Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL

PENGARUH SUHU DAN CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN SPESIES ALGA: SEBUAH TUJUAN

Nama : Ruth Afrita Sari

NIM : 122330064

Prodi : Teknologi Industri Pertanian

JURNAL NASIONAL

Judul Pengaruh Suhu Dan Cahaya Terhadap Pertumbuhan Spesies Alga: Sebuah
Tujuan
Journal Tinjauan Energi Terbarukan Dan Berkelanjutan
Volume dan Halaman Vol. 2, No. 10, Hal 431-444
Tahun 2015
Penulis SP Singh1, Priyanka Singh2
Reviewer Ruth Afrita Sari
Latar Belakang Rumput laut merupakan salah satu jenis makroalga yang tersebar luas
di lingkungan laut. Mereka telah diakui potensi penggunaannya dalam
berbagai aplikasi, termasuk pengolahan air limbah. Rumput laut
memiliki kemampuan untuk menyerap dan menghilangkan nutrisi,
logam berat, dan polutan organik dari air limbah, menjadikannya pilihan
yang menjanjikan untuk pengolahan air limbah. Selain itu, rumput laut
juga dapat digunakan untuk produksi biofuel dan produk bernilai
tambah lainnya. Oleh karena itu, penggunaan rumput laut dalam
pengolahan air limbah dapat memberikan manfaat baik bagi lingkungan
maupun ekonomi.

suhu dan cahaya merupakan faktor lingkungan yang penting dalam


mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme alga. Alga adalah
organisme fotosintetik yang sangat bergantung pada cahaya sebagai
sumber energi untuk fotosintesis. Selain itu, suhu juga mempengaruhi
aktivitas enzim dan proses metabolik dalam alga. Oleh karena itu,
pemahaman tentang pengaruh suhu dan cahaya terhadap
pertumbuhan alga sangat penting untuk mengoptimalkan budidaya alga
dan pemanfaatan potensinya dalam berbagai aplikasi, seperti produksi
biofuel dan pengolahan limbah .

Metode Penelitian Metode penelitian yang umum digunakan untuk menguji pengaruh
suhu dan cahaya terhadap pertumbuhan spesies alga adalah sebagai
berikut:

1. Persiapan kultur alga: Alga dibiakkan dalam media yang sesuai


dengan kondisi yang diinginkan, seperti suhu dan salinitas yang tepat .
Media tersebut juga harus mengandung nutrisi yang cukup untuk
mendukung pertumbuhan alga .

2. Penyesuaian suhu: Alga ditempatkan dalam lingkungan dengan suhu


yang diatur sesuai dengan kondisi yang ingin diteliti. Suhu dapat diatur
menggunakan inkubator atau ruang khusus dengan kontrol suhu .

3. Penyesuaian cahaya: Alga ditempatkan dalam lingkungan dengan


intensitas cahaya yang diatur sesuai dengan kondisi yang ingin diteliti.
Cahaya dapat diatur menggunakan lampu khusus atau penutup yang
mengatur intensitas cahaya .

4. Pengukuran pertumbuhan: Pertumbuhan alga diamati dan diukur


selama periode waktu tertentu. Parameter yang umum diukur meliputi
biomassa alga, jumlah sel, dan laju pertumbuhan .

5. Analisis data: Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode


statistik untuk menentukan pengaruh suhu dan cahaya terhadap
pertumbuhan alga. Metode yang umum digunakan meliputi analisis
regresi dan uji hipotesis .

Hasil dan Pembahasan Dalam penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Singh (2015) , mereka
menemukan bahwa suhu optimum untuk pertumbuhan berbagai
spesies alga berkisar antara 20-30°C. Di bawah suhu ini, pertumbuhan
alga menjadi terhambat, sedangkan di atas suhu ini, pertumbuhan alga
juga dapat terganggu. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan
bahwa intensitas cahaya yang optimal untuk pertumbuhan alga
bervariasi antara 33-400 μmol m^-2 s^-1. Pertumbuhan alga meningkat
seiring dengan peningkatan intensitas cahaya hingga mencapai batas
tertentu.

Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Li et al. (2011) , ditemukan


bahwa suhu kultivasi yang berbeda juga mempengaruhi akumulasi lipid
pada alga Scenedesmus sp. Suhu yang lebih tinggi cenderung
meningkatkan akumulasi lipid pada alga tersebut.

Pembahasan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu dan


cahaya merupakan faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan
alga. Suhu yang optimal dan intensitas cahaya yang sesuai dapat
meningkatkan pertumbuhan alga, sedangkan suhu yang terlalu rendah
atau terlalu tinggi serta intensitas cahaya yang tidak tepat dapat
menghambat pertumbuhan alga. Penelitian ini memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang kondisi lingkungan yang optimal
untuk pertumbuhan alga, yang dapat digunakan dalam aplikasi
budidaya alga atau pengolahan limbah.

Kesimpulan Suhu optimal untuk pertumbuhan alga berkisar antara 20-30°C . Di


bawah suhu ini, pertumbuhan alga dapat terhambat, sedangkan di atas
suhu ini, pertumbuhan alga juga dapat terganggu.

Intensitas cahaya yang optimal untuk pertumbuhan alga bervariasi


antara 33-400 μmol m^-2 s^-1 . Pertumbuhan alga meningkat seiring
dengan peningkatan intensitas cahaya hingga mencapai batas tertentu.

Faktor suhu dan cahaya memiliki dampak signifikan terhadap


pertumbuhan alga dan akumulasi lipid pada beberapa spesies alga .
Suhu yang lebih tinggi cenderung meningkatkan akumulasi lipid pada
alga.

Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi


lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan alga, yang dapat
digunakan dalam aplikasi budidaya alga atau pengolahan limbah .

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh suhu dan


cahaya terhadap pertumbuhan alga, dapat dikembangkan strategi
budidaya alga yang lebih efisien dan berkelanjutan, serta pemanfaatan
alga dalam berbagai aplikasi seperti produksi biofuel dan pengolahan
limbah .

Anda mungkin juga menyukai