Anda di halaman 1dari 2

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI BOGOR

Mata Kuliah Pancasila

ISI ARTI PANCASILA


Pancasila adalah sebagai suatu dasar filsafat negara Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila pada
hakikatnya adalah merupakan suatu sistem filsafat. Pancasila sebagai dasar filsafat negara harus mampu
ditransformasikan serta direalisasikan dalam setiap aspek penyelenggaraan negara. Untuk memahami aspek
mana saja dalam Pancasila untuk direalisasikan dalam kehidupan kenegaraan, maka perlu diketahui isi arti
Pancasila. Secara Epistemologi isi arti Pancasila dibedakan atas tiga macam, yaitu ISI ARTI PANCASILA
YANG ABSTRAK UMUM UNIVERSAL, YANG UMUM KOLEKTIF, dan YANG KHUSUS SINGULAR DAN
KONGKRIT.
1. ISI ARTI PANCASILA YANG ABSTRAK UMUM UNIVERSAL
Isi Arti yang Umum Universal adalah Isi Arti yang bersifat umum tidak terbatas oleh ruang, waktu, keadaan,
situasi, kondisi, maupun jumlah. Berdasarkan analisis logika maka term-term sila-sila Pancasila adalah
bersifat abstrak umum universal. Oleh karena itu sifatnya yang abstrak umum universal maka memiliki sifat
yang tetap dan tidak berubah.
Isi Arti Pancasila yang umum universal adalah menyangkut isi arti Pancasila yang terdalam yaitu makna
essensial dari sila-sila Pancasila, intisari dari sila-sila Pancasila atau secara ilmiah hakikat sila-sila
Pancasila. Hakikat sila-sila Pancasila itu berturut-turut adalah hakikat Tuhan, Manusia, Satu, Rakyat dan
Adil. Negara harus sesuai dengan hakikat Tuhan, Manusia, Satu, Rakyat dan Adil, dan kesesuaian itu
dalam arti sebab akibat. Bidang pembahasan hakikat sila-sila Pancasila ini dibahas dalam bidang kajian
Filsafat Pancasila karena menyangkut tingkatan pengetahuan tentang hakikat yaitu pengetahuan yang
essensial.
2. ISI ARTI PANCASILA YANG UMUM KOLEKTIF
Isi Arti Pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah bersifat abstrak umum universal. Karena sifatnya
yang abstrak umum universal, maka bersifat tetap dan tidak berubah. Namun isi arti Pancasila yang umum
universal tersebut perlu dijabarkan lebih lanjut dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, yaitu
berupa pedoman dalam penyelenggaraan negara termasuk RPJPN. Isi arti Pancasila sebagai pedoman
dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara adalah isi arti Pancasila yang umum kolektif.
Isi arti Pancasila yang umum kolektif adalah merupakan wujud pelaksanaan Pancasila dasar filsafat
negara, secara kongkrit yang diterapkan dalam lingkungan hidup kenegaraan, sehingga berlaku secara
umum dan kolektif. Disebut umum kolektif karena berlaku bagi lingkungan kolektivitas bangsa dan negara
Indonesia. Realisasi isi arti Pancasila yang umum kolektif ini adalah merupakan pedoman normatif bagi
negara terutama peraturan perundang-undangan di Indonesia. Beberapa contoh :
Sila I : Ketuhanan Yang Maha Esa
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV (Negara Berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa)
Pasal 29 (kemerdekaan bagi tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya masing-masing)

1
Sila II : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Jaminan Hak-Hak Azasi Manusia (UUD 1945 Pasal 28 A, 28 B, 28 C, 28 D, 28 E, 28 F, 28 G, 28 H, 28 I,
dan 28 J)
Pembukaan UUD 1945 Alinea I (Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, penjajahan harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan)
Sila III : Persatuan Indonesia
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV (Negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa)
Pasal 1 UUD 1945 ayat (1) (Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik)
Sila IV : Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
PermusyawaratanPerwakilan

Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945 (Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD)
Sila V : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV (Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan
sosial)
Pasal 34 UUD 1945 (Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara)
3. ISI ARTI PANCASILA YANG KHUSUS, SINGGULAR DAN KONGKRIT
Penjabaran lebih lanjut terhadap pedoman umum kolektif bangsa dan negara Indonesia dalam wujud
realisasi kongkrit atau pengalaman secara kongkrit dalam berbagai bidang kehidupan baik dalam
bermasyarakat berbangsa dan bernegara dalam pengertian inilah maka isi arti Pancasila disebut khusus
singular dan kongkrit. Isi arti Pancasila yang demikian ini merupakan pelaksanaan Pancasila dalam
kehidupan nyata, antara lain dalam bidang-bidnag khusus namun bersifat nyata antara lain dalam bidang
sosial, budaya, ekonomi, politik, kebudayaan, organisasi, administrasi, partai politik, hankam, pendidikan
dan semua aspek yang berkaitan dengan pembangunan nasional termasuk kebijaksanaan dalam maupun
luar negeri.
Pelaksanaan Pancasila yang bersifat Kongkrit ini senantiasa berkembang sehingga bersifat dinamis yaitu
selalu menyesuaikan dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan, peradaban manusia serta
perkembangan aspirasi masyarakat. Oleh karena sifatnya yang khusus, kongkrit dan dinamis maka setiap
pelaksanaan, kebijaksanaan maupun strategi pelaksanaan dimungkinkan dapat berbeda-beda, namun
tetap dalam batas-batas dan bingkai isi arti Pancasila yang umum universal serta norma-norma yang
bersifat umum kolektif terutama sebagaimana terumuskan dalam pokok-pokok hukum positif Indonesia
yaitu UUD 1945 serta Ketetapan MPR. Contoh :
 Bidang Politik : Partai Politik, Pemilu
 Bidang Ekonomi : BUMN, Subsidi BBM,
 Bidang Pendidikan : Kebebasan memilih sekolah dan mata pendidikan agama sesuai dengan
kepercayaan yang dianut.

Anda mungkin juga menyukai