Anda di halaman 1dari 2

Implant

Implan adalah kontrasepsi jangka panjang bersifat reversibel berisi hanya


progestin saja (progestin-only) yang melepaskan sejumlah kecil progestin secara
terus-menerus ke dalam aliran darah. Kontrasepsi implan yang beredar di
Indonesia antara lain Norplant, Jadena, dan Implanon.1

Gambar 4. Norplant
Norplant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrel
yang dibungkus dalam kapsul silastic-silicone dan disusukkan dibawah kulit
sebanyak 6 kapsul dan masing-masing kapsul panjangnya 34 mm dan berisi 36
mg levonorgestrel. Setiap hari sebanyak 30 mcg levonorgestrel dilepaskan ke
dalam darah secara difusi melalui dinding kapsul. Levonorgestrel adalah suatu
progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti mini-pil atau kombinasi atau
pun pada AKDR yang bioaktif. Fungsinya mengentalkan lendir serviks uteri
sehingga menyulitkan penetrasi sperma, menimbulkan perubahan-perubahan pada
endometrium sehingga tidak cocok untuk implantasi zigot. Pada sebagian kasus
dapat pula menghalangi terjadinya ovulasi. Efek kontrasepsi norplant merupakan
gabungan dari ketiga mekanisme kerja tersebut di atas. Daya guna norplant cukup
tingi. Efektivitas antara 0,3 – 0,5 /100wanita/tahun.2
Keuntungan:1
1. Cara ini cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat yang
mengandung estrogen
2. Perdarahan yang terjadi lebih ringan
3. Tidak menaikkan tekanan darah,
4. Resiko terjadinya kehamilan ektopik lebih kecil jika dibandingkan dengan
pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
5. Selain itu cara Norplant ini dapat digunakan untuk jangka panjang ( 5 tahun
dan bersifat reversibel. Menurut data-data klinis yang ada dalam waktu satu tahun
setelah pengangkatan Norplant, 80 % sampai 90 % wanita daat menjadi hamil
kembali.

Efek samping:1
1. Gangguan pola haid, seperti terjadinya spotting, perdarahan memanjang atau
lebih sering berdarah ( metrorrhagia ),
2. Amenore,
3. Mual-mual, anoreksia, pening, sakit kepala,
4. Kadang-kadang terjadi perubahan pada libido dan berat badan.
5. Timbulnya jerawat.
6. Oleh karena jumlah progestin yang dikeluarkan ke dalam darah sangat kecil,
maka efek samping yang terjadi tidak sesering pada penggunaaan KB.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wiknjosastro H. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo; 2007.
2. Saifuddin AB, Affandy, Enriquito R. Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi
Edisi 1. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2003.

Anda mungkin juga menyukai