Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Efisiensi Penyisihan Chemical Oxygen Demand (COD)

Hasil uji karakteristik awal konsentrasi COD limbah cair yang berasal dari

hasil pengolahan IPAL pabrik gula belum memenuhi baku mutu. Oleh karena itu,

limbah cair tersebut tidak diperbolehkan untuk langsung dibuang ke lingkungan.

Limbah cair hasil pengolahan pabrik gula perlu melalui tahap pengolahan lanjutan

agar tidak mencemari lingkungan terutama badan air. Pengolahan lanjutan yang

dapat digunakan yaitu pengolahan menggunakan sistem constructed wetland.

Penelitian ini menggunakan sistem constructed wetland dengan aliran subsurface

dalam menyisihkan konsentrasi COD limbah cair hasil pengolahan IPAL pabrik

gula. Sedangkan tanaman yang digunakan antara lain yaitu T. angustifolia dan E.

palaefolius.

Penelitian menggunakan variasi jumlah tanaman dan waktu kontak untuk

mengetahui besarnya penyisihan konsentrasi COD limbah cair hasil pengolahan

IPAL pabrik gula. Variasi jumlah tanaman yang digunakan antara lain yaitu 2, 4,

dan 6 individu tanaman, sedangkan waktu kontak yang digunakan yaitu 15 dan 30

hari. Perlakuan jumlah tanaman dan waktu kontak yang bervariasi akan

menghasilkan penyisihan konsentrasi COD yang berbeda-beda. Setelah tanaman T.

angustifolia dan E. palaefolius dikontakkan dengan limbah cair hasil pengolahan

IPAL pabrik gula selama 15 hari dan 30 hari, maka akan didapatkan hasil rata-rata

efisiensi penyisihan COD pada setiap pengulangan.

64
4.1.1 Karakteristik Awal Limbah Cair Hasil Pengolahan IPAL Pabrik Gula

Limbah cair hasil pengolahan IPAL pabrik gula yang digunakan dalam

penelitian berasal dari salah satu pabrik gula yang terletak di Provinsi Jawa Timur.

Limbah cair yang diambil berasal dari titik outlet Instalasi Pengolahan Limbah

(IPAL) pabrik gula tersebut. Limbah cair hasil pengolahan IPAL pabrk gula yang

didapatkan perlu diuji karakteristik awalnya untuk mengetahui kandungan awal

pencemar yang terdapat dalam limbah tersebut dan kemudian disesuaikan dengan

baku mutu yang telah ditetapkan. Baku mutu yang digunakan terdapat dalam

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air

Limbah Bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya pada bagian baku mutu air

limbah bagi pabrik gula dengan kapasitas antara 2.500 sampai dengan 10.000 ton

tebu yang diolah per hari untuk parameter COD, BOD5, TSS dan pH.

65

Anda mungkin juga menyukai