Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI

PERSEPSI : PERILAKU KEKERASAN

Topik : Perilaku Kekerasana


Waktu : 13.00 WITA
Tempat : Ruangan Arimbi, RSJ Provinsi Bali
Hari/Tanggal : Selasa, 15 Oktober 2018
Peserta : Pasien jiwa resiko perilaku kekerasan di ruang Arimbi RSJ Provinsi Bali
Penanggung jawab : I Komang Wisita, S.Kep.Ns

A. Tahap Persiapan
Dua hari sebelum diadakan kegiatan terapi aktifitas kelompok, kami memilih
pasien untuk mengikuti kegiatan ini sesuai sesuai dengan kriteria terapi aktivitas kelompok
perilaku kekerasan. Setelah kami memilih pasien kami melakukan kontrak satu hari
sebelum kegiatan dengan pasien untuk mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok
perilaku kekerasan. Proposal dan perlengkapan terapi aktivitas kelompok disiapkan 4 hari
sebelum pelaksanaan. Pada hari pelaksanaan mahasiswa bersama pasien berkumpul di ruang
rekreasi

B. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan terapi aktivitas kelompok perilaku kekerasan di ruangan Arimbi RSJ
Provinsi Bali, dipimpin oleh leader dan co-leader dengan susunan acara sebagai berikut :
1. Pembukaan
2. Menjelaskan tujuan kegiatan
3. Pembacaan aturan main
4. Kontrak waktu
5. Pelaksanaan terapi aktifitas kelompok perilaku kekerasan
6. Mengevaluasi perasaan klien setelah melakukan aktifitas kelompok
7. Memberikan pujian atas keberhasilan pasien
8. Laporan hasil observer
9. Penutup
10. Ramah tamah
11. Foto bersama

C. Acara Inti
1. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan terapi aktifitas kelompok perilaku kekerasan dipimpin oleh leader dan co-
leader pada pukul 13.00 WITA. Pelaksanaan kegiatan terapi aktivitas kelompok perilaku
kekerasan memiliki beberapa sesi yaitu mengenal perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan, mencegah perilaku kekerasan fisik, mencegah perilaku kekerasan sosial,
mencegah perilaku kekerasan dengan cara spiritual
2. Tim Terapis
Sesi 1
Leader : I Kadek Wahyu Septiawan
Co Leader : Ni Putu Sriasih
Observer : Ni Putu Tresna Anjani
Fasilitator : I Kadek Indrayana
Sesi 2
Leader : Ni Putu Sriasih
Co Leader : Ni Putu Tresna Anjani
Observer : I Kadek Indrayana
Fasilitator : I Kadek Wahyu Septiawan
Sesi 3
Leader : Ni Putu Tresna Anjani
Co Leader : I Kadek Indrayana
Observer : I Kadek Wahyu Septiawan
Fasilitator : Ni Putu Sriasih
Sesi 4
Leader : I Kadek Indrayana
Co Leader : I Kadek Wahyu Septiawan
Observer : Ni Putu Sriasih
Fasilitator : Ni Putu Tresna Anjani

D. Kelemahan
Kelemahan yang kami dapatkan dalam melakukan terapi aktivitas kelompok adalah adanya
dua orang pasien yangsebelumnya sudah bersedia mengikuti kegiatan namun saat
pelaksanaan menolak untuk mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok sehingga kami
mencari 2 orang pasien pengganti yang bersedia mengikuti kegiatan terapi aktivitas
kelompok

E. Kekuatan
1. Penerimaan yang baik dari pasien
2. Tersedianya tempat, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan kegiatan terapi aktivitas
kelompok perilaku kekerasan, sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar
3. Respon positif yang ditunjukkan oleh pasien dengan adanya tanggapan dan respon serta
semangat yang ditunjukkan pasien
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pada tanggal 14 Oktober 2018, pasien yang sudah dipilih untuk mengikuti kegiatan
terapi aktivitas kelompok diingatkan kembali bahwa keesokan harinya kegiatan
terapi aktivitas kelompok akan dilaksanakan
b. Waktu pelaksanaan kegiatan terapi aktivitas kelompok tepat sesuai jadwal yang
telah disepakati sebelumnya
c. Persiapan tempat, sarana dan prasarana telah tersedia
d. Materi dan media tentang terapi aktivitas kelompok perilaku kekerasan telah siap
untuk disajikan
2. Evaluasi Proses
a. Jumlah pasien yang hadir pada kegiatan terapi aktivitas kelompok perilaku
kekerasan sebanyak 6 orang
b. Leader dan co-leader menjelaskan aturan main dengan jelas
c. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien
d. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat mengawasi
jalannya kegiatan
e. Hasil penilaian observer
Sesi 1 TAK
Stimulasi Perilaku Kekerasan
Kemampuan Psikologi
Memberi Tanggapan Tentang
Mempraktekkan
No. Nama Penyebab Tanda &
PK Akibat PK cara mengontrol Pk
Gejala
dengan nafas dalam
1. Tn. N.T √ √ √ √ √
2. Tn. R √ √ √ √ √
3. Tn. A √ √ √ √ √
4. Tn. S √ - √ √ √
5. Tn. W.S √ √ √ √ √
6. Tn. A √ √ √ - √

Sesi 2 TAK
Stimulasi Persepsi Prilaku Kekerasan
Kemampuan Mencegah Prilaku Kekerasan Fisik

No. Nama Mempraktikkan cara fisik ”Pukul bantal”

1. Tn. N.T √
2. Tn. R √
3. Tn. A √
4. Tn. S √
5. Tn. W.S √
6. Tn. A √

Sesi 3 TAK
Stimulasi Persepsi Prilaku Kekerasan
Kemampuan Mencegah Prilaku Kekerasan Sosial
Memperagakan
Memperagakan cara Memperagakan cara cara mengungkapan
No. Nama
meminta tanpa paksa menolak yang baik kekerasan yang
baik
1. Tn. N.T √ √ √
2. Tn. R √ √ √
3. Tn. A √ √ √
4. Tn. S √ √ √
5. Tn. W.S √ √ √
6. Tn. A √ √ √

Sesi 4 : TAK
Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan
Kemampuan Mencegah Perilaku Kekerasan Spiritual
No Nama Mempraktikan Kegiatan Ibadah
1. Tn. N.T √
2. Tn. R √
3. Tn. A √
4. Tn. S √
5. Tn. W.S √
6. Tn. A √

f. Pasien yang mengikuti kegiatan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal
sampai akhir kegiatan
g. Media dan alat bantu digunakan secara efektif
h. Kegiatan dapat berjalan sesuai rencana
3. Evaluasi hasil
a. Pasien mampu menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya, respons yang
dirasakan saat marah (tanda dan gejala marah), reaksi yang dilakukan saat marah
(perilaku kekerasan), serta akibat perilaku kekerasan
b. Pasien dapat mempraktekkan cara fisik mengontrol emosi dengan memukul bantal
c. Pasien dapat mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
verbal yaitu bercakap-cakap meliputi cara meminta tanpa paksa, cara menolak yang
baik, dan memperagakan cara mengungkapkan kekerasan yang baik
d. Pasien dapat mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
spiritual yaitu dengan Gayatri Mantra
G. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai