Anda di halaman 1dari 3

Nomor 1

Contoh Konsep Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Mahasiswa atau Pemerintahan:


a. Berdasarkan Strategi Pertama (Game Theory): Misalkan ada sebuah organisasi mahasiswa
yang akan mengadakan sebuah acara besar, dan terdapat dua kelompok utama yang terlibat
dalam pengambilan keputusan terkait anggaran untuk acara tersebut. Kelompok pertama, yang
terdiri dari anggota organisasi yang ingin mengalokasikan sebagian besar anggaran untuk
mengundang pembicara terkenal. Kelompok kedua, yang lebih banyak anggotanya, ingin
mengalokasikan anggaran untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan menarik yang melibatkan
seluruh anggota.
Dalam hal ini, pengambilan keputusan dapat menggunakan konsep game theory untuk
menganalisis berbagai skenario dan hasil yang mungkin dari kedua strategi. Misalnya, jika
kelompok pertama mendapatkan anggaran lebih besar, kelompok kedua mungkin merasa kurang
terlibat dan kecewa. Sebaliknya, jika anggaran dialokasikan dengan adil, mungkin akan
menciptakan kepuasan dan partisipasi lebih besar dari seluruh anggota organisasi.
b. Berdasarkan Strategi Kedua (Mengatasi Ketidakpastian): Bayangkan sebuah organisasi
pemerintahan atau mahasiswa yang harus membuat keputusan terkait dengan pelaksanaan suatu
proyek besar, tetapi terdapat ketidakpastian terkait dengan pendanaan proyek tersebut. Untuk
mengatasi ketidakpastian ini, pengambilan keputusan dapat melibatkan langkah-langkah berikut:
 Analisis Risiko: Identifikasi potensi risiko terkait ketidakpastian dalam pendanaan
proyek dan lakukan analisis risiko untuk mengevaluasi dampak dan kemungkinan
terjadinya risiko tersebut.
 Alternatif Pendanaan: Sediakan beberapa alternatif pendanaan yang dapat digunakan
jika sumber pendanaan utama tidak dapat dipastikan. Ini bisa mencakup pencarian
sponsor tambahan, aplikasi untuk hibah, atau strategi pengumpulan dana tambahan.
 Komunikasi Terbuka: Selalu menjaga komunikasi terbuka dengan semua pihak yang
terlibat, termasuk anggota organisasi dan pihak eksternal yang terlibat dalam proyek.
Transparansi dapat membantu mengelola ketidakpastian dengan lebih efektif.

NB: ini tambahan aja bsia dipake juga, tapi lebih baik gausa byy
Dengan menggabungkan kedua strategi ini (a dan b), organisasi dapat membuat keputusan yang
lebih baik dengan mempertimbangkan aspek-aspek strategis dan mengatasi ketidakpastian yang
mungkin muncul selama pelaksanaan keputusan tersebut.
Nomor 2
Sepakat atau tidak sepakatnya para pengambil keputusan mengenai cara (methods) dan tujuan
atau definisi permasalahan (goals or problem definitions), memang sangat mempengaruhi
kondisi dan situasi pengambilan keputusan. Perbedaan dalam kedua faktor tersebut dapat dilihat
dari sudut pandang subyektifitas pemahaman individu, yang mencakup perspektif, nilai-nilai,
dan pengalaman masing-masing orang. Berikut pembahasan menurut pemahaman saya:
1. Sepakat atau Tidak Sepakat Mengenai Cara (Methods):
 Perspektif Individu:
 Subyektifitas pemahaman di sini dapat tercermin dalam bagaimana setiap
individu melihat metode atau pendekatan yang digunakan untuk mencapai
suatu tujuan. Misalnya, seseorang mungkin lebih cenderung menuju
pendekatan yang inovatif dan risiko tinggi, sementara yang lain mungkin
lebih suka pendekatan yang lebih konservatif dan aman.
 Nilai-nilai Pribadi:
 Nilai-nilai individu dapat memainkan peran penting dalam bagaimana
mereka menilai dan memilih metode. Sebagai contoh, seseorang yang
memiliki nilai-nilai kreativitas dan inovasi mungkin lebih memilih
pendekatan yang melibatkan eksperimen dan pengembangan ide baru.
 Pengalaman Pribadi:
 Pengalaman masa lalu juga dapat memengaruhi sudut pandang seseorang
terhadap metode. Individu yang memiliki pengalaman sukses dengan
suatu metode tertentu mungkin lebih cenderung untuk mendukungnya,
sedangkan yang memiliki pengalaman buruk mungkin skeptis terhadap
metode tersebut.
2. Sepakat atau Tidak Sepakat Mengenai Tujuan atau Definisi Permasalahan (Goals
or Problem Definitions):
 Perspektif Individu:
 Perbedaan dalam memahami tujuan atau definisi permasalahan dapat
disebabkan oleh pandangan individu terhadap kepentingan dan prioritas.
Misalnya, seseorang mungkin lebih fokus pada aspek keuangan, sementara
yang lain mungkin lebih peduli terhadap dampak sosial.
 Nilai-nilai Pribadi:
 Nilai-nilai individu juga dapat mempengaruhi persepsi tentang tujuan.
Sebagai contoh, individu yang memiliki nilai-nilai keadilan sosial
mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang apa yang dianggap
sebagai tujuan yang adil.
 Pengalaman Pribadi:
 Pengalaman masa lalu juga dapat memainkan peran dalam menentukan
bagaimana seseorang memahami tujuan. Pengalaman positif atau negatif
dapat membentuk pandangan seseorang terhadap pentingnya mencapai
tujuan tertentu.

Dalam pengambilan keputusan, penting untuk memahami bahwa perbedaan subyektif ini dapat
muncul dan memengaruhi interaksi antara para pengambil keputusan. Meningkatkan pemahaman
bersama dan komunikasi terbuka dapat membantu mengatasi perbedaan ini dan mencapai
konsensus yang lebih baik. NB (lebih baik dimasukkan)

Anda mungkin juga menyukai