DISUSUN OLEH:
1. JENNIFER WINSA
2. GALEN SANDERSON
3. RUBIAN TINOLA SIJABAT
4. KRISNHA AYU PERMATA CORDELIA AGATHA MANIK
5. MELKI SINAGA
6. KELVIN SU
7. TEDDY PRAYOGA GULTOM
KELOMPOK 2
SOSIOLOGI C
SMAS SANTO TARCISIUS
2023/2024
1
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................ 2
BAB 1: KEPADATAN PENDUDUK...................................................................... 3
1.1 Pengertian Kepadatan Penduduk..................................................................3
1.2 Ciri-Ciri Kepadatan Penduduk..................................................................... 3
1.3 Faktor-faktor Kepadatan Penduduk............................................................. 3
1.4 Dampak Kepadatan Penduduk..................................................................... 4
BAB 2: KEMISKINAN........................................................................................... 5
1.1 Pengertian Kemiskinan................................................................................ 5
1.2 Ciri-Ciri Kemiskinan....................................................................................5
1.3 Faktor-faktor Kemiskinan............................................................................ 5
1.4 Dampak Kemiskinan.................................................................................... 6
1.5 Hasil Wawancara..........................................................................................8
BAB 3: PENUTUP................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 10
3.1.1 Kesimpulan Video Kepadatan Penduduk..........................................10
3.1.2 Kesimpulan Wawancara Kemiskinan................................................10
3.2 Hambatan................................................................................................... 11
3.2.1 Hambatan Video Kepadatan Penduduk.............................................11
3.2.2 Hambatan Wawancara Kemiskinan...................................................11
LAMPIRAN...........................................................................................................12
2
BAB 1
KEPADATAN PENDUDUK
3
2. Faktor Ekonomi: Tingkat kesempatan kerja dan perkembangan ekonomi
suatu wilayah juga mempengaruhi kepadatan penduduk. Wilayah dengan
lapangan pekerjaan yang baik dan tingkat pendapatan yang tinggi cenderung
menarik migrasi penduduk dari daerah lain.
3. Faktor Sosial dan Budaya: Faktor sosial dan budaya, seperti kebijakan
migrasi, kebiasaan migrasi, dan kepadatan penduduk di sekitar, juga dapat
mempengaruhi kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk di daerah perkotaan
cenderung lebih tinggi karena banyaknya peluang sosial dan ekonomi.
4. Faktor Politik: Kebijakan yang mendukung pengembangan perkotaan,
infrastruktur, dan investasi dapat mendorong pertumbuhan penduduk di suatu
wilayah.
5. Faktor Teknologi dan Transportasi: Daerah yang terhubung dengan baik
dan memiliki aksesibilitas yang tinggi cenderung memiliki kepadatan penduduk
yang lebih tinggi.
4
BAB 2
KEMISKINAN
5
penduduk miskin, ini dapat memperdalam kesenjangan dan meningkatkan tingkat
kemiskinan.
4. Pertumbuhan penduduk yang padat tanpa lapangan pekerjaan yang
memadai: Banyaknya penduduk yang bersaing untuk lapangan pekerjaan yang
terbatas dapat menyebabkan pengangguran dan underemployment, yang pada
gilirannya dapat memicu kemiskinan.
5. Penduduk banyak yang pengangguran: Tingginya tingkat pengangguran
dalam suatu masyarakat adalah faktor utama penyebab kemiskinan. Pengangguran
dapat mengarah pada hilangnya pendapatan, kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan dasar, dan berkontribusi pada siklus kemiskinan.
6
7. Ketergantungan pada Bantuan: Kemiskinan dapat menyebabkan
ketergantungan pada bantuan dari pihak lain, baik itu pemerintah, organisasi
non-profit, atau keluarga dan teman-teman. Meskipun bantuan ini penting dalam
mendukung individu miskin, terlalu banyak ketergantungan dapat menghambat
kemampuan individu untuk mandiri.
8. Rendahnya Kualitas Hidup: Secara umum, kemiskinan dapat
mengurangi kualitas hidup individu dan keluarga. Hal ini mencakup keterbatasan
dalam hal pendidikan, perumahan, pangan, kesehatan, dan akses ke peluang
ekonomi yang lebih baik.
9. Ketidaksetaraan Ekonomi: Kemiskinan dapat meningkatkan
ketidaksetaraan ekonomi dalam suatu masyarakat. Ini dapat mengakibatkan
ketidakstabilan sosial dan ekonomi yang lebih besar.
7
1.5 Hasil Wawancara
Dialog wawancara:
Galen: Pertanyaan pertama, Ibu sudah tinggal berapa lama?
Ibu: Ibu tinggal pada tahun 92.
Galen: Kan Ibu tinggal pada tahun 92 nih, Bu. Apakah ada bantuan dari
pemerintah? Seperti bantuan fasilitas atau yang lainnya?
Ibu: Bantuan untuk orang miskin, ya, seperti itu, ya, ada dapat Ibu.
Galen: Contohnya apa, Bu?
Ibu: Seperti beras.
Galen: Bansos gitu, ya, Bu?
Ibu: Iya, zaman dulu, itu. Tapi sekarang sudah diganti jadi uang 200 per
bulan.
Galen: Berarti itu dulu?
Ibu: Yaa, itu dulu. Kalau sekarang sudah diganti dengan uang yang 200
itu.
Galen: Abis tu, Bu... Menurut Ibu, kan Ibu disini kan tahun 92, pasti
belum begini kan bentuknya. Bagaimana terbentuk ini semua dari dalam-dalam,
ini kan luas nih?
Ibu: Dari sini ke darat sana, kan ini jembatanya masih sebesar itu juga, lah.
Galen: Menurut Ibu, apakah Ibu nyaman tinggal disini?
Ibu: Kalau bagi Ibu, kan... nyaman.
Galen: Nyaman.
Ibu: Ga ada gangguan, ga ada honda-honda lewat. Lagian, orang jarang
kesini kan.
Galen: Mengapa Ibu mau tinggal disini?
Ibu: Sebabnya dulu suami Ibu kan jaga kapal-kapal disini, jadi kan orang
yang punya kapal tidak kasih tinggal jauh. Tinggal disini aja.
Kelvin: Apakah Bapak merasa nyaman dengan tempat Bapak tinggal?
Bapak: Nyaman.
Kelvin: Sejak kapan Bapak tinggal di sini?
Bapak: Tahun 1970.
8
Kelvin: Apakah ada bantuan dari pemerintah untuk Bapak?
Bapak: Ada.
Kelvin: Berupa apa, Pak?
Bapak: Sembako, dan lain-lain.
Kelvin: Menurut Bapak, mengapa tempat tinggal Bapak bisa terbentuk?
Bapak: Dulu kan hutan. Waktu Bapak merintis, orang tiba-tiba ramai ke
sini. Nah, dulu hutan semua. Pas Bapak tinggal di sini, Bapak sendiri tinggal,
belum ada jalan. Masi hutan. Tunggu Bapak merintis, baru pada datang kesini.
Dalam dialog antara Galen dan Ibu, kesimpulan yang dapat diambil
adalah:
1. Ibu telah tinggal di tempat tersebut sejak tahun 1992, dan tampaknya
sudah cukup lama tinggal di sana.
2. Ibu menerima bantuan dari pemerintah, seperti bantuan untuk orang
miskin, misalnya, beras atau bansos. Namun, saat ini, bantuan tersebut telah
diganti menjadi uang sebesar 200 ribu per bulan.
3. Ibu merasa nyaman tinggal di tempat tersebut, menganggapnya bebas
gangguan dan jarang ada orang yang datang ke sana. Alasan Ibu tinggal di tempat
tersebut adalah karena suaminya dulu bekerja menjaga kapal-kapal di sana,
sehingga mereka memilih untuk tinggal dekat tempat kerja suaminya.
Dalam dialog antara Kelvin dan Bapak, kesimpulan yang dapat diambil
adalah:
1. Bapak telah tinggal di tempat tersebut sejak tahun 1970.
2. Bapak juga menerima bantuan dari pemerintah, seperti sembako dan
bantuan lainnya.
3. Tempat tinggal Bapak awalnya adalah hutan, dan Bapak merintisnya
sehingga orang lain datang ke sana. Bapak merasa nyaman tinggal di tempat
tersebut dan menggambarkan bagaimana tempat tersebut awalnya hutan yang
masih belum ada jalan, tetapi sekarang telah berkembang.
Dari kedua dialog tersebut, dapat dilihat bahwa kedua narasumber (Ibu
dan Bapak) merasa nyaman tinggal di tempat mereka dan telah menerima bantuan
dari pemerintah. Mereka juga memiliki alasan pribadi untuk tinggal di tempat
tersebut, seperti pekerjaan suami Ibu yang ada di sekitar sana dan usaha Bapak
dalam merintis tempat tersebut. Dialog tersebut memberikan gambaran tentang
bagaimana mereka memandang tempat tinggal mereka dan bagaimana
perkembangannya dari waktu ke waktu.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Kesimpulan Video Kepadatan Penduduk
Pemukiman Tambora di Jakarta, khususnya di kawasan yang terkenal
sebagai pemukiman terpadat, memiliki karakteristik yang mencolok. Di sana,
terdapat jalan-jalan sempit dan terowongan kecil yang dikelilingi oleh
rumah-rumah penduduk. Kawasan ini memiliki tingkat kepadatan penduduk yang
signifikan, yang mungkin menjadi penyebab dari kondisi infrastruktur yang
terlihat kurang memadai. Dampak lain dari kepadatan ini adalah suhu udara yang
lebih tinggi dan terasa panas, mungkin akibat kurangnya ruang terbuka dan
vegetasi. Keadaan tersebut juga berkontribusi pada kesan kesan kumuh yang
terlihat di pemukiman ini.
10
dipenuhi dengan sampah menjadi terendam, penduduk setempat sepertinya telah
terbiasa dengan situasi tersebut.
Kami juga mencatat bahwa banyak orang di sana mencoba bertahan hidup
dengan menjual makanan dan minuman. Mayoritas penduduk telah tinggal di
tempat tersebut selama bertahun-tahun, dan alasan utama mereka tetap tinggal di
sana adalah karena mereka merasa nyaman dengan lingkungan dan komunitas
yang telah mereka bangun.
3.2 Hambatan
3.2.1 Hambatan Video Kepadatan Penduduk
1) Kesusahan dalam memilih video yang berdurasi kurang dari 10 menit.
11
LAMPIRAN
12