Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

Sibanggor tonga merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Puncak Sorik

Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Mandailing

Natal memiliki objek wisata berupa keindahan alam dan peninggalan sejarah. Objek

wisata yang masih alami tetapi telah banyak dikunjungi para wisatawan adalah :

1. Air Panas Sibanggor, di Kecamatan Puncak Sorik Marapi

2. Air Panas Sampuraga, di Kecamatan Panyabungan

3. Air Panas Siabu, di Kecamatan Siabu, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Salah satu pemandian air panas yang perlu dikembangkan potensinya sebagai

objek wisata adalah pemandian air panas Sibanggor Tonga. Ini dilihat dari potensinya

yang begitu besar, yaitu berada pada lokasi yang strategis. Lokasi pemandian Aek

Milas Sibanggor berada di tepi jalan di Desa Sibanggor Tonga, sehingga mudah

dikunjungi atau sekitar 12 kilometer dari Kota Panyabungan ke arah Natal. Pemandian

air panas ini tepatnya berada di pinggir jalan sebelah kanan di ujung desa. Dari jauh

kita sudah mencium bau belerang yang menyengat hidung. Begitu sampai dilokasi kita

akan melihat asap yang mengepul keluar dari dalam tanah. Dari sela-sela asap inilah

air panas memancar dan mengalir menuju parit-parit kecil tempat air mengalir dan

selanjutnya menuju tempat penampungan kolam yang sudah dibangun.

Air panas yang terdapat di Sibanggor Tonga ini tergolong alami. Ia asli muncul

dari dalam tanah dan bukan buatan manusia. Diduga air panas ini erat kaitannya

dengan keberadaan Gunung Sorik Marapi yang tidak jauh dari desa ini. Gunung

Marapi posisinya pas disebelah Timur desa ini sampai saat ini masih aktif. Kalau cuaca

cerah, dari kejauhan kawahnya akan terlihat mengeluarkan asap.


1
b. Rumusan Masalah

1. Apakah partisipasi elemen masyarakat dalam pengembangan tempat-tempat

wisata ?

2. Apakah permintaan Kabupaten Mandailing Natal mendukung Pemandian Air

Panas tersebut sebagai tempat wisata ?

3. Bagaimanakah cara yang tepat untuk mengembangkan pemandian air panas

tersebut menjadi daerah wisata yang menghasilkan pendapatan daerah ?

c. Tujuan Penelitian

1. Untuk memperlihatkan potensi Pemandian Air Panas Sibanggor yang ada di

wilayah Kabupaten Mandailing Natal sebagai daerah wisata.

2. Untuk menciptakan usaha baru bagi masyarakat.

3. Untuk menambah PAD Kabupaten Mandailing Natal.

d. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti hanya membahas sejarah Air Panas Sibanggor

Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal.

e. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai suatu kajian pengetahuan

kebudayaan, yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta informasi kepada

khalayak khususnya masyarakat Sibanggor dan juga masyarakat yang ingin tahu hal

tersebut. Sehingga nantinya dapat digunakan kembali dan dilestarikan sebagai tempat

wisata.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengertian Sejarah

Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan

peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan-peninggalan itu disebut

sumber sejarah.

Dalam bahasa Inggris kata sejarah disebut history artinya masa lampau, masa

lampau umat manusia. Dalam bahasa Arab, sejarah disebut Sajaratun (syajaroh),

artinya pohon dan keturunan. Jika kita membaca silsilah raja-raja akan tampak seperti

gambar pohon dari sederhana dan berkembang menjadi besar, maka sejarah dapat

diartikan silsilah keturunan raja-raja yang berarti peristiwa pemerintahan keluarga raja

pada masa lampau. Dalam bahasa Yunani, kata sejarah disebut Istosia, yang berarti

belajar. Jadi sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa,

kejadian yang terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat umat manusia. Dalam

bahasa Jerman, kata sejarah disebut Geschicte yang artinya sesuatu yang telah terjadi

pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Ada tiga aspek dalam sejarah,

yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.

b. Pengertian Pemandian

Pemandian adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan

pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Pemandian memiliki arti dalam kelas

nomina atau kata benda sehingga pemandian dapat menyatakan nama dari seseorang,

tempat, atau semua benda dan segalam yang dibendakan. Pemandian berarti tepian

(tempat mandi umum di sungai). Pemandian peninggalan dari zaman Hindu.

3
c. Pengertian Air

Air adalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsur Hidrogen (H 2)

yang bersenyawa dengan unsur Oksigen (O) dalam hal ini membentuk senyawa H 2O.

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di

bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.

Penggunaan air digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat

viral bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi

kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri.

d. Pengertian Panas

Panas adalah energi yang berpindah akibat berpedaan suhu. Satuan SI untuk

panas adalah Joule. Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu

rendah. Setiap benda memiliki energi dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari

atom-atom atau molekul penyusunnya. Ketika dua benda dengan suhu berbeda

bergandengan, mereka akan bertukar energi internal sampai suhu kedua benda tersebut

seimbang. Jumlah energi yang disalurkan adalah jumlah energi yang tertukar.

e. Pengertian Sibanggor

Sibanggor adalah salah satu desa adat yang berada di Kecamatan Puncak Sorik

Marapi Kabupaten Mandailing Natal. Sibanggor terasa sangat alami dan tenang, rumah

warga juga masih rumah adat dengan atap ijuk sama seperti Puak Batak lainnya yang

menggunakan ijuk sebagai atap rumah. Ijuk memiliki banyak kelebihan dibandingkan

rumbia sebab ijuk tidak busuk, tanah panas dan tidak disukai rayap. Nama desa

Sibanggor berasal dari bahasa Mandailing yang artinya hangat-hangat kuku. Desa ini

dialiri oleh sungai (Aek) Milas yang artinya sangat hangat sebab bersumber dari

4
Gunung Sorik Marapi. Desa ini adalah desa terakhir di kaki Gunung Sorik Marapi.

Sibanggor adalah salah satu desa paling eksotis di wilayah Selatan Sumatera Utara.

f. Kesimpulan

Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan

peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Pemandian Air Panas di Sibanggor

adalah sebuah kekayaan alam yang terpendam.

5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

a. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah

yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data

tersebut diperoleh dan diolah atau dianalisis. Dalam prakteknya terdapat sejumlah

metode yang biasa digunakan untuk kepentingan penelitian. Kualitatif adalah

penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis

gambaran umum tentang latar penelitian.

b. Subjek Penelitian

Subjek penelitian menurut Kerlinger merupakan subjek responden, yaitu orang

yang menanggapi pengobatan diberikan kepadanya. Subjek penelitian merupakan

seseorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Sedangkan

Suharsimi Arikunto memberi batas subjek penelitian sebagai benda.

Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Sibanggor yang dapat

dimintai keterangan dan mengenai informasi tentang pariwisata Pemandian Air Panas

di Sibanggor.

c. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Sibanggor Kecamatan Puncak Sorik Marapi

Kabupaten Mandailing Natal. Peneliti memilih tempat ini dikarenakan tempatnya

nyaman, dekat di Pemandian Air Panas dan orangnya juga baik, mudah diajak bicara,

juga orangnya masih mengetahui sejarahnya.

6
d. Informan Penelitian

Dalam penelitian, informan penelitian menurut kriteria tertentu yang harus sesuai

dengan topik penelitian. Mereka yang dipilih pun harus dianggap kredibel untuk

menjawab masalah penelitian. Informan yang dipilih bertujuan untuk memenuhi kuota

yang telah ditentukan sebelumnya.

Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah orang yang biasa

dimintai keterangan mengenai sejarah Pemandian Air Panas Desa Sibanggor.

Tabel 3.1 Informan Penelitian

No. Nama Alamat Pekerjaan Umur


1 Siti Fadilah Sibanggor Wiraswasta 30 Tahun
2 Imran Lubis Sibanggor Petani 43 Tahun
3 Mansyur Nst Sibanggor Petani 36 Tahun
4 Nur Aminah Sibanggor Ibu Rumah Tangga 41 Tahun
5 Fitri Sibanggor Petani 50 Tahun
6 Saroh Sibanggor Petani 61 Tahun
7 Malik Sibanggor Wiraswasta 60 Tahun
8 Topa Sibanggor Petani 40 Tahun

e. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data skunder.

a. Data Primer

Data primer adalah bahwa data atau informasi tersebut diperoleh dari sumber

pertama, yang secara teknis dalam penelitian disebut responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh seseorang peneliti secara

tidak langsung dari objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan maupun tulisan.

7
f. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara, pengumpulan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya,

dengan permasalahan yang terjadi.

2. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan

sengaja, yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang

disekitar.

3. Penelitian kepustakaan, penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya

tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum

dipublikasikan.

4. Studi dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditujukan kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh informasi terkait

objek peneliti.

8
BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN

a. Gambaran Umum dan Pembahasan

Sibanggor merupakan sebuah tempat yang menyenangkan yang terletak di kaki

Gunung Sorik Marapi (2.142 mdpl). Sibanggor terdiri atas tiga (3) desa yaitu :

Sibanggor Jae, Sibanggor Tonga, dan Sibanggor Julu. Seluruh Sibanggor penuh

dengan air panas kecil. Lokasi yang paling nyaman terletak di pinggir jalan Sibanggor

Tonga.

Pemandian Air Panas Sibanggor ini berada pada daerah perkampungan yang tidak

begitu jauh dari perkotaan. Akses jalan ketempat ini cukup mudah dengan

menggunakan sepeda motor ataupun mobil. Awalnya pemandian ini hanyalah

pemandian air panas biasa saja. Namun lama-kelamaan tempat ini berubah menjadi

tempat kunjungan wisata. Ada dua kolam yang didirikan berdampingan dilokasi Aek

Milas itu. Kolam pertama yang cukup panas, sumber airnya langsung dari pusat air

panas. Sementara kolam kedua yang airnya lebih hangat bersumber dari aliran kolam

yang pertama.

Menurut masyarakat yang sudah berkunjung, pemandian ini sangat indah karena

berada dekat dengan sawah-sawah yang hijau begitu juga tampak panorama yang indah

dari pengunungan Sorik Marapi yang berada di Sibanggor tersebut. Sayangnya saja,

tempat pemandian ini kurang terurus. Ini diakibatkan kurangnya perhatian masyarakat

terhadap daerah pemandian ini. Masyarakat hanya menganggap tempat ini sebagai

tempat pemandian biasa saja. Padahal apabila lebih diperhatikan dan dikembangkan

lagi, tempat ini sangat strategis dijadikan sebagai tempat wisata yang cikal bakal akan

memberi pendapatan daerah.

9
Air panas disini mengandung belerang. Banyak pengunjung dari daerah lain

datang khusus untuk mandi mengobati berbagai jenis penyakit kulit. Di lokasi ini juga

terdapat beberapa kamar mandi dimana para pengunjung dapat menikmati kehangatan

air belerang dan juga ada beberapa tempat khusus untuk merebus telur. Di samping itu,

disini juga masih dapat menikmati pemandangan dan rumah-rumah penduduk yang

masih sangat tradisional.

Berbagai elemen masyarakat mengaku kecewa melihat sikap Dinas Pariwisata

Madina yang kurang peduli membangun lokasi pemandian Aek Milas itu. Padahal

pemandian tersebut merupakan potensi alam yang terpendam. Selama ini pemandian

air panas ini hanya dikunjungi wisata lokal itupun jumlahnya sangat minim. Disamping

minimnya promosi keluar juga diperparah hampir tidak adanya penataan dan

perawatan karena kekurangan dana.

b. Pembahasan

Dalam bab ini akan dituangkan hasil penelitian yang didapat dilapangan melalui

wawancara langsung kepada Narasumber dengan mengajukan beberapa pertanyaan

sesuai dengan judul penelitian yaitu Sejarah Pemandian Air Panas Di Desa Sibanggor

Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal.

c. Pemandian Air Panas di Sibanggor

Hasil wawancara dengan Siti Fadilah, beliau berpendapat bahwa “Pemandian Air

Panas Sibanggor merupakan sebuah tempat yang menyenangkan yang terletak di kaki

Gunung Sorik. Namun pak Sawal mengaku kecewa melihat sikap Dinas Pariwisata

Madina yang kurang peduli membangun lokasi pemandian Aek Milas”.

10
Sama halnya dengan hasil wawancara dengan Imran Lubis, beliau juga

berpendapat bahwa “Pemandian Air Panas Sibanggor merupakan pemandian yang

sangat indah karena berada dekat dengan sawah-sawah yang hijau begitu juga tampak

panorama yang indah dari pegunungan Sorik Marapi yang berada di Sibanggor

tersebut”.

Sedangkan hasil wawancara dengan Masyur Nst “Pemandian Air Panas

Sibanggor merupakan air panas yang mengandung belerang dan banyak pengunjung

dari daerah lain datang khusus untuk mandi mengobati jenis penyakit kulit”.

Lain pula dengan hasil wawancara dengan Nur Aminah “Pemandian Air Panas

Sibanggor adalah potensi alam yang terpendam karena selama ini pemandian air panas

ini hanya dikunjungi wisata lokal maupun jumlahnya sangat minim”.

Sedikit berbeda dengan hasil wawancara dengan Fitri “Pemandian Air Panas

Sibanggor merupakan pemandian yang kurang dikelola oleh Dinas Pariwisata Madina

padahal pemandian tersebut merupakan potensi alam yang terpendam”.

d. Waktu Terjadinya Peristiwa Air Panas Sibanggor

Hasil wawancara dengan Nur Aminah bahwa “peristiwa terjadinya Pemandian

Air Panas sekitar ratusan tahun yang lalu”.

Sama halnya hasil wawancara dengan Fitri bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar

ratusan tahun yang lalu.

Sedikit berbeda dengan jawaban Saroh bahwa Pemandian Air Panas ditemukan

sekitar ratusan tahun yang lalu.

Sedangkan hasil wawancara dengan Malik “peristiwa Pemandian Air Panas

Sibanggor telah ditemukan sejak ratusan tahun yang lalu”.

11
Sama halnya hasil wawancara dengan Topa bahwa waktu ditemukannya

Pemandian Air Panas tersebut sekitar ratusan tahun yang lalu dan masyarakat memang

mengakui kebenaran penemuan peristiwa tersebut.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa peristiwa pemandian air

panas di temukan sekitar ratusan tahun yang lalu.

e. Peristiwa Air Panas

Berdasarkan hasil wawancara dengan Siti Fadilah bahwa “peristiwa

ditemukannya Pemandian Air Panas di daerah Sibanggor Tonga”.

Sama halnya hasil wawancara dengan Imran Lubis “kejadian Pemandian Air

Panas adalah air yang keluar dari tanah”.

Hasil wawancara dengan Mansyur Nst “peristiwa kejadian Pemandian Air Panas

adalah air yang keluar dari tanah dan terletak di Desa Sibanggor Tonga”.

Begitu juga hasil wawancara dengan Nur Aminah bahwa “Pemandian Air Panas

tersebut adalah air yang keluar dari dalam tanah”.

Sedangkan hasil wawancara dengan Fitri dan Saroh bahwa ditemukannya

Pemandian Air Panas di sekitar Desa Sibanggor Tonga”.

Sedikit berbeda hasil wawancara dengan Malik dan Topa bahwa Pemandian Air

Panas di temukan di Sibanggor Jae dan air panas itu keluar dari dalam tanah.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Pemandian Air Panas itu

ditemukan di daerah Desa Sibanggor dan air panas itu keluar dari dalam tanah yang

ada di Sibanggor.

12
f. Tempat Terjadinya Peristiwa

Berdasarkan hasil wawancara dengan Siti Fadilah bahwa “peristiwa Pemandian

Air Panas ditemukan di Sibanggor Tonga di daerah Sibanggor”.

Sedangkan hasil wawancara dengan Imran Lubis bahwa tempat terjadinya

peristiwa Pemandian Air Panas adalah di sebuah tempat yang bernama Sibanggor

Tonga daerah Sibanggor.

Lain pula dengan hasil wawancara dengan Mansyur Nst bahwa, tempat kejadian

Pemandian Air Panas yaitu di suatu tempat yang masih di sekitar persawahan di Desa

Sibanggor.

Sedangkan hasil wawancara dengan Nur Aminah bahwa tempat kejadian

peristiwa tersebut adalah Sibanggor Jae.

Sama halnya hasil wawancara dengan Fitri dan Saroh, bahwa tempat kejadian

peristiwa Pemandian Air Panas yaitu suatu tempat yang bernama Sibanggor Tonga.

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan tempat terjadinya

peristiwa Pemandian Air Panas adalah disekitar persawahan disuatu tempat Sibanggor

Jae di daerah Sibanggor.

g. Sejarah Terjadinya Peristiwa Air Panas

Air panas adalah salah satu objek wisata yang terletak di Desa Sibanggor Tonga,

objek wisata ini konon potensi alam yang terpendam. Selama ini pemandian air panas

ini hanya dikunjungi wisata lokal itupun jumlahnya sangat minim. Disamping

minimnya promosi keluar juga diperparah hampir tidak adanya penataan dan

perawatan karena kurang dana.

Setelah melakukan wawancara dengan beberapa masyarakat, dapat disimpulkan

mengenai sejarah terjadinya peristiwa Pemandian Air Panas di Desa Sibanggor Tonga.

13
Menurut asal-usulnya, masyarakat mengatakan bahwa sejarah Pemandian Air Panas

yaitu pada zaman dahulu kebetulan di Desa Sibanggor Tonga ada sebuah tempat

ataupun daerah yang berdekatan dengan sawah-sawah, tempat tersebut dikatakan

paling nyaman terletak di pinggir jalan Sibanggor Tonga.

Air panas disini mengandung belerang. Banyak pengunjung dari daerah lain

datang khusus untuk mandi mengobati berbagai jenis penyakit kulit. Di lokasi ini juga

terdapat beberapa kamar mandi dimana para pengunjung dapat menikmati kehangatan

air belerang dan juga ada beberapa tempat khusus untuk merebus telur. Di samping itu,

disini juga masih dapat menikmati pemandangan dan rumah-rumah penduduk yang

masih sangat tradisional.

Oleh karena itu seharusnya masyarakat Desa Sibanggor Tonga menjaga

Pemandian Air Panas tersebut agar tidak tercemar oleh sampah. Sehingga bisa

dijadikan sebagai tempat wisata bagi masyarakat yang berkunjung.

14
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Daerah Pemandian Air Panas Sibanggor sangat berpotensi dijadikan sebagai

tempat wisata, karena pemandian ini sangat indah berada dekat dengan sawah-sawah

yang hijau begitu juga tampak panorama yang indah dari Pegunungan Sorik Marapi

yang berada di Sibanggor tersebut.

Pengembangan daerah pemandian ini sangat strategis dijadikan sebagai tempat

wisata yang cikal bakal akan menambah pendapatan daerah dan juga menciptakan

usaha baru bagi masyarakat. Beberapa kendala telah menghambat pengembangan

kawasan wisata Pemandian Air Panas ini diantaranya adalah kurannya partisipasi

masyarakat maupun pemerintah kabupaten untuk mengembangkan potensi wisata ini.

b. Saran

Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal perlu turun tangan untuk melakukan

pembenahan terhadap kawasan wisata Pemandian Air Panas Sibanggor (Aek Milas)

ini. Juga masyarakat harus lebih berpartisipasi lagi untuk memelihara tempat wisata

tersebut.

15
DAFTAR PUSTAKA

Tanjung, Yusridah S. 2010, Pendidikan Sejarah Indonesia.

Kuntowijoyo. 1995. Ilmu Pengantar Sejarah. Yogyakarta : Yayasan Banteng Budaya

Mulia

http://id.wikipedia.Brainly/wiki.sejarah.

Buku Sejarah Indonesia

http://kbb.web.id/sejarah.pemandian.air.panas

16
Lampiran 1

Pedoman Wawancara

1. Apakah partisipasi elemen masyarakat dalam pengembangan tempat wisata ?

2. Dimanakah tempat ditemukannya Pemandian Air Panas ?

3. Apakah Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal mendukung Pemandian Air Panas

tersebut sebagai tempat wisata ?

4. Tahun berapakah ditemukannya Pemandian Air Panas ?

5. Bagaimanakah cara yang tepat untuk mengembangkan Pemandian Air Panas tersebut

menjadi daerah wisata yang menghasilkan pendapatan daerah ?

6. Bagaimanakah penduduk dapat menemukan Pemandian Air Panas di Sibanggor ?

17
Lampiran 2

Informan Penelitian

No. Nama Alamat Pekerjaan Umur


1 Siti Fadilah Sibanggor Wiraswasta 30 Tahun
2 Imran Lubis Sibanggor Petani 43 Tahun
3 Mansyur Nst Sibanggor Petani 36 Tahun
4 Nur Aminah Sibanggor Ibu Rumah Tangga 41 Tahun
5 Fitri Sibanggor Petani 50 Tahun
6 Saroh Sibanggor Petani 61 Tahun
7 Malik Sibanggor Wiraswasta 60 Tahun
8 Topa Sibanggor Petani 40 Tahun

18
LAPORAN PENELITIAN
SEJARAH PEMANDIAN AIR PANAS SIBANGGOR
KECAMATAN PUNCAK SORIK MARAPI
KABUPATEN MANDAILING NATAL

OLEH

NAMA : SITI AISAH


NISN : 0023260256
KELAS : X IIS 1
MATA PELAJARAN : SEJARAH PEMINATAN

KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI PANYABUNGAN
T.A. 2017/2018

19
Halaman Pesetujuan Laporan Penelitian

Judul : Sejarah Pemandian Air Panas Sibanggor Kecamatan Puncak Sorik


Marapi Kabupaten Mandailing Natal
Nama : SITI AISAH
NISN : 0023260256
Kelas : X IIS 1
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Asal Sekolah : MAN Panyabungan

Panyabungan, 2017

Guru Pembimbing Peneliti

(ERIDA KARTINI, S.Pd) (SITI AISAH)

Diketahui :
Kepala Sekolah MAN Panyabungan

Drs. H. DARWIN NASUTION, MM


NIP. 19661216 199903 1 003

20
ABSTRAK

NAMA : SITI AISAH


NISN : 0023260256
JUDUL : Sejarah Pemandian Air Panas Sibanggor Kecamatan Puncak Sorik Marapi
Kabupaten Mandailing Natal
KELAS : X IIS 1

Sibanggor merupakan sebuah tempat yang menyenangkan yang terletak di kaki


Gunung Sorik Marapi. Sibanggor terdiri atas tiga desa yaitu : Sibanggor Jae, Sibanggor
Tonga, dan Sibanggor Julu. Seluruh Sibanggor penuh dengan air panas kecil. Lokasi yang
paling nyaman terletak di pinggir jalan Sibanggor Tonga.
Tujuan penelitian ini adalah dikembangkannya potensi Pemandian Air Panas
Sibanggor ini untuk memperlihatkan potensi Pemandian Air Panas Sibanggor yang ada di
wilayah Kabupaten Mandailing Natal sebagai daerah wisata.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sejarah Pemandian Air Panas
Sibanggor berpotensi dijadikan sebagai tempat wisata, karena pemandian ini sangat indah
berada dekat sawah.

21
i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt Yang Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan

puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya

kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Pemandian Air Panas

Sibanggor, dan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. DARWIN NASUTION, MM selaku Kepala Sekolah MAN Panyabungan.

2. Ibu ERIDA KARTINI, S.Pd selaku guru pembimbing kami.

3. Kedua orang tua saya, dan

4. Teman-teman saya.

Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi

makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun

pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu

saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya semoga dapat memberikan manfaat maupun

inspirasi terhadap pembaca.

22
ii
DAFTAR ISI

Halaman
Abstrak ......................................................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................................. ii
Daftar Isi ...................................................................................................................... iii
Daftar Lampiran .......................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1


a. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
b. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
c. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
d. Batasan Masalah ........................................................................................ 2
e. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 3


a. Pengertian Sejarah ..................................................................................... 3
b. Pengertian Pemandian ............................................................................... 3
c. Pengertian Air ............................................................................................ 4
d. Pengertian Panas ........................................................................................ 4
e. Pengertian Sibanggor ................................................................................. 4
f. Kesimpulan ................................................................................................ 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 6


a. Jenis Penelitian .......................................................................................... 6
b. Subjek Penelitian ....................................................................................... 6
c. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 6
d. Informan Penelitian ................................................................................... 7
e. Sumber Dana ............................................................................................. 7
f. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 8

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN ........................................... 9


a. Gambaran Umum ...................................................................................... 9
b. Pembahasan ............................................................................................... 10
23
iii
c. Pemandian Air Panas di Sibanggor ........................................................... 10
d. Waktu Terjadinya Peristiwa Air Panas Sibanggor .................................... 11
e. Peristiwa Air Panas .................................................................................... 12
f. Tempat Terjadinya Air Panas .................................................................... 13
g. Sejarah Terjadinya Peristiwa Air Panas .................................................... 13

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 15


a. Kesimpulan ................................................................................................ 15
b. Saran .......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

iv
24
DAFTAR LAMPIRAN

a. Informan Penelitian ...............................................................................................


b. Pedoman Wawancara ............................................................................................
c. Dokumentasi ..........................................................................................................

25v
26

Anda mungkin juga menyukai