Anda di halaman 1dari 3

KEAMANAN PANGAN DI INDONESIA

Tersedia di link website BBPP Kupang:


https://bbppkupang.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/keamanan-pangan-di-indonesia

Penyelenggaraan pangan menurut UU No. 18 Tahun 2022 merupakan


kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dalam penyediaan,
keterjangkauan, pemenuhan konsumsi pangan dan gizi, serta keamanan pangan
dengan melibatkan peran serta masyarakat yang terkoordinasi dan terpadu.
Penyelenggaraan pangan tersebut dilakukan berdasarkan delapan asas yaitu
kedaulatan, kemandirian, ketahanan, keamanan, manfaat, pemerataan,
berkelanjutan, dan keadilan. Salah satu tujuan penyelenggaraan pangan adalah
menyediakan pangan yang beraneka ragam dan memenuhi persyaratan keamanan,
mutu dan gizi bagi konsumsi masyarakat.
Keamanan pangan di Indonesia merupakan hal penting dan krusial bagi
kesehatan masyarakat dan pembangunan ekonomi nasional. Menurut PP No. 28
Tahun 2004, keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang
dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia, serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman
untuk dikonsumsi.
Indonesia merupakan negara dengan beban kesehatan yang sangat tinggi
yang disebabkan oleh penyakit yang berasal dari pangan. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk menerapkan keamanan pangan, seperti melakukan pengawasan
produksi dan distribusi pangan. Namun, berbagai permasalahan keamanan pangan
di Indonesia masih sering terjadi, seperti kontaminasi mikroba patogen, kontaminasi
kimia beracun, pemalsuan dan penipuan bahan pangan yang beredar di masyarakat
sehingga tidak memenuhi kriteria aman dikonsumsi. Salah satu contohnya, kasus
keracunan di SDN 2 Mejobo Kudus. Hasil pemeriksaan laboratorium pada jajanan
siswa ditemukan mengandung bakteri Eschericia coli dan bakteri lainnya yang
memicu gejala keracunan. Selain menyebabkan penyakit bahkan kematian, kasus
keracunan makanan ini juga menimbulkan kerugian ekonomi pada produsen
makanan.
Selain masalah konstaminasi mikroba pathogen, beberapa permasalahan
keamanan pangan di Indonesia lainnya antara lain
1. Penyalahgunaan pestisida dan bahan kimia lainnya - Petani di Indonesia sering
menyalahgunakan pestisida dan bahan kimia lainnya sehingga menimbulkan
residu berbahaya pada produk pangan.
2. Praktik kebersihan yang buruk - Banyak penjual dan perusahaan makanan
menerapkan praktik kebersihan yang buruk, seperti menangani makanan tanpa
sarung tangan, tidak mencuci tangan dengan benar, dan menggunakan
peralatan yang tidak bersih.
3. Kurangnya pelatihan keamanan pangan - Sebagian besar pekerja pangan di
Indonesia tidak memiliki pelatihan formal tentang keamanan pangan, yang
menyebabkan penyiapan dan penanganan makanan tidak memadai.
4. Regulasi dan penegakan pangan yang tidak memadai - Pemerintah memiliki
regulasi keamanan pangan, tetapi implementasi dan penegakannya seringkali
lemah, sehingga memungkinkan produk pangan yang tidak aman sampai ke
tangan konsumen.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk
memastikan keamanan pangan di Indonesia. Beberapa kebijakan yang telah
diimplementasikan adalah:
1. Regulasi pangan
Pemerintah memberikan regulasi untuk memastikan kualitas dan keamanan
pangan, seperti Keputusan Menteri Kesehatan No. 722 Tahun 1988 tentang
persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Tangga dan Tempat Makan
memberikan persyaratan dan tata cara pengelolaan makanan yang sehat dan
layak dikonsumsi.
2. Pengawasan dan inspeksi
Peerintah mensyaratkan pengawasan dan inspeksi terhadap makanan untuk
memastikan keamanan dan kebersihan produk makanan dari produsen hingga
ke konsumen. Pemerintah juga membentuk Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) sebagai Lembaga pengawas terhadap produk pangan yang
secara langsung beroperasi di bawah Kementerian Kesehatan.
3. Pembentukan Standar Nasional Indonesia (SNI)
SNI dibuat oleh Badan Standardisasi Nasional dan menjadi dasar pengujian
produk makanan untuk memastikan bahwa produk sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan.
4. Pendidikan dan pelatihan
Pemerintah memberikan pendidikan dan pelatihan kepada pelaku industri
makanan, produsen, dan konsumen tentang cara yang baik untuk memastikan
keamanan makanan.
Keamanan pangan di Indonesia masih menjadi tantangan karena kekurangan
pengawasan dan inspeksi yang ketat, serta kesadaran konsumen tentang keamanan
pangan yang masih perlu ditingkatkan. Namun, pemerintah telah berupaya untuk
meningkatkan keamanan pangan sehingga konsumen dapat menikmati makanan
dengan aman dan berkualitas. Upaya ini masih berlangsung dan membutuhkan
komitmen dan investasi yang berkelanjutan untuk memastikan semua orang
Indonesia memiliki akses ke makanan yang aman dan bergizi.
Sumber.
Akbar, R. 2023. Kasus 26 siswa SDN 2 Mejobo Kudus keracunan jajanan: Maklor
dan terbukti mengandung bakteri.
https://banyumas.tribunnews.com/2023/02/21/kasus-26-siswa-sdn-2-mejobo-
kudus-keracunan-jajanan-maklor-dan-jasuke-terbukti-mengandung-bakteri
(diakses 08 Mei 2023).
Lestari, T. R. P. 2020. Penyelenggaraan keamanan pangan sebagai salah satu
upaya perlindungan hak masyarakat sebagai konsumen. Aspirasi: Jurnal
Masalah-Masalah Sosial, 11(1): 57-72.
Marlinae, L., L. Khairiyati, A. Waskito, A. N. Rahmat. 2021. Buku Ajar - Higiene
Makanan dan Minuman. Yogyakarta (ID): CV Mine.
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 13 Tahun 2018 tentang
Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi
Pangan.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

Anda mungkin juga menyukai