Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PROSES PERENCANAAN PENELITIAN DAMPAK KERUSAKAN

HUTAN AKIBAT PENEBANGAN SECARA LIAR TERHDAP MASYARAKAT DI


DESA TEUN KABUPATEN BELU

OLEH

NAMA-NAMA KELOMPOK :

1. DIDIMUS EMANUEL NURAK


2. MARIA YUNITA YENI MAU
3. MARIA EFILIANA BOE KOLI

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul "Dampak Kerusakan Hutan Akibat Penebangan Secara Liar Terhadap Masyarakat
Di Desa Teun” dengan baik. . Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i

KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG MASALAH .............................................................1

B. RUMUSAN MASALAH .........................................................................…...2

C. TUJUAN PENELITIAN ................................................................................2

D. MANFAAT PENELITIAN ............................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................3

BAB III METODE PENELITIAN........................................................... …………4

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………….5

BAB IV PENUTUP ....................................................................................................6


BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang.

Hutan merupakan suatu anugerah dari Tuhan yang tidak ternilai harganya bagi manusia.
Keberadaan hutan telah memberikan manfaat bagi kemakmuran dan kesejahteraan terutama bagi
masyarakat yang mendiam sekitar kawasan hutan. “Hutan merupakan sumber plasma nutfah,
sumber hasil kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi, perlindungan alam
hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan,rekreasi, dan pariwisata” (Erika,
2014:11). Hutan perlu dijaga dan lindungi kelestariannya dari berbagai macam kerusakan yang
mungkin terjadi. Kerusakan hutan dapat disebabkan oleh banyak hal diantaranya seperti
kebakaran hutan, penebangan liar, eksplorasi alam yang berlebihan dan lain sebagainya

Hal ini terjadi seiring perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat, terutama di
bidang teknologi.Populasi mansuia pun bertambah seiring dengan kebutuhan sandang, pangan,
dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan itu, manusia mendapatkan dari sumber daya alam seperti
sumber daya hutan. Kebutuhan inilah yang mendesak sehngga manusia memanfaatkan hutan
sebagai jalan untuk memenuhi kebuthan hidupnya. Tetapi juga semakin murka manusia dan
munculnnya industri-industri yang berbahan dari hasil hutan dengan pengambilan sumber daya
hutan yang secara berlebihan bahkan penebangan secra illegal mengakibatan kerusakan hutan.
Hutan semakin lama berkurang apabila tida dikembangkan dan akan terjadi bencana yang
berdampa bagi masyaraat itu sendiri

Di kabupaten Belu ada beberapa hutan yang ditetapkan sebagai hutan lindung yang
masih terjaga dan dijadikan sebagai hutan lindung antara lain hutan produksi Halilulik, hutan
lindung Lakaan, hutan Mandeu dan hutan lindung Tukubesi (Silawan).Tetapi kenyataan yang
terjadi semakin banyak dampak kerusakan huatan akibat kemurkaan oleh oknum tidak
bertanggung jawab maupun ulah masyarakat sendiri. Dimana hutan-hutan yang seharusnya
dijaga tidak dmanfaatan secara benar oleh masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir ini
dampak kerusakan hutan mulai terasa dan terlihat secarala jelas di beberapa daerah di Kabupaten
Belu. Dimana pada januari sampai mei tahun 2023 ini di beberapa kecamatan terjadi bencana
alam yang besar seperti tanah longsor dan banjir yaitu mulai dari dareah Tasifeto Timur, Tasifeto
Barat, Kakuluk Mesak, Lamaknen dan Lamaknen Selatan

Dampak dari dari adanya penebangan liar adalah rusaknya ekosistem yang ada, tanah
longsor, bencana banjir dan mengakibatkan hutan menjadi gundul.Penebangan liar merupakan
suatu rangkaian kegiatan penebangan kayu dan pengangkutan kayu ke tempat pengolahan hingga
ekspor kayu yang dilakukannya secara tidak sah karena tidak mempunyai izin dari
pemerintah.Perbuatan yang demikian bertentangan dengan hukum yang berlaku yang dipandang
sebagai suatu perbuatan yang dapat merusak hutan dan berdampak pada timbulnya kerugian baik
dari aspek ekologi, ekonomi maupun sosial budaya.
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa factor penyebab penebangan hutan secara liar di Desa Teun Kabupaten Belu?
2. Apa dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat akibat penebangan secara liar ?
3. Upaya apa dilakukan untuk mengatasi kerusakan hutan yang ada agar tidak berlanjut?

1.3.Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu:


1. Untuk menganalisis factor yang menjadi penyebab terjadinya penebangan hutan secara
liar di desa Teun.
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan penebangan hutan secara liar di Desa Teun
Kabupaten Belu serta upaya untuk mengatasi kerusakan hutan baik oleh pemerintah
maupun masyarakat itu sendiri.
3. Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi kerusakan hutan di desa Teun.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga hutan dan memanfaatkan hutan


secara baik,
2. dampak bagi masyarakat akibat dari penebangan secara liar
3. Untuk Diinas kehutanan dan Polisi Kehutanan dijadikan bahan pertimbangan dalam
upaya mengatasi penebangan liar masih merajajela.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Penebangan Liar

Penebangan Liar adalah kegiatan penebangan kayu yang tidak legal, tidak sah, tidak
resmi, tidak menurut hukum, atau melanggar hukum. Pengertian lain penebangan liar adalah
kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin
dari otoritas setempat. Penebangan liar dapat didefinisikan sebagai tindakan menebang kayu
dengan melanggar peraturan kehutanan. Maksudnya ialah suatu penebangan pohon,
pengangkutan dan penjualan kayu yang secara sembunyi-sembunyi dari pengawasan pemerintah
atau masyarakat karena tidak memiliki izin.Tindakan ini adalah sebuah kejahatan yang
mencakup kegiatan seperti menebang kayu di area yang dilindungi, area konservasi dan taman
nasional, serta menebang kayu tanpa ijin yang tepat di hutan-hutan produksi. Mengangkut dan
memperdagang-kan kayu illegal dan produk kayu illegal juga dianggap sebagai kejahatan
kehutanan. Dengan kata lain, batasan/pengertian illegal logging adalah meliputi serangkaian
pelanggaran peraturan yang mengakibatkan eksploitasi sumber daya hutan yang
berlebihan.Pelanggaran-pelanggaran ini terjadi di semua lini tahapan produksi kayu,misalnya
pada tahap penebangan, tahap pengangkutan kayu gelondongan, tahap pemprosesan dan tahap
pemasaran; dan bahkan meliputi penggunaan cara-cara yang korup untuk mendapatkan akses ke
kehutanan dan pelanggaran-pelanggaran keuangan, seperti penghindaran pajak. Pelanggaran-
pelanggaran juga terjadi karena kebanyakan batas-batas administratif kawasan hutan nasional,
dankebanyakan unit-unit hutan produksi yang disahkan secara nasional yang beroperasi di dalam
kawasan ini, tidak didemarkasi di lapangan dengan melibatkan masyarakat setempat. Terjadinya
kegiatan penebangan liar di Indonesia didasari oleh beberapa permasalahan yang terjadi, seperti :

a. Masalah sosial dan ekonomi

b. Masalah Kelembagaan dan koordinasi

c. Masalah penegakkan hukum.

2.1.Definisi penebangan liar berdasarkan terminologi

Berdasarkan terminologi, definisi penebangan liar adalah kegiatan memotong kayu yang
tidak menerapkan asas kelestarian. Jika dikaitkan dalam praktik, pengertian penebangan liar
terbagi menjadi 2 (dua), yaitu; pengertian secara sempit dan pengertian secara luas. Pengertian
secara sempit hanya menyangkut penebangan kayu secara liar, sedangkan pengertian secara luas
menyangkut setiap perbuatan/tindakan pelanggaran dalam kegatan kehutanan yang meliputi
perizinan, persiapan operasi, kegiatan produksi, pengangkutan, tata usaha kayu, pengolahan, dan
pemasaran.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.Penelitian deskriptif
kualitatif, deskriptif yaitu suatu rumusan masalah yang memandu penelitian untuk
mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas
dan mendalam.
3.2 Metode pengumpulan data
Observasi dan Dokumentasi
Metode observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung di tempat lokasi yaitu
di kawasan hutan lindung dan dokumentasi berupa video dan gambar kondisi kerusakan
hutan setelah penenbangan liar di hutan lindung desa Teun

3.2.Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu salah satu hutan lindung di Desa Teun Kecamatan Ramanuk
Kabupaten Belu

3.3.Fokus Penelitian

1) Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan individu yang hidup bersama dalam satu wilayah
tertentu dalam waktu cukup lama yang berinteraksi menurut suatu system adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
2) Hutan
Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhanlebat yang
berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lainsebagainya
serta menempati daerah yang cukup luas yang berada di daerah.
3) Penebangan Liar.
Penebangan liar penebangan kayu yang tidak legal, tidak sah, tidak resmi, tidak
menurut hukum, atau melanggar hukum.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2.1. Faktor-Faktor yang menyebaban penebangan hutan secara liar di Desa Teun
Kabupaten Belu

Hutan Di Desa Teun ini juga sebagai salah satu hutan lindung terancam rusak
akibat penebangan secara liar. Adapun fator penyebabnya antara lan:
(1) Masalah sosial dan ekonomi ; semain banyak kebutuhan manusia terutama semakin
banyaknya permintaan oleh industri-industri atau pabrik yang berbahan dasar kayu
seperti mebel membuat masyarakat sebagai pemasok mengesploitasi kayu untuk
kemudiaan di jual dem memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari hasil hutan seperti kayu
masyarakat telah terbiasa secara instan memperoleh penghasilan yang lebih besar
dalam waktu sangat sehingga menyebabkan masyarakat merasa tida memiliki
keterampilan kerja lain selain usaha perkayuan dan bagi merea pekerjaan ini sulit
untuk ditinggalkan. Namun tanpa disadari apabila pemanfaatan itu secara berlebihan
oleh oknum-oknum yang menebang secara illegal tanpa memikirkan kelestarian alam
maka ketidakseimbangan hutan akan terjadi sehingga menyebabkan terjadinya
kerusakan hutan. Apabila hutan ini kemudian tidak direboisasi kembali hutang
lindung di Desa Teun beserta ekosistem didalamnya bisa terancam punah.
(2) Lemahnya pengawasan baik oleh pemerintah setempat, Dinas Kehutanan dan
pemerintah daerah;Praktik penebangan hutan secara liar dikaitkan dengan lemahnya
kontrol oleh pemerintah setempat ataupun penegak hukum dimana pencegahan dan
pemberantasan perusakan hutan masih dirasakan belum maksimal karena penegak
hukum hanya berurusan dengan masyarat lokal atau pemilik alat tranportasi kayu
sehigga menyebabkan para pelaku utama secara terus menerus dan secara terang
terangan melakukan penebangan secara llegal.
(3) Rendahnya kesadaran masyarakat umum; kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya arti hutan bag kehidupan sehari hari. Hutan tidak hanya menghasilkan
oksigen yang penting bagi manusia tetapi juga menguraikan co2 diudara untuk
mencegah pemanasan suhu bumi yang dapat mengancam kehidupan manusia,
menjaga keseinmbangan air, tanah, memberikan kehdupan bagi fauna didalamnya,
serta memberi manfaat ekonomi yang besar bagi manusia itu sendiri

2.2 Dampak yang ditimbulkan akibat penebangan hutan secara liar

1) Produk keragaman sumber daya hutan dan ekosistem didalamnya terancan punah.
Dampak yang ditimbulkan akibat penebangan hutan secara liarmenyebabkan keragaman
produk dari sumber daya hutan dapat terancam punah di masa yang akan
datang.Keseimbangan dan kelestarian hutan tida lagi terjaga dan bisa jadi tidak dapat
dinikmati oleh generasi penerus bumi. Sealin itu menurunnya keanekaragaman
hayati.Hutan adalah tempat tinggal alami bagi sebagian besar hewan dan tumbuhan.
Keanekaragaman hayati banyak ditemukan di hutan dan jika hutan terus mengalami
penurunan luas. Maka keanekaragaman hayati pun akan ikut menurlitnya sumber air
akibay penebangan menyebabkan menurunnya kesuburan tanah. Hal ini di karenakan
hilangnya pohon pohon yang menjadi ruang untuk air tanah berkumpul. Akibatnya tanah
akan mudah menguap karena terkenah sinar matahari secara langsung sehingga tanah
menjadi kering dan gersang dan sulit untuk dilakuan penanaman kembali. Selan tu pohon
sebagai bagian dar alam yang berkontrbusi menjaga siklus air d bumi jika hilang dalam
jumlah yang banyak maka sumber daya air akan menurun.

2) Dampak ekonomi,
Keragaman jenis kayu akan berkurang bahkan punah di masa yang akan datang sehingga
dapat menurunkan produk dari hasil hutan. Sehingga,ekonomi di sebuah kawasan hutan
akibat illegal logging baik secara langsung ataupun tidak pasti juga akan terpengaruh

3) Sulitnya sumber mata air sebagai penyedia air bersih


Hilangnya kesuburan tanah, salah satu dampak langsung yang akan dirasakan akibat
penebangan liar adalah menurunnya kesuburan tanah. Hal ini dikarenakan hilangnya
pohon-pohon yang selama ini menjadi ruang untuk air tanah berkumpul.Sulitnya sumber
air jika pohon hilang dalam jumlah yang banyak, maka keseimbangan sumber daya air ini
akan kacau dan menyebabkan tanah tidak lagi dapat menyerap lebih banyak air. Hal
inilah yang mempengaruhi penurunan sumber daya air.

4) Timbulnya berbagai macam bencana; penebangan hutan secara liar berdampak pada
bencana seperti kekeringan, tanah longsor, banjiir dan sebagainya.Hal ini bisa menambah
masalah lingkungan seperti pemanasan global, penurunan kemampuan hutan sebagai
produsen oksigen dan sebagainya.

2.3 Upaya atau strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah kerusakan hutan:
1. Perlunya sosialisasi dan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk terakit kelestarian hutan dengan memanfaatkan sumber daya hutan
digunakan sesuai kebutuhan saja.
2. Melakukan reboisasi setelah penebangan ataupun reboisasi jangka panjang
3. Pemerintah, Dinas Kehutanan dan Lembaga Penegak Hukum lainnya harus
memperketat pengawasan dan mencegah terjadinya penebangan secara
illegal.Bagi penebang illegal diberikan sanksi dan hukuman sesuai Undang-
undang perlindungan hutan.

.
BAB V

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Penebangan secara liar menjadi fenomenal yang telah menjadi perhatian
pemerintah, Namun untuk penanganannya belum terlaksana secara baik. Jika dibiarkan
maka akan menjadi semacam penyakit kronis yang secara terus menerus oleh masyarakat
yang tidak bertanggungjawab. Hal ini terjadi karena masyarakat hanya melihat manfaat
hutan pada jangka waktu yang pendek dan mengabaikan dampak jangka panjang. Oleh
karena itu
1. Pemanfaatan hutan harus dimanfaatkannya secara baik berdasarkan kebutuhan hidup.
2. Melakukan penanaman kembali di tempat penebangan dan reboisasi berkepanjangan di
kawasan hutan yang gundul
3. Perlu dipikirkan oleh instansi yang berwenang untuk melakukan sosialisasi kepada
masyarakat agar mereka mengerti tentang pentingnya arti hutan demi keberlangsungan
hidup bersama serta untuk memotivasi masyarakat untuk tetap melestarikan hutan.Selain
itu, petugas polisi hutan untuk membuat rambu-rambu atau penanda yang jelas tentang di
mana batas-batas wilayah yang termasuk kawasan
4. Masalah penebangan liar merupakan masalah utama dalam sektor kehutanan. Kejahatan
tersebut memberikan begitu banyak dampak negatif yang luar biasa bagi peradaban dan
generasi yang akan datang.

1.2.Saran

1. Untuk masyarakat perlu menngkatkan kesadaran diri agar lebih peduli terhadap
kelestarian lingkungan hidup salah satunya adalah memanfaatkan sumber daya hutan
secukupnyaa dengan menghindari penebangan secara liar agar tidak terjadi bencana alam
yang dapat merugikan masyarakat itu sendiri.
2. Untuk pemerintah agar mengadakan sosialisasi-sosialsasi dan edukasi terkait kelestarian
hutan kepada masyarakat.
3. Para pengusaha yang mengelola sumber daya hutan agar tidak mengeksploitasi kekayaan
hutan secara berlebihan dan mengambil produk hutan untu industry secara berkecukupan
4. Untuk penegak hukum agar lebih tegas bagi pelaku penebangan hutan secara liar guna
memberi efek jera bagi pelaku
KATA PENGANTAR

Anda mungkin juga menyukai