Anda di halaman 1dari 11

Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)

Volume x, Nomor x, xxxx, xx-xx


Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
https://journal. uinsgd.ac.id/index.php/anida

Pengorganisasian Dakwah pada Dinas Sosial Kota Bandung

Nenden Aisyah 1, Rida Nabilah Putri 2, Usep Saepul Millah 3, Wahyudi


Ramadhan 4, Zahra Yasmina Putri 5, Yuliani
Jurusan Manjemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung
Email:
usepsaepulmillahseleketep@gmail.com , ridanp06@gmail.com ,
Wahyudiramadhan0212@gmail.com , nendenaisyah24@gmail.com

ABSTRAK
Organisasi dakwah dapat dirumuskan sebagai rangkaian aktivitas
menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan usaha
dakwah dengan jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus
dilaksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja diatara
satuan-satuan organisasi atau petugasnya. Pengorganisasian yang
mengandung koordinasi, akan mendatangkan keuntungan pula berupa
terpadunya berbagai kemampuan dan keahlian dari para pelaksana dakwah
dalam satu kerangka kerjasama dakwah, yang kesemuanya diarahkan pada
sasaran yang telah ditentukan. organisasi adalah hubungan kerjasama
sejumlah orang untuk mencapai suatu tujuan. Dalam organisasi terdapat
sejumlah orang, adanya tujuan bersama, interaksi setiap orang dalam
organisasi mempunyai tujuan pribadi dan interaksi itu selalu diarahkan untuk
tujuan bersama. manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengefisienkan dan mengefektifkan pencapaian tujuan organisasi
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang
dibutuhkan. Pengorganisasian dalam proses dakwah sangatlah penting sebab
pada proses pengorganisasian ini akan menghasilkan sebuah rumusan
struktur organisasi dakwah dan pendelegasian wewenang serta tanggung
jawab. Dengan empat langkah yang telah dikemukakan sebelumnya dalam
rangka pengorganisasian tersebut, maka tersusunlah suatu pola atau bentuk
kerjasama dakwah, dimana masing-masing orang yang mendukung usaha
kerjasama itu mengetahui pekerjaan apa yang harus dilaksanakan, sampai
sejauh mana wewenang masing-masing serta jalinan hubungan antara satu
dengan yang lain dalam rangka usaha kerjasama itu.

Diterima: Bulan Tahun. Disetujui: Bulan Tahun. Dipublikasikan: Bulan Tahun 1


Nama penulis depan dan tengah inisial, nama belakang lengkap (Garamond 8 rata kiri)

Kata Kunci : Pengorganisasian, dakwah, Dinas social


ABSTRACT
Da'wah organization can be formulated as a series of activities to
develop a framework that becomes a place for all da'wah business activities
by dividing and grouping the work to be carried out and establishing and
compiling working relationships between organizational units or
administrators. Organizing that contains coordination will also bring
benefits in the form of integrating the various capabilities and expertise of
da'wah executors in one collaborative da'wah framework all of which are
directed at predetermined targets. Organization is a cooperative relationship
of a number of people to achieve a goal. In an organization there are a
number of people, there are common goals, the interaction of everyone in the
organization has personal goals and interactions are always directed
towards common goals. Management is a series of activities carried out to be
more efficient and effective in achieving organizational goals through the
utilization of human resources and other necessary resources. Organizing in
the da'wah process is very important because in this organizing process it
will result in the formulation of the da'wah organizational structure as well
as the delegation of authority and responsibility. With the four steps
previously stated within this organizational framework, a pattern or form of
da'wah collaboration is formulated, where everyone who supports the
collaborative effort knows what work must be done, the extent of each
authority and their relationship. each other for business cooperation.

Keywords: Organizing, Da'wah, Social Service

PENDAHULUAN
Pengorganisasian adalah seluruh proses pengelompokan orang-orang, alat-
alat, tugas- tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam
rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Penorganisasian
merupakan langkah pertama kea rah pelaksanaan rencana yang telah tersusun
sebelumnya. Dengan demikian adalah suatu hal yang logis pula apabila
pengorganisasian dalam sebuah kegiatan akan menghasilkan sebuah
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang kuat.
Pengorganisasian atau al-thanzimdalam pandangan Islam bukan semata-mata

2 Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) xx(x) (xxxx) xx-xx


Judul artikel jurnal (Garamond 8 rata kanan)

merupakan wadah, akan tetapi lebih menekankan bagaimana pekerjaan dapat


dilakukan secara rapi, teratur dan sistematis.
Dengan pengorganisasian, pemerincian kegiatan-kegiatan dakwah
menjadi tugas-tugas terperinci akan memudahkan pula bagi pendistribusian
tugas-tugas tersebut pada para pelaksana. Pendistribusian tugas-tugas dakwah
ini kepada masing-masing pelaksana, menyebabkan mereka mengetahui
dengan tepat sumbangan apakah yang harus diberikannya dalam rangka
penyelenggaraan dakwah itu.
Kejelasan masing-masing terhadap tugas pekerjaan yang harus
dilakukan, dapatlah meminimalisir timbulnya salah pengertian, kekacauan,
duplikasi, kekosongan (vakum), dan lain sebagainya. Di samping itu
penegasan orang-orang terhadap tugas tertentu juga akan menumbuhkan
pendalaman orang tersebut terhadap tugas pekerjaan yang diserahkan
kepadanya (spesialisasi). Adanya spesialisasi ini akan mendatangkan
keuntungan bagi proses dakwah, yaitu jalannya pekerjaan dakwah akan lebih
lancer, oleh karena setiap pekerjaan dilakukan oleh orang-orang yang
mendalami akan tugas masing-masing. Selanjunya dengan pengorganisasian,
dimana kegiatan-kegiatan dakwah diperinci sedemikian rupa, akan
memudahkan bagi pemilihan tenaga-tenaga yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas-tugas itu, serta sarana atau alat-alat yang dibutuhkan.
Dengan demikian pemerincian tugas, merupakan penunjuk untuk
menentukan tenaga pelaksana dakwah dan sarana atau alat-alat yang
diperlukan.
METODE PENELITIAN
Objek penelitian ini ditetapkan secara khusus pada Dinas Sosial Kota
Bandung, dan diarahkan untuk mengumpulkan data yang mendukung untuk
menjawab permasalahan yang telah diungkapkan di atas. Penelitian ini
khususnya diarahkan pada pengorganisasian dakwah Dinas Sosial Kota
Bandung.
Penulis menggunakan jenis data primer dan sekunder data primer
diperoleh melalui pengamatan kegiatan operasional dalam wawancara di
Dinas Sosial Kota Bandung. Data sekunder diambil dari dokumentasi

Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) xx(x) (xxxx) xx-xx 3


Nama penulis depan dan tengah inisial, nama belakang lengkap (Garamond 8 rata kiri)

perusahaan. Khususnya pada pengorganisasian dakwah Dinas Sosial Kota


Bandung.
Observasi (data primer) yang dilakukan penulis yaitu dengan cara
mengadakan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti yaitu pada
Dinas Sosial Kota Bandung. Data yang diperoleh mencakup beberapa aspek.
Wawancara (data primer) yaitu penulis mengadakan wawancara
secara
langsung tentang data internal Lembaga Dinas Sosial Kota Bandung yang
mewakili objek yang diteliti. Data yang diperoleh berupa pengorgasnisasian
dakwah Dinas Sosial Kota Bandung.
Dokumentasi (data sekunder) yaitu proses untuk memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian yang berasal dari data yang berbentuk
arsip (dokumen) serta dari buku, majalah, dan baik melalui internet maupun
media lainnya. Data yang diperoleh berupa struktur organisasi dan yang
lainnya.
Analisa dilakukan setelah data-data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini sudah terkumpul. Proses analisa dimulai dari membaca, mempelajari, dan
menelaah data yang didapat mengenai pengorganisasian dakwah pada Dinas
Sosial Kota Bandung.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dinas Sosial Kota Bandung merupakan salah satu Dinas Daerah di ligkungan
Pemerintah Kota Bandung yang memiliki fungsi dalam hal pelayanan
masyarakat dalam bidang kesejahteraan sosial yang sebelumnya adalah
kantor sosial Kota Bandung yang merupakan salah satu Lembaga Teknis
Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2001 dengan Visi
terciptanya suasana dan kondisi Sosial yang dinamis dalam kehidupan
keluarga dan Masyarakat yang adil dan damai, berdiri Sejak tahun 2000
sampai 2008.

Namun pada awal tahun 2008 Kantor Sosial diganti menjadi Dinas
Sosial Kota Bandung yang di bentuk pada Bulan Februari Tahun 2008

4 Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) xx(x) (xxxx) xx-xx


Judul artikel jurnal (Garamond 8 rata kanan)

sampai sekarang, perubahan dari Kantor Sosial Menjadi Dinas Sosial Kota
Bandung dikarenakan suatu alasan yang timbul dalam suatu permasalahan
sosial atau PMKS Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial permasalahan
yang timbul saat itu adalah permasalahan dimana suatu keadaan yang tidak
mengenakan yang dirasakan seseorang, kelompok orang atau masyarakat
sehingga memerlukan suatu pemecahan yang harus segera terselesaikan,
sehingga pada kondisi ini Kantor yang awalnya hanya kantor Sosial Dirubah
Menjadi Dinas Sosial Kota Bandung oleh pemerintah daerah itu sendiri.

Sebagaimana diketahui bahwa Visi Kota Bandung yaitu


“Meningkatkan Peran Serta Kota Bandung sebagai Kota Jasa menuju
Terwujudnya Kota yang Bermartabat Bersih, Makmur, Taat, dan
Bersahabat”, maka untuk mewujudkan cita-cita tersebut salah satunya
diperlukan suasana yang kondusif dan kehidupan sosial kemasyarakatan yang
berkeadilan sosial serta ditandai dengan adanya kesejahteraan sosial
masyarakat yang semakin meningkat dan pada gilirannya dapat menunjang
peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan dan program
pembangunan daerah. Berdasarkan hal tersebut, maka Visi Dinas Sosial Kota
Bandung adalah “Kesejahteraan Sosial dari, oleh, dan untuk Masyarakat
menuju Bandung yang Bermartabat “.

Berdasarkan Visi Dinas Sosial Kota Bandung tersebut di atas, maka


Dinas Sosial Kota Bandung menjabarkannya ke dalam Misi sebagai berikut:
a) Mewujudkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan partisipasi sosial
dan masyarakat, dimana terdapat peran aktif dari masyarakat dalam
penanganan masalah kesejahteraan sosial secara komprehensif. b)
Mewujudkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan rehabilitasi sosial
guna memulihkan ketidakberdayaan masayarakat dalam melaksanakan fungsi
sosialnya. c) Mewujudkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan
pelayanan sosial, yang mengandung pengertian optimalisasi pelayanan
terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). d)
Mewujudkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan terhadap pembinaan
rawan sosial keluarga dan anak.

Penjelasan arti dan makna Misi Dinas Sosial sebagaimana dimaksud

Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) xx(x) (xxxx) xx-xx 5


Nama penulis depan dan tengah inisial, nama belakang lengkap (Garamond 8 rata kiri)

di atas, yakni : a. Meningkatkan peran sertapartisipasi masyarakat dalam


penanganan masalah kesejahteraan sosial melalui Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang berada di lingkungan masyarakat. b.
Peningkatan rehabilitasi sosial mengandung makna pemulihan fungsi sosial
para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Gelandangan, pengemis,
Wanita Tuna Susila, Korban Narkotika, HIV-Aids, Penyandang Cacat, dan
Eks-Narapidana melalui pola penanganan dalam panti dan luar panti,
sehingga memiliki kembali fungsi sosialnya dan dapat bermasyarakat secara
wajar. c. Peningkatan pelayanan sosial, mengandung pengertian optimalisasi
pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial melalui
penanganan dalam panti maupun luar panti, bantuan bagi korban bencana,
dan bantuan bagi orang telantar dalam perjalanan. d. Pembinaan terhadap
rawan sosial keluarga dan anak, mengandung pengertian pemberian pelatihan
keterampilan dan bantuan usaha bagi keluarga dan anak sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosial secara wajar.

Gambaran umum Dinas sosial Kota Bandung

Dinas Sosial Kota Bandung merupakan lembaga organisasi pemerintahan


yang memiliki peran untuk mengamankan kesejahteraan umat. Dinas Sosial
bisa dikatakan sebagai organisasi perangkat pemerintah daerah yang
bertanggungjawab dan memiliki kewenangan dalam menyelenggarakan
pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Kota Bandung dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya tentu perlu mengoptimalkan berbagai
sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sarana penunjang yang
dimiliki oleh Dinas Sosial Kota Bandung.

Dalam mencapai target kinerja selama 5 (lima) tahun. Sampai dengan


saat ini penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang sosial Tingkat
Kota. Untuk Kota Bandung masih belum disahkan/ditetapkan oleh Walikota
Bandung walaupun telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial Republik
Indonesia mengenai SPM Bidang Sosial melalui Peraturan Menteri Sosial RI
Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.

Sehingga tingkat keberhasilan atau capaian kinerja pelayanan Dinas

6 Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) xx(x) (xxxx) xx-xx


Judul artikel jurnal (Garamond 8 rata kanan)

Sosial Kota Bandung didasarkan pada Indikator Kinerja Kunci (IKK).


Apapun program yang diadakan oleh dinas sosial harus memiliki out come
untuk masyarakat kota bandung. Dinas sosial kota bandung sangat berpegang
teguh pada empat pilar kesejateraan sosial, yakni : jaminan sosial,
kesejahteraan masyarakat, rehabilitasi sosial, dan perlindungan masyarakat.

Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Bandung

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinsos

Dinas Sosial Kota Bandung sebagai organisasi perangkat pemerintah


daerah yang bertanggungjawab dan memiliki kewenangan dalam
menyelenggarakan pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Kota
Bandung dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tentunya perlu
mengoptimalkan berbagai sumber daya baik sumber daya manusia maupun
sarana penunjang yang dimiliki oleh Dinas Sosial Kota Bandung dalam
mencapai target kinerja selama 5 (lima) tahun. Jumlah pegawai yang ada
pada Dinas Sosial Kota Bandung saat ini sebanyak 51 orang.

Manajemen strategik pengorganisasian dakwah Dinas sosial Kota


Bandung
Pengorganisasian Dinas Sosial Kota Bandung dapat melibatkan beberapa
langkah dan proses. Berikut adalah panduan umum mengenai cara
pengorganisasian Dinas Sosial di kota tersebut: 1). Penetapan Struktur
Organisasi: Tentukan struktur organisasi yang sesuai untuk Dinas Sosial Kota
Bandung. Struktur organisasi ini harus mencakup divisi-divisi dan unit-unit

Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) xx(x) (xxxx) xx-xx 7


Nama penulis depan dan tengah inisial, nama belakang lengkap (Garamond 8 rata kiri)

yang diperlukan untuk menjalankan fungsi dan tugas Dinas Sosial, seperti
divisi perlindungan anak, divisi bantuan sosial, divisi rehabilitasi sosial, dll.
Pastikan ada pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk setiap
divisi dan unit; 2). Penunjukan Kepala Dinas: Pilih seorang kepala dinas yang
berkualifikasi dan memiliki pengalaman dalam bidang sosial. Kepala dinas
akan memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan Dinas Sosial Kota
Bandung. Proses penunjukan kepala dinas biasanya melalui seleksi dan
penilaian yang ketat; 3). Pembentukan Tim Kerja: Bentuk tim kerja yang
terdiri dari staf profesional dan ahli di bidang sosial. Tim ini akan
bertanggung jawab untuk melaksanakan program-program dan proyek-proyek
Dinas Sosial, serta memberikan dukungan teknis dan administrative; 4).
Perencanaan dan Anggaran: Buat rencana strategis jangka panjang dan jangka
pendek untuk Dinas Sosial Kota Bandung. Rencana ini harus mencakup
tujuan, target, dan indikator keberhasilan dalam bidang pelayanan sosial.
Selain itu, alokasikan anggaran yang memadai untuk mendukung kegiatan
Dinas Sosial; 5). Kolaborasi dengan Pihak Eksternal: Jalin kerja sama dengan
organisasi sosial, LSM, lembaga swadaya masyarakat, dan pihak terkait
lainnya di Kota Bandung. Kolaborasi ini dapat meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dalam memberikan layanan sosial kepada masyarakat; 6).
Peningkatan Kapasitas SDM: Berikan pelatihan dan pengembangan
keterampilan kepada staf Dinas Sosial. Peningkatan kapasitas SDM akan
membantu meningkatkan kualitas layanan yang diberikan dan memperkuat
keahlian dalam bidang social; 7). Pemantauan dan Evaluasi: Lakukan
pemantauan dan evaluasi berkala terhadap program-program dan kegiatan
Dinas Sosial Kota Bandung. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tujuan
dan sasaran tercapai serta mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki;
8). Komunikasi dan Informasi: Sediakan saluran komunikasi yang efektif
antara Dinas Sosial dengan masyarakat. Berikan informasi yang transparan
mengenai program-program, kegiatan, dan layanan yang disediakan.
Komunikasi yang baik dapat membangun kepercayaan dan partisipasi
masyarakat; 9). Advokasi dan Kampanye: Lakukan advokasi dan kampanye
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu sosial yang
relevan. Dinas Sosial dapat menjadi penggerak dalam mengatasi

Tugas pokok dan Fungsi pengorganisasian Dinas sosial Kota Bandung

Terdapat beberapa Tugas pokok dan fungsi pengorganisasian Dinas sosial


kota bandung. Adapun Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung No. 475
Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi
pada Dinas Daerah Kota Bandung, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial

8 Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) xx(x) (xxxx) xx-xx


Judul artikel jurnal (Garamond 8 rata kanan)

Kota Bandung yakni: 1). Kepala Dinas Sosial mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan pemerintahan di bidang sosial berdasarkan asas
otonomi dan pembantuan; 2). Sekretariat mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Sosial lingkup kesekretariatan;
3). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup administrasi umum dan
kepegawaian; 4). Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup keuangan dan
program; 5). Bidang Partisipasi Sosial dan Masyarakat mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Sosial lingkup partisipasi
sosial dan masyarakat; 6). Seksi Penyuluhan, Pemberdayaan dan Partisipasi
Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang
Partisipasi Sosial dan Masyarakat lingkup penyuluhan, pemberdayaan dan
partisipasi social; 7). Seksi Pengumpulan, Pengawasan Undian dan
Sumbangan Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Partisipasi Sosial dan Masyarakat lingkup pengumpulan dan
pengawasan undian dan sumbangan social; 8). Bidang Rehabilitasi Sosial
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Sosial
lingkup tuna sosial serta penyandang cacat, anak nakal dan korban narkotik;
9). Seksi Tuna Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Rehabilitas Sosial lingkup tuna social; 10). Seksi Penyandang Cacat,
Anak Nakal dan Korban Narkotik mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Rehabilitas Sosial lingkup penyandang cacat, anak
nakal dan korban narkoba; 11). Bidang Pelayanan Sosial mempunnyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Sosial lingkup pelayanan
social; 12). Seksi Pelayanan Sosial dan Bantuan Korban Bencana mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan Sosial lingkup
pelayanan sosial dan bantuan korban bencana; 13). Seksi Bantuan dan
Perlindungan Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Pelayanan Sosial lingkup bantuan dan perlindungan social; 14). Seksi
Pembinaan Rawan Sosial Anak dan Remaja mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pembinaan Rawan Sosial lingkup
pembinaan rawan sosial anak dan remaja; 15). Seksi Pembinaan Rawan
Sosial Keluarga Fakir Miskin dan Usaha Kesejahteraan Sosial mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pembinaan Rawan Sosial
lingkup pembinaan rawan sosial keluarga fakir miskin dan usaha
kesejahteraan sosial

PENUTUP

Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) xx(x) (xxxx) xx-xx 9


Nama penulis depan dan tengah inisial, nama belakang lengkap (Garamond 8 rata kiri)

Dalam upaya mengorganisasi dakwah di Dinas Sosial Kota Bandung,


beberapa langkah penting perlu dilakukan. Pertama, penting untuk
membentuk tim atau kelompok yang khusus bertugas dalam pelaksanaan
kegiatan dakwah. Tim ini dapat terdiri dari staf Dinas Sosial yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman dalam bidang dakwah, serta sukarelawan yang
berminat dan memiliki kompetensi dalam hal tersebut.
Kedua, perlu dilakukan perencanaan dan penjadwalan kegiatan dakwah
secara teratur. Ini termasuk menentukan tema dakwah yang relevan dengan
bidang sosial, seperti kepedulian terhadap anak jalanan, penggalangan dana
untuk kaum miskin, atau promosi kesetaraan gender. Penjadwalan kegiatan
dapat meliputi ceramah, seminar, pelatihan, dan kegiatan lain yang dapat
menjangkau masyarakat luas.
Selanjutnya, penting juga untuk membangun kerjasama dengan pihak-
pihak terkait, seperti lembaga sosial, masjid, gereja, komunitas masyarakat,
dan organisasi non-pemerintah yang memiliki visi dan misi serupa dalam
meningkatkan kesejahteraan sosial. Kerjasama ini dapat memperluas
jangkauan dakwah dan memperoleh dukungan serta sumber daya tambahan
dalam pelaksanaan kegiatan.
Dalam mengorganisasi dakwah, komunikasi yang efektif juga sangat
penting. Dinas Sosial Kota Bandung perlu mengadakan pertemuan rutin
dengan tim dakwah untuk membahas rencana kegiatan, evaluasi hasil, serta
mendengarkan masukan dan ide-ide baru dari anggota tim. Komunikasi
internal yang baik akan memastikan keberlanjutan dan kemajuan dalam
pelaksanaan dakwah.
Terakhir, monitoring dan evaluasi secara berkala perlu dilakukan untuk
mengevaluasi efektivitas kegiatan dakwah. Data dan feedback dari
masyarakat menjadi dasar untuk memperbaiki strategi dakwah yang telah
dilakukan dan mengembangkan program-program yang lebih relevan dan
bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. (2021). Modul Pelatihan Pengurus
Dakwah. Jakarta: Penerbit Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia.
Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2021). Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Sosialisasi, Informasi, dan Edukasi di Bidang Sosial. Jakarta:
Kementerian Sosial Republik Indonesia

10 Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) xx(x) (xxxx) xx-xx


Judul artikel jurnal (Garamond 8 rata kanan)

https://text-id.123dok.com/document/ky6j23nnq-sejarah-singkat-dinas-sosial-
kota-bandung.html diakses pada 20 Juni 2023.
file:///C:/Users/Usep%20Saeepul%20Millah/Downloads/LKIP-Dinsos-
2015.pdf diakses pada 20 Juni 2023.
file:///C:/Users/Usep%20Saeepul%20Millah/AppData/Local/Microsoft/
Windows/INetCache/IE/HYBNOB53/GAMBARAN-UMUM-DINAS-
SOSIAL-KOTA-BANDUNG[1].pdf diakses pada 20 Juni 2023.
Fatuhrahman Rijal, diwawancarai oleh pak Jere, Juni 2023, Dinas Sosial,
Kota Bandung.

Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) xx(x) (xxxx) xx-xx 11

Anda mungkin juga menyukai