Materi Pancasila ISI ARTI PANCASILA
Materi Pancasila ISI ARTI PANCASILA
1
Sila II : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Jaminan Hak-Hak Azasi Manusia (UUD 1945 Pasal 28 A, 28 B, 28 C, 28 D, 28 E, 28 F, 28 G, 28 H, 28 I,
dan 28 J)
Pembukaan UUD 1945 Alinea I (Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, penjajahan harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan)
Sila III : Persatuan Indonesia
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV (Negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa)
Pasal 1 UUD 1945 ayat (1) (Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik)
Sila IV : Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
PermusyawaratanPerwakilan
Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945 (Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD)
Sila V : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV (Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan
sosial)
Pasal 34 UUD 1945 (Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara)
3. ISI ARTI PANCASILA YANG KHUSUS, SINGGULAR DAN KONGKRIT
Penjabaran lebih lanjut terhadap pedoman umum kolektif bangsa dan negara Indonesia dalam wujud
realisasi kongkrit atau pengalaman secara kongkrit dalam berbagai bidang kehidupan baik dalam
bermasyarakat berbangsa dan bernegara dalam pengertian inilah maka isi arti Pancasila disebut khusus
singular dan kongkrit. Isi arti Pancasila yang demikian ini merupakan pelaksanaan Pancasila dalam
kehidupan nyata, antara lain dalam bidang-bidnag khusus namun bersifat nyata antara lain dalam bidang
sosial, budaya, ekonomi, politik, kebudayaan, organisasi, administrasi, partai politik, hankam, pendidikan
dan semua aspek yang berkaitan dengan pembangunan nasional termasuk kebijaksanaan dalam maupun
luar negeri.
Pelaksanaan Pancasila yang bersifat Kongkrit ini senantiasa berkembang sehingga bersifat dinamis yaitu
selalu menyesuaikan dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan, peradaban manusia serta
perkembangan aspirasi masyarakat. Oleh karena sifatnya yang khusus, kongkrit dan dinamis maka setiap
pelaksanaan, kebijaksanaan maupun strategi pelaksanaan dimungkinkan dapat berbeda-beda, namun
tetap dalam batas-batas dan bingkai isi arti Pancasila yang umum universal serta norma-norma yang
bersifat umum kolektif terutama sebagaimana terumuskan dalam pokok-pokok hukum positif Indonesia
yaitu UUD 1945 serta Ketetapan MPR. Contoh :
Bidang Politik : Partai Politik, Pemilu
Bidang Ekonomi : BUMN, Subsidi BBM,
Bidang Pendidikan : Kebebasan memilih sekolah dan mata pendidikan agama sesuai dengan
kepercayaan yang dianut.