganinya perjanjian ini menjamin obyek perjanjian


tidak dalam sengketa, tidak dijaminkan serta tidak dikerjasamakan dengan
pihak
lain.----------------------------------------------------------------------------------------------------
------

3) Melaksanakan pengawasan dan kebersihan di lingkungan yang menjadi


obyek perjanjian dan membantu menyelesaikan masalah-masalah dan terbatas
hanya yang berkaitan dengan pemanfaatan sebagian bangunan dengan biaya
dari PIHAK
KEDUA.----------------------------------------------------------------------------------------------

2. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA

a. Hak PIHAK KEDUA

1) Memanfaatkan dan mengelola obyek perjanjian untuk ATM dalam jangka


waktu sebagaimana diatur pasal 10 dengan biaya dari PIHAK KEDUA.

2) Mendapatkan prioritas untuk memperpanjang perjanjian kerjasama


setelah berakhirnya Perjanjian Kerja Sama ini, sepanjang PIHAK KEDUA tidak
melanggar ketentuan dalam pasal 6.--------------------------------------------------------

b. Kewajiban PIHAK KEDUA

1) Mengurus seluruh perizinan yang diperlukan berkaitan dengan kegiatan


usaha pemanfaatan obyek perjanjian dengan biaya ditanggung oleh PIHAK
KEDUA.----------------------------------------------------------------------------------------------

2) Melaksanakan pemanfaatan obyek perjanjian untuk ATM dalam jangka


waktu sebagai mana diatur pasal 10.---------------------------------------------------------

3) Menyerahkan kembali obyek perjanjian kepada PIHAK KESATU dalam


keadaan baik dan bebas dari segala beban atau tuntutan dari pihak mana pun
setelah Perjanjian Kerja Sama berakhir.-----------------------------------------------------
7

4) Membayar kontribusi Sewa ke Kas Umum Negara melalui Ka Akun


Pushidrosal atas pemanfaatan obyek perjanjian sebagaimana diatur dalam
pasal 6. -----------------------------------------------------------------------------

5) Menjaga dan memelihara obyek Perjanjian Kerja Sama ini beserta


lingkungan sekitarnya serta menjaga nama baik TNI AL dalam arti seluas-
luasnya.----------------------------------------------------------------------------------------------

6) Bertanggung jawab terhadap kerugian yang bersifat finansiil dan materiil


yang timbul dari kegiatan pemanfaatan obyek perjanjian.----------------------------

Pasal 6
Pembayaran Sewa

Pembayaran Sewa periode tanggal ...... Desember 2023 s.d. tanggal ….. Desember
2025 dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU disetor ke Kas Umum Negara melalui
Ka Akun Pushidrosal sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) per tahun per
booth ATM Mandiri yang dibayarkan sekaligus 2 tahun setelah penandatanganan
perjanjian ini. ------------------------------------------------------------------

Pasal 5
Larangan

Selama perjanjian ini berlangsung PIHAK KEDUA dilarang:

a. menggunakan obyek perjanjian menyimpang dari peruntukan, dan melanggar


peraturan perundanganyang berlaku.

b. memindahtangankan, mengalihkan penggunaan obyek perjanjian kepada pihak


lain diluar kegiatan yang terkait dengan usaha PIHAK KEDUA.

c. menjadikan obyek perjanjian sebagai agunan hutang.

d. melakukan perbuatan yang dapat menjatuhkan citra baik TNI Angkatan Laut.

e. melakukan perbuatan-perbuatan lain yang bersifat kriminal dan atau melawan


hukum di obyek perjanjian.

Pasal 6
Pembiayaan

(1) PIHAK KEDUA dikenakan biaya penggunaan sebagian lahan di Lingkungan


Pushidrosal sebagai ATM Mandiri sebesar Rp.50.000.000 (lima puluh juta) rupiah.

(2) Segala pembiayaan yang timbul dalam pelaksanaan PKS ini dibebankan kepada
PIHAK KEDUA.

Pasal 7
Masa Berlaku
8

(1) PKS ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK dan
dapat diperpanjang dengan syarat-syarat dan ketentuan yang disepakati PARA
PIHAK.

(2) Dalam hal salah satu PIHAK berkeinginan untuk mengakhiri PKS ini sebelum
berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pihak yang
bersangkutan memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya paling lambat
1 (satu) bulan sebelum berakhirnya perjanjian.

Pasal 7
Larangan

Selama perjanjian ini berlangsung PIHAK KEDUA dilarang:

1. Memanfaatkan obyek perjanjian menyimpang dari yang telah disepakati dan


peraturan perundangan yang berlaku. -------------------------------------------------------------

2. Memindahtangankan obyek perjanjian kepada pihak lain. -----------------------------

3. Menjadikan obyek perjanjian sebagai agunan hutang.


----------------------------------

4. Menempatkan barang-barang yang menjadi larangan pemerintah di lokasi


lahan obyek perjanjian.
-----------------------------------------------------------------------------------------

5. Melakukan perbuatan baik sengaja atau tidak disengaja yang dapat


menjatuhkan citra TNI AL dan melakukan perbuatan-perbuatan lain yang bersifat
kriminal dan atau melawan hukum di obyek perjanjian. ---------------------------------------

6. Memberi izin kepada pihak lain untuk melakukan kegiatan usaha di lokasi
obyek perjanjian tersebut diluar kegiatan yang terkait dengan usaha PIHAK KEDUA.

Pasal 8
Berakhirnya Perjanjian

1. Perjanjian Kerja Sama ini dinyatakan berakhir apabila PARA PIHAK tidak
memperpanjang lagi masa berlakunya Perjanjian Kerja Sama ini. --------------------------------

2. Apabila dalam rangka melaksanakan tugas pokok TNI AL dan atau di amanatkan
oleh Negara/Pemerintah, maka akan dilaksanakan pemberitahuan seperlunya dan
perjanjian ini menjadi berakhir serta PIHAK KEDUA menyerahkan obyek perjanjian
kepada PIHAK KESATU tanpa syarat. --------------------------------------------------------------------

3. Apabila Perjanjian Kerja Sama ini berakhir sesuai ayat 1 maka obyek perjanjian
sesuai pasal 3 diserahkan kepada PIHAK KESATU dalam keadaan baik dan bebas dari
tuntutan dari pihak manapun.---------------------------------------------------------------------------------

4. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang telah


ditentukan tersebut pasal 6 perjanjian ini maka PIHAK KESATU dapat menghentikan
perjanjian secara sepihak.-------------------------------------------------------------------------------------
9

5. Apabila perjanjian berakhir karena sebagaimana tersebut pada ayat 1, 2 dan 4 pasal
ini maka seluruh biaya yang dikeluarkan PIHAK KEDUA sepenuhnya menjadi resiko dan
tanggung jawab PIHAK KEDUA.-----------------------------------------------------------------------------

Pasal 8
Wanprestasi

(1) Yang dimaksud dengan wanprestasi dalam perjanjian ini adalah tidak
dilaksanakannya kewajiban dan/atau dilaksanakannya larangan yang diatur dalam
perjanjian ini oleh salah satu pihak dan pihak yang melakukan wanprestasi tersebut
telah ditegur secara tertulis oleh pihak yang-hak-haknya tidak dipenuhi sebanyak 3
(tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing 14 hari, dan tetap
tidak melaksanakan isi teguran tersebut.

(2) Apabila terjadi wanprestasi, maka PIHAK yang hak-haknya tidak dipenuhi, berhak
membatalkan perjanjian ini secara sepihak.

Pasal 9
Keadaan Kahar (Force Majeure)

(1) Yang dimaksud dengan force majeure dalam PKS ini adalah setiap peristiwa atau
keadaan yang terjadi di luar kuasa/kemampuan manusia atau PARA PIHAK pada
saat tertentu tetapi tidak terbatas pada huru hara, perang atau terjadi gejala-gejala
alam seperti gempa bumi, bencana alam lainnya juga perubahan kondisi dan
situasi politik, ekonomi maupun hukum yang bersifat nasional dan luar biasa yang
dinyatakan oleh Pemerintah sebagai force majeure yang mengakibatkan salah satu
pihak atau PARA PIHAK tidak dapat memenuhi kewajiban yang diperjanjikan
sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1244 dan 1245 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.

(2) Apabila terjadi force majeure sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini
sehingga salah satu pihak tidak dapat melaksanakan kewajibannya, maka pihak
yang mengalami keadaan tersebut wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak yang lain dalan tanggang waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender
sejak terjadinya force majeure tersebut.

(3) Force majeure sebagaimana dimaksud dalam pasal ini tidak menghapuskan PKS
dan apabila kondisi membaik serta berdasarkan kesiapan kondisi dari PARA
PIHAK maka PARA PIHAK dapat melanjutkan kembali kerja sama ini
sebagaimana mestinya.

(4) Dalam hal force majeure sebagaimana dimaksud dalam pasal ini mengakibatkan
tidak terlaksananya PKS ini secara permanen, PARA PIHAK dapat mengakhiri
PKS dan tidak akan saling menuntut.

Pasal 10
Pengakhiran Perjanjian

(1) Perjanjian ini berakhir karena:

a. jangka waktu perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 telah


berakhir;

b. salah satu pihak wanprestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8;


10

c. keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9;

d. PARA PIHAK sepakat mengakhiri perjanjian;

e. Kepentingan dinas PIHAK KESATU; dan

f. Perjanjian ini bertentangan dengan kebijakan pemerintah atau peraturan


perundang-undangan yang terbit kemudian.

(2) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, e dan f,
maka PARA PIHAK dapat memutuskan perjanjian secara sepihak.

Pasal 11
Penyelesaian Perselisihan

Apabila terjadi perbedaan pendapat/perselisihan dalam pelaksanaan PKS ini, PARA


PIHAK akan menyelesaikannya dengan cara musyawarah untuk mufakat.

Pasal 12
Addendum

(1) Perubahan atas PKS ini dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan tertulis PARA
PIHAK.

(2) Perubahan dan/atau hal-hal yang belum diatur dalam PKS ini akan diatur dan
ditetapkan kemudian dalam adendum/amandemen yang disepakati secara tertulis
oleh PARA PIHAK serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PKS ini.

Pasal 13
Korespondensi

Seluruh komunikasi yang berkaitan dengan PKS ini disampaikan secara tertulis dan
dianggap telah diterima, jika dikirimkan langsung atau melalui surat tercatat yang disertai
dengan tanda penerimanya pada alamat sebagai berikut:

PIHAK PERTAMA : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut


Jln. Pantai Kuta V No. 1 Ancol Timur Jakarta Utara
Telp. 021-64714810
Fax. 021-64714819
Email. infohid@pushidrosal.id

PIHAK KEDUA : PT. BANK MANDIRI (persero) Tbk


Jl. Taman St. No.800, RT.5/RW.8,
Tj. Priok, Kota Jakarta Utara
Telp. . .
Email …
11

Pasal 14
Ketentuan Lain-Lain

(1) PKS ini diatur, diinterpretasikan, dan tunduk pada peraturan perundang-undangan
dan ketentuan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

(2) Segala ketentuan-ketentuan dalam PKS ini berlaku dan mengikat bagi PARA PIHAK
yang menandatangani atau kuasanya.

(3) PKS ini tidak dapat dialihkan oleh salah satu PIHAK sebagian ataupun
keseluruhannya tanpa persetujuan terlebih dahulu dari PIHAK lainnya.

Pasal 15
Penutup

Demikian PKS ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta, dalam rangkap 2 (dua), di atas
kertas bermeterai cukup, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama masing-masing
untuk PARA PIHAK.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Komandan Pusat Hidro-Oseanografi PT. BANK MANDIRI (persero) Tbk
TNI Angkatan Laut, Area Head Jakarta Tanjung Priuk

Budi Purwanto, S.T., M.M., Nanang Wisnugroho


Laksamana Madya TNI

Anda mungkin juga menyukai