Anda di halaman 1dari 15

Artikel

STRATEGI DAN PERENCANAAN DALAM PENGAJARAN

Oleh :

Fadiyah Nurjannah Maku

NIM: 532423084

Email: fadiyahhnurjannah@gmail.com

Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik,

Universitas Negeri Gorontalo.

Abstrak

Strategi dan perencanaan dalam pengajaran merupakan elemen kunci

dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Artikel ini

mengeksplorasi berbagai strategi yang dapat digunakan oleh pendidik

untuk merencanakan dan mengimplementasikan pengajaran yang efektif

di kelas. Pembahasan mencakup metode pengajaran yang berpusat pada

siswa, integrasi teknologi dalam pembelajaran, dan pemanfaatan sumber

daya yang tersedia secara optimal. Perencanaan yang cermat

memungkinkan guru untuk memahami kebutuhan individual siswa,

menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, dan menyesuaikan

pendekatan pengajaran sesuai dengan gaya belajar yang beragam. Dengan

menggunakan strategi dan perencanaan yang tepat, guru dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan partisipasi siswa,

dan mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Kata Kunci: Strategi pengajaran, Perencanaan pengajaran, Pembelajaran

efektif, Integrasi teknologi, Keanekaragaman gaya belajar

1
Abstract

Strategies and planning in teaching are key elements in creating effective

and quality learning experiences. This article explores various strategies that

educators can employ to plan and implement effective teaching in the

classroom. Discussion includes student-centered teaching methods,

integration of technology in learning, and optimal utilization of available

resources. Careful planning allows teachers to understand individual

student needs, create an inclusive learning environment, and adapt teaching

approaches according to diverse learning styles. By utilizing appropriate

strategies and planning, teachers can enhance the quality of learning,

increase student participation, and achieve set learning objectives.

Keywords: Teaching strategies, Teaching planning, Effective learning,

Technology integration, Learning style diversity

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan fondasi bagi pembangunan sosial dan ekonomi

suatu negara. Di dalamnya, strategi dan perencanaan dalam pengajaran

memegang peranan penting dalam memastikan bahwa proses

pembelajaran berlangsung efektif dan berkualitas. Seiring dengan

perkembangan zaman dan tuntutan globalisasi, pendekatan yang inovatif

dalam pengajaran menjadi semakin diperlukan untuk mempersiapkan

generasi masa depan yang kompeten dan adaptif. Oleh karena itu, artikel ini

akan mengeksplorasi berbagai strategi dan perencanaan yang dapat

digunakan oleh pendidik untuk menciptakan pengalaman belajar yang

optimal bagi siswa.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa strategi dan

perencanaan dalam pengajaran bukanlah konsep yang statis, tetapi terus

2
berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Pendidik harus mampu mengikuti perkembangan terkini dalam

bidang pendidikan dan mengadaptasi strategi pengajaran mereka sesuai

dengan kebutuhan dan karakteristik siswa mereka. Hal ini menuntut guru

untuk menjadi pembelajar seumur hidup, terus mengembangkan

keterampilan dan pengetahuan mereka dalam rangka meningkatkan

efektivitas pengajaran mereka.

Salah satu aspek penting dari strategi dan perencanaan dalam

pengajaran adalah memahami bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar

yang berbeda. Beberapa siswa mungkin lebih responsif terhadap

pendekatan visual, sementara yang lainnya lebih suka pembelajaran

berbasis auditif atau kinestetik. Oleh karena itu, pendidik perlu

menggunakan berbagai metode pengajaran yang beragam untuk mencakup

kebutuhan belajar semua siswa di dalam kelas. Dengan merencanakan

secara cermat dan memilih strategi pengajaran yang sesuai, guru dapat

menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung

perkembangan semua siswa.

Selain itu, integrasi teknologi dalam pengajaran juga merupakan

komponen penting dari strategi dan perencanaan yang efektif. Dengan

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, guru memiliki akses

ke berbagai alat dan sumber daya yang dapat meningkatkan interaktifitas

dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Mulai dari penggunaan

presentasi multimedia hingga platform pembelajaran online, teknologi

dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa dan

memfasilitasi akses terhadap informasi yang relevan dan mutakhir. Namun

demikian, penggunaan teknologi dalam pengajaran juga memerlukan

perencanaan yang matang untuk memastikan bahwa alat-alat tersebut

3
digunakan secara efektif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.

Dalam konteks globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, strategi

dan perencanaan dalam pengajaran juga perlu memperhitungkan

kebutuhan akan keterampilan 21st century. Selain pengetahuan akademis,

siswa juga perlu dilengkapi dengan keterampilan seperti kritis berpikir,

kerjasama, komunikasi, dan pemecahan masalah. Oleh karena itu, pendidik

harus merancang pengalaman belajar yang memungkinkan siswa untuk

mengembangkan keterampilan tersebut secara aktif. Ini dapat dilakukan

melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek, kolaborasi antar siswa,

serta penerapan pembelajaran kontekstual yang relevan dengan dunia

nyata.

Dengan demikian, artikel ini akan mengeksplorasi berbagai strategi

dan perencanaan dalam pengajaran yang dapat membantu pendidik untuk

menciptakan lingkungan belajar yang efektif, inklusif, dan relevan dengan

tuntutan zaman. Dengan memahami kebutuhan individual siswa,

menggunakan beragam metode pengajaran, mengintegrasikan teknologi

dengan bijak, dan memperhitungkan keterampilan 21st century, guru dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan siswa untuk

menghadapi tantangan masa depan.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini mengadopsi

pendekatan kualitatif dengan menggunakan studi literatur dan analisis

komparatif sebagai pendekatan utama. Studi literatur digunakan untuk

mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang relevan, termasuk

jurnal ilmiah, buku teks, dan artikel terkait strategi dan perencanaan dalam

4
pengajaran. Analisis komparatif dilakukan untuk membandingkan

berbagai pendekatan, teori, dan praktik dalam pengajaran yang terdapat

dalam literatur yang telah disusun. Pendekatan kualitatif dipilih karena

memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam

tentang konsep-konsep yang terkait dengan strategi dan perencanaan dalam

pengajaran, serta memungkinkan eksplorasi yang lebih luas terhadap

keragaman pendekatan yang digunakan oleh pendidik di berbagai konteks

pendidikan.

C. Hasil Dan Pembahasan

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dan perencanaan

dalam pengajaran memainkan peran penting dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran dan mempersiapkan siswa dengan keterampilan

yang relevan untuk menghadapi tuntutan masyarakat global yang

semakin kompleks. Penelitian menemukan bahwa pendekatan

berpusat pada siswa meningkatkan partisipasi siswa dalam

pembelajaran dengan memberikan kontrol kepada siswa atas proses

pembelajaran mereka sendiri dan menyediakan dukungan yang sesuai

dengan gaya belajar individu mereka. Selain itu, integrasi teknologi

dalam pengajaran telah terbukti menjadi strategi yang efektif untuk

meningkatkan keterlibatan siswa, memfasilitasi akses terhadap

informasi yang relevan, dan mengembangkan keterampilan digital

yang diperlukan dalam era digital saat ini. Penggunaan strategi

pengajaran yang beragam juga terbukti mampu mengakomodasi gaya

belajar yang berbeda-beda dan memungkinkan setiap siswa untuk

terlibat secara optimal dalam pembelajaran. Selain itu, pengembangan

5
keterampilan 21st century seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan

pemecahan masalah telah menjadi fokus utama dalam perencanaan

pengajaran, dengan tujuan untuk membekali siswa dengan

keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan masa depan.

Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa

implementasi strategi dan perencanaan yang tepat dalam pengajaran

dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap persiapan siswa

untuk sukses dalam masyarakat global yang semakin kompleks.

PEMBAHASAN

1. Personalisasi Strategi Pengajaran Inklusif

Strategi pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan

individual siswa adalah kunci utama dalam menciptakan

lingkungan pembelajaran yang inklusif. Pertama-tama, pendidik

perlu mengenali keragaman dalam gaya belajar, minat, dan tingkat

kemampuan di antara siswa mereka. Ini dapat dilakukan melalui

pengamatan, evaluasi hasil tes, dan interaksi langsung dengan siswa.

Dengan memahami kebutuhan dan preferensi setiap siswa, guru

dapat merancang strategi pengajaran yang dapat menyesuaikan

berbagai cara belajar, mulai dari penggunaan materi visual,

pendekatan berbasis proyek, hingga diskusi kelompok, sehingga

setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil dalam

pembelajaran.

Selanjutnya, penting bagi pendidik untuk memberikan

dukungan individual kepada siswa yang membutuhkannya. Ini

dapat berupa bantuan tambahan dalam bentuk tutor atau sesi

konseling, penggunaan modifikasi dalam tugas atau penugasan, atau

6
bahkan penyediaan sumber daya pendukung khusus bagi siswa

dengan kebutuhan khusus. Dengan memberikan dukungan yang

tepat sesuai dengan kebutuhan individual siswa, guru dapat

membantu mereka merasa diakui dan didukung dalam lingkungan

pembelajaran, yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi

dan minat mereka dalam belajar.

Selain itu, penggunaan diferensiasi instruksional adalah strategi

penting dalam menciptakan pembelajaran yang inklusif. Diferensiasi

instruksional mencakup penyediaan berbagai macam aktivitas,

bahan, dan penilaian yang dapat diakses oleh semua siswa, terlepas

dari gaya belajar atau tingkat kemampuan mereka. Misalnya, guru

dapat menyediakan pilihan tugas yang berbeda dengan tingkat

kesulitan yang bervariasi, atau menggunakan pendekatan pengajaran

yang berbeda untuk menjangkau semua siswa dalam kelas. Dengan

diferensiasi instruksional, setiap siswa memiliki kesempatan untuk

belajar dengan cara yang sesuai bagi mereka, sambil tetap terlibat

dalam lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung.

2. Perencanaan Teknologi Dalam Pembelajaran

Integrasi teknologi dalam proses pembelajaran menjadi semakin

penting dalam menghadapi perkembangan zaman yang cepat. Untuk

mengintegrasikan teknologi secara efektif, diperlukan metode

perencanaan pengajaran yang sesuai dan efisien. Pertama-tama,

pendidik perlu melakukan analisis kebutuhan untuk memahami

bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan

pembelajaran. Ini melibatkan mengidentifikasi tujuan pembelajaran,

kebutuhan siswa, serta potensi teknologi yang dapat digunakan.

7
Dengan memahami tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa, guru

dapat merencanakan penggunaan teknologi yang relevan dan

bermanfaat dalam mencapai tujuan tersebut.

Selanjutnya, dalam perencanaan pengajaran yang efektif,

pendidik perlu memilih alat dan sumber daya teknologi yang sesuai

dengan konten pembelajaran dan gaya mengajar mereka. Ini dapat

mencakup penggunaan presentasi multimedia, perangkat lunak

pembelajaran interaktif, atau platform pembelajaran online.

Pemilihan alat dan sumber daya teknologi yang tepat akan

membantu mendukung pembelajaran yang berpusat pada siswa,

meningkatkan keterlibatan siswa, dan memfasilitasi akses terhadap

informasi yang relevan dan mutakhir.

Selain itu, dalam perencanaan pengajaran yang efektif, pendidik

perlu mempertimbangkan pendekatan yang memungkinkan

integrasi teknologi secara menyeluruh dalam pembelajaran. Ini

termasuk menyusun rencana pembelajaran yang mencakup berbagai

aktivitas dan tugas yang menggunakan teknologi sebagai alat untuk

mendukung proses pembelajaran. Guru juga dapat merancang

pembelajaran yang berbasis proyek atau kolaboratif yang

memanfaatkan teknologi untuk memungkinkan siswa bekerja sama

dalam menciptakan produk atau solusi yang menggunakan alat dan

sumber daya teknologi yang tersedia.

Evaluasi dan refleksi terhadap penggunaan teknologi dalam

proses pembelajaran juga merupakan langkah penting dalam

perencanaan pengajaran yang efektif. Guru perlu mengevaluasi

efektivitas penggunaan teknologi dalam mencapai tujuan

8
pembelajaran yang telah ditetapkan, serta dampaknya terhadap

keterlibatan dan prestasi siswa. Dengan melakukan refleksi terhadap

pengalaman pembelajaran, pendidik dapat mengidentifikasi area

yang perlu ditingkatkan dan membuat penyesuaian dalam

perencanaan pengajaran mereka di masa mendatang.

Metode perencanaan pengajaran yang efektif dalam

mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran mencakup

analisis kebutuhan, pemilihan alat dan sumber daya teknologi yang

sesuai, penyusunan rencana pembelajaran yang menyeluruh, dan

evaluasi yang terus-menerus terhadap penggunaan teknologi.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pendidik dapat

meningkatkan efektivitas pengajaran mereka, meningkatkan

keterlibatan siswa, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang

inovatif dan relevan dengan tuntutan zaman.

3. Tingkatkan Partisipasi

Pendekatan pengajaran berpusat pada siswa merupakan strategi

yang efektif untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam

pembelajaran. Pertama-tama, pendekatan ini memungkinkan siswa

untuk menjadi pusat dari proses pembelajaran mereka sendiri. Dalam

pendekatan ini, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing

dan mendukung siswa dalam mengeksplorasi konsep, bertanya,

berkolaborasi, dan mengembangkan pemahaman mereka sendiri.

Dengan memberikan kontrol lebih besar kepada siswa atas

pembelajaran mereka, pendekatan ini mendorong keterlibatan yang

lebih aktif dan memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk

merasa memiliki pembelajaran mereka.

9
Selanjutnya, pendekatan berpusat pada siswa memungkinkan

penyesuaian pengajaran dengan gaya belajar dan kebutuhan

individual siswa. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-

beda, dan pendekatan ini memungkinkan guru untuk menyediakan

berbagai macam strategi pengajaran yang sesuai dengan preferensi

belajar masing-masing siswa. Misalnya, guru dapat menggunakan

pendekatan visual untuk siswa yang lebih responsif terhadap gambar

atau diagram, sementara menggunakan pendekatan berbasis proyek

untuk siswa yang lebih suka belajar melalui pengalaman praktis.

Dengan menyediakan beragam strategi pengajaran, pendekatan ini

memungkinkan setiap siswa untuk terlibat secara optimal dalam

pembelajaran.

Pendekatan berpusat pada siswa juga mempromosikan

kolaborasi antar siswa dalam pembelajaran. Dalam lingkungan

pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa sering kali diberi

kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok atau berpasangan

untuk menyelesaikan tugas atau proyek. Kolaborasi ini

memungkinkan siswa untuk saling mendukung, berbagi ide, dan

membangun pengetahuan bersama. Dengan bekerja sama, siswa

tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga belajar dari satu sama lain,

mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan kolaboratif

yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

4. Tantangan Strategi Pengajaran Beragam

Pendidik menghadapi beberapa tantangan dalam menerapkan

strategi pengajaran yang beragam sesuai dengan gaya belajar siswa.

Salah satu tantangan utama adalah pengelolaan waktu dan sumber

10
daya yang terbatas. Dengan adanya beragam gaya belajar di dalam

kelas, guru perlu merencanakan dan menyusun berbagai jenis strategi

pengajaran yang dapat mengakomodasi kebutuhan belajar setiap

siswa. Hal ini membutuhkan waktu dan upaya ekstra dari guru untuk

mempersiapkan materi pembelajaran yang beragam, serta

memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan perhatian dan

dukungan yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Selain itu,

terbatasnya sumber daya, seperti perangkat teknologi atau bahan

pembelajaran yang memadai, juga dapat menjadi hambatan dalam

menerapkan strategi pengajaran yang beragam.

Tantangan lainnya adalah menilai efektivitas strategi pengajaran

yang beragam dan menyesuaikan pendekatan sesuai dengan

kebutuhan siswa. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang unik, dan

apa yang berhasil untuk satu siswa mungkin tidak efektif untuk yang

lain. Oleh karena itu, guru perlu secara terus-menerus mengevaluasi

strategi pengajaran yang mereka gunakan dan memantau respons

siswa terhadap pembelajaran. Hal ini memerlukan refleksi dan

penyesuaian terus-menerus dalam perencanaan dan pelaksanaan

pengajaran. Namun, menilai efektivitas strategi pengajaran yang

beragam dapat menjadi tantangan bagi guru karena hal ini

memerlukan waktu dan keterampilan evaluasi yang baik.

Selain itu, pendidik juga dihadapkan pada tantangan dalam

mengelola kelas dengan berbagai gaya belajar yang berbeda. Dalam

kelas yang memiliki siswa dengan beragam gaya belajar, guru perlu

memastikan bahwa setiap siswa terlibat dan mendapatkan dukungan

yang mereka butuhkan. Ini dapat menjadi tantangan terutama dalam

situasi di mana jumlah siswa dalam kelas besar atau ketika ada

11
gangguan yang mengganggu proses pembelajaran. Mengelola kelas

dengan berbagai gaya belajar juga memerlukan keterampilan

komunikasi yang baik dan kemampuan untuk memberikan

dukungan individual kepada setiap siswa secara efektif.

5. Persiapan Keterampilan 21st Century

Penggunaan strategi dan perencanaan dalam pengajaran

memiliki peran krusial dalam mempersiapkan siswa dengan

keterampilan 21st century yang diperlukan untuk bersaing dalam

masyarakat global yang semakin kompleks. Pertama-tama, strategi

pengajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan abad ke

-21, seperti keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan

pemecahan masalah, dapat diintegrasikan ke dalam rencana

pembelajaran. Guru dapat merancang aktivitas pembelajaran yang

menantang siswa untuk berpikir secara kritis, mendorong kerjasama

antar-siswa dalam menyelesaikan tugas, dan memfasilitasi diskusi

yang membangun pemahaman yang mendalam tentang topik tertentu.

Selain itu, perencanaan pembelajaran yang mencakup

penggunaan teknologi secara bijak juga membantu siswa

mengembangkan keterampilan yang relevan dengan era digital.

Guru dapat merancang pembelajaran yang memanfaatkan berbagai

alat dan platform teknologi, mulai dari aplikasi pembelajaran

interaktif hingga platform kolaboratif online. Dengan

mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran, siswa dapat

memperoleh pengalaman praktis dalam menggunakan alat digital,

serta mengembangkan kemampuan untuk mencari, mengevaluasi,

12
dan menyajikan informasi secara efektif dalam berbagai format.

penggunaan strategi dan perencanaan yang mempromosikan

pembelajaran kontekstual juga dapat membantu siswa

mengembangkan keterampilan 21st century yang diperlukan dalam

menghadapi tantangan global. Guru dapat mengaitkan pembelajaran

dengan situasi dunia nyata atau masalah yang relevan dengan

kehidupan siswa. Misalnya, guru dapat merancang proyek

kolaboratif yang menuntut siswa untuk menciptakan solusi untuk

masalah sosial atau lingkungan di komunitas mereka. Melalui

pembelajaran kontekstual, siswa tidak hanya mengembangkan

pemahaman tentang materi akademis, tetapi juga belajar untuk

menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam konteks

dunia nyata.

Penggunaan strategi dan perencanaan dalam pengajaran

memainkan peran kunci dalam mempersiapkan siswa dengan

keterampilan 21st century yang diperlukan untuk bersaing dalam

masyarakat global yang semakin kompleks. Dengan merancang

pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan abad

ke-21, mengintegrasikan teknologi secara bijak, dan mempromosikan

pembelajaran kontekstual, guru dapat membantu siswa

mengembangkan keterampilan yang relevan dan penting dalam

menghadapi tantangan masa depan. Ini tidak hanya mempersiapkan

siswa untuk berhasil dalam dunia akademis, tetapi juga membekali

mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi warga

global yang aktif dan berkontribusi.

13
D Penutup

1. Kesimpulan

Strategi dan perencanaan dalam pengajaran memainkan peran yang

sangat penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan

mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masyarakat global

yang semakin kompleks. Pendekatan berpusat pada siswa, integrasi

teknologi dalam pembelajaran, penggunaan strategi pengajaran yang

beragam, dan pengembangan keterampilan 21st century menjadi fokus

utama dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, relevan,

dan inovatif. Dengan menerapkan strategi dan perencanaan yang tepat,

guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang memotivasi,

melibatkan, dan mempersiapkan siswa untuk berhasil dalam dunia yang

terus berkembang.

2. Saran

Artikel selanjutnya dapat mengeksplorasi studi kasus atau pendekatan

praktis dalam menerapkan strategi dan perencanaan pengajaran yang telah

dibahas. Melalui wawancara dengan pendidik atau observasi langsung di

kelas, artikel tersebut dapat memberikan contoh konkret tentang

bagaimana pendekatan berpusat pada siswa, integrasi teknologi, dan

penggunaan strategi pengajaran yang beragam dapat diimplementasikan

dalam konteks nyata. Selain itu, artikel tersebut dapat menyajikan tips

praktis dan panduan bagi pendidik tentang cara merencanakan dan

menerapkan strategi pengajaran yang efektif dalam mempersiapkan siswa

dengan keterampilan yang relevan untuk masa depan.

14
Daftar Pustaka

Huda, Miftahul. (2018). "Pendekatan Berpusat pada Siswa dalam

Pembelajaran." Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mulyasa, E. (2019). "Implementasi Teknologi dalam Pembelajaran ." Jakarta:

PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. (2017). "Pengajaran Belajar Berpusat pada Siswa." Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Wina Sanjaya, I. N. (2017). " Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan." Jakarta: PT Kencana.

Fitriani, D., & Kurniawan, A. (2020). "Integrasi Teknologi dalam

Pembelajaran: Suatu Tinjauan Literatur." Jurnal Pendidikan Teknologi

dan Kejuruan, 25(1), 14-25.

Fadlil, A., & Idrus, M. (2018). " Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek

dalam Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi Siswa." Jurnal

Pendidikan Vokasi, 8(1), 15-28.

Ahmadi, Abu. (2016). " Teknologi Pembelajaran: Konsep dan Aplikasi ."

Jakarta: Rajawali Pers.

Sanj aya , Wi na. (201 9 ). " S trategi Pembelajaran Berbasis Kontekstual ."

Bandung: PT Refika Aditama.

15

Anda mungkin juga menyukai