Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produk kerajinan pada awalnya dibuat untuk tujuan fungsional, baik untuk kepentingan
keagamaan (religius) maupun kebutuhan praktis. Produk kerajinan tersebut berupa
peninggalan pada zaman batu seperti artefak-artefak kapak dan perkakas; pada zaman logam
berupa nekara, moko, candrasa, kapak, bejana, hingga perhiasan seperti gelang, kalung, dan
cincin. Benda-benda tersebut dipakai sebagai perhiasan dan properti upacara ritual adat
berbagai suku serta kegiatan ritual yang bersifat kepercayaan seperti penghormatan terhadap
arwah nenek moyang. Sejalan dengan perkembangan zaman konsep karya kerajinan terus
berkembang. Pembuatan karya kerajinan yang pada awalnya untuk kepentingan fungsional,
dalam perkembangannya mengalami pergeseran orientasi ke arah nilai keindahan (estetis).
Kekayaan alam Indonesia merupakan modal untuk menghasilkan produk kerajinan.
Secara umum ada dua macam limbah yang sudah kalian kenal, yaitu limbah organik dan
limbah anorganik. Limbah organik adalah limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau
mudah membusuk. Limbah organik mengandung unsur karbon. Limbah organik dapat
ditemui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kulit buah, sayuran, kotoran manusia, dan
hewan. Sedangkan limbah anorganik adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit
atau bahkan sulit untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk. Limbah anorganik relatif sulit
terurai. Beberapa bisa terurai, tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal
dari sumber daya alam yang berasal dari pertambangan seperti minyak bumi, batu bara, besi,
timah, dan nikel.

Anda mungkin juga menyukai