Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANDIRI PEMBAHASAN MATERI MOTIVASI

Ditulis untuk Memenuhi tugas mandiri Mata Kuliah psikologi pendidikan


Dosen Pengampu: Prof Dr.Muhammad Nur Wangid, M.Si

Oleh:
NINA RAHAYU NIM. 23011040018

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
1.Jelaskan hal-hal berikut ini:
a. Apa yang dimaksud dengan motivasi, dan motivasi belajar
Motivasi adalah keadaan internal yang dapat membangkitkan, mengarahkan, dan
mempertahankan suatu perilaku.
Motivasi belajar adalah serangkaian dorongan atau daya penggerak yang berasal dari dalam
diri sendiri maupun dari luar untuk melakukan aktivitas belajar sehingga menimbulkan
perubahan sehingga apa yang menjadi tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat
tercapai.
b. Sifat Motivasi, Jenis Motivasi, dan Fungsi Motivasi
sifat motivasi :
1) motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak
memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu atau mencapai tujuan.
Contohnya adalah seorang siswa yang sengaja belajar untuk memperoleh ilmu dan
pengetahuan.
2) motivasi ekstrinsik, yaitu Motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar karena ajakan, suruhan dari orang lain sehingga dengan
keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
Contohnya adalah ketika seorang siswa yang mendapatkan prestasi atau peringkat
karena ingin mendapatkan sepeda dari orang tuanya
Jenis Motivasi
1) Motif-motif bawaan Motif bawaan adalah motif yang dibawah sejak lahir, jadi
motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh: dorongan untuk makan, minum,
bekerja, beristirahat, dan dorongan seksual.
2) Motif-motif yang dipelajari Motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai
contoh: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dan untuk
mengajar sesuatu dalam masyarakat.
Fungsi motivasi yaitu sebagai berikut :
1) Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tanpa motivasi maka
tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah artinya menggerakkan perbuatan ke arah
pencapaian tujuan yang diinginkannya.
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin, besar
kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambannya pekerjaan
c. Hal yang mempengaruhi pada motivasi belajar siswa SD
1) faktor internal yang meliputi sifat, kebiasaan, kemauan, ketekunan, kecer-dasan,
kondisi fisik dan psiologis, cita-cita
2) faktor eksternal yang meliputi
Faktor dari keluarga meliputi pola asuh keluarga, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah, ekonomi keluarga, dan latar belakang budaya keluarga.
faktor dari sekolah meliputi hubungan antara guru dan peserta didik, hubungan dengan
teman sekolah, serta fasilitas belajar di sekolah.
d. Peran motivasi belajar pada proses belajar siswa SD
Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan hasil belajar peserta didik,
dalam hal ini yang menjadikan perilaku untuk bekerja atau belajar dengan penuh inisiatif,
kreatif dan terarah. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, akan selalu berusaha
untuk lebih baik dan ingin selalu dipandang sebagai siswa yang berhasil dalam
lingkungannya. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar akan tidak menunjukkan
kesungguhan dalam belajar, sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak memuaskan.
Makin tinggi motivasi belajar peserta didik makin tinggi pula hasil belajar yang
diperolehnya, dan begitu pula sebaliknya, sehingga peran motivasi sebagai;
1) Memberi semangat siswa.
2) memberi pilihan kegiatan siswa
3) Sbg petunjuk perilaku belajar
4) Menentukan keberhasilan pembelajaran
5) Sbg pendorong pencapaian prestasi

e. strategi pengembangan motivasi pada siswa sekolah dasar


1) menciptakan pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam kegiatan belajar mengajar. Guru harus memberikan arahan ilmu pengetahuan,
mendorong keterlibatan dan meningkatkan semangat dalam pembelajaran.
2) Menciptakan suasana kelas yang kondusif. Belajar haruss dilakukan dalam suasana
menyenangkan, karena hanya dalam keadaan itulah kegiatan belajar dapat dilakukan.
Keadaan bebas, itulah kondisi utama belajar, sebagai dasar bagi lahirnya inovasi dan
kreativitas.
3) Menciptakan metode pembelajaran yang bervariasi. Penggunaan berbagai metode
guna menghilangkan kebosanan peserta didik dalam menerima materi yang diajarkan
dan dapat lebih memahami materi yang disampaikan
4) Memperjelas tujuan yang ingin dicapai Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham
ke arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat
menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan
motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin
kuat motivasi belajar siswa. Seyogyanya dapat dilibatkan untuk bersama-sama
merumuskan tujuan belajar beserta cara-cara untuk mencapainya.
5) meningkatkan antusias, minat dan semangat dalam mengajar siswa akan terdorong
untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Beberapa cara dapat
dilakukan untuk membangkitkan minat belajar siswa. Sesuaikan materi pelajaran
dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa.
6) Memberikan penghargaan. Guru perlu memberikan penghargaan berupa nilai, hadiah,
pujian sebagai bagian dari motivasi belajar. motivasi akan tumbuh manakala siswa
merasa dihargai. memberikanpujian, penilaian, hadiah yang wajar merupakan salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan.
7) Ciptakan persaingan dan kerja sama. Persaingan yang sehat dapat memberikan
pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui
persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
memperoleh hasil yang terbaik. Di ssisi lain, diakui persaingan tidak selamanya
menguntungkan, terutama untuk siswa yang memang dirasakan tidak mampu untuk
bersaing. Selain itu, pendekatan cooperative learning dapat dipertimbangkan untuk
menciptakan persaingan antarkelompok

3. Carilah satu contoh riset (artikel) tentang pengembangan motivasi belajar siswa sekolah
dasar, kajilah secara kritis artikel tersebu.

JUDUL Implementation Of Multicultural Education Through Introduction To


Baduy Culture In Increasing Learning Motivation In Elementary Schools
SUMBER S Wijaya, A Maksum, N Nurhasanah (2022) Implementation of
multicultural education through introduction to baduy culture in increasing
learning motivation in elementary schools. Cendikia: Media Jurnal Ilmiah
…, iocscience.org 13 (2) (2022) pp. 323-331
LATAR Guru dan sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam
BELAKANG membangun nilai-nilai budaya bagi siswa melalui Pendidikan multikultur.
Pendidikan multikultural perlu diberikan kepada anak sedini mungkin agar
dapat memahami dan menyadari bahwa keanekaragaman budaya ada di
sekitarnya. Dalam penanaman nilai-nilai budaya melalui pendidikan
multikultural, guru berusaha memberikan pemahaman toleransi terhadap
keberagaman yang ada di masyarakat. Dalam hal ini, peneliti ingin
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pendidikan multikultural di
sekolah dasar agar tujuan pembelajaran tercapai. Untuk menciptakan
kondisi dan situasi yang memungkinkan berlangsungnya pembelajaran
aktif di dalam kelas, guru perlu memperhatikan keragaman metode dan
media pembelajaran. Hal lainnya adalah menciptakan kondisi siswa untuk
lebih aktif dalam proses pembelajaran melalui pengenalan budaya akan
memunculkan minat siswa dalam memahami bahan ajar yang digunakan
melalui suku Baduy. Pengenalan budaya Baduy dipilih dalam penelitian
ini karena masyarakat Baduy merupakan masyarakat suku di Desa
Kanekes Kabupaten Lebak Provinsi Banten yang tetap mempertahankan
budayanya di tengah derasnya arus perubahan yang menerpa
kehidupannya tanpa meninggalkan akar budayanya Lokasi sekolah pada
penelitian yang berlangsung di Provinsi Banten ini akan memberikan
gambaran yang lebih baik kepada siswa mengenai keanekaragaman
budaya yang ada di lingkungan sekitar sebelum pada akhirnya siswa dapat
mengenal keanekaragaman budaya secara luas.
TUJUAN Peneliti ingin melihat implementasi meningkatkan motivasi belajar siswa
melalui pengenalan etnis Baduy pada pendidikan multikultural yang
diintegrasikan pada mata pelajaran IPS.
METODE Penelitian dilakukan di SDN Rocek 3 Kabupaten Pandeglang Provinsi
Banten dengan subjek penelitian sebanyak 30 siswa kelas 4. Penelitian
difokuskan pada mata pelajaran IPS. Penelitian menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan
melalui soal tes, observasi, dan wawancara. Desain penelitian yang
digunakan adalah pretest-posttest control group design. Peneliti
melakukan observasi di sekolah selama 2 minggu untuk dapat
mengumpulkan data dan menganalisis perkembangan motivasi belajar
siswa antara pengenalan budaya Baduy pada pendidikan multikultural
pada pembelajaran kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional
pada kelompok kontrol.
HASIL Hasil penelitian perhitungan mean, median, dan mode sebesar 0,50
sehingga tidak menunjukkan kemiringan kurva yang menunjukkan
kecenderungan hasil positif pada data. Perhitungan berdasarkan nilai R-
Square menunjukkan terdapat tingkat pengaruh antar variabel sebesar
82,3%, hal ini sudah memenuhi syarat hubungan antar variabel melalui
angka hipotesis diatas 50% yang berarti baik. Hasil perhitungan pada uji
homogenitas menunjukkan angka Sig. 0,003 ≤ α (0,05), sedangkan nilai
signifikansi (2-tailed) pengenalan budaya Baduy dalam penerapan
pendidikan multikultural terhadap motivasi belajar siswa di sekolah dasar
sebesar 0,003 ≤ 0,05 sehingga menerima Ha dan menolak H0. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel motivasi
belajar dan pengenalan budaya Baduy dalam implementasi pendidikan
multikultural.
SIMPULAN Penelitian ini memberikan gambaran implementasi strategi pengembangan
motivasi pada siswa sekolah dasar untuk mencapai tujuan pembelajaran
penanaman nilai-nilai pendidikan multikultur. Guru mengembangkan
motivasi siswa melalui pemberian unsur ekstriksik yaitu pengelolaan
kelas yang baik. Guru memiliki kreativitas dalam memberikan
pemahaman siswa tentang pluralitas yang mengacu pada pemilihan
budaya suku Baduy. Untuk menciptakan kondisi dan situasi yang
memungkinkan berlangsungnya pembelajaran aktif di dalam kelas, guru
perlu memperhatikan keragaman metode dan media pembelajaran. Hal
lainnya adalah menciptakan kondisi siswa untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran melalui pengenalan budaya akan memunculkan minat siswa
dalam memahami bahan ajar yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai