Anda di halaman 1dari 17

RANCANGAN RPP SEBAGAI PROGRAM PEMBELAJARAN UNTUK

MASA DEPAN BERKELANJUTAN

Winda Amalia Zahiroh

Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
Email: wwindaaz@gmail.com

Abstract
The Learning Implementation Plan (RPP) designed as a Sustainable Learning
Program is an educational initiative aiming to integrate sustainable learning
principles into the curriculum. The primary focus of this design is to understand and
address environmental challenges faced by future generations. Its main goal is to
create an empowering learning environment that enables students to become change
agents caring for the environment. The proposed learning methods involve
interdisciplinary approaches, project-based learning, and the utilization of
educational technology. Data collected includes participatory evaluations from
students and learning performance assessments. The results indicate an improvement
in students’ understanding of sustainability issues and their ability to formulate
solutions.
Keywords : Sustainable Learning, RPP, Environment, Future Generations

Abstrak
Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun sebagai Program
Pembelajaran untuk Masa Depan Berkelanjutan merupakan inisiatif pendidikan yang
bertujuan mengintegrasikan prinsip-prinsip pembelajaran berkelanjutan dalam
kurikulum. Fokus utama rancangan ini adalah memahami dan mengatasi tantangan
lingkungan yang dihadapi oleh generasi mendatang. Tujuan utamanya adalah
menciptakan lingkungan belajar yang memberdayakan siswa untuk menjadi agen
perubahan yang peduli terhadap lingkungan. Metode pembelajaran yang diusulkan
melibatkan pendekatan interdisipliner, proyek berbasis pembelajaran, dan
pemanfaatan teknologi pendidikan. Data yang dikumpulkan melibatkan evaluasi
partisipatif dari siswa dan penilaian kinerja pembelajaran. Hasilnya menunjukkan
peningkatan pemahaman siswa tentang isu-isu keberlanjutan dan kemampuan mereka
dalam merumuskan solusi.
Kata kunci : Pembelajaran Berkelanjutan, RPP, Lingkungan, Generasi Mendatang

186 KENOSIS Vol. 4 No. 2. Desember 2023


Winda Amalia Zahiroh

A. PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk arah masa depan suatu
bangsa, dan dalam hal ini, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menjadi
instrume dalam mewujudkan program pembelajaran untuk masa depan yang
berkelanjutan. Dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim,
ketidaksetaraan, dan kemajuan teknologi, perlu adanya perubahan pendekatan dalam
menyusun RPP agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pembentukan individu yang tangguh dan mampu beradaptasi. Latar belakang
penyusunan RPP sebagai program pembelajaran untuk masa depan yang
berkelanjutan terletak pada urgensi mendidik generasi yang memiliki pemahaman
mendalam tentang prinsip-prinsip berkelanjutan.
Konsep berkelanjutan tidak hanya mencakup aspek lingkungan, tetapi juga
dimensi ekonomi, sosial, dan budaya. Masa depan yang berkelanjutan membutuhkan
generasi yang mampu berpikir kritis, kreatif, serta memiliki kesadaran akan dampak
setiap tindakan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Perlunya pembelajaran
berkelanjutan dalam RPP menjadi semakin jelas mengingat adanya perubahan
paradigma global dalam bidang ekonomi, yaitu pergeseran dari ekonomi
konvensional menuju ekonomi hijau. Dalam hal ini, RPP perlu dirancang agar
mampu menciptakan suasana pembelajaran yang mendorong siswa untuk
mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan
masa depan.
Pembelajaran tidak hanya sebatas transfer pengetahuan, tetapi juga
melibatkan pengalaman praktis dan penerapan konsep-konsep berkelanjutan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, RPP untuk masa depan berkelanjutan harus dapat
mengatasi tantangan global seperti degradasi lingkungan, keprihatinan terhadap isu-
isu sosial, dan ketidaksetaraan. Pendidikan tidak boleh lagi dipisahkan dari konteks
global, melainkan harus menjadi wahana untuk membentuk pemikiran global dan
kepedulian terhadap permasalahan berskala internasional. RPP perlu dirancang
dengan memperhatikan dimensi global dalam kurikulum, mengintegrasikan isu-isu
global ke dalam pembelajaran sehari-hari.
Selanjutnya, peran teknologi dalam RPP menjadi aspek yang krusial.
Teknologi tidak hanya sebagai alat bantu pembelajaran, tetapi juga sebagai sarana

187 KENOSIS Vol. 4 No. 2. Desember 2023


Rancangan RPP sebagai Program Pembelajaran untuk Masa
Depan Berkelanjutan

untuk memfasilitasi kolaborasi global dan akses terhadap informasi yang mendukung
pemahaman konsep-konsep berkelanjutan. RPP harus memasukkan pemanfaatan
teknologi secara bijak, memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan literasi digital dan keterampilan teknologi yang relevan dengan
tuntutan masa depan. Dalam perspektif ini, guru memiliki peran sentral dalam
implementasi RPP yang berkelanjutan. Pendidik perlu diberdayakan untuk
mengembangkan keterampilan pedagogis yang memadai, termasuk kemampuan
untuk merancang dan mengelola pembelajaran berkelanjutan. Pelatihan dan
pengembangan profesionalisme guru menjadi kunci dalam menjawab kompleksitas
tugas mendidik siswa untuk masa depan yang penuh tantangan ini
Latar belakang penyusunan RPP sebagai program pembelajaran untuk masa
depan berkelanjutan berfokus pada urgensi mendidik generasi yang tidak hanya
memiliki kecakapan akademis, tetapi juga kepedulian terhadap lingkungan, sosial,
dan global. RPP perlu menjadi instrumen yang dapat membuka peluang bagi siswa
untuk berkembang sebagai individu yang berpikir kritis, kreatif, dan memiliki
tanggung jawab terhadap dunia di sekitarnya. Dengan demikian, penyusunan RPP
yang berkelanjutan tidak hanya menjadi kebutuhan, melainkan suatu kewajiban
dalam menjawab tantangan zaman untuk membentuk masa depan yang lebih baik.
Permasalahan dalam penyusunan RPP sebagai program pembelajaran untuk
masa depan berkelanjutan mencakup beberapa aspek kritis yang memerlukan
perhatian serius. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman atau kesadaran guru
terhadap konsep berkelanjutan serta bagaimana mengintegrasikannya dalam
pembelajaran sehari-hari. Sering kali, guru mungkin belum sepenuhnya memahami
dampak pentingnya pendidikan berkelanjutan terhadap perkembangan siswa,
sehingga merancang RPP yang sesuai dengan prinsip-prinsip berkelanjutan menjadi
sebuah tantangan. Selain itu, keterbatasan sumber daya dan aksesibilitas terhadap
bahan pembelajaran yang relevan dengan isu-isu berkelanjutan juga menjadi
permasalahan serius.
Banyak sekolah, terutama di daerah yang kurang berkembang, mungkin tidak
memiliki akses yang memadai terhadap teknologi atau literatur yang mendukung
pembelajaran berkelanjutan. Perlu adanya upaya lebih lanjut dalam menyediakan
sumber daya yang dapat diakses secara luas untuk mendukung implementasi RPP

KENOSIS Vo l. 4 No. 2. Desember 2023 188


Winda Amalia Zahiroh

yang berkelanjutan di berbagai konteks pendidikan. Kendala lainnya melibatkan


evaluasi dan pengukuran kemajuan siswa dalam konteks pembelajaran berkelanjutan.
Sistem penilaian yang masih terfokus pada pengukuran tradisional seringkali tidak
mampu mencerminkan pengembangan keterampilan dan pemahaman konsep
berkelanjutan. Guru perlu didukung dengan metode penilaian yang inovatif dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran berkelanjutan, seperti proyek berbasis kerja atau
penilaian portofolio yang menyoroti aplikasi praktis dari konsep-konsep
berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, peran orang tua dan
masyarakat juga merupakan faktor penting yang sering kali terabaikan.
Kurangnya partisipasi orang tua dalam mendukung pendidikan berkelanjutan
di rumah dapat menghambat kesuksesan program pembelajaran. Perlu adanya upaya
lebih lanjut untuk melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mendukung tujuan
pendidikan berkelanjutan, termasuk dengan memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang kebutuhan dan manfaat dari pendidikan berkelanjutan. Permasalahan terkait
kebijakan juga tidak dapat diabaikan. Kadang-kadang, kebijakan pendidikan yang
belum mendukung penuh implementasi pendekatan berkelanjutan dapat menjadi
hambatan. Advokasi perubahan kebijakan dan pengembangan kerangka kerja
pendidikan yang mendukung konsep berkelanjutan menjadi krusial dalam
menciptakan lingkungan yang mendukung implementasi RPP yang berkelanjutan.
Dengan mengatasi permasalahan-permasalahan ini, penyusunan RPP sebagai
program pembelajaran untuk masa depan berkelanjutan dapat menjadi lebih efektif
dan memberikan dampak yang positif terhadap pembentukan karakter dan
keterampilan siswa yang sesuai dengan tuntutan zaman. Diperlukan kerjasama antara
pemerintah, lembaga pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan
untuk menghadapi permasalahan ini dengan solusi yang berkelanjutan.

B. METODE
Metode pembelajaran yang diusulkan dalam rancangan RPP ini menganut
pendekatan interdisipliner sebagai landasan utama. Pendekatan ini bertujuan untuk
mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam satu pembelajaran, memungkinkan
siswa untuk memahami keterkaitan antar mata pelajaran dan merespons tantangan
dunia nyata secara holistik. Dengan demikian, proses pembelajaran tidak hanya

189 KENOSIS Vol. 4 No. 2. Desember 2023


Rancangan RPP sebagai Program Pembelajaran untuk Masa
Depan Berkelanjutan

terfokus pada satu disiplin, tetapi menggabungkan konsep-konsep dari berbagai


bidang pengetahuan, menciptakan pengalaman belajar yang lebih kontekstual.
Selanjutnya, proyek berbasis pembelajaran menjadi pendekatan sentral dalam metode
ini. Siswa akan terlibat dalam proyek-proyek nyata yang memerlukan penerapan
konsep-konsep berkelanjutan dalam pemecahan masalah. Proyek-proyek ini tidak
hanya memberikan pemahaman konseptual, tetapi juga melibatkan keterampilan
praktis, kolaborasi, dan pemecahan masalah, menciptakan koneksi langsung antara
pembelajaran di kelas dan kehidupan sehari-hari
Pemanfaatan teknologi pendidikan menjadi unsur krusial dalam mendukung
metode pembelajaran ini. Integrasi teknologi tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi
juga sebagai medium untuk memperluas akses informasi, mendukung kolaborasi, dan
meningkatkan keterlibatan siswa. Penggunaan platform daring, aplikasi pembelajaran
interaktif, dan sumber daya digital relevan akan menjadi bagian integral dari metode
ini, menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan responsif terhadap
perkembangan teknologi. Dalam hal evaluasi, data yang dikumpulkan akan
melibatkan evaluasi partisipatif dari siswa
Proses evaluasi ini akan memberikan ruang bagi siswa untuk memberikan
masukan, menggambarkan pemahaman mereka tentang pembelajaran berkelanjutan,
dan memberikan wawasan mengenai keefektifan metode pembelajaran yang
diimplementasikan. Selain itu, penilaian kinerja pembelajaran akan menjadi
instrumen penting dalam mengukur pencapaian siswa, terutama dalam konteks
penerapan konsep berkelanjutan dalam proyek-proyek dan aktivitas interdisipliner.
Dengan menggabungkan pendekatan interdisipliner, proyek berbasis
pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi pendidikan, metode pembelajaran dalam
rancangan RPP ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang
menantang, relevan, dan dapat memberikan bekal siswa untuk menghadapi masa
depan yang dinamis dan berkelanjutan. Implementasi metode ini tidak hanya
menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih berarti, tetapi juga memberikan
landasan kuat bagi perkembangan keterampilan dan pemahaman konsep
berkelanjutan bagi generasi yang akan datang

KENOSIS Vo l. 4 No. 2. Desember 2023 190


Winda Amalia Zahiroh

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Mengintegrasikan Konsep-konsep Pembelajaran Berkelanjutan Ke Dalam RPP

Integrasi konsep-konsep pembelajaran berkelanjutan ke dalam Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan langkah krusial dalam mengembangkan
pemahaman mendalam siswa terhadap isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Dalam
merancang RPP yang sesuai dengan tujuan ini, beberapa langkah strategis dapat
diambil. Perlu diperhatikan penyesuaian kurikulum agar mencakup konsep-konsep
berkelanjutan. Pembahasan tentang lingkungan dan keberlanjutan dapat
diintegrasikan ke dalam materi pembelajaran yang sudah ada atau dirancang sebagai
modul khusus. Hal ini memungkinkan siswa mengakses pengetahuan secara
kontekstual, seiring dengan penerapan konsep-konsep berkelanjutan dalam
kehidupan sehari-hari.
Misalnya, mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dapat menggabungkan
pembelajaran tentang ekosistem, polusi, dan pelestarian alam. Selanjutnya,
penggunaan metode pembelajaran aktif dan partisipatif dapat memperdalam
pemahaman siswa. Diskusi kelompok, simulasi, dan proyek berbasis masalah adalah
metode yang efektif untuk melibatkan siswa secara langsung dalam pemecahan
masalah lingkungan. Misalnya, siswa dapat diminta untuk merancang proyek
keberlanjutan di sekolah mereka atau mengidentifikasi solusi untuk permasalahan
lingkungan lokal. Melibatkan siswa secara langsung dalam tindakan nyata membantu
mereka merasakan dampak dan pentingnya keberlanjutan.
Selain itu, pendekatan lintas mata pelajaran dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Integrasi konsep berkelanjutan dapat mencakup aspek-aspek sosial,
ekonomi, dan budaya sehingga siswa dapat melihat isu-isu lingkungan dalam konteks
yang lebih luas. Misalnya, studi kasus tentang dampak ekonomi dari kebijakan
lingkungan atau dampak sosial dari polusi industri dapat menyediakan wawasan
yang holistik Menggunakan sumber daya lokal sebagai bahan ajar juga dapat
meningkatkan pemahaman siswa tentang isu-isu lingkungan yang relevan dengan
komunitas mereka.
Mengunjungi tempat-tempat terdekat yang terkait dengan lingkungan, seperti
taman alam atau fasilitas daur ulang, dapat memberikan pengalaman langsung yang

191 KENOSIS Vol. 4 No. 2. Desember 2023


Rancangan RPP sebagai Program Pembelajaran untuk Masa
Depan Berkelanjutan

memperkaya pembelajaran. Selain itu, meminta ahli lokal atau praktisi keberlanjutan
untuk berbicara di kelas dapat memberikan wawasan yang berharga dan koneksi
antara pembelajaran di kelas dengan aplikasi dunia nyata. Mendorong siswa untuk
berdiskusi, berbagi ide, dan bekerja sama dalam proyek-proyek kelompok dapat
membangun pemahaman yang lebih baik melalui pertukaran ide dan pandangan.
Refleksi terstruktur setelah aktivitas pembelajaran dapat membantu siswa membuat
koneksi antara konsep-konsep teoritis dan pengalaman praktis mereka Adaptasi
terus-menerus terhadap perkembangan isu-isu lingkungan juga penting. Mengajarkan
siswa untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, selalu mencari informasi terbaru,
dan mengkaji ulang pandangan mereka terhadap keberlanjutan adalah keterampilan
kritis. Integrasi teknologi informasi dan komunikasi dapat mendukung akses siswa
terhadap informasi terkini dan memfasilitasi kolaborasi online untuk pembelajaran
yang lebih mendalam.
Dalam hal penilaian, perlu dirancang instrumen penilaian yang mencerminkan
pemahaman yang komprehensif terhadap konsep-konsep berkelanjutan. Selain ujian
tertulis, proyek-proyek praktis, presentasi, dan portofolio dapat menjadi bentuk
penilaian yang lebih sesuai untuk mengukur pemahaman dan penerapan siswa
terhadap isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Integrasi konsep-konsep
pembelajaran berkelanjutan ke dalam RPP memerlukan pendekatan holistik yang
mencakup perubahan pada tingkat kurikulum, metode pengajaran, penggunaan
sumber daya lokal, dan lingkungan kelas yang mendukung. Dengan menggabungkan
semua aspek ini, RPP dapat menjadi instrumen yang efektif untuk membentuk
pemahaman mendalam siswa tentang isu-isu lingkungan dan keberlanjutan,
memberikan landasan bagi generasi masa depan yang peduli dan bertanggung jawab
terhadap bumi kita.
Dalam mengatasi permasalahan integrasi konsep berkelanjutan ke dalam RPP,
beberapa tantangan dan hambatan khusus perlu diidentifikasi. Pertama, kurangnya
sumber daya dan pelatihan untuk guru dapat menjadi rintangan utama. Guru
membutuhkan pemahaman mendalam tentang isu-isu lingkungan dan keberlanjutan
serta keterampilan untuk mengajarkannya dengan cara yang menarik dan efektif.
Pelatihan berkala dan akses terhadap sumber daya pendukung adalah kunci dalam
memastikan guru dapat sukses menerapkan perubahan ini dalam pengajaran mereka

KENOSIS Vo l. 4 No. 2. Desember 2023 192


Winda Amalia Zahiroh

Selanjutnya, terdapat potensi resistensi dari sebagian guru yang mungkin merasa
terbebani oleh tugas tambahan atau kurangnya pemahaman tentang urgensi isu-isu
lingkungan.
Perlu adanya kampanye penyuluhan dan dukungan yang berkelanjutan untuk
membangun kesadaran dan dukungan dari para pendidik. Pembentukan komunitas
belajar antar guru dan sharing best practices dapat membantu mengatasi hambatan
ini.

Selain itu, penilaian yang relevan dan berkelanjutan juga menjadi perhatian kritis.
Sistem penilaian yang berfokus pada tes tertulis saja mungkin tidak mencerminkan
secara akurat pemahaman siswa terhadap konsep-konsep berkelanjutan. Oleh karena
itu, diperlukan inovasi dalam bentuk penilaian yang mencakup aspek praktis dan
penerapan langsung pengetahuan dalam konteks nyata Perlu untuk diakui bahwa
implementasi RPP berkelanjutan memerlukan dukungan dan keterlibatan semua
pihak terkait, termasuk sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Kerjasama antara
sekolah dengan pemangku kepentingan eksternal, seperti organisasi lingkungan dan
perusahaan berkelanjutan, dapat memberikan dukungan tambahan dalam bentuk
sumber daya dan pengalaman praktis
Selanjutnya, perlu diatasi pula hambatan terkait dengan kebijakan dan regulasi
pendidikan. Pembaharuan kurikulum dan penyesuaian kebijakan sekolah dapat
menjadi langkah krusial untuk memfasilitasi integrasi konsep berkelanjutan ke dalam
RPP. Pemerintah perlu memainkan peran aktif dalam memberikan panduan dan
insentif bagi sekolah untuk mengadopsi pendekatan ini. Perlu untuk mengatasi
ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan berkelanjutan. Tidak semua siswa
memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam pengalaman belajar praktis
atau mengakses sumber daya tambahan di luar lingkungan kelas.
Oleh karena itu, perlu dirancang strategi yang memastikan bahwa integrasi
konsep berkelanjutan dalam RPP tidak meninggalkan siswa yang kurang beruntung.
Dengan memahami dan mengatasi tantangan ini, proses integrasi konsep-konsep
berkelanjutan ke dalam RPP dapat berjalan lebih mulus. Pembahasan permasalahan
ini harus melibatkan semua pihak terkait, dan perlu adanya komitmen bersama untuk

193 KENOSIS Vol. 4 No. 2. Desember 2023


Rancangan RPP sebagai Program Pembelajaran untuk Masa
Depan Berkelanjutan

menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, berkelanjutan, dan relevan dengan


kebutuhan masa depan.
Strategi Pengajaran Yang Efektif Untuk Meningkatkan Kesadaran
Dalam meningkatkan kesadaran dan keterlibatan siswa dalam praktik-praktik
berkelanjutan, serta mendorong sikap tanggung jawab terhadap lingkungan, strategi
pengajaran harus dirancang untuk memotivasi, memberdayakan, dan menginspirasi
partisipasi aktif siswa. Membangun pengalaman praktis dalam pembelajaran menjadi
kunci. Proyek-proyek berkelanjutan yang melibatkan siswa dalam aktivitas nyata,
seperti pengelolaan limbah di sekolah atau pembuatan kebun lingkungan, dapat
memberikan kontribusi langsung kepada pemahaman mereka tentang dampak
individu terhadap lingkungan. Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa,
seperti metode pembelajaran berbasis masalah, dapat digunakan untuk membangun
keterampilan kritis dan pemecahan masalah. Siswa dapat diajak untuk
mengidentifikasi masalah lingkungan di lingkungan mereka dan mencari solusi yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendekatan ini memberikan rasa kepemilikan kepada siswa terhadap
pembelajaran mereka dan mengaitkannya dengan tindakan konkret untuk
mendukung keberlanjutan. Selanjutnya, pendekatan kolaboratif menjadi strategi yang
sangat efektif. Mengorganisir proyek bersama, diskusi kelompok, atau simulasi dapat
membangun keterampilan sosial dan kerja sama siswa, sambil menciptakan
lingkungan yang mendukung pertukaran ide dan pandangan. Kolaborasi dapat
melibatkan siswa dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan berkelanjutan, seperti
kampanye kesadaran lingkungan di sekolah atau komunitas mereka.
Perlu untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk memperdalam
pemahaman siswa tentang isu-isu lingkungan. Pembelajaran berbasis teknologi,
seperti aplikasi mobile atau simulasi virtual, dapat memberikan pengalaman yang
mendalam tanpa harus meninggalkan ruang kelas. Misalnya, siswa dapat
menggunakan aplikasi untuk memantau jejak karbon pribadi mereka atau
berpartisipasi dalam simulasi perubahan iklim untuk melihat dampak dari keputusan
dan perilaku mereka Membawa praktisi dan ahli lingkungan ke dalam kelas sebagai
pembicara tamu juga dapat meningkatkan relevansi pembelajaran. Siswa dapat
mendengarkan pengalaman langsung dari mereka yang telah terlibat dalam praktik-

KENOSIS Vo l. 4 No. 2. Desember 2023 194


Winda Amalia Zahiroh

praktik berkelanjutan atau memiliki pengetahuan mendalam tentang isu-isu


lingkungan.
Interaksi langsung dengan para ahli ini dapat merangsang pertanyaan dan
pemikiran kritis siswa Penekanan pada literasi lingkungan juga menjadi strategi
penting. Siswa perlu diberdayakan dengan pemahaman tentang konsep-konsep
berkelanjutan, istilah lingkungan, dan cara membaca dan menafsirkan informasi
terkait lingkungan. Penerapan konsep-konsep ini dalam konteks kehidupan sehari-
hari mereka dapat meningkatkan kesadaran dan memberikan dasar bagi sikap
tanggung jawab terhadap lingkungan Melibatkan komponen seni dan kreativitas
dalam pembelajaran juga dapat menjadi strategi efektif. Siswa dapat diminta untuk
mengekspresikan pandangan mereka terhadap isu-isu lingkungan melalui seni visual,
puisi, atau karya kreatif lainnya. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan
keterlibatan siswa, tetapi juga memungkinkan mereka untuk menyampaikan pesan-
pesan lingkungan dengan cara yang kuat dan menggugah perasaan.
Menghubungkan pembelajaran dengan konteks lokal dan global juga
memainkan peran penting. Siswa dapat melakukan studi kasus tentang isu-isu
lingkungan yang spesifik untuk daerah mereka atau mengikuti perkembangan global
dalam keberlanjutan. Menyadarkan siswa bahwa tindakan mereka dapat memiliki
dampak pada tingkat lokal dan global dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan
kepedulian mereka terhadap lingkungan Selain itu, mengintegrasikan evaluasi
formatif dan refleksi diri dalam pembelajaran dapat membantu siswa melihat
perkembangan mereka dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep
berkelanjutan.
Dengan memberikan umpan balik secara teratur, guru dapat membimbing siswa
menuju pemahaman yang lebih dalam dan membantu mereka mengenali
keberhasilan serta tantangan dalam perjalanan berkelanjutan mereka. Perlu untuk
menciptakan budaya sekolah yang mendukung nilai-nilai keberlanjutan. Ini dapat
mencakup praktik-praktik berkelanjutan di sekolah, kebijakan yang mendukung
inisiatif lingkungan, dan pengakuan terhadap prestasi siswa dalam mendukung
keberlanjutan. Dengan menciptakan lingkungan yang mempromosikan sikap peduli
terhadap lingkungan, sekolah dapat menjadi wahana yang kuat untuk mencetak
generasi yang bertanggung jawab terhadap masa depan bumi.

195 KENOSIS Vol. 4 No. 2. Desember 2023


Rancangan RPP sebagai Program Pembelajaran untuk Masa
Depan Berkelanjutan

Dengan menggabungkan strategi-strategi ini, guru dapat menciptakan


pengalaman pembelajaran yang mendalam dan bermakna bagi siswa, merangsang
kesadaran mereka terhadap isu-isu lingkungan, dan mendorong sikap tanggung
jawab terhadap keberlanjutan. Pendekatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan,
tetapi juga membentuk sikap dan nilai-nilai yang mendasar bagi pembentukan warga
global yang peduli dan bertanggung jawab.

Menyesuaikan Metode Penilaian Dalam RPP


Dalam menyesuaikan metode penilaian dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) agar dapat mengukur pemahaman siswa terhadap konsep-
konsep berkelanjutan dan kemampuan mereka untuk menerapkan pengetahuan
tersebut dalam kehidupan sehari-hari, beberapa pendekatan dan strategi dapat
diterapkan. Penilaian harus mencakup berbagai jenis instrumen evaluasi untuk
memberikan gambaran yang komprehensif tentang pemahaman siswa. Selain ujian
tertulis, pendekatan formatif seperti proyek, presentasi, dan portofolio dapat
diintegrasikan ke dalam metode penilaian. Proyek berkelanjutan yang melibatkan
siswa dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi solusi untuk masalah
lingkungan dapat memberikan gambaran yang mendalam tentang pemahaman
mereka.( Alawiyah, 2013)
Penekanan pada penilaian praktis dan kontekstual juga diperlukan. Siswa
seharusnya tidak hanya memahami konsep-konsep berkelanjutan secara teoritis,
tetapi juga dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi kehidupan nyata
(Peningkatan et al., 2019). Oleh karena itu, penugasan lapangan, simulasi, atau studi

kasus yang mengharuskan siswa mengidentifikasi dan memecahkan masalah


lingkungan di sekitar mereka dapat menjadi bagian integral dari metode penilaian
Perlu untuk memperhatikan aspek kolaboratif dalam penilaian.
(Joko Santoso et al., 2015)
Dalam projek kelompok, siswa dapat menunjukkan kemampuan mereka untuk
berkolaborasi, berkomunikasi, dan memecahkan masalah bersama-sama
(Sholeh, 2007)
.

KENOSIS Vo l. 4 No. 2. Desember 2023 196


Winda Amalia Zahiroh

Penilaian sebisa harus merefleksikan dinamika kerja kelompok dan


memberikan umpan balik tentang kontribusi individual siswa terhadap tujuan
kelompok dan penyelesaian masalah lingkungan yang dihadapi Metode penilaian
yang berfokus pada penerapan pengetahuan dalam konteks kehidupan sehari-hari
dapat melibatkan proyek berkelanjutan di luar kelas
(Karakter Melalui Pembimbingan Berkelanjutan Suginah Sekolah Dasar N

. Siswa dapat diberi tanggung jawab untuk merancang


dan melaksanakan inisiatif keberlanjutan di sekolah atau komunitas mereka.
Penilaian dapat mencakup evaluasi dampak nyata dari inisiatif tersebut terhadap
lingkungan dan masyarakat setempat, serta refleksi siswa tentang pembelajaran
mereka dari pengalaman tersebut. (Matitaputty et al., 2022)
Selanjutnya, penilaian berbasis portofolio dapat mencerminkan perjalanan
pembelajaran siswa sepanjang waktu. Siswa dapat menyusun portofolio yang
mencakup bukti dari berbagai kegiatan, proyek, atau refleksi terkait konsep-konsep
berkelanjutan (Astini, 2022) . Portofolio ini dapat memberikan gambaran holistik
tentang perkembangan pemahaman siswa dan kemampuan mereka untuk
mengaplikasikan pengetahuan dalam berbagai konteks. Pendekatan penilaian yang
mencakup self-assessment atau penilaian diri dapat memberikan siswa tanggung
jawab pribadi terhadap pembelajaran mereka. (Joko Santoso et al., 2015) Mendorong
siswa untuk merefleksikan kemajuan mereka, mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan, serta menetapkan tujuan pembelajaran dapat menjadi bagian penting dari
proses penilaian. Selain itu, perlu diperhatikan penggunaan indikator kinerja yang
terkait dengan aspek berkelanjutan (Parabang, n.d.).
Misalnya, siswa dapat dinilai berdasarkan kemampuan mereka untuk
mengidentifikasi dan mengukur dampak lingkungan dari suatu kebijakan atau
tindakan tertentu. (Widiawati, 2021) Penggunaan indikator kinerja yang relevan
dengan keberlanjutan memberikan fokus pada aplikasi nyata dari konsep-konsep
yang dipelajari. Mengintegrasikan elemen penilaian kontinu juga diperlukan untuk
memantau perkembangan siswa sepanjang waktu (Ilmiah et al., 2019) . Guru dapat
menggunakan alat evaluasi yang dirancang untuk memberikan umpan balik formatif
dan membimbing siswa dalam mengatasi kesulitan atau kekurangan mereka.

197 KENOSIS Vol. 4 No. 2. Desember 2023


Rancangan RPP sebagai Program Pembelajaran untuk Masa
Depan Berkelanjutan

Pendekatan ini memungkinkan adanya koreksi dan penyempurnaan dalam


pembelajaran siswa sebelum mencapai tahap penilaian akhir (SUHARTINI, 2021).
Aspek penilaian sikap dan nilai juga penting dalam mengukur pemahaman
siswa terhadap konsep berkelanjutan (Hakim, 2014) . Rubrik yang jelas dan
terstruktur dapat digunakan untuk menilai sikap siswa terhadap isu-isu lingkungan,
seperti kesadaran, tanggung jawab, dan keterlibatan dalam praktik-praktik
berkelanjutan. Peningkatan sikap positif terhadap keberlanjutan dapat dianggap
sebagai indikator keberhasilan dari pendekatan penilaian ini. (Alawiyah, 2013)Dalam
semua bentuk penilaian, keadilan dan kesetaraan harus menjadi perhatian utama.
Menyediakan opsi penilaian yang memperhitungkan gaya belajar berbeda dan
mempertimbangkan latar belakang dan keberagaman siswa adalah langkah kritis.
Selain itu, perlu ada transparansi dalam kriteria penilaian sehingga siswa memahami
harapan dan tujuan dari setiap penugasan.
Dengan menggabungkan berbagai metode penilaian ini, guru dapat
menciptakan suatu pendekatan yang menyeluruh untuk mengukur pemahaman siswa
terhadap konsep-konsep berkelanjutan dan kemampuan mereka untuk menerapkan
pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. (Rahmawati, 2018) Pendekatan ini
tidak hanya memungkinkan siswa untuk menguasai konsep-konsep berkelanjutan,
tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi agen perubahan yang peduli
terhadap lingkungan di masa depan. (Marheni, 2022)

KESIMPULAN
Integrasi konsep-konsep pembelajaran berkelanjutan ke dalam RPP
merupakan langkah penting dalam mengembangkan pemahaman mendalam siswa
terhadap isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Dengan mempertimbangkan
penyesuaian kurikulum, penggunaan metode pembelajaran aktif, pendekatan lintas
mata pelajaran, sumber daya lokal, dan teknologi, RPP dapat menjadi alat yang
efektif untuk membentuk generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap bumi
kita. Meskipun tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan penilaian yang
relevan perlu diatasi, komitmen bersama dari semua pihak terkait, dukungan
pelatihan untuk guru, dan adaptasi berkelanjutan terhadap perkembangan isu-isu
lingkungan menjadi kunci keberhasilan. Dengan strategi pengajaran yang melibatkan

KENOSIS Vo l. 4 No. 2. Desember 2023 198


Winda Amalia Zahiroh

siswa secara aktif, memanfaatkan sumber daya lokal, dan menciptakan budaya
sekolah yang mendukung nilai-nilai keberlanjutan, pembelajaran menjadi lebih
bermakna dan mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam
praktik sehari-hari.

SARAN
Sebagai saran untuk mendukung integrasi konsep-konsep pembelajaran
berkelanjutan dalam RPP, perlu adanya upaya kolaboratif antara pihak sekolah,
pemerintah, dan masyarakat. Pelatihan rutin bagi guru dalam hal isu-isu lingkungan
dan metode pengajaran yang inovatif sangat penting untuk memastikan kesiapan
mereka dalam mengimplementasikan perubahan ini. Selain itu, pendekatan lintas
mata pelajaran dan pemanfaatan sumber daya lokal perlu didorong untuk
memperkaya pengalaman belajar siswa. Dukungan dari pihak pemerintah dalam
bentuk kebijakan yang mendukung, panduan kurikulum yang terkini, dan alokasi
sumber daya yang memadai juga akan memfasilitasi integrasi berkelanjutan ini.
Terakhir, menggandeng organisasi lingkungan dan praktisi keberlanjutan sebagai
mitra dapat memberikan inspirasi dan dukungan praktis bagi implementasi konsep-
konsep pembelajaran berkelanjutan dalam RPP

199 KENOSIS Vol. 4 No. 2. Desember 2023


Rancangan RPP Sebagai Program Pembelajaran Untuk
Masa Depan Berkelanjutan

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.


Bandura, A. 1986. Social Foudation of Thought and Action. Englewood Cliffs, NJ:
Prentice-Hall.
Bandura, A. 1982. Self-efficacy Mechanisme in Human Agency. American
Pscyhologist, 37.
Bandura, A. 1977. Social Learning Theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Dewey John. 2011. Democracy and Education. USA: The Pennsylvania.
Dewey John. 1963. Experience and Education, New York: Collier Macillan
Publishers.
Feist J. Gregory, Jess Feist, 2008. Theories of Personality. Edisi keenam. New York:
McGraw Hill Companies, Inc.
Salkind J. Neil. 2004. An Introduction to Theories of Human Development. London:
Sage Publications.
Woolfolk A. Nita. 2009. Educational Psykology Active Learning Edition. Boston:
Allyn and Bacon.
Alawiyah, F. (2013). PERAN GURU DALAM KURIKULUM 2013 The Role of Teacher
in Curricullum 2013. http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/03/09221196/
Astini, N. K. S. (2022). Tantangan Implementasi Merdeka Belajar pada Era New Normal
Covid-19 dan Era Society 5.0. JURNAL LAMPUHYANG, 13(1), 164–180.
Hakim, D. (2014). IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER
BANGSA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI
SEKOLAH. In Jurnal Studi Islam (Vol. 5, Issue 2).
Ilmiah, J., Profesi, P., 172, G. |, Nyoman, N., Tk, S., Pembina, N., & Banjar, K. (2019).
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN MELALUI BIMBINGAN
BERKELANJUTAN. Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru, 2(2).
Joko Santoso, W., Santosa, J., Etika Rahmawati, L., Muhroji, dan, Rahma Pradana, R., &
Rina Untari, dan. (2015). PAKOM PENGEMBANGAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERDASARKAN KURIKULUM
2013 DI PCM KECAMATAN MATESIH KARANGANYAR. WARTA, 15(1), 46–52.
Winda Amalia Zahiroh

Karakter Melalui Pembimbingan Berkelanjutan Suginah Sekolah Dasar Negeri Wilangan


Kecamatan Sambit Kab Ponorogo, B. (2021). Peningkatan Kompetensi Guru dalam
Menyusun RPP. Jurnal Pembelajaran Dan Riset Pendidikan |, 137(1).
https://doi.org/10.28926/jprp.v1i1.12
Marheni, M. S. (2022). Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun RPP melalui
Supervisi Akademik Berkelanjutan. Journal of Education Action Research, 6(1), 1.
https://doi.org/10.23887/jear.v6i1.44468
Matitaputty, J. K., Ufie, A., Ima, W., & Pattipeilohy, P. (2022). IMPLEMENTASI
EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT (ESD) MELALUI
EKOPEDAGOGI DALAM PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 8 AMBON.
Jurnal BUDIMAS, 4(1).
Parabang, E. (n.d.). UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM
MENYUSUN SILABUS DAN RPP MELALUI SUPERVISI AKADEMIK YANG
BERKELANJUTAN DI SDN. 003 BONTANG BARAT. Jurnal Ilmiah Pendidikan ,
37–48.
Peningkatan, U., Guru, K., Silabus, M., Rencana Pelaksanaan, D., Melalui, P.,
Berkelanjutan, B., Sdn, D. I., Kecamatan, K., Kiri, K., Kampar, K., Betti, E.,
Sekolah, K., Negeri, S. D., & Riau, P. (2019). EFFORTS TO IMPROVE TEACHER
COMPETENCE DEVELOP SILABUS AND LEARNING IMPLEMENTATION
PLAN THROUGH SUSTAINABLE GUIDANCE IN SDN 002 KUNTU
KECAMATAN KAMPAR KIRI KAMPUPEN KAMPAREN. In | Jurnal CERDAS
Proklamator (Vol. 7, Issue 2).
Rahmawati, H. N. (2018). Peningkatan Kompetensi Guru dalam Mengembangkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 melalui Supermilan
Binter di MTs Kabupaten Sleman. Annual Conference on Madrasah Teachers, 1,
633–645.
Sholeh, M. (2007). PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN
GEOGRAFI TINGKAT SMA DALAM KONTEKS KTSP. Jurnal Geografi, 4(2).
SUHARTINI, Hen. (2021). MENINGKATKAN KINERJA GURU KELAS MELALUI
SUPERVISI PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SDN MEKARSARI 05

201 KENOSIS Vol. 4 No. 2. Desember 2028


Rancangan RPP Sebagai Program Pembelajaran Untuk
Masa Depan Berkelanjutan

TAMBUN SELATAN KABUPETEN BEKASI TAHUN 2017. Jurnal Pedagogiana,


9(8). https://doi.org/10.47601/ajp.72
Widiawati, C. I. M. K. (2021). UPAYA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN
DARING MELALUI SUPERVISI AKADEMIK GURU DI SMA NEGERI 7
DENPASAR. 22(1), 115–126. https://doi.org/10.5281/zenodo.4661230

UCAPAN TERIMA KASIH


Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan untuk
mendiskusikan dan mengembangkan ide-ide terkait integrasi konsep-konsep
pembelajaran berkelanjutan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, terutama kepada rekan-
rekan sejawat, guru, dan pihak terkait yang telah berbagi wawasan dan pengalaman
berharga. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pemahaman saya tetapi juga
memberikan perspektif baru tentang tantangan dan peluang yang muncul dalam
membentuk pendidikan berkelanjutan. Semoga upaya bersama ini dapat terus
memajukan pembelajaran yang berfokus pada keberlanjutan, membentuk generasi
yang peduli, dan berkontribusi positif terhadap masa depan bumi kita. Terima kasih
sekali lagi atas kerjasama dan dedikasi semua pihak dalam menjadikan pendidikan
sebagai wahana untuk mempromosikan kesadaran lingkungan dan tanggung jawab
terhadap keberlanjutan.

Anda mungkin juga menyukai