Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MEMBENTUK SEKOLAH YANG EFEKTIF

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Disusun Untuk Melengkapi Tugas

Mata Kuliah Umum Manajemen Sekolah

Dosen Pengampu : Rizqi Amalia Dwi Asih, S.Pd., M.Pd

Kelompok 3

1. Alvito Dhaenova Kurnia Sandy 2501421005


2. Yoab Sipahutar 2302422050

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulilla hirobbil alamin. Dengan memuji dan bersyukur kepada Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, kekuatan, serta hidayahnya, Kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah umum Manajemen
Sekolah dengan berjudul Membentuk Sekolah yng Efektif. Dalam penyusunan
makalah, kami tidak dapat melakukannya sendiri dan membutuhkan bantuan dari
berbagai pihak. Dan juga tak lupa kmi mengucpkan bnyak terimakasih kepada:

1. Dosen Pengampu Rizqi Amalia Dwi Asih., S.Pd., M.Pd


2. Orang tua yang sudah memberikan semangat dan dukungan.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan
mengharapkan masukan serta kritik yang membangun. Semoga makalah ini
bermanfat bagi semua.

Semarang, 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2
A. Sekolah Sebagai Suatu Sistem 2
B. Pengertian Sekolah Efektif 4
C. Konsep Sekolah Efektif 5
D. Ciri-ciri dan Karakteristik Sekolah Efektif 6
E. Kepemimpinan Sekolah Efektif 7

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah memiliki peranan yang penting dalam pendidikan karena pendidikan itu
sendiri merupakan hal yang sangat penting. Sekolah tidak berdiri sendiri, tetapi terkait erat
dengan nilai, budaya, dan kebiasaan masyarakat. Sebagai agen perubahan dalam proses
modernisasi, sekolah diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi
unggul untuk bersaing di dunia pendidikan dan pasar tenaga kerja.
Untuk menciptakan sekolah yang efektif, diperlukan manajemen dengan
kepemimpinan yang visioner agar dapat berfokus pada masa depan. Kepemimpinan visioner
ini penting dalam menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan mampu menghadapi
berbagai tantangan.
Makalah pada kali ini akan membahas secara mendalam mengenai sekolah sebgai
suatu sistem, pengertian sekolah efektif, konsep sekolah efektif, ciri-ciri serta karakteristik
pada sekolah efektif, dan kepemimpinan pada sekolah yang efektif seharusnya terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa arti dari sekolah sebagai suatu sistem?
2. Apa definisi dari sekolah efektif?
3. Bagaimana konsep dari sekolah efektif?
4. Apa saja ciri-ciri dan karakteristik dari sekolah efektif? Dan akhirnya,
5. Bagaimana kepemimpinan pada sekolah efektif diimplementasikan?
F. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa arti dari sekolah sebagai suatu sistem.
2. Untuk mengetahui apa definisi dari sekolah efektif
3. Untuk mengetahui bagaimana konsep dari sekolah efektif.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri dan karakteristik dari sekolah efektif.
5. Untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan sekolah efektif diimplementasikan.

1
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekolah Sebagai Suatu System

Sistem berasal dari kata Yunani "systema" yang merujuk pada sebuah kumpulan
bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan membentuk keseluruhan.
Istilah "sistem" memiliki arti yang sangat luas dan dapat diterapkan pada segala sesuatu,
termasuk organisasi dan pendidikan yang disebut sistem organisasi dan sistem pendidikan.
Setiap jenis organisasi, apa pun bentuknya, dapat disebut sebagai sistem karena sistem terdiri
dari unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Bela H. Banathy dan Suhardjo, sistem adalah kesatuan fungsional dari
unsur-unsur yang terdiri dari fungsi masing-masing unsur, kesatuan fungsi dari setiap unsur,
dan tujuan yang ingin dicapai. Organisasi yang ada dalam kehidupan juga dapat disebut
sistem, meskipun dengan batasan-batasan yang berbeda. Sebagai contoh, tubuh manusia
adalah sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang memiliki fungsi masing-masing dan
saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Setiap sistem memiliki ciri-ciri seperti unsur-unsur
yang saling berkaitan, saling ketergantungan, dan saling membantu untuk mencapai hasil
tertentu, serta memiliki tujuan yang ingin dicapai. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
menegaskan bahwa setiap sistem memiliki ciri-ciri sbg berikut:
1. Tujuan
Tujuan dari setiap sistem bervariasi, seperti lembaga pendidikan yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkan,
sementara tujuan pengajaran adalah untuk membantu siswa belajar perilaku
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Fungsi-Fungsi
Adanya tujuan dalam suatu sistem menuntut pelaksanaan berbagai fungsi yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagai contoh, agar suatu lembaga
pendidikan dapat memberikan pelayanan pendidikan dengan baik, diperlukan
fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian.
3. Komponen-Komponen
Komponen adalah bagian dari suatu sistem yang melaksanakan fungsi tertentu
untuk mendukung pencapaian tujuan. Komponen-komponen ini mencakup
komponen instruksional, seperti manusia (guru, konselor, administrator, dan
2
petugas lainnya), serta material seperti buku, papan tulis, fotografi, slide, dan film.
Setiap komponen menjalankan fungsi tertentu untuk mencapai tujuan belajar yang
telah ditetapkan, dan disebut sebagai komponen integral yang harus hadir pada
setiap kegiatan instruksional.
4. Interaksi/saling hubungnn
Semua komponen dalam suatu sistem saling terhubung dan saling
mempengaruhi satu sama lain, termasuk komponen instruksional.
5. Penggabungan yang mnimbulkan jalinan perpaduan
Jalinan perpaduan terbentuk melalui penggabungan berbagai komponen
instruksional dalam kegiatan belajar mengajar, dengan tujuan mencapai hasil
belajar yang optimal.
6. Proses transformasi
Setiap sistem memiliki misi untuk mencapai tujuannya, yang memerlukan
proses untuk mengubah input menjadi output.
7. Umpan balik utk koreksi
Fungsi kontrol diperlukan untuk memastikan pelaksanaan semua fungsi
berjalan dengan baik. Fungsi ini mencakup monitoring dan koreksi, yang
menggunakan hasil monitoring sebagai dasar untuk melakukan perubahan,
perbaikan, atau penyesuaian agar semua fungsi berprestasi tinggi.
8. Daerah Batasan & lingkungan
Suatu sistem dapat berinteraksi dengan bagian lain atau lingkungan sekitarnya,
meskipun terdapat batas tertentu antara suatu sistem dengan sistem lainnya.
Sistem juga dapat menjadi subsistem dari sistem yang lebih besar (suprasistem).
Kata "pendidikan" berasal dari bahasa Yunani kuno "Pedagogi", yang terdiri
dari dua kata yaitu "Paid" yang berarti anak dan "Agagos" yang berarti
membimbing. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang
disengaja dan terencana untuk membantu siswa mengembangkan potensi diri
mereka yang diperlukan untuk diri sendiri dan masyarakat.
Secara keseluruhan, pendidikan adalah suatu sistem yang terdiri dari tiga
unsur pokok, yaitu masukan, proses, dan hasil. Masukan meliputi peserta didik
dengan berbagai ciri-ciri mereka, seperti bakat, minat, kemampuan, dan keadaan
jasmani. Proses pendidikan melibatkan pendidik, kurikulum, gedung sekolah,
buku, metode mengajar, dan lain-lain. Hasil pendidikan dapat berupa hasil belajar
atau lulusan dari suatu lembaga pendidikan tertentu. Departemen Pendidikan dan
3
Kebudayaan (1979) menjelaskan bahwa pendidikan adalah suatu sistem yang
memiliki unsur-unsur tujuan/sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola
pendidikan, dan struktur/jenjang.
B. Pengertian Sekolah Efektif
Sekolah merupakan suatu lembaga yang terdiri dari guru, siswa, dan staff yang
memiliki tugas khusus untuk melaksanakan program yang bertujuan mencapai tujuan
pendidikan. Tujuan utama dari sebuah sekolah adalah mencetak lulusan yang berprestasi
dengan memiliki sikap, keterampilan, dan kepribadian yang unggul sehingga dapat
melanjutkan pendidikan atau bekerja sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.
Efektivitas sekolah dapat diukur melalui dimensi manajemen dan kepemimpinan
sekolah, guru, tenaga kependidikan dan staff lainnya, siswa, kurikulum, sarana prasarana,
pengelolaan kelas, hubungan sekolah dan masyarakatnya, serta pengelolaan di bidang khusus
lainnya. Efektivitas ini bukan hanya sebatas pencapaian tujuan, tetapi juga berkaitan dengan
kualitas komponen sistem. Sebuah sekolah efektif memiliki karakteristik kepemimpinan
organisasi, kepemimpinan kurikulum, pemimpin sebagai pengawas, serta manajemen yang
baik. (Komariah Triatna 2004:8)
Sekolah efektif adalah sekolah yang dapat mengorganisasikan dan memanfaatkan
semua sumber daya untuk memastikan semua siswa dapat belajar tanpa diskriminasi terhadap
ras, suku bangsa, jenis kelamin, atau status sosial dalam masyarakat. Hasil yang dicapai oleh
sekolah efektif harus sesuai dengan hasil yang diharapkan sebelumnya, yang dapat diukur
melalui tes kemampuan siswa dan proses penyelenggaraannya meliputi manajemen,
pengajaran, dan kepemimpinan.
C. Konsep Sekolah Eefektif
Globalisasi memiliki dampak pada tujuan pendidikan, di mana kualitas telah menjadi
keharusan dan TQM merupakan konsep yang efektif dalam menjawab tantangan global.
TQM adalah pendekatan sistematis, praktis, dan strategis dalam penyelenggaraan pendidikan
yang menekankan kepuasan pelanggan dan bertujuan meningkatkan mutu.
Konsep ini merupakan komitmen pada mutu yang dipegang oleh setiap orang dalam
organisasi untuk mencapai kesempurnaan melalui kerja tim dan proses peningkatan
berkelanjutan. Fokus utama dalam pengelolaan pendidikan menuju sekolah yang efektif
adalah "semua anak dapat belajar". Hal ini menunjukkan bahwa sekolah adalah tempat
terbaik bagi anak-anak untuk belajar dan setiap upaya manajemen dan kepemimpinan harus
diarahkan untuk membuat semua siswa belajar dengan kualitas yang baik.

4
Sekolah efektif harus menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar yang terbaik
dengan menyediakan layanan pembelajaran yang berkualitas bagi siswa, serta mencapai
tujuan dan target yang telah ditetapkan. Efektivitas sekolah terkait dengan kualitas dan diukur
dengan tingkat kesesuaian antara hasil yang dicapai dan yang diharapkan, serta parameter
untuk mencapai efektivitas adalah angka nilai rasio antara jumlah hasil yang dicapai dan
jumlah yang ditargetkan. Sekolah efektif adalah sekolah yang mampu mengoptimalkan
semua input dan proses untuk mencapai output pendidikan, terutama prestasi siswa yang
mencakup semua kemampuan yang diperlukan dalam belajar.
D. Ciri-Ciri dan Karakteristik Sekolah Eefektif
Untuk menentukan keefektifan sebuah sekolah, diperlukan adanya indikator atau ciri
khas dari sekolah tersebut. Beberapa ahli telah mengemukakan ciri-ciri sekolah efektif.
Menurut David A. Squires (1983), ciri-ciri sekolah efektif mencakup: Adanya standar
disiplin yg brlaku utk kepala sekolah, keteraturan dlm rutinitas kegiatan dikelas, standar
prestasi yg tinggi, siswa yang mampu mencapai tujuan yang telah direncanakn, siwa lulus
seerta dapat menguasai pengtahuan akademik, adanya penghargaan bagi siswa yang
berprestasi, siswa mempunyai pendapat kerja keras lebih pnting dri pada factor kebruntungan
dalam meraih prestasi, siswa mempunyai tanggung jawab, kepala seekolah mempunyai
program inservice, pengawasan, supervisi, srta menyediakan waktu.
Sedangkan menurut Jaap Scheerens (1992), ciri-ciri sekolah efektif mencakup:
Kepemimpinan yang kuat, penekanan pada pencapaian kemampuan dasar, adanya lingkungan
yang nyaman, harapan yang tinggi pada prestasi siswa, dan penilaian secara rutin mengenai
program yang dibuat siswa.
Secara umum, ciri-ciri sekolah efektif meliputi tujuan sekolah yang jelas,
kepemimpinan pendidikan yang kuat, ekspetasi guru dan staf yang tinggi, kerjasama
kemitraan antara sekolah, orangtua, dan masyarakat, iklim yang positif dan kondusif bagi
siswa untuk belajar, pemantauan kemajuan siswa secara teratur, menekankan pada
keberhasilan siswa dalam mencapai keterampilan aktivitas yang esensial, dan komitmen yang
tinggi dari SDM sekolah terhadap program pendidikan.
Karakteristik sekolah efektif menurut Edmons (1979) mencakup kepemimpinan dan
perhatian kepala sekolah terhadap pengajaran, pemahaman yang mendalam terhadap
pengajaran, iklim yang nyaman dan tertib, harapan bahwa semua siswa minimal akan
menguasai pengetahuan tertentu, dan penilaian siswa yang didasarkan pada hasil pengukuran
hasil belajar.

5
Sedangkan menurut Bank Dunia (2000), karakteristik sekolah efektif mencakup input
dukungan, kondisi yang memungkinkan, iklim sekolah, dan proses pengajaran guru.

E. Kepemimpinan Sekolah Efektif


Dibalik dari teori yang akan menyusun dan terealisasinya sekolah efektif, diperlukan
seorang pemimpin untuk menuntun sekolah agar mencapai tujuan sekolah efektif. Seorang
pemimpin wajib memiliki komponen-komponen strategis dalam mencapai tujuan sekolah.
Beberapa dari komponen tersebut adalah :
i. Program : adalah susunan atau system yang diimplementasikan dalam
kegiatan belajar mengajar yang telah ditetapkan sedemekian rupa sesuai
dengan dinamika regulasi dan perubahan zaman.
ii. Figur : adalah para pelaku dibalik program tersebut. Pelaku ini juga memiliki
peran yang penting dalam menangani tanggung jawab masa depan sekolah.
iii. Kultur : adalah etos kerja dan komitmen dalam merealisasikan program dan
menjaga keberlangsungan program-program sekolah tersebut.
iv. Anggaran : sekolah yang efektif dapat berkembang dengan menggunakan
sumber daya yang dimiliki tanpa perlu mengeluarkan tenaga atau dana yang
berlebihan untuk mencapai tujuan yang sama.
Berdasarkan komponen figure, sekolah memiliki figure kepemimpinan yaitu kepala
sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik akan berpengaruh pada kinerja sekolah
mulai dari guru hingga siswa/siswinya. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik adalah
kunci dalam mencapai visi, misi dan tujuan sekolah. Tanggung jawab untuk mengelola
sumberdaya dan system sekolah diberikan kepada kepala sekolah menggunakan prinsip “
TEAMWORK “ yang memiliki nilai ( Togetherness ) kebersamaan, ( Empathy ) pandai
merasakan, ( Assist ) bersedia membantu, ( Maturity ) kedewasaan, ( Willingness ) saling
mematuhi, ( Organization ) saling teratur, ( Respect ) saling menghotmati, dan ( Kindness )
saling mengasihi ). Prinsip tersebut adalah dasar-dasar yang ideal bagi seorang kepala
sekolah untuk menjalankan tanggung jawabnya sebagai pemimpin sekolah. Hubungan
kebersamaan, empatis, dewasa, hormat, dan kasih sayang yang dimiliki pemimpin dengan
bawahannya akan memiliki “ Butterfly Effect “ yang akan turun sampai dengan tatanan
kepemimpinan sekolah yang paling bawah yaitu siswa/siswi.
F. Aplikasi Mewujudkan Sekolah Efektif
Para ahli telah merumuskan beberapa teknin yang dapat diimplementasikan dalam mencapai
tujuan sekolah, beberapa Teknik tersebut adalah :
6
i. School Review : Proses evaluasi dari seluruh komponen-komponen sekolah
dan mengambil masukan dari orang tua siswa/siswi untuk mengumpulkan
informasi penting untuk memperbaiki dan berkembang lebih baik.
ii. Benchmarking : Membuat sasaran yang secara realistis dapat dicapai oleh
sekolah yang telah ditetapkan dalam periode waktu tertentu.
iii. Quality Assurance : Teknik yang digunakan untuk memastikan bahwa proses
pendidikan telah berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Informasi tersebut dapat diteriman dari tanggapan orang tua melalui kinerja
siswa/siswi dalam menjalani proses pendidikan.
iv. Quality Control : Sebuah system yang disusun untuk menjaga proses
pendidikan dari penyimpangan yang akan membahayakan kualitas proses
pendidikan.

7
BAB III
KESIMPULAN

Referensi
Moerdiyanto. (2007). Manajmen Sekolah Indonesia yang Efektif melalui Penerapan Total Quality
Management. http://staf.uny.ac.id/sites/default/penelitian. Diakses 16 Februari 2023.
Slamet Lestari. (2020). Kepemimpinan Pendidikan untuk Seekolah Efektif.
http://eprints.uny.ac.id/2931/1/Perspektif_Kepemimpinan_Pendidikan_Untuk_Seekolah_Efektif.pdf.
Diakses 16 Februari 2023.
Supardi. (2013). Sekolah Eefektif (Konsep Dasar dan Praktiknya). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dr.Sri Maryati Deliana, D. T. (2018). Manajmen Sekolah. semarang: unnes.
https://media.neliti.com/media/publications/manajmen-sekolah-efektif-dan-unggul.

Anda mungkin juga menyukai