Kelas : C
Nim : 60200122087
Jurusan : Teknik informatika
Kekhalifahan Awal (750-850 Masehi): Periode ini dimulai dengan pemberontakan Abu
Muslim dan berakhir dengan kematian Khalifah Al-Mutawakkil. Pada masa ini, Abbasiyah
mengkonsolidasikan kekuasaan mereka dan memperluas wilayah kekuasaan mereka ke Persia,
Asia Tengah, dan Afrika Utara. Periode ini juga ditandai dengan pembangunan kota-kota baru
seperti Baghdad dan Samarra.
Zaman Kegemilangan (850-950 Masehi): Periode ini ditandai dengan kemajuan dalam
bidang ilmu pengetahuan, sastra, dan seni. Pada masa ini, banyak karya sastra dan filsafat Arab
yang terkenal ditulis, termasuk karya-karya oleh Al-Kindi, Al-Farabi, dan Ibnu Rushd. Periode ini
juga merupakan masa keemasan perdagangan dan kebudayaan di seluruh wilayah kekuasaan
Abbasiyah.
Zaman Krisis (950-1055 Masehi): Periode ini ditandai dengan kemerosotan ekonomi,
politik, dan militer Abbasiyah. Para khalifah Abbasiyah kehilangan kekuasaan mereka dan negara
menjadi terpecah-belah. Pada masa ini, negara-negara kecil seperti Buyid dan Fatimiyah muncul di
wilayah kekuasaan Abbasiyah dan memerintah atas wilayah mereka sendiri.
Zaman Seljuk (1055-1258 Masehi): Periode ini dimulai ketika Dinasti Seljuk mengambil
alih kekuasaan dari Abbasiyah. Pada masa ini, banyak kota di wilayah kekuasaan Abbasiyah
menjadi pusat perdagangan, ilmu pengetahuan, dan seni. Kekhalifahan Abbasiyah menjadi
semakin terpecah-belah karena banyak negara-negara kecil yang mengklaim otonomi mereka
sendiri.
Penaklukan Mongol (1258 Masehi): Periode ini ditandai dengan penaklukan Baghdad oleh
pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan. Penaklukan ini mengakhiri kekuasaan Abbasiyah
dan menandai akhir dari masa Abbasiyah. Meskipun demikian, warisan ilmiah dan kebudayaan
Abbasiyah masih terus berlanjut hingga saat ini.
B. PendirianBaniAbbas
Pendirian Bani Abbas merujuk pada berdirinya Kekhalifahan Abbasiyah pada tahun 750
Masehi di Kufah, Irak. Bani Abbas adalah dinasti Muslim Sunni yang menggantikan Dinasti
Umayyah yang sebelumnya berkuasa.
Pendirian Bani Abbas dimulai dengan pemberontakan Abu Muslim, seorang pemimpin
militer Persia yang memimpin gerakan melawan penguasa Umayyah. Abu Muslim berhasil
mengumpulkan dukungan dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk Arab dan Persia, yang
tidak puas dengan kebijakan penguasa Umayyah.
Namun, pada akhirnya, Bani Abbas mengalami kemunduran dan akhirnya digantikan oleh
Dinasti Seljuk pada abad ke-11 Masehi. Meski demikian, warisan ilmiah dan kebudayaan Bani
Abbas masih berpengaruh hingga saat ini.
Era Abbasiyah merupakan periode kemajuan dan kemajuan yang signifikan di berbagai
bidang. Beberapa bidang utama kemajuan selama periode ini meliputi:
Sains dan Teknologi: Era Abbasiyah adalah zaman keemasan sains dan teknologi Islam.
Ulama di Kekhalifahan Abbasiyah membuat kontribusi yang signifikan untuk berbagai bidang,
termasuk matematika, astronomi, kedokteran, dan kimia. Sebagai contoh, Al-Khawarizmi, seorang
matematikawan Persia, memperkenalkan sistem desimal dan aljabar, sementara Ibn al-Haytham
membuat kontribusi terobosan dalam bidang optik.
Sastra dan Seni: Era Abbasiyah juga merupakan periode pencapaian budaya dan seni yang
luar biasa. Puisi dan sastra Arab berkembang pesat selama periode ini, dan banyak karya terbesar
sastra Arab, seperti "Seribu Satu Malam", diproduksi. Seni juga berkembang, dengan kaligrafi dan
arsitektur yang indah diproduksi di kota-kota seperti Bagdad.
Struktur Sosial dan Politik: Era Abbasiyah melihat perubahan signifikan dalam struktur
sosial dan politik dunia Islam. Para khalifah dinasti Abbasiyah memerintah sebuah kerajaan besar
yang meliputi sebagian besar Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian Eropa dan Asia. Sistem
hukum Islam, atau Syariah, juga mengalami perkembangan yang signifikan selama periode ini.
Secara keseluruhan, era Abbasiyah adalah masa kemajuan dan kemajuan yang signifikan di
berbagai bidang, yang memiliki dampak abadi di dunia Islam dan sekitarnya. Pencapaian
intelektual, budaya, dan politik periode ini meletakkan.
Krisis Ekonomi: Selama masa kejayaannya, Dinasti Abbasiyah dikenal sebagai pusat
perdagangan dan kegiatan ekonomi di dunia Islam. Namun kondisi ekonomi mulai menurun pada
abad ke-9 dan 10. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti hilangnya jalur perdagangan
penting dan krisis lingkungan seperti kerusakan tanah dan kekurangan air yang mengganggu
pertanian. Kondisi ekonomi yang semakin memburuk ini memperparah situasi politik dan
membebani keuangan pemerintah.
Ancaman Eksternal: Dinasti Abbasiyah menangani ancaman dari kekuatan asing seperti
invasi Mongol pada abad ke-13, yang menaklukkan Baghdad dan memusnahkan kekuasaan
Abbasiyah. Pada awal abad ke-11, kekuatan asing lainnya seperti Tentara Salib menyerang wilayah
kekuasaan Abbasiyah dan menyebabkan kerugian besar pada keuangan dan sumber daya militer
Abbasiyah.
Persaingan Sosial dan Budaya: Dinasti Abbasiyah mengalami persaingan sosial dan budaya
dari kekuatan lain di wilayah Islam, seperti kekuatan Syi'ah dari Dinasti Fatimiyah dan Ayyubiyah.
Persaingan ini menciptakan konflik ideologi dan kepercayaan, mengganggu stabilitas politik dan
menyebabkan terjadinya perpecahan di dalam masyarakat.