Anda di halaman 1dari 15

DATA ABSENSI KARYAWAN PERKANTORAN

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Database Design


dan
Programming Dosen pengampu : Tedi Budiman,

M.Kom Oleh :

Hilda Nur Apriliani

NIM : 22571006

PRODI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN
SAINS INSTITUT PENDIDIKAN
INDONESIA 2023/2024
A. Latar Belakang Masalah
Latar belakang tentang absensi karyawan perkantoran merujuk
pada sejarah dan perkembangan praktik pengukuran kehadiran dan
kehadiran karyawan di lingkungan kantor. Absensi karyawan adalah
aspek penting dalam manajemen sumber daya manusia, karena itu
memainkan peran kunci dalam pengelolaan produktivitas dan efisiensi
kantor. Berikut beberapa poin penting dalam latar belakang ini:
1. Sejarah Manajemen Kehadiran: Praktik pengukuran kehadiran
karyawan dalam konteks perkantoran telah ada sejak lama. Awalnya,
pengukuran kehadiran mungkin dilakukan dengan cara manual, seperti
daftar hadir atau catatan tangan. Namun, dengan kemajuan teknologi,
metode ini telah berkembang.
2. Perkembangan Teknologi: Kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi telah mengubah cara kita mengelola kehadiran karyawan.
Sistem manual telah digantikan oleh sistem otomatis yang
memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak, termasuk mesin
absensi, kartu pintar (smart card), atau perangkat biometrik seperti sidik
jari atau pemindaian wajah.
3. Peraturan dan Kebijakan Perusahaan: Banyak organisasi telah
mengembangkan peraturan dan kebijakan yang berhubungan dengan
kehadiran karyawan untuk memastikan kedisiplinan dan produktivitas.
Ini bisa termasuk kebijakan tentang keterlambatan, absen, cuti, dan
tindakan yang akan diambil jika aturan tersebut dilanggar.
4. Pengelolaan Produktivitas: Absensi karyawan berdampak langsung
pada produktivitas kantor. Oleh karena itu, manajer perlu memiliki
sistem yang efektif untuk mengukur, memantau, dan mengelola kehadiran
karyawan agar bisnis berjalan dengan lancar.
5. Fleksibilitas Kerja: Seiring dengan perkembangan gaya kerja yang lebih
fleksibel, seperti bekerja dari rumah (remote working) atau jadwal kerja
yang fleksibel, manajemen kehadiran telah menjadi lebih kompleks. Ini
memerlukan adaptasi sistem absensi untuk mengakomodasi perubahan
dalam cara bekerja.
6. Perkembangan Pandemi: Pandemi COVID-19 telah mempercepat
perubahan dalam praktik manajemen kehadiran karyawan. Banyak
organisasi harus mengadopsi solusi baru untuk memonitor kehadiran
dan kehadiran karyawan yang mungkin bekerja dari jarak jauh.
Latar belakang ini menggambarkan pentingnya manajemen
kehadiran karyawan dalam konteks perkantoran dan bagaimana hal itu
telah berkembang seiring berjalannya waktu. Pengelolaan kehadiran
karyawan tidak hanya penting untuk meningkatkan produktivitas, tetapi
juga untuk mematuhi peraturan perusahaan dan hukum ketenagakerjaan
yang berlaku.
B. Identifikasi Masalah
Masalah yang berkaitan dengan absensi karyawan di
perkantoran dapat beragam, dan beberapa di antaranya meliputi:
1. Keterlambatan Karyawan: Keterlambatan karyawan seringkali
merupakan masalah umum dalam perkantoran. Keterlambatan dapat
mengganggu jadwal kerja, mengganggu produktivitas, dan
menimbulkan ketidaknyamanan bagi rekan kerja yang datang tepat
waktu.
2. Absensi Tidak Terjadwal: Karyawan yang sering absen tanpa
pemberitahuan atau alasan yang jelas dapat mempengaruhi
produktivitas dan kontinuitas pekerjaan. Ini juga bisa menimbulkan
beban kerja tambahan bagi rekan kerja yang harus menutupi absensi
tersebut.
3. Penyalahgunaan Cuti: Beberapa karyawan mungkin menyalahgunakan
cuti atau izin yang mereka miliki, seperti cuti sakit atau cuti tahunan.
Hal ini bisa merugikan perusahaan karena mengharuskan mereka
membayar karyawan yang sebenarnya tidakhadir di tempat kerja.
4. Manajemen Kehadiran yang Tidak Efektif: Masalah bisa muncul ketika
perusahaan tidak memiliki sistem atau prosedur yang efektif untuk
memantau kehadiran karyawan. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan
dalam memantau keterlambatan, absensi, atau penggunaan cuti.
5. Ketidakcocokan Jadwal Kerja: Jadwal kerja yang tidak cocok dengan
kebutuhan karyawan dapat menyebabkan masalah kehadiran. Karyawan
mungkin memiliki konflik antara jadwal kerja dan tanggung jawab
pribadi, seperti perawatan anak atau pendidikan.
6. Tidak Mematuhi Peraturan Perusahaan: Beberapa karyawan mungkin
tidak mematuhi peraturan dan kebijakan perusahaan terkait kehadiran.
Ini dapat mencakup penggunaan alasan palsu untuk absen atau
keterlambatan.

7. Kesulitan dalam Manajemen Kehadiran Karyawan Jarak Jauh: Selama


periode pandemi COVID-19 dan lonjakan kerja jarak jauh, banyak
organisasi menghadapi kesulitan dalam memantau kehadiran dan
produktivitas karyawan yang bekerja dari rumah.
8. Konsekuensi yang Tidak Konsisten: Masalah dapat muncul jika
perusahaan tidak menerapkan konsekuensi yang konsisten terhadap
karyawan yang sering keterlambatan atau absen. Hal ini dapat
menyebabkan kurangnya disiplin di tempat kerja.
9. Peraturan Ketentuan Hukum: Masalah dapat muncul jika perusahaan
tidak mematuhi peraturan ketentuan hukum yang berlaku terkait dengan
kehadiran karyawan, termasuk upah minimum, cuti sakit, dan
peraturan cuti.
10. Kesejahteraan dan Kesehatan Karyawan: Faktor kesejahteraan dan
kesehatan karyawan juga dapat mempengaruhi kehadiran. Karyawan
yang mengalami tekanan mental atau masalah kesehatan mungkin
lebih cenderung absen atau tidak hadir.
Untuk mengatasi masalah- masalah ini, perusahaan perlu
memiliki kebijakan dan prosedur yang jelas terkait dengan kehadiran
karyawan, serta sistem manajemen kehadiran yang efektif. Selain itu,
komunikasi yang baik antara manajemen dan karyawan, serta dukungan
untuk kesejahteraan karyawan, juga dapat membantu mengurangi
masalah kehadirandi perkantora
C. Pembuatan Database & Strukturnya
1. Membuat Database baru (dbkaryawan)

gambar 1 membuat Database


2. Membuat tabel baru (tbkaryawan)

gambar 2 membuat nama tabel


3. Memasukan field table

gambar 3 field tabel


4. Output tabel

gambar 4 output tabel database


D. Tampilan program aplikasi berbasis web (crud)
1. Membuat program baru di visual code (index.php)

gambar 5 listing index.php

2. Membuat program (koneksi.php)

gambar 6 listing koneksi.php


3. Hasil Web Tabel Data Karyawan dari index

gambar 7 hasil web tabel database karyawan

E. Membuat Program Read/Tambah Database


1. Membuat file untuk menambahkan program baru dengan tambah.php

gambar 8 listing tambah..php


2. Mengkoneksikan file tambah.php dengan program baru tambah_aksi.php

gambar 9 listing tambah_aksi.php

3. Hasil Web Tambah Data Karyawan dari listing tambah_aksi.php

gambar 10 hasil web dari tambah dan tambah_aksi.php


F. Membuat Program Update/Edit Database

1. Membuat file baru menggunakan edit.php

gambar 11 listing edit.php

2. Mengkoneksikan File edit.php dengan program baru update.php


3. Output

gambar 13 hasil web edit karyawan


G. Membuat Program Hapus Database
1. Membuat file baru untuk mengkoneksikan index.php ke hapus.php

gambar 14 listing dari hapus.php


2. Input

gambar 15 hasil web sebelum dihapus

3. Output

gambar 16 hasil web


setelah di hapus
H. Menambahkan listing pencarian data pada program

1. Listing Program Pencarian Data Dengan Koneksi.php

gambar 17 listing program


koneksi.php

2. Listing Program Pencarian Data Dengan Indek.php

gambar 18 listing program index.php


gambar 19 listing program index.php

3. Hasil Dari Listing Program

gambar 20 hasil dari listing


program

4. Hasil Ketika Melakukan Pencarian Data Dengan Menggunakan Atribut Karyawan

gambar 21 hasil pencarian data


5. Hasil Ketika Melakukan Pencarian Data Dengan Menggunakan Atribut No

gambar 22 hasil pencarian data

Anda mungkin juga menyukai