Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 1

AJARAN WEDA

I GUSTI AGUNG WIRA ANGGA YUDA I MADE NANDA DARMAWAN

I KADEK AGUS WIBAWA I NENGAH YOGA PERMANA

I KADEK ADI WIRA SAPUTRA I WAYAN BAGAS JAYA ATMAJA

I KADEK SUMITRA YASA MADE MUDIARA ADNYANA

I KADEK PADANG SAPUTRA NYOMAN NUGROHO KORIAWAN SUSILA

I PUTU NANDA MAHENDRA


PENGERTIAN WEDA
Kata Weda secara etimologi berasal dari bahasa Sanskerta, yakni dari
urat kata “vid” yang artinya mengetahui dan Veda berarti pengetahuan.
Dalam pengertian semantik Veda berarti “pengetahuan suci”

Weda diyakini sebagai sastra tertua dalam peradaban manusia yang


masih ada hingga saat ini. Pada masa awal turunnya wahyu, Weda
diturunkan/diajarkan dengan sistem lisan (pengajaran dari mulut ke
mulut),yang mana pada masa itu tulisan belum ditemukan dari guru ke
siswa. Setelah tulisan ditemukan, para Rsi menuangkan ajaran-ajaran
Weda ke dalam bentuk tulisan.Weda bersifat apaurusheya, karena
berasal dari wahyu, tidak dikarang oleh manusia, dan abadi.

Dari pengertian weda akhirnya digunakan istilah mantra yang artinya


menurut Bhagawan Medhaditi adalah ucapan suara yang di atur menurut
aturan. Bhagawan Bhrgu memberikan keterangan bahwa Weda adalah
Wahyu yang kebenarannya tidak dapat diragukan dan yang menjadi
sumber ajaran agama Hindu.
SIFAT DAN FUNGSI WEDA
SIFAT WEDA
1. Sifat Weda tidak berawal karena Weda merupakan sabda Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah ada
sebelum alam diciptakan.
2. Sifat Weda tidak berakhir karena Weda berlaku sepanjang zaman.
3. Sifat Weda berlaku sepanjang zaman, dari zaman manusia prasejarah sampai zaman modern.
4. Sifat Weda mempunyai keluwesan dan tidak kaku namun tidak memiliki inti, pada hakikatnya Weda
bersifat leksibel.
5. Sifat Weda disebut Apauruseyam, maksudnya Weda tidak disusun oleh manusia, melainkan diterima oleh
para Rsi melalui wahyu.

FUNGSI WEDA
1. Weda sebagai sumber kebenaran, sumber etika, dan tingkah laku.
2.Weda sebagai kitab suci Agama Hindu, dipergunakan untuk menuntun umat manusia dalam usaha
mencapai kesucian.
3. Weda sebagai sumber ajaran kebenaran sehingga diutamakan oleh umat manusia di dunia.
WARDIERE INC.

KODIFIKASI WEDA
WEDA SEBAGAI HUKUM HINDU
Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga
apabila aturan-aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya.

Hukum Hindu sebagai Sistem Hukum terdiri dari :


1. Rta (hukum abadi), sebagai sesuatu kekuatan yang tidak dapat dilihat oleh manusia, namun hanya dapat dirasakan
berdasarkan atas keyakinan akan adanya kebenaran yang absolut .
2. Dharma, merupakan penjabaran dari bentuk hukum yang idiil dalam (Rta) kedalam peraturan tingkah laku manusia.
Sifatnya relatif, artinya Dharma sebagai hukum tidak sama bentuknya disemua tempat,melainkan dihubungkan
dengan kebiasaan-kebiasaan setempat (dresta).

Sebagai Umat Hindu mempunyai 2 (dua) kewajiban yakni melaksanakan :


a. Dharma Agama adalah kewajiban umat untuk melaksanakan ajaran Agamanya dg baik dan benar.
b. Dharma Negara adalah kewajiban umat beragama untuk menjadi Warga Negara yg baik, mengabdi kpd Negara dg mendukung
segala peraturan-Peraturan pemerintah.

Dalam Dharma Agama > diuraikan bahwa Weda (Wahyu Ida Sang Hyang widhi ), sbg sumber ajaran/ pedoman hidup, untuk
menciptakan kehidupan yg harmonis, bahagia lahir bathin.

>Maka itu dapat dikatakan Agama berfungsi :


Sebagai penerang hidup (sesuluh hidup) sehingga tahu benar & salah.Memberi motivasi untuk berbuat baik ( dengan Panca Sradha
dan Karma Phala).
KETENTUAN MENGENAI WEDA SEBAGAI SUMBER HUKUM
DINYATAKAN DENGAN TEGAS DI DALAM BERBAGAI KITAB SUCI

Dalam Manawadharmasastra II. 6 dinyatakan: Manawadharmasastra II. 10 sebagai berikut:


“Idanim dharma pramananyaha, wedo’khilo dharmamulan “Çrutistu Wedo wijneyo dharmaçastram to wai smrtih te sarwarthe swam
imamsye tãbhbyãm dharmohi nirbabhau”
smrticile ca tadwidam. Acarsccaiwa sadhunam atanastutirewa
Artinya:
ca”.
Yang dimaksud dengan Sruti ialah Weda dan dengan Smrti ialah
Artinya:
dharmasastra, kedua macam susastra suci ini tidak boleh diragu-
Seluruh pustaka suci Weda adalah sumber pertama daripada
dharma kemudian adat istiadat, dan tingkahlaku terpuji dari ragukan kebenarannya mengenai apapun juga karena dari
orang-orang budiman yang mendalami ajaran pustaka suci keduanya itu hukum
Weda, juga tata cara peri kehidupan orang-orang suci dan
akhirnya kepuasan dari pribadi Dari sloka ini ditegaskan dua dari kelima jenis sumber hukum
Hindu, Sruti dan Smrti, merupakan dasar utama yang
Dari sloka tersebut, kita mengenal sumber hukum Hindu sesuai kebenarannya tidak boleh dibantah. Kedudukan
urut-urutannya adalah: 1.Weda, 2.Smrti, 3.Sila, 4.Acara Manawadharmasastra II.10 dan II.6, merupakan dasar yang harus
(Sadacara) dan, 5. Atmanastuti. Untuk lebih menegaskan dipegang teguh dalam hal kemungkinan timbulnya perbedaan
tentang kedudukannya sumber-sumber hukum itu. lebih Ianjut pengertian mengenai penafsiran hukum yang terdapat di dalam
dinyatakan di dalam berbagai kitab agama maka yang pertama lebih penting dari yang
berikutnya.

Masih banyak sloka yang menekankan pentingnya Weda, baik


sebagai ilmu maupun sebagai sumber hukum guna membina
masyarakat. Oleh karena itu berdasarkan ketentuan-ketentuan
itu penghayatan Weda sebagai sumber hukum Hindu bersifat
penting.
TERIMA KASIH
''om santhi santhi santhi om''

Anda mungkin juga menyukai