Anda di halaman 1dari 3

V.

Karakteristik Sampel Air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Pangilun

Hasil karakteristik sampel air dari reservoar IPA Gunung Pangilun meliputi parameter fisika, kimia dan
mikrobiologi. Hasil pengukuran konsentrasi parameter dibandingkan dengan Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dan khusus untuk sisa klor,
dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana
Pengawasan Kualitas Air Minum.

Hasil Karakterisasi air hasil pengolahan IPA Gunung Pangilun

Karakteristik air hasil pengolahan mempengaruhi kualitas air di jaringan distribusi. Dari hasil
pengukuran, parameter-parameter tersebut baik fisika, kimia, dan mikrobiologi telah memenuhi
persyaratan untuk kualitas air minum. Air yang bersih akan mendukung kinerja desinfektan dalam air
minum karena banyaknya zat padat tersuspensi ini akan mendukung perkembangbiakan bakteri. Air
yang jernih akan menghambat perkembangbiakan bakteri yang mungkin ada dalam air. Dengan
kualitas air yang baik, desinfektan yang dibutuhkan untuk membasmi bakteri akan lebih sedikit
karena air yang mengandung zat organik dan unsur lainnya, akan mempengaruhi besarnya
kebutuhan klorin sehingga diperlukan konsentrasi klorin yang makin tinggi.

Uji Normalitas Data

GAMBAR 5.2

Analisis Shapiro-Wilk digunakan jika subjek atau sampel kurang dari 50, sedangkan analisis
Kormogorov-Smirnov untuk sampel melebihi 50. Karena pada penelitian ini sampel yang digunakan
sebanyak 23 (< 50), maka uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro-Wilk.

GAMBAR 5.3

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%. Dari hasil pengujian pada Tabel 5.2, nilai signifikansi
untuk sisa klor sebesar 0,306 (0,05), nilai sig. untuk pH sebesar 0,593 (>0,05). Karena nilai sigdari
kedua data tersebut lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan
normal. Untuk data suhu, hasil uji normalitas data dengan analisis Shapiro-wilk sebesar 0,000. Nilai
ini kecil dari nilai signifikansi yang sebesar 0,05, sehingga data ini tidak terdistribusi normal.
Pola Penyebaran Sisa Klor

Nilai minimum sisa klor sebesar 0,142 mg/l dan nilai maksimum sisa klor sebesar 0,479 mg/l.
Terdapat enam titik pengukuran tidak masuk ke dalam rentang sisa klor yaitu satu titik dengan nilai
0,142 mg/l, tiga titik dengan nilai 0,16 mg/l, satu titik dengan nilai 0,177 mg/l dan satu titik dengan
nilai 0,195 mg/l. Terdapat wilayah distribusi yang memiliki kadar sisa klor di luar baku mutu sekitar
26,1% dan sebanyak 73,9% wilayah telah memenuhi baku mutu, sehingga dibuthkan penambahan
desinfektan di jaringan distribusi rayon 8.
Gambar Letak Sumur Bor 3A dan 3B

Anda mungkin juga menyukai