Anda di halaman 1dari 4

NAMA : PUTU ANDHIKA FERNANDA PUTRA

NPM : 202132121148
KELAS : C15 MANAJEMEN
MATKUL : PEREKONOMIAN INDONESIA

UAS

1. Penyebab mengapa Negara Sedang Berkembang (NSB) seperti Indonesia memiliki


utang luar negeri yang tinggi.Karena adanya Infrastruktur dan Pembangunan,NSB
sering kali menghadapi tantangan dalam membiayai pembangunan infrastruktur yang
diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Investasi dalam proyek-proyek infrastruktur yang besar membutuhkan sumber daya
finansial yang besar, dan pemerintah seringkali harus mengandalkan pinjaman luar
negeri untuk membiayai pembangunan tersebut yang kedua adanya Ketergantungan
pada Sumber Daya Eksternal di Negara-negara seperti Indonesia, yang memiliki
ketergantungan pada sumber daya eksternal seperti impor bahan baku atau energi,
sering mengalami defisit perdagangan. Untuk memenuhi kebutuhan impor, pemerintah
perlu memperoleh valuta asing, yang seringkali didapatkan melalui pinjaman luar
negeri.Dan yang terakhir adanya Ketidakseimbangan Fiskal Ketidakseimbangan antara
pendapatan dan pengeluaran pemerintah dapat menyebabkan defisit anggaran yang
perlu ditutup dengan meminjam dari luar negeri. Hal ini terjadi ketika penerimaan
negara tidak mencukupi untuk membiayai pengeluaran, terutama dalam situasi di mana
pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti kesehatan,
pendidikan, dan infrastruktur. Utang luar negeri Indonesia memiliki dua sisi. Di satu
sisi, utang luar negeri dapat menjadi sumber pembiayaan yang diperlukan untuk
membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan,
serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Indonesia merupakan instrumen
kebijakan fiskal yang digunakan untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran negara
dalam suatu periode tertentu.
 Fungsi APBN Indonesia adalah sebagai berikut:
 Pengaturan Pendapatan Negara: APBN mengatur sumber-sumber pendapatan
negara, seperti pajak, cukai, bea masuk, dan penerimaan non-pajak lainnya.
Tujuan utama adalah memperoleh dana yang cukup untuk membiayai belanja
negara dan menjaga keseimbangan keuangan.
 Pengaturan Belanja Negara: APBN mengatur pengeluaran negara dalam
berbagai sektor, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan,
pertahanan, dan program sosial. Tujuan belanja negara adalah untuk memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan
meningkatkan kesejahteraan.
 Pengendalian Fiskal: APBN juga berfungsi sebagai alat pengendalian fiskal
untuk mengatur defisit atau surplus anggaran negara. Dalam situasi defisit,
pemerintah perlu meminjam untuk menutupi kekurangan tersebut.
Pengendalian fiskal bertujuan untuk menjaga kestabilan ekonomi,
mengendalikan inflasi, dan menjaga keberlanjutan keuangan negara.
 Prinsip-prinsip penyusunan APBN Indonesia meliputi:
 Prinsip Keadilan dan Keseimbangan: APBN harus memperhatikan prinsip
keadilan dalam penerimaan dan pengeluaran, serta menciptakan keseimbangan
antara kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
 Prinsip Keterbukaan dan Transparansi: Proses penyusunan APBN harus
dilakukan secara terbuka dan transparan, dengan melibatkan partisipasi
masyarakat dan pemangku kepentingan. Informasi mengenai pendapatan dan
belanja negara harus tersedia untuk publik.
 Prinsip Kemandirian dan Keberlanjutan: APBN harus disusun dengan
memperhatikan prinsip kemandirian dan keberlanjutan keuangan negara.
Artinya, penerimaan dan pengeluaran haruslah seimbang dan tidak bergantung
pada sumber daya eksternal jangka panjang.
 Prinsip Efisiensi dan Efektivitas: APBN harus disusun dengan prinsip efisiensi
dan efektivitas penggunaan sumber daya. Pengeluaran harus dialokasikan
dengan cermat untuk mencapai hasil yang optimal dan memberikan manfaat
maksimal bagi masyarakat.
 Prinsip Keberlanjutan Ekonomi dan Stabilitas Keuangan: APBN harus disusun
dengan mempertimbangkan keberlanjutan ekonomi jangka panjang dan
stabilitas keuangan. Pengelolaan defisit anggaran harus dilakukan dengan hati-
hati untuk menjaga keseimbangan keuangan dan menghindari risiko yang dapat
mengganggu stabilitas ekonomi.
3. Sektor pertanian memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Karena
adanya
a. Sumber Penghidupan dan Ketenagakerjaan :Pertanian menjadi sumber
penghidupan utama bagi sebagian besar penduduk di pedesaan Indonesia.
Sektor pertanian menyediakan lapangan kerja yang signifikan bagi petani,
buruh tani, dan pekerja di sektor pertanian terkait seperti industri makanan,
industri perikanan, dan sektor agroindustri. Dengan demikian, sektor pertanian
berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan di wilayah
pedesaan.
b. Penyediaan Pangan Sektor : Pertanian memainkan peran kunci dalam
menyediakan pangan bagi populasi Indonesia yang besar. Produksi beras,
jagung, sayuran, buah-buahan, dan produk peternakan merupakan bagian
penting dari sistem pangan nasional. Pertanian berkontribusi terhadap
ketahanan pangan negara dan memastikan ketersediaan makanan yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan penduduk.
c. Kontribusi terhadap Neraca Perdagangan: Sektor pertanian juga berperan dalam
meningkatkan ekspor dan mengurangi impor produk pertanian. Indonesia
memiliki potensi besar dalam ekspor komoditas pertanian seperti kopi, kelapa
sawit, cokelat, karet, dan produk perikanan. Ekspor produk pertanian membantu
memperbaiki neraca perdagangan, meningkatkan pendapatan negara, dan
mengurangi ketergantungan pada impor pangan.
d. Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan: Pertanian berkontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor pertanian menyumbang
sebagian besar Produk Domestik Bruto (PDB) di wilayah pedesaan dan
berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah. Pertanian juga berperan
dalam mendistribusikan pendapatan secara lebih merata dengan mendorong
pembangunan di wilayah pedesaan.
e. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Pertanian berperan dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Petani berperan dalam menjaga
keberlanjutan lingkungan melalui praktik pertanian berkelanjutan, pengelolaan
lahan yang baik, dan pelestarian keanekaragaman hayati. Sektor pertanian juga
berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim melalui praktik pertanian
berwawasan lingkungan.
4. Dalam konteks ketimpangan ekonomi di Indonesia, upaya untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, mengurangi kesenjangan regional,
serta memperkuat akses masyarakat terhadap infrastruktur, pendidikan, dan layanan
kesehatan menjadi sangat penting. Dengan mengurangi ketimpangan ekonomi,
Indonesia dapat mencapai pembangunan yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan,
serta meningkatkan kesejahteraan dan stabilitas sosial bagi seluruh rakyat.

Anda mungkin juga menyukai