Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK HALUSINASI

Disusun oleh :
Kelompok 1 & 2 Puri Anggrek
1. N 7. S
o h
o il
r f
j a
a S
n h
n e
a ti
h
2. O 8. S
k ri
t H
r e
i l
d m
e i
a n
n a
a
3. R 9. T
a ri
h R
m i
a a
n n
i
4. R 10. Y
a o
m g
s a
i
F
e
b
r
i
a
n
k
i
YAYASAN EKA HARAP
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
EKA HARAP
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA
KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2023/2024

A.Latar Belakang

Gangguan presepsi sensori (halusinasi)


merupakan salah satumasalah keperawatan yang dapat
ditemukan pada pasien gangguanjiwa. Pasien
merasakan sensasi berupa suara,
penglihatan,pengecapan, perabaan atau penghidu, tanpa
stimulus yang nyata. Salahsatu jenis halusinasi yang
paling sering dijumpai yaitu hausinasipendengaran.
Halusinasi pendengaran dapat berupa bunyi
mendengingatau suara bising yang tidak mempunyai
arti, tetapi lebih seringterdengar sebagai sebuah kata
atau kalimat yang bermakna. Salah satuterapi
keperawatan jiwa yang terbukti efektif untuk
mengatasi gejalagangguan jiwa adalah terapi aktivitas
kelompok (TAK). Terapi aktivitaskelompok terdiri dari
empat yaitu terapi aktivitas stimulasikognitif/presepsi,
terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori,
terapiaktivitas kelompok orientasi realita, dan terapi
aktivitas kelompoksosialisais. Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) merupakan stimulasipresepsi yang
bertujuan agar pasien dapat mempresepsikan
stimulusyang dipaparkan kepadanya dengan tepat dan
dapat menyelesaikanmasalah yang timbul dari stimulus
yang dialami dan dapat membantupasien mengenali dan
mengontrol gangguan halusinasi yang
dialaminya(Haryana, 2015)

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan pasien dalam membina
hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan Khusus
1) Klien mampu memperkenalkan diri
2) Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3) Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik
percakapan
5) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan
masalah pribadi pada orang lain
6) Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi
kelompok
7) Klien mampu menyampikan pendapat tentang manfaat
kegiatan tentang TAKS yang telah dilakukan.(Eko
prabowo, 2014: 240)
C. Metode

a.Dinamika Kelompok

b.Diskusi

c.Tanya jawab

D. Media dan Alat


a.Balon

b.Sound musik

c.Buku catatan dan pulpen


E. Seting Tempat

Keterangan:

Leader : Observer:

Co Leader :
Klien :

Fasilitator :
F.Pembagian Tugas
3. Leader
Tugas
a. Menyiapkan proposal kegiatan TAKS
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi
aktifitas kelompok sebelum kegiatan dimulai.
c. Menjelaskan permainan.
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
dan memperkenalkan dirinya.
e. Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik
dan tertib
f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam
kelompok.
4. Co-leader Tugas
a. Mendampingi leader
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang
altiviatas pasien
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari
perencanaan yang telah dibuat
d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami
blocking dalam proses terapi
5. Fasilitator Tugas
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
b. Memotivasi klien yang kurang aktif.
c. Memfalitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada
anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalanya terapi.
6. Observasi Tugas
a. Mengobservasi jalanya proses kegiatan
b. Mengamati serta mencatat prilaku verbal dan non-verbal
pasien selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format
yang tersedia)
c. Mengawasi jalanya aktivitas kelompok dari mulai
persiapan, proses, hingga penutupan .(Eko prabowo, 2014:
241-243)
G. Pasien
7. Kriteria pasien
a. Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi
mulai menunjukkan kamauan untuk melakukan interaksi
interpersonal
b.Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah
berespons sesuai dengan stimulus yang diberikan.f3h

8. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi pasie yang masuk kriteria
b.Mengumpulkan pasien yang masukl kriteria
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK,
meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana
kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok (Eko
prabowo, 2014: 243)
H. Susunan Pelaksaan
1.Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut :
a. Leader: Zhevanya Aprilia Putri
b. Co. Leader : Yoga
c. Fasilitator : Noor Jannah,Rahman,Rocky,Ramsi ,
Reva,Shilfa,Oktrideana, Helmina
d. Observasi : Tri Riani
2. Pasien peserta TAKS sebagai berikut :

No N Masal
a ah
m Keper
a awata
n

A Resik
n o
. perila
R ku
keker
asan

T Waha
n m
. Kebes
aran
M

T Halusi
n nasi
.

A Halusi
n nasi
.

I
N
y Isolasi
. Sosial
A
A
n Resik
. o
S perila
ku
keker
asan
A
n Halusi
. nasi
D

I.Tata tertib dan Antisipasi Masalah

Tata Tertib pelaksanaan TAKS


a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan
selesai.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai.
c. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
d. Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok
selama kegiatan TAKS berlangsung.
e. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah
dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan
dikeluarkan dari permainan .
a. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara
TAK selesai.
b. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan
TAKS telah habis,sedangkan permainan belum selesai,
maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
9. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses
TAKS
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a) Memanggil klien
b) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk
menjawab sapaan perawat atau klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
a) Panggil nama klien
b) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut
a) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada
klien yang telah dipilih
b)Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang
mungkin dapat diikuti oleh klien tersebut
c) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan
tidak memberi peran pada permainan tersebut. (Eko
prabowo, 2014: 243-245).
J. Proses Keperawatan
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI
PERSEPSI

Sesi : I Mengenal Halusinasi

1. Tujuan

1. Klien dapat mengenal isi halusinasi


2. Klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal frekuensi terjadinya halusinasi
4. Klien mengenal situasi dan kondisi terjadinya halusinasi
5. Klien mengenal perasaanya pada saat terjadi halusinasi
2. Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan
2. Ruangan nyaman dan tenang

3. Alat

1. Spidol
2. Keertas manila
3. Buku catatan
4. Bola
5. Musik
4. Metode

Diskusi dan Tanya jawab

5. Langkah kegiatan

1.Persiapan

a. Memlih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan


perubahan persepsi sensori : halusinasi

b. Membuat kontrak dengan klien

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan


2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1. Salam terapeutik kepada klien


2. Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua
struktur (beri papan nama)
3. Menayanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari
semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak

1. Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan


dilaksanakan yaitu mengenal halusinasinya
2. Leader menjelaskan aturan main.
a. Jika ada klien yang ingin meninggalakan kelompok harus
minta izin kepada leader
b. Lama kegiatan 30 menit
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3.Tahap kerja

1. Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu


mengenal halusinasinya tentang isi, waktu terjadi,
frekuensi, situasi dan kondisi yang membuat terjadi serta
perasaan klien pasa saat halusinasi muncul.

2. Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu


terjadinya, frekuensi, situasi dan kondisi yang membuat
terjadi serta perasaan klien saat terjadi halusinasi. Hasilnya
ditulis di kertas manila

3. Beri pujian pada klien yang mau mengungkapkan


perasaanya dengan baik

4. Simpulkan isi, waktu terjadi, frekuensi, situasi dan kondisi


pada saat terjadi serta perasaan klien saat terjadi halusinasi
4.Tahap terminasi

1.Evaluasi

a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti


TAK
b. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak lanjut

Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan


perasaan jika halusinasi muncul

3. Kontrak yang sama

a. Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol


halusinasi

b. Menyepakati waktu dan tempat

5. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,


khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan yang diharapkan dalah mengenal isi, waktu
terjadi, frekuensi, situasi dan kondisi serta perasaan klien
pada saat terjadi halusinasi. Formulir yang disi adalah
sebagai berikut :

Sesi I: TAK

Stimulasi persepsi sensori (halusinasi) Kemampuan


personal/halusinasi

No Aspek Yang Dinilai Nama Klien

1. Menyebutkan isi halusinasi


2. Menyebutkan waktu terjadinya halusinasi
3. Menyebutkan situasi dan kondisi terjadinya halusinasi
4. Menyebutkan perasaanya pada saat halusinasi
5. Menyebutkan frekuensi terjadinya halusinasi
Jumlah

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom


nama

2. Untuk setiap klien beri penilain kemampuan mengenal


halusinasi, isi, frekuensi, waktu, situasi dan kondisi, serta
perasaan saat halusinasi muncul.

3. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda × jika


klien tidak mampu

7. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan klien yang dimiliki klien saat


TAK pada catatan proses keperawatan setiap klien.
Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul
dan menyampaikan kepada perawat.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI
PERSEPSI

Sesi : II Mengontrol Halusinasi dengan cara menghardik

1. Tujuan

1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan


untuk mengatasi halusinasi
2. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
2. Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan


2. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat

1. Spidol
2. Kertas manila
3. Buku catatan
4. Bola
5. Musik
4. Metode

1. Diskusi dan Tanya jawab

5. Langkah kegiatan

1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti
sesi
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
1. Salam terapeutik
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi,
waktu, frekuensi, situasi dan kondisi, serta perasaan saat
mengalami halusinasi
2. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini

3. Kontrak

1.Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan


dilaksanakan yaitu latihan cara mengontrol halusinasinya
dengan cara menghardik

2. Leader menjelaskan aturan main.


a. Jika ada klien yang ingin meninggalakan kelompok harus
minta izin kepada leader
b. Lama kegiatan 30 menit
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

4. Tahap kerja

1. Leader meminta klien menceritakan apa yang


dilakukan pada saat mengalami halusinasi dan
bagaimana hasilnya. ulangi sampai semua pasien
mendapat giliran
2. Beri pujian setiap klien bercerita
3. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi pada saat halusinasi muncul
4. Leader memperagakan cara menghardik halisinasi
yaitu:“pergi,,,pergi,,,jangan ganggu saya,,, kamu suara
palsu.”
5. Leader meminta masing-masing klien memperagakan
cara menghardik halusinasi
6. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien
bertepuk tangan setiap klien memperagakan
menghardik halusinasi
5. Tahap terminasi

1. Evaluasi

a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti


TAK
b. Leader memberikan pujian atas keberhasiln kelompok
2. Tindak lanjut
a. Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara
yang telah dipelajari jika halusinasi muncul
b. Memasukkan kegiatan menghardik kedalam jadwal
kegiatan klien
3. Kontrak yang akan datang
a. Leader mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk
mengontrol halusinasi
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. untuk TAK
stimulasi persepsi halusinasi sesi II kemampuan yang
diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan cara
menghardik. formulir yang diisi adalah sebagai berikut

tujuan TAK. untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi


II kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi
halusinasi dengan cara menghardik. formulir yang diisi
adalah sebagai berikut :

Sesi : II TAK

Stimulasi persepsi sensori (halusinasi) Kemampuan


menghardik

No Aspek Yang Dinilai Nama Klien

1. Menyebutkan cara yang seklama ini digunakan


mengatasi halusinasi
2. Menyebutkan efektifitas cara
3. Menyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik Memperangakan menghardik halusinasi
Jumlah

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom


nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan
menyebutkan, cara yang biasa digunakan untuk
mengatasi halusinasi dengan menghardik dan
memperagakan cara menghardik halusinasi
3. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda × jika
klien tidak mampu
7. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan klien yang dimiliki klien saat


TAK pada catatan proses keperawatan setiap klien,
contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori.
Klien mampu memperagkan cara menghardik halusinasi,
anjurkan klien menggunakannya jika halusinasi muncul.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI
PERSEPSI: HALUSINASI

Sesi III: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap

1. Tujuan

1) Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan


orang lain untuk mencegah munculnya halusinasi
2) Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah halusinasi
2. Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan


2. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat

1) Spidol
2) Kertas manila
3) Buku cacatan
4) Bola
5) Musik
4. Metode
1) Diskusi dan tanya jawab
2) Bermain peran dan latihan
5. Langkah Kegiatan

1) Persiapan
1. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah
mengikuti sesi III
2. Terapis membuat kontrak dengan klien
3. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi

1. Salam terapeutik kepada klien saat ini

a. Salam terapeutik kepada klien


b. Klien dan terapis pakai papan nama
3) Evaluasi/validasi

a. Menanyakan perasaan saat ini


b. Menanyakan pengalaman klien setelah
menerapkan dua cara yang telah di pelajari
(menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan
terarah) untuk mencegah halusinasi
4) Kontrak

a. Leader menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol


halusinasi dengan bercakap-cakap
b. Leader menjelaskan aturan main berikut:
1. Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta ijin kepada terapis
2. Lama kegiatan 15 menit
3. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
5) Tahap Kerja

1. Leader menjelaskan pentingnya bercakap-


cakap dengan orang lain untuk mengontrol dan
mencegah halusinasi
2. Leader meminta tiap-tiap klien untuk
menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap
3. Leader meminta tiap klien menyebutkan
pokok pembicaraan yang biasa dan bisa
dilakukan
4. Leader memperagakan cara bercakap-cakap
jika halusinasi itu muncul “suster, ayo ngobrol
dengan saya! Saya mendengar suara yang tak
tampak wujudnya lagi.”
5. Leader meminta klien untuk memperagakan
percakapn dengan orang di sebelahnya
6. Berikan pujian atas keberhasilan klien
7. Ulangi dan sampai semua klien giliran
6) Tahap Terminasi

1. Evaluasi
a. Leader menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
b. Leader menanyakan TAK mengontrol
halusinasi yang sudah dilatih
c. Memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok
2. Tindak lanjut

Menganjurkan klein menggunakan tiga cara


mengontrol halusinasi yaitu menghardik,
melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap

3. Kontrak yang akan datang

a. Leader membuat kesepakatan dengan klien


untuk TAK berikutnya, yaitu belajar cara
mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan terjadwal
b. Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat
6. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,


khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan

TAK. untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi III


kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi
dengan cara bercakap-cakap. Formulir yang diisi adalah
sebagai berikut :

Sesi: III TAK

Stimulasi Persepsi Sensori ( Halusinasi) Kemampuan


bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

NO Aspek yang Dinilai Nama Klien


1) Menyebutkan orang yang diajak bicara
2) Memperagakan percakapan
3) Menyusun jadwal percakapan
4) Menyebutkantiga cara mengontrol dan mencegah
halusinasi
Jumlah

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom


nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan
menyebutkan orang yang biasa diajak bicara,
memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan
harian, dan menyebutkan 3 cara mencegah cara halusinasi

3. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda X jika


klien tidak mampu

7. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki saat klien TAK.


Pada cacatan proses keperawatan tiap klien, contoh klien
mengikuti TAK stimulus persepsi: halusinasi sesi III.
Klien mampu memperagakan bercakap-cakap dengan
orang lain. Anjurkan klien untuk melakukan percakapan
kepada klien dan perawat untuk mencegah halusinasi
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI
PERSEPSI: HALUSINASI

Sesi IV:Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan


Terjadwal

1. Tujuan
a. Klien dapat memahami pentingnya melakukan
kegiatan untuk mencegah munculnya halusinasi
klien
b. Dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah
terjadinya halusinasi
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
1. Spidol
2. Kertas Manila
3. Buku Catatan
4. Bola
5. Musik
4. Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab
b. Bermain peran dan latihan
5. Langkah Kegiatan

a. Persiapan
1. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah
mengikuti sesi IV
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi

1. Salam terapeutik
a. Salam terapeutik kepada klien
b. Klien dan terapis pakai papan nama
2. Evaluasi/Validasi
a. Menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan cara mengontrol halisinasi yang
di pelajari
c. Menayakan pengalaman klien menerapkan
cara menghardik halusinasi

c. Kontrak
1. Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan di
laksanakan yaitu mencegah terjadinya halusinasi
dengan melakukan kegiatan
2. Leader menjelaskan aturan main
3. Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok harus minta ijin kepada leader
4. Lama kegiatan 15 menit
5. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
d. Tahap Kerja
1. Leader menjelaskan cara kedua yaitu melakukan
kegiatan sehari-hari. Jelaskan bahwa dengan
melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah
munculya halusinasi.
2. Leader meminta tiap-tiap klien menyampaikan
kegiatan yang biasa di lakukan sehari-hari dan
tulis di kertas manila.
3. Leader membagikan formulir jadwal kegiatan
terapis menulis formulir yang sama di kertas
manila.
4. Leader membimbing satu persatu klien untuk
membuat jadwal kegiatan,dari bangun pagi
sampai tidur malam. Klien menggunakan
formulir dan terapis menggukan kertas manila.
5. Leader melatih klien memperagakan kegiatan
yang telah di susun.
6. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama
pada klien yang sudah selesai membuat jadwal
kegiatan dan memperagakannya.
e. Tahap Terminasi

1. Evaluasi
a. Leader menayakan perasaan klien
setelah selesai menyusun jadwal kegiatan
dan memperagakannya.
b. Leader memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok
f. Tindak Lanjut
Leader menganjurkan klien melaksanakan 2 cara
mengontrol halusinasi,yaitu menghardik, bercakap-
cakap dan melakukan kegiatan

g. Kontrak yang akan datang


1. Leader membuat kesepakatan dengan klien
untuk TAK berikutnya,yaitu belajar mengontrol
halusinasi dengan dengan patuh minum obat
2. Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat
6. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saaat proses TAK berlangsung,
khususya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah
kemampuan klien sesuain dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi IV kemapuan yang
di harapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk
mencegah timbulnya halusinasi. Formulir yang di isi adalah
sebagai berikut.
Sesi: IV TAK

Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi) Kemampuan


Mencegah Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan

NO Aspek yang Dinilai Nama klien


1 Menyebutkan kegiatan yang biasa di lakukan

2 Memperagakan kegiatan yang biasa di lakukan

3 Menyusun jadwal kegiatan harian

4 Menyebutkan 2 cara mengontrol halusinasi

Jumlah

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada
kolom nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan
menyebutkan kegiatan harian yang biasa dilakukan,
memperagakan salah satu kegiatan, menyusun jadwal
kegiatan harian dan menyebutkan 2 cara mencegah
halusinasi
3. Beri tanda V jika klien mampu dan berikan tanda X
jika klien tidak mampu

7. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang di mililki klien saat TAK


pada catatan proses keperawatan setiap klien. Contoh klien
mengikuti TAK stimulasi persepsi:halusinasi sesi IV.
Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan
menyusun jadwal. Anjurkan klien untuk melakukan
kegiatan untuk mencegah halusinasi.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI
: HALUSINASI

Sesi V : Mengontrol Halusinasi dengan Patuh Minum Obat

1. Tujuan
a. Klien memahami pentingnya patuh minum obat
b. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
c. Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat
2. Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan
2. Ruangan nyaman dan tenang.
3. Alat
1. Spidol
2. Kertas HVS
3. Buku catatan
4. Bola
5. Musik
4. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran dan latihan
5. Langkah kegiatan

1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah
mengikuti sesi IV
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam terapeutik kepada klien
2. Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi

1. Menanyakan perasaan klien saat ini

2. Menanyakan pengalaman klien mengontrol


halusinasi setelah menggunakan tiga cara yang
telah dipelajari (menghardik, bercakap-cakap,
menyibukkan diri dengan kegiatan terarah)

c. Kontrak
1. Leader menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap dan minum
obat.
2. Leader menjelaskan aturan main, sebagai
berikut :
a. Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok,
harus minta ijin kepada terapis
b. Lama kegiatan 15 menit
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
3. Tahap kerja

a. Leader menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu

mencegah kambuh karena obat member perasaan tenang.

b. Leader menjelaskan kerigian bila tidak patuh minum obat.

c. Leader meminta tiap klien menyampaikan obat yang


dimakan

dan waktu memakannya. Buat daftar dikertas HVS.

d. Menjelaskan lima benar minum obat.

e. Meminta klien untuk menyebutkan lima benar minum obat

f. Berikan pujian pada klien yang benar.

g. Diskusikan perasaan klien sebelum minum obat

h. Diskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat

i. Menjelaskan keuntungan minum obat, yaitu salah satu


cara

mencegah halusinasinya muncul/ kambuh

j. Menjelaskan akibat/ kerugian tidak minum obat,


yaitu

halusinasinya kambuh
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan dan
kerugian

minum obat atau tidak minum obat.

l. Berikan pujian bila benar

4. Tahap terminasi

1. Evaluasi

a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti


TAK

b. Leader menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang


sudah dilatih

c. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

2. Tindak lanjut

Menganjurkan klien menggunakan 4 cara


mengontrol halusinasi yang telah diajarkan yaitu
menghardik, bercakap-cakap,

melakukan aktivitas terjadwal.

6. Evaluasi

Evaluasi di lakukan saat proses TAK berlangsung, khususya


pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi persepsi halusinasi sesi V kemapuan yang di
harapkan adalah klien patuh minum obat untuk mencegah
halusinasi untuk mencegah timbulnya halusinasi. Formulir
yang di isi adalah sebagai berikut.

Sesi : V TAK

Stimulasi Persepsi Sensori (halusinasi) Kemampuan patuh


minum obat untuk mencegah halusinasi

No Askep yang dinilai Nama klien


1 Menyebutkan 5 benar cara minum obat

2 Menyebutkan keuntungan minum obat

3 Menyebutkan akibat tidak patuh minum obat

Jumlah

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom


nama

2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan


menyebutkan 5

benar cara minum obat, manfaat dan akibat tidak minum obat.

3. Beri tanda (√) jika klien mampu dan beriakn tanda (X) jika
klien tidak mampu.

7. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien


TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh
klien mengikuti TAK stimulasi persepsi : halusinasi sesi
V. klien mampu menyebutkan lima benar minum obat,
manfaat dan akibat bila tidak patuh minum obat. Anjurkan
klien minum obat dengan cara yang benar.

Anda mungkin juga menyukai