Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

“ KONSEP DASAR ETIKA, HUKUM DAN MORAL”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

AMBARWATI P00324022139
IMELDA P00324022140
PRANSISKA
ANANDA IRIANTI P00324022141
RAHMA
FADDILA P00324022142
CANTIKA BAYUNI P00324022144
ZABRINA OKRIANI P00324022145
AYU PRATIWI
ELSA CAHYANI P00324022146
ALDHA SAPUTRI P00324022147
PAHALANGI
ILNDA P00324022148
IREN AULIA P00324022149
MUTMAINNA P00324022150
DIRA LORENZA P00324022151
CACA NILARANI P00324022152
ASRI

Dosen Pengampu : Siti Aisa, SST., M.Keb

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKES KEMENKES KENDARI
PRODI D-III KEBIDANAN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Allah S.W.T kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “KONSEP DASAR ETIKA, HUKUM DAN MORAL’’ ini dengan baik tanpa
hambatan.

Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para pembimbing dan semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan, dan

kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan makalah. Penulisan makalah
adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan Tugas Mata Kuliah
Etika Profesi dan Hukum Kesehatan.

Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini yang selanjutnya akan kami terima dengan tangan terbuka.

Akhirul kalam, Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pembimbing yang telah membimbing
kami untuk membuat makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................2
DAFTAR ISI 3
BAB l PENDAHULUAN 4
A. Latar belakang 4
B. Rumusan masalah 4
C. Tujuan 4
BAB ll PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Kehamilan 5
B. Kebutuhan Fisik Istirahat / Tidur Dan Imunisasi 5
BAB lll PENUTUP 6
A. Kesimpulan 6
B. Saran.………………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA 8

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak ( moral ). Dalam istilah
lain ethos atau itikos selalu disebut dengan mos schingga dari perkataan tersebut lahirlah
moralitas atau yang sering diistilahkan dengan perkataan moral. Namun demikian apabila
di bandingkan dalam pemakaian yang lebih luas perkataan etika di pandang sebagai lebih
luas dariperkataan moral, schab terkadang istilah moral sering di pergunakan hanya untuk
menerangkan sikap lahiriyah sescorang yang biasa dinilai dari wujud tingkah laku atau
perbuatannya saja. Dalam bahasa agama islam istilah etika ini adalah merupakan bagian
dari akhlak. Dikatakan merupakan bagian dari akhlak, karna akhlakbukanlah sekedar
menyangkut prilaku manusia yang bersifat lahiriyah saja, akn tetapi mencakup hal-hal
yang lebihluas. Pengertian etika sering kali disamakan dengan pengertian moral. Yang
dimaksud ajaran moral adalah wejangan-wejangan, khotbah-khotbah, patokan-patokan,
serta kumpulan peraturan dan ketetapan baik lisan maupun tertulis, tentang bagaimana
manusia harus hidup dan ia bertindak agar menjadi manusia yang baik. Sedangkan etika
adalah pemikiranyang kritis dan mendasar mengenai ajaran moral. Oleh karena itu harus
dibedakan dengan ajaran moral.

Hukum sebagai kumpulan peraturan atau kaedah mempunyai isi yang bersifat
umum dan normatif.Umum, berarti berlaku bagi setiap orang, dan normatif
berartimenentukan apa yang seyogyanya dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukuan atau
harus dilakukan, serta menentukan bagaimana caranya melaksanakan kepatuhan
kepadakaedah-kacdah.

Moral berasal dari kata latin "Mos" yang dalambentuk jamaknya "Mores" yang
berarti adat atau cara hidup. Moralitas (dari kata sifat latin moralis) mempunyaiarti yang
pada dasarnya sama dengan moral. Hanya ada nada lebih abstrak. Kita berbicara tentang
moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya ..
Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik
dan buruk.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Etika, Hukum dan Moral serta Nilai
2. Apa Definisi Isu Moral
3. Apa Definisi Dilema Moral
4. Apa Definisi Konflik Moral

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi etika, hukum dan moral serta nilai
2. Umtuk mengetahui definisi isu moral
3. Untuk mengetahui definisi dilema moral
4. Untuk mengetahui definisi konflik moral

BAB II
PENDAHULUAN
A. Definisi Etika, Hukum dan Moral serta Nilai
1. Definisi Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos”. Artinya: “custom” atau kebiasaan yang
berkaitan dengan tindakan atau tingkah laku manusia. Istilah Etika digunakan untuk
menyebut ilmu dan prinsip dasar penilaian baik buruknya perilaku manusia atau berisi
tentang kajian ilmiah terhadap ajaran moral.
Etika adalah filsafat moral yang berkaitan dengan studi tentang tindakan baik atau buruk
manusia dalam mencapai kebahagiaan.
Modal dasar dalam etika adalah perilaku,,sedang perilaku manusia dipengaruhi oleh
pikiran dan hati (perasaan).

Fungsi Etika, fungsi etika adalah sarana untuk memperoleh orientasi kritis
berhadapan dengan berbagai moralitas. Orientasi kritis diperlukan karena kita dihadapkan
dengan pluralisme moral. Etika bersifat lebih umum, konseptual, dan hanya berlaku
dalam pergaulan (saat ada orang lain).

2. Definisi Hukum
Hukum adalah undang-undang yang dibuat dan ditegakkan melalui lembaga
sosial atau pemerintah untuk mengatur perilaku masyarakat. Hukum yang ditegakkan
oleh negara dapat dibuat oleh legislatif kelompok atau oleh seorang legislator tunggal,
yang menghasilkan undang-undang; oleh eksekutif melalui keputusan dan peraturan; atau
ditetapkan oleh hakim melalui preseden.

Seseorang juga bisa membuat kontrak yang mengikat secara hukum, termasuk perjanjian
arbitrase yang mengadopsi cara-cara alternatif untuk menyelesaikan perselisihan dengan
litigasi pengadilan standar. Penciptaan hukum itu sendiri dapat dipengaruhi oleh
konstitusi, tertulis atau diam-diam, dan hak-hak yang dikodekan di dalamnya. Hukum
membentuk politik, ekonomi, sejarah, dan masyarakat dalam berbagai cara dan berfungsi
sebagai mediator hubungan antar manusia.

Sistem hukum bervariasi di setiap negara. Dalam yurisdiksi hukum perdata, legislatif atau
badan pusat lainnya mengkodifikasi dan mengkonsolidasikan hukum. Secara historis,
hukum agama mempengaruhi hal-hal sekuler, dan masih digunakan di beberapa
komunitas agama.

3. Definisi Moral
Moral berasal dari kata mos (mores) yang artinya kesusilaan, tabiat, kelakuan.
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan
perbuatan manusia. Seorang yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma
yang berlaku dalam masyarakatnya ,dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral.
Jika sebaliknya, terjadi sesuatu yang melanggar, pribadi itu dianggap tidak bermoral.
Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan, prinsip-prinsip yang benar, baik,
terpuji, dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma,
moral pun dapat dibedakan seperti moral keTuhanan atau agama, moral, filsafat, moral
etika, moral hukum, moral ilmu, dan sebagainya. Nilai, norma dan moral secara bersama
mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya.

4. Definisi Nilai
Nilai pada hakikatnya suatu sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek,
namun bukan objek itu sendiri. Nilai merupakan kualitas dari sesuatu yang bermanfaat
bagi kehidupan manusia, yang kemudian nilai dijadikan landasan, alasan dan motivasi
dalam bersikap dan berperilaku baik disadari maupuin tidak disadari. Nilai merupakan
harga untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran, kemanusiaan
(Kamus Bahasa Indonesia, 2000). Nilai akan lebih bermanfaat dalam menuntun sikap dan
tingkah laku manusia, maka harus lebih di kongkritkan lagi secara objektif, sehingga
memudahkannya dalam menjabarkannya dalam tingkah laku, misalnya kepatuhan dalam
norma hukum,
norma agama, norma adat istiadat dll.

Ciri-ciri Nilai :
1. Bersifat abstrak yang ada dalam kehidupan manusia.
2. Memiliki sifat normative.
3. Berfungsi sebagai daya dorong atau motivator dan manusia adalah pendukung nilai.

B. Definisi Isu Moral

Anda mungkin juga menyukai