Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PERMASALAHAN SOSIAL

AKIBAT PENGELOMPOKKAN SOSIAL

DISUSUN OLEH:
1. JENNIFER WINSA
2. GALEN SANDERSON
3. RUBIAN TINOLA SIJABAT
4. KRISNHA AYU PERMATA CORDELIA AGATHA MANIK
5. MELKI SINAGA
6. KELVIN SU
7. TEDDY PRAYOGA GULTOM

KELOMPOK 2
SOSIOLOGI C
SMAS SANTO TARCISIUS
2023/2024

1
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................ 2
BAB 1: KEPADATAN PENDUDUK...................................................................... 3
1.1 Pengertian Kepadatan Penduduk..................................................................3
1.2 Ciri-Ciri Kepadatan Penduduk..................................................................... 3
1.3 Faktor-faktor Kepadatan Penduduk............................................................. 3
1.4 Dampak Kepadatan Penduduk..................................................................... 4
BAB 2: KEMISKINAN........................................................................................... 5
1.1 Pengertian Kemiskinan................................................................................ 5
1.2 Ciri-Ciri Kemiskinan....................................................................................5
1.3 Faktor-faktor Kemiskinan............................................................................ 5
1.4 Dampak Kemiskinan.................................................................................... 6
1.5 Hasil Wawancara..........................................................................................8
BAB 3: PENUTUP................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 10
3.1.1 Kesimpulan Video Kepadatan Penduduk..........................................10
3.1.2 Kesimpulan Wawancara Kemiskinan................................................10
3.2 Hambatan................................................................................................... 11
3.2.1 Hambatan Video Kepadatan Penduduk.............................................11
3.2.2 Hambatan Wawancara Kemiskinan...................................................11
LAMPIRAN...........................................................................................................12

2
BAB 1
KEPADATAN PENDUDUK

1.1 Pengertian Kepadatan Penduduk


Kepadatan penduduk adalah suatu keadaan yang dikatakan semakin padat
bila jumlah manusia pada suatu batas ruang tertentu semakin banyak
dibandingkan dengan luas ruangannya (Sarwono, 1992).

1.2 Ciri-Ciri Kepadatan Penduduk


Ciri-ciri kepadatan penduduk yakni sebagai berikut:
1. Jumlah Penduduk: Kepadatan penduduk ditentukan oleh jumlah
penduduk yang tinggal dalam suatu wilayah. Semakin banyak penduduk dalam
suatu wilayah, semakin padat populasi.
2. Luas Wilayah: Kepadatan penduduk juga dipengaruhi oleh luas wilayah.
Semakin kecil luas wilayah, semakin tinggi kepadatan penduduknya.
3. Urbanisasi: Tingkat urbanisasi, yaitu persentase penduduk yang tinggal
di perkotaan, juga dapat mempengaruhi kepadatan penduduk. Kota-kota biasanya
memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi daripada daerah pedesaan.
4. Infrastruktur: Kepadatan penduduk juga terkait dengan infrastruktur
yang tersedia di suatu wilayah. Wilayah dengan infrastruktur yang baik, seperti
transportasi dan akses ke layanan publik, cenderung memiliki kepadatan
penduduk yang lebih tinggi.
5. Pemukiman: Cara penduduk menghuni suatu wilayah juga dapat
mempengaruhi kepadatan penduduk. Misalnya, jika terdapat pemukiman padat di
suatu wilayah, kepadatan penduduknya akan lebih tinggi.
6. Perekonomian: Tingkat perekonomian suatu wilayah juga dapat
mempengaruhi kepadatan penduduk. Daerah dengan peluang kerja yang baik
cenderung menarik lebih banyak penduduk, sehingga memiliki kepadatan
penduduk yang tinggi.

1.3 Faktor-faktor Kepadatan Penduduk


Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk adalah sebagai
berikut:
1. Faktor Geografi: Geografi suatu wilayah, seperti topografi, iklim, dan
ketersediaan sumber daya alam, dapat memengaruhi kepadatan penduduk.
Wilayah dengan tanah yang subur, iklim yang baik, dan sumber daya alam yang
melimpah cenderung menarik penduduk yang lebih banyak.

3
2. Faktor Ekonomi: Tingkat kesempatan kerja dan perkembangan ekonomi
suatu wilayah juga mempengaruhi kepadatan penduduk. Wilayah dengan
lapangan pekerjaan yang baik dan tingkat pendapatan yang tinggi cenderung
menarik migrasi penduduk dari daerah lain.
3. Faktor Sosial dan Budaya: Faktor sosial dan budaya, seperti kebijakan
migrasi, kebiasaan migrasi, dan kepadatan penduduk di sekitar, juga dapat
mempengaruhi kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk di daerah perkotaan
cenderung lebih tinggi karena banyaknya peluang sosial dan ekonomi.
4. Faktor Politik: Kebijakan yang mendukung pengembangan perkotaan,
infrastruktur, dan investasi dapat mendorong pertumbuhan penduduk di suatu
wilayah.
5. Faktor Teknologi dan Transportasi: Daerah yang terhubung dengan baik
dan memiliki aksesibilitas yang tinggi cenderung memiliki kepadatan penduduk
yang lebih tinggi.

1.4 Dampak Kepadatan Penduduk


Berikut adalah beberapa dampak umum yang dapat timbul akibat
kepadatan penduduk yang tinggi:
1. Persaingan Sumber Daya: Keberadaan populasi yang besar dalam suatu
wilayah dapat mengakibatkan persaingan yang lebih tinggi untuk sumber daya
seperti air, tanah, makanan, dan energi. Ini bisa menyebabkan kelangkaan dan
meningkatnya harga sumber daya tersebut.
2. Penurunan Kualitas Hidup: Jika infrastruktur dan pelayanan publik tidak
dapat mengimbangi pertumbuhan populasi yang cepat, kepadatan penduduk yang
tinggi dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup. Contohnya termasuk
masalah seperti kemacetan lalu lintas, polusi udara, peningkatan kejahatan, dan
tekanan yang tinggi pada fasilitas kesehatan dan pendidikan.
3. Perubahan Lingkungan: Kepadatan penduduk yang tinggi dapat
berdampak negatif pada lingkungan. Pembangunan perkotaan yang cepat dapat
menyebabkan hilangnya lahan hijau dan habitat alami, polusi air dan tanah, serta
kerusakan ekosistem.
4. Tekanan Sosial: Tingginya kepadatan penduduk dalam ruang yang
terbatas dapat menyebabkan ketegangan antarindividu, konflik sosial, dan
peningkatan tingkat stres dan gangguan mental.
5. Pertumbuhan Ekonomi: Di sisi lain, kepadatan penduduk yang tinggi
juga dapat berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dengan
adanya pasar yang besar dan tenaga kerja yang melimpah, mungkin terjadi
pertumbuhan bisnis dan lapangan pekerjaan.

4
BAB 2
KEMISKINAN

1.1 Pengertian Kemiskinan


Kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang
tidak mampu memenuhi hak- hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat.

1.2 Ciri-Ciri Kemiskinan


Suatu kondisi dapat dikategorikan sebagai kemiskinan apabila memenuhi
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki penghasilan yang rendah.
2. Tidak mampu dalam membiayai pendidikan dasar untuk anaknya.
3. Tinggal di tempat yang tidak layak untuk dihuni.
4. Tidak sanggup membiayai pengobatan jika ada anggota keluarga yang
mengalami sakit.
5. Tidak memiliki pendapatan tetap.
6. Pendidikan rendah atau tidak berpendidikan.
7. Tidak terpenuhi dari faktor standar gizi.
8. Sulit mendapatkan air bersih.
9. Ketergantungan pada bantuan dari orang lain.
10. Ketersediaan pakaian yang layak pakai masih sangat kurang.

1.3 Faktor-faktor Kemiskinan


Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemiskinan:
1. Tingkat pendidikan yang rendah: Pendidikan yang rendah atau
kurangnya akses pendidikan berkualitas dapat menjadi penyebab utama
kemiskinan. Individu dengan tingkat pendidikan yang rendah cenderung memiliki
keterampilan yang terbatas dan kesempatan kerja yang terbatas, sehingga mereka
lebih rentan terjerumus dalam kemiskinan.
2. Kurangnya perhatian dari pemerintah: Jika pemerintah tidak
memberikan perhatian yang cukup terhadap masalah kemiskinan, seperti tidak
menyediakan program sosial yang memadai atau infrastruktur ekonomi yang
diperlukan, maka tingkat kemiskinan dapat meningkat.
3. Distribusi yang tidak merata: Ketidakmerataan distribusi kekayaan dan
sumber daya dalam suatu masyarakat dapat menjadi faktor yang signifikan dalam
memperburuk kemiskinan. Jika kekayaan dan peluang ekonomi terkonsentrasi
pada sekelompok kecil individu atau kelompok, sementara sebagian besar

5
penduduk miskin, ini dapat memperdalam kesenjangan dan meningkatkan tingkat
kemiskinan.
4. Pertumbuhan penduduk yang padat tanpa lapangan pekerjaan yang
memadai: Banyaknya penduduk yang bersaing untuk lapangan pekerjaan yang
terbatas dapat menyebabkan pengangguran dan underemployment, yang pada
gilirannya dapat memicu kemiskinan.
5. Penduduk banyak yang pengangguran: Tingginya tingkat pengangguran
dalam suatu masyarakat adalah faktor utama penyebab kemiskinan. Pengangguran
dapat mengarah pada hilangnya pendapatan, kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan dasar, dan berkontribusi pada siklus kemiskinan.

1.4 Dampak Kemiskinan


Berikut adalah beberapa dampak kemiskinan yang penting untuk
dipahami:
1. Masalah Kesehatan: Kemiskinan seringkali berhubungan dengan
masalah kesehatan. Individu miskin cenderung memiliki akses yang terbatas
terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Dampaknya adalah tingginya tingkat
penyakit dan mortalitas dalam populasi miskin. Kondisi kesehatan yang buruk
dapat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup.
2. Kurang Akses Pendidikan: Kemiskinan dapat menghalangi akses
pendidikan yang berkualitas. Anak-anak dari keluarga miskin sering kali terpaksa
putus sekolah atau menerima pendidikan yang kurang memadai. Ini dapat
membatasi peluang masa depan mereka dan meningkatkan siklus kemiskinan.
3. Pengangguran dan Underemployment: Kemiskinan dapat menyebabkan
pengangguran dan underemployment, yang pada gilirannya menghambat
perkembangan ekonomi individu dan masyarakat. Ketidakstabilan pekerjaan dan
pendapatan yang rendah dapat mengakibatkan ketidakpastian dan kesulitan
finansial.
4. Perumahan yang Buruk: Individu miskin seringkali tinggal di tempat
yang tidak layak untuk dihuni, seperti permukiman kumuh atau rumah yang tidak
memenuhi standar kesehatan dan keamanan. Ini dapat mengarah pada masalah
kesehatan dan kehidupan yang tidak layak.
5. Kesenjangan Sosial: Kemiskinan dapat memperdalam kesenjangan
sosial antara kelompok kaya dan miskin. Hal ini bisa mengakibatkan ketegangan
sosial, konflik, dan ketidakstabilan politik.
6. Keterbatasan Akses Terhadap Air Bersih dan Pangan: Individu miskin
seringkali menghadapi kesulitan dalam mendapatkan air bersih yang aman dan
makanan yang cukup. Hal ini dapat mengakibatkan masalah gizi, kurangnya
energi, dan masalah kesehatan lainnya.

6
7. Ketergantungan pada Bantuan: Kemiskinan dapat menyebabkan
ketergantungan pada bantuan dari pihak lain, baik itu pemerintah, organisasi
non-profit, atau keluarga dan teman-teman. Meskipun bantuan ini penting dalam
mendukung individu miskin, terlalu banyak ketergantungan dapat menghambat
kemampuan individu untuk mandiri.
8. Rendahnya Kualitas Hidup: Secara umum, kemiskinan dapat
mengurangi kualitas hidup individu dan keluarga. Hal ini mencakup keterbatasan
dalam hal pendidikan, perumahan, pangan, kesehatan, dan akses ke peluang
ekonomi yang lebih baik.
9. Ketidaksetaraan Ekonomi: Kemiskinan dapat meningkatkan
ketidaksetaraan ekonomi dalam suatu masyarakat. Ini dapat mengakibatkan
ketidakstabilan sosial dan ekonomi yang lebih besar.

7
1.5 Hasil Wawancara
Dialog wawancara:
Galen: Pertanyaan pertama, Ibu sudah tinggal berapa lama?
Ibu: Ibu tinggal pada tahun 92.
Galen: Kan Ibu tinggal pada tahun 92 nih, Bu. Apakah ada bantuan dari
pemerintah? Seperti bantuan fasilitas atau yang lainnya?
Ibu: Bantuan untuk orang miskin, ya, seperti itu, ya, ada dapat Ibu.
Galen: Contohnya apa, Bu?
Ibu: Seperti beras.
Galen: Bansos gitu, ya, Bu?
Ibu: Iya, zaman dulu, itu. Tapi sekarang sudah diganti jadi uang 200 per
bulan.
Galen: Berarti itu dulu?
Ibu: Yaa, itu dulu. Kalau sekarang sudah diganti dengan uang yang 200
itu.
Galen: Abis tu, Bu... Menurut Ibu, kan Ibu disini kan tahun 92, pasti
belum begini kan bentuknya. Bagaimana terbentuk ini semua dari dalam-dalam,
ini kan luas nih?
Ibu: Dari sini ke darat sana, kan ini jembatanya masih sebesar itu juga, lah.
Galen: Menurut Ibu, apakah Ibu nyaman tinggal disini?
Ibu: Kalau bagi Ibu, kan... nyaman.
Galen: Nyaman.
Ibu: Ga ada gangguan, ga ada honda-honda lewat. Lagian, orang jarang
kesini kan.
Galen: Mengapa Ibu mau tinggal disini?
Ibu: Sebabnya dulu suami Ibu kan jaga kapal-kapal disini, jadi kan orang
yang punya kapal tidak kasih tinggal jauh. Tinggal disini aja.
Kelvin: Apakah Bapak merasa nyaman dengan tempat Bapak tinggal?
Bapak: Nyaman.
Kelvin: Sejak kapan Bapak tinggal di sini?
Bapak: Tahun 1970.

8
Kelvin: Apakah ada bantuan dari pemerintah untuk Bapak?
Bapak: Ada.
Kelvin: Berupa apa, Pak?
Bapak: Sembako, dan lain-lain.
Kelvin: Menurut Bapak, mengapa tempat tinggal Bapak bisa terbentuk?
Bapak: Dulu kan hutan. Waktu Bapak merintis, orang tiba-tiba ramai ke
sini. Nah, dulu hutan semua. Pas Bapak tinggal di sini, Bapak sendiri tinggal,
belum ada jalan. Masi hutan. Tunggu Bapak merintis, baru pada datang kesini.

Dalam dialog antara Galen dan Ibu, kesimpulan yang dapat diambil
adalah:
1. Ibu telah tinggal di tempat tersebut sejak tahun 1992, dan tampaknya
sudah cukup lama tinggal di sana.
2. Ibu menerima bantuan dari pemerintah, seperti bantuan untuk orang
miskin, misalnya, beras atau bansos. Namun, saat ini, bantuan tersebut telah
diganti menjadi uang sebesar 200 ribu per bulan.
3. Ibu merasa nyaman tinggal di tempat tersebut, menganggapnya bebas
gangguan dan jarang ada orang yang datang ke sana. Alasan Ibu tinggal di tempat
tersebut adalah karena suaminya dulu bekerja menjaga kapal-kapal di sana,
sehingga mereka memilih untuk tinggal dekat tempat kerja suaminya.

Dalam dialog antara Kelvin dan Bapak, kesimpulan yang dapat diambil
adalah:
1. Bapak telah tinggal di tempat tersebut sejak tahun 1970.
2. Bapak juga menerima bantuan dari pemerintah, seperti sembako dan
bantuan lainnya.
3. Tempat tinggal Bapak awalnya adalah hutan, dan Bapak merintisnya
sehingga orang lain datang ke sana. Bapak merasa nyaman tinggal di tempat
tersebut dan menggambarkan bagaimana tempat tersebut awalnya hutan yang
masih belum ada jalan, tetapi sekarang telah berkembang.

Dari kedua dialog tersebut, dapat dilihat bahwa kedua narasumber (Ibu
dan Bapak) merasa nyaman tinggal di tempat mereka dan telah menerima bantuan
dari pemerintah. Mereka juga memiliki alasan pribadi untuk tinggal di tempat
tersebut, seperti pekerjaan suami Ibu yang ada di sekitar sana dan usaha Bapak
dalam merintis tempat tersebut. Dialog tersebut memberikan gambaran tentang
bagaimana mereka memandang tempat tinggal mereka dan bagaimana
perkembangannya dari waktu ke waktu.

9
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Kesimpulan Video Kepadatan Penduduk
Pemukiman Tambora di Jakarta, khususnya di kawasan yang terkenal
sebagai pemukiman terpadat, memiliki karakteristik yang mencolok. Di sana,
terdapat jalan-jalan sempit dan terowongan kecil yang dikelilingi oleh
rumah-rumah penduduk. Kawasan ini memiliki tingkat kepadatan penduduk yang
signifikan, yang mungkin menjadi penyebab dari kondisi infrastruktur yang
terlihat kurang memadai. Dampak lain dari kepadatan ini adalah suhu udara yang
lebih tinggi dan terasa panas, mungkin akibat kurangnya ruang terbuka dan
vegetasi. Keadaan tersebut juga berkontribusi pada kesan kesan kumuh yang
terlihat di pemukiman ini.

Selain itu, sebagian jalan di Tambora masih menggunakan bahan


bangunan tradisional seperti kayu. Selain Jakarta, Tambora juga dikenal sebagai
salah satu pemukiman terpadat di Asia Tenggara. Kepadatan penduduk yang
tinggi dan kondisi lingkungan yang kurang memadai dapat meningkatkan risiko
penyebaran penyakit di antara penduduk. Keamanan juga menjadi perhatian,
dengan kesan bahwa kondisi di sana mungkin kurang aman bagi penduduknya.

Namun, perlu dicatat bahwa di sebagian kawasan Tambora, terutama yang


dekat dengan Hotel Swim Sweety, terdapat perubahan dalam ukuran jalan yang
lebih besar. Selain itu, ada banyak penjual di kawasan ini, yang mungkin
mencerminkan kehidupan ekonomi yang aktif di sini.

3.1.2 Kesimpulan Wawancara Kemiskinan


Hasil wawancara kami ketika berada di jalan Cendrawasih menunjukkan
adanya permasalahan serius terkait kebersihan lingkungan di sekitar daerah
tersebut. Kami dengan jelas melihat bahwa banyak sekali tumpukan sampah yang
berserakan di sekitar lokasi tersebut. Sayangnya, banyak warga di sana terlihat
kurang peduli dan cenderung membuang sampah secara sembarangan.

Di samping itu, kami juga melihat bahwa sebagian besar penduduk


setempat menggantungkan hidup mereka pada pekerjaan sebagai nelayan. Mereka
tinggal dalam rumah-rumah sederhana yang terbuat dari kayu. Meskipun daerah
tersebut seringkali tergenang air laut saat pasang, menyebabkan jalan-jalan yang

10
dipenuhi dengan sampah menjadi terendam, penduduk setempat sepertinya telah
terbiasa dengan situasi tersebut.

Kami juga mencatat bahwa banyak orang di sana mencoba bertahan hidup
dengan menjual makanan dan minuman. Mayoritas penduduk telah tinggal di
tempat tersebut selama bertahun-tahun, dan alasan utama mereka tetap tinggal di
sana adalah karena mereka merasa nyaman dengan lingkungan dan komunitas
yang telah mereka bangun.

3.2 Hambatan
3.2.1 Hambatan Video Kepadatan Penduduk
1) Kesusahan dalam memilih video yang berdurasi kurang dari 10 menit.

3.2.2 Hambatan Wawancara Kemiskinan


1) Kami sempat kebingungan pilih orang yang akan diwawancarakan,
karena kami pergi pada saat jam makan siang
2) Kami juga sempat ditolak pada warga tempat tersebut
3) Kami sempat diusir oleh warga karena mereka tidak suka dengan
wawancara kami, mereka menganggap kami merendahkan mereka pada saat itu
4) Kami terhambat pada saat perbedaan pendapat dengan kelompok kami,
jadi ada terjadi sedikit masalah, karena video kami sempat hilang.
5) Ada satu orang di kelompok kami yang tidak bekerja dan tidak
menepati janji

11
LAMPIRAN

Video wawancara: https://youtu.be/eEcRv-E82S8?feature=shared

Video kepadatan penduduk:


https://youtu.be/Tcu8dqr7Uuk?si=YNEI7cRXjR67eruZ

12

Anda mungkin juga menyukai