Anda di halaman 1dari 10

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA


STKIP PGRI SUMENEP
Gedungan Sumenep Telp. (0328) 664094 – 671732 Fax. 671732

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANAP


STKIP PGRI SUMENEP
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Mata Kuliah : Hukum Islam Hari/tgl : Selasa/


Program studi : PPKn Alokasi Waktu : 80 menit
Semester : 4 (empat) Dosen Pengajar : Matroni, M.Hum

Jelaskan dan jawablah pertanyaan di bawa ini dengan jelas dan baik.

1. Jelaskan konsep dan pengertian tentang thalaq, jenis dan bilangan thalaq? (skor 20)
2. Jelaskan Pengertian masa menunggu, macam dan lama masa menunggu, hak dan
kewajiban suami isteri selama masa menunggu? (Skor 20)
3. jelaskna makna Khulu’ dalam konteks ke Indonesiaan? (skor 20)
4. Sebutkan ahli dan jelaskan Syarat Dan Rukun Waris? (Skor 20)
5. jelaskan makna Nusyudz. Syiqoq dan Dzihar? (skor 20)

Nama : Slamet Riyadi


NPM : 20872051A001538
Mata Kuliah : Hukum Islam

Jawaban

1. PENGERTIAN TALAK, Kata thalaq berasal dari bahasa Arab yang berarti melepas ikatan.
Ada beberapa pengertian tentang talak secara bahasa, yaitu dalam bahasa Arab berasal dari
kata “thalaqa-yathliqu-thalaaqan” yang bermakna melepas atau mengurai tali pengikat, dan
dalam al-Quran surat ath-Thalaq ayat 2 berbunyi “atau lepaskanlah mereka dengan baik-
baik.”Menurut as-Sayid Sabiq, thalaq adalah melepas tali perkawinan dan mengakhiri
hubungan suami istri. Menurut Abu Zakaria al-Anshari, Thalaq adalah melepas tali akad
nikah dengan kata talak dan yang semacamnya.”Adapun pengertian talak Menurut istilah
agama talak berarti melepas ikatan perkawinan (nikah). Pengertian talak yang lain
melepaskan ikatan nikah dengan lafadz yang akan disebut kemudian.Sedangkan menurut
Kompilasi Hukum Islam, dalam pasal 117; talak adalah ikrar suami di hadapan sidang
Pengadilan Agama yang menjadi salah satu sebab putusnya perkawinan, dengan cara
sebagaimana dimaksud dalam pasal 129, 130 dan 131.
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP PGRI SUMENEP
Gedungan Sumenep Telp. (0328) 664094 – 671732 Fax. 671732

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANAP


STKIP PGRI SUMENEP
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

JENIS JENIS TALAK


a. Segi Tegas dan Tidaknya Perkataan yang Terucapkan
Macam-macam talak pertama yang bisa kamu ketahui ada dari sisi ketegasan perkataan yang
diucapkan. Kamu pun bisa mengucapkan tanpa harus bernada tinggi, dengan contoh bunyi
sebagai berikut.
Talak Kinaya
Jenis talak ini diucapkan dengan kata-kata yang belum jelas makna dan arti pemahamannya.
“Kita sudah tidak bisa mempertahankannya lagi.”, ucap suami sebagai contoh.
Talak Sarih
Sebaliknya, talak ini sudah mengandung kata-kata yang jelas makna dan tujuannya dengan
bunyi. “Aku minta kita pisah.”
b. Segi Jumlah
Macam-macam talak dalam agama islam dapat ditinjau dari berbagai segi, termasuk jumlah
ucapan yang dilakukan.
Talak Satu
Peringatan pertama yang dijatuhkan oleh suami kepada istri.
Talak Dua
Dijatuhkan sang suami kepada istri untuk kedua kalinya maupun dua ucapan langsung.
Talak Tiga
Ucapan talak yang dijatuhkan sebanyak tiga kali, maupun talak tiga yang diucapkan pertama
kalinya.
c. Segi Keadaan Istri
Macam-macam talak bisa dilihat dari segi keadaan sang istri, dengan rincian sebagai berikut.
Talak Bid’i
Jenis talak yang diucapkan sang suami kepada istri yang digauli saat haid dan dalam keadaan
suci.
Talak Sunny
Jenis ini diucapkan sang suami kepada istri yang pernah digauli dan kondisi istri dalam
keadaan suci.
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP PGRI SUMENEP
Gedungan Sumenep Telp. (0328) 664094 – 671732 Fax. 671732

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANAP


STKIP PGRI SUMENEP
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Talak La Sunny Wala Bid’I


Jenis talak yang diucapkan sang suami dengan keadaan istri, yang belum digauli dan belum
pernah haid (belum baligh ataupun telah menopause). Macam-macam Talak berdasarkan
Keputusan Rujuk Talak cerai selanjutnya dapat dilihat dari segi boleh tidaknya rujuk setelah
berpisah, jenis ini pun terbagi dua antara lain :
Talak Bain
Jenis talak yang tidak boleh rujuk kembali, yakni baik talak sugra dan kubra. Bain sugra
merupakan talak yang menghilangkan kepemilikan sang suami terhadap suami, namun tidak
berlaku sebaliknya yakni melakukan akad nikah ulang. Sementara, talak bain kubra adalah
talak tiga yang tidak memperbolehkan rujuk, kecuali istri sudah menikah dan kembali
berpisah
Talak Raj’i
Macam-macam talak ini memperbolehkan rujuk kembali setelah bercerai. Namun syaratnya,
merujuk saat istri sedang dalam masa iddah. Jika istri sudah berada di luar masa iddah, maka
dapat rujuk kembali dengan melakukan akad nikah ulang.
Macam-macam Talak dari Segi Langsung Tidaknya Ucapan
Jenis talak bisa dilihat dari segi langsung atau tidaknya talak dan ucapan yang dapat
dideskripsikan sebagai berikut.
A. Talak Muallaq
Jenis talak muallaq adalah talak yang memiliki syarat tertentu, yakni dijatuhkan apabila
syarat suami tidak terwujud dengan baik melalui ucapan. Sebagai contoh : “Kalau sampai kita
nggak punya anak laki-laki, Aku talak kamu.” Dan, sang istri mengandung anak perempuan.
B. Talak Ghairu Muallaq
Talak jenis ini adalah macam-macam talak yang tidak dikaitkan dengan syarat tertentu. Jadi,
apabila suami telah berkata untuk bercerai maka talak sudah menjadi faktor utama sebagai
perkara perceraian.
C. Macam-macam Talak Berdasarkan Cara Suami
Talak terakhir bisa kamu lihat dari segi suami menjatuhkan talak dengan beberapa cara
sebagai berikut.
D. Dengan ucapan
Macam-macam talak yang sering dilakukan adalah menjatuhkan dengan ucapan bernada
tinggi. Jenis talak tersebut, bisa kamu jatuhkan dengan cara-cara lain yang lebih relevan.
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP PGRI SUMENEP
Gedungan Sumenep Telp. (0328) 664094 – 671732 Fax. 671732

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANAP


STKIP PGRI SUMENEP
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Tak jarang, ucap talak dilakukan dalam keadaan tidak sadar sekalipun bisa melukai dan
merugikan orang lain.
E. Dengan isyarat
Cara ini disampaikan sang suami yang tidak memiliki kemampuan berbicara dari hati ke hati
pada sang istri. Hal tersebut harus diperhatikan oleh istri mulai dari ekspresi sekalipun gerak
gerik yang dilakukan oleh suami.
F. Dengan tulisan
Salah satu cara yang meyakini untuk talak cerai bisa kamu lakukan dengan tulisan pada
suami, kemudian dibaca. Tak jarang, tulisan tersebut bisa menjadi pertanda pisah ranjang,
sekalipun menjadi rangkaian perceraian verstek.
G. Dengan utusan
Sang suami bisa menjatuhkan talak pada istri dengan perantara yang diutus untuk
menyampaikan maksud dan tujuan bercerai,Ada beberapa utusan yang kerap menjadi
referensi, bisa dari pengacara pribadi sekalipun orang tua suami.
BILANGAN TALAK, Tiap-tiap orang yang merdeka berhak menjatuhn talaq kepada istrinya,
baik talaq satu, dua dan talaq tiga. Namun untuk menghindari tindakan sewenang-wenang
dan penyalagunaan talaq, maka jumlah talaq yang boleh kembali rujuk dibatasi sampai dua
kali yakni talaq satu dan talaq dua dibolehkan untuk kembali rujuk sebelum habis masa
iddahnya atau menikah kembali setelah masa iddah.
2. Masa menunggu atau Iddah
Masa iddah adalah waktu yang digunakan oleh perempuan untuk menunggu sejenak sebelum
menikah lagi dengan lelaki pilihannya. Iddah bermanfaat untuk memberikan waktu tunggu
untuk wanita sebelum menikah kembali dan merupakan pemberian kesempatan bagi para
pasangan bercerai untuk rujuk kembali. Ada hak dan kewajiban saat masa iddah yang harus
dilalui oleh wanita.
Dalam buku Quraish Shihab menyebutkan bahwa waktu iddah merupakan waktu berkabung
bagi istri ditinggalkan oleh suaminya sehingga tidak diperkenankan untuk memakai riasan
dan wewangian pada pakaian dan badannya.

Macam-Macam Masa Iddah, Berbeda Juga Waktu Tunggunya


Seorang wanita yang dicerai oleh suaminya baik karena ditinggal meninggal atau dicerai
hidup harus menjalani waktu iddahnya. Sesuai dengan kitab Kifayatul Akhyar, Syekh Abu
Bakar bin Muhammad menyebutkan terdapat 6 macam masa iddahnya perempuan, ada
konsekuensi melanggar masa iddah bagi tidak melakukannya.
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP PGRI SUMENEP
Gedungan Sumenep Telp. (0328) 664094 – 671732 Fax. 671732

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANAP


STKIP PGRI SUMENEP
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Masa Iddah Wanita Ditinggal Mati Suami Dalam Keadaan Hamil


Waktu tunggu yang harus dilalui oleh perempuan ditinggal hamil adalah sampai dirinya
melahirkan. Tidak berpengaruh usia kandungannya muda atau tua, sebagai contoh seorang
wanita dalam keadaan hamil tua lalui suaminya meninggal. Sebulan selanjutnya ia
melahirkan, maka iddahnya otomatis telah berakhir bersamaan saat dirinya melahirkan.

Masa Iddah Wanita Ditinggal Mati Suami Dalam Keadaan Tidak Hamil
Berapa lama masa iddah wanita yang ditinggal mati suaminya atau waktu iddah yang harus
dijalani oleh perempuan masa iddah cerai mati adalah empat bulan sepuluh hari.

Masa Iddah Perempuan Dicerai Suaminya Dengan Keadaan Hamil


Sama seperti halnya seorang perempuan ditinggal suaminya dalam keadaan hamil, waktu
tunggu yang harus dijalani oleh istri adalah sampai ia melahirkan hal ini masuk kedalam
Masa Iddah Wanita yang Cerai Hidup. Setelah dirinya selesai melahirkan maka otomatis
iddahnya juga berakhir.

Masa Iddah Perempuan Dicerai Suaminya Dan Sudah Bergaul Tetapi Sedang Haid
Atau Sudah Haid.
Untuk waktu Masa Iddah Wanita yang Cerai Hidup seperti ini, Waktu tunggu harus dijalani
olehnya adalah tiga kali Quru’ atau masa suci. Tiga kali Quru memiliki arti wanita telah
mengalami haid selama tiga kali setelah dicerai.

Masa Iddah Perempuan Dicerai Suaminya Tidak Dalam Keadaan Hamil, Sudah
Bergaul Dan Tidak Haid Atau Sudah Menopause
Untuk kondisi seperti ini, iddahnya selama tiga bulan. Allah SWT. Berfirman dalam Qur’an
Surah Al-Thalaq ayat 4 yaitu “Para Perempuan yang tidak haid lagi (Menopause) diantaranya
jika ragu (Mengenai Iddahnya) maka iddahnya tiga bulan…”

Masa Iddah Perempuan Dicerai Suaminya Tetapi Belum Bergaul


Untuk perempuan telah dicerai tetapi belum berhubungan suami dan istri maka tidak perlu
melalui masa iddah cerai.

Masa Idah Cerai Hidup

1. Masa Iddah Talak 1


untuk Masa iddah cerai perempuan yang ditalak satu, lama masa iddah yang mesti dijalani
adalah sama seperti halnya saat perempuan di tinggal meninggal, yakni 4 bulan 10 hari.
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP PGRI SUMENEP
Gedungan Sumenep Telp. (0328) 664094 – 671732 Fax. 671732

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANAP


STKIP PGRI SUMENEP
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

2. Masa iddah talak 2


Sama halnya dengan masa iddah talak 1, masa iddah talak 2 sendiri memakan waktu 4 bulan
10 hari dari hari pertama setelah di talak.

3. Masa iddah talak 3


Berbeda dengan masa iddah talak 1 dan 2, masa iddah talak 3 ini memakan waktu lebih cepat
dibanding keduanya. Dimana waktu yang dibutuhkan dalam proses masa iddah talak 3 adalah
3 kali haid sebagaimana disebut dalam Al-Baqarah ayat 228.

4. Masa Iddah Istri Menggugat Cerai Suami


Berapa lama masa iddah wanita yang menggugat cerai suaminya? Untuk masa iddah yang
satu ini, waktu masa iddah yang dibutuhkan adalah sama halnya dengan masa iddah talak 3,
yakni satu kali periode haid berlangsung. Masa iddah istri gugat cerai suami itu dimulai saat
putusan pengadilan agama telah berkekuatan hukum tetap.

Masa Iddah Cerai Mati


waktu tunggu yang harus dijalankan oleh seorang istri ditinggal wafat suaminya dengan
keadaan tidak hamil harus menjalani waktu tunggunya selama empat bulan sepuluh hari.
Berbeda jika seorang wanita dalam keadaan hamil, baik dicerai mati atau hidup waktu tunggu
yang harus dijalankan adalah sampai dirinya melahirkan.
Lama Masa Menunggu, Masa iddah untuk perempuan yang tidak hamil dan ditinggal
meninggal oleh sang suami yakni 4 bulan 10 hari. Masa iddah untuk perempuan yang masih
mengalami siklus haid, masa iddah-nya yakni sebanyak 3 kali siklus haidnya. Masa iddah
untuk perempuan yang masih kecil atau menopause yakni 3 bulan.

Hak dan Kewajiban Saat Masa Iddah


Selain menunggu ada hak dan kewajiban yang harus dilakukan oleh suami-istri saat berada
dalam iddah. Masa-masa ini dilakukan untuk memberikan kesempatan lagi kepada sepasang
suami-istri jika berubah pikiran dan memutuskan kembali rujuk. Tetapi jika tekad dan
keyakinan telah bulat, ada hak dan kewajiban saat masa iddah untuk perempuan muslimah.

Hak dan Kewajiban suami saat masa iddah


- Memberikan mut’ah yang layak kepada bekas istrinya, baik berupa uang atau benda, kecuali
bekas istri tersebut qobla al dhukhul;
- Memberikan nafkah kepada bekas istri selama masa iddah, kecuali bekas istri telah dijatuhi
talak ba’in atau nasyuz dan dalam keadaan tidak hamil.
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP PGRI SUMENEP
Gedungan Sumenep Telp. (0328) 664094 – 671732 Fax. 671732

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANAP


STKIP PGRI SUMENEP
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

- Melunasi mahar yang masih terutang dan apababila perkawinan itu qabla al dhukul mahar
dibayar setengahnya;
- Memberikan biaya hadanah untuk anak-anaknya yang belum mencapai umur 21 tahun.

Hak dan Kewajiban istri saat masa iddah


- Dipetik dari penjelasan Syekh Muhammad ibn Qasim dalam kitab Fathul Qarib mengenai
hak perempuan saat waktu tunggu dari talak Raj’i adalah berhak untuk mendapatkan tempat
tinggal yang layak, dinafkahi, pakaian layak pakai. Hak ini wajib diberikan pria pada istrinya
setelah dicerai. Kecuali, hak itu dapat dibatalkan jika sebelum dicerai atau ditengah iddahnya
istri termasuk golongan durhaka. Pada masa iddahnya ini suami masih diperbolehkan untuk
rujuk karena baru menceraikannya satu talak.
- Kewajiban harus dilakukan yaitu, tidak merias diri bagi istri yang ditinggalkan wafat oleh
suaminya. Selain itu wanita berada dalam iddahnya harus memilih warna-warna tidak
mencolok untuk pakaiannya. Tidak memakai wewangian baik pada pakaiannya atau badan.
Kewajiban tersebut merupakan hal harus dijalani wanita dalam masa iddah cerai mati.
Selanjutnya seorang perempuan tidak dapat meninggalkan rumah kecuali ada urusan
mendesak dan tidak dapat ditinggalkan seperti bekerja dan berbelanja kebutuhan rumah
tangga. Dalam kebutuhan mendesak jika masih harus berada diluar rumah pada malam hari.
Masih diperbolehkan tetapi harus tetap bermalam di rumah. Kewajiban lainnya, tidak boleh
menikah dulu sampai iddahnya selesai.

3. Definisi khulu’ yaitu menurut masing-masing madzhab di antaranya adalah:


a. Golongan Hanafi mendefinisikan : “Khulu’ ialah menanggalkan ikatan pernikahan yang
diterima oleh istri dengan lafadz khulu’ atau yang semakna dengan itu.”
b. Golongan Syafi’i memberikan definisi khulu’ : “Khulu’ menurut syara’ adalah lafadz yang
menunjukkan perceraian antara suami istri dengan tebusan yang harus memenuhi persyaratan
tertentu.”
c. Golongan Maliki memberikan definisi khulu’: “khulu’ menurut syara’ adalah thalaq
dengan tebusan.”
d. Golongan Hanabillah mendefinisikan khulu’ : “khulu’ adalah suami menceraikan istrinya
dengan tebusan yang diambil oleh suami dari istrinya atau dari lainnya dengan lafadz
tertentu.”
Jadi istilah khulu’ merupakan perceraian yang dilakukan dengan adanya syarat atau tebusan
yang harus dilakukan.
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP PGRI SUMENEP
Gedungan Sumenep Telp. (0328) 664094 – 671732 Fax. 671732

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANAP


STKIP PGRI SUMENEP
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

4. Ahli waris dalam hukum islam :

Sedangkan menurut hukum Islam hak waris itu diberikan baik kepada keluarga wanita (anak-
anak perempuan, cucu-cucu perempuan, ibu dan nenek pihak perempuan, saudara perempuan
sebapak seibu, sebapak atau seibu saja). Para ahli waris berjumlah 25 orang, yang terdiri dari
15 orang dari pihak laki-laki dan 10 dari pihak perempuan. Ahli waris dari pihak laki-laki
ialah:

Anak laki-laki (al ibn), Cucu laki-laki, yaitu anak laki-laki dan seterusnya kebawah (ibnul
ibn), Bapak (al ab), Datuk, yaitu bapak dari bapak (al jad), Saudara laki-laki seibu sebapak (al
akh as syqiq), Saudara laki-laki sebapak (al akh liab), Saudara laki-laki seibu (al akh lium),
Keponakan laki-laki seibu sebapak (ibnul akh as syaqiq), Keponakan laki-laki sebapak (ibnul
akh liab), Paman seibu sebapak, Paman sebapak (al ammu liab), Sepupu laki-laki seibu
sebapak (ibnul ammy as syaqiq), Sepupu laki-laki sebapak (ibnul ammy liab), Suami (az
zauj).
Sedangkan ahli waris dari pihak perempuan adalah: Anak perempuan (al bint), Cucu
perempuan (bintul ibn), Ibu (al um), Nenek, yaitu ibunya ibu ( al jaddatun), Nenek dari pihak
bapak (al jaddah minal ab), Saudara perempuan seibu sebapak (al ukhtus syaqiq), Saudara
perempuan sebapak (al ukhtu liab), Saudara perempuan seibu (al ukhtu lium), Isteri (az
zaujah), Perempuan yang memerdekakan (al mu’tiqah).

Sedangkan bagian masing-masing ahli waris adalah isteri mendapat ¼ bagian apabila
sipewaris mati tidak meninggalkan anak atau cucu, dan mendapat bagian 1/8 apabila si
pewaris mempunyai anak atau cucu, dan isteri berhak mendapatkan juga bagian warisnya.

Rukun-Rukun Mewarisi
Rukun-rukun mewarisi ada 3 yaitu :
a. Muwarrits (Pewaris), yaitu orang yang pada saat meninggalnya atau yang dinyatakan
meninggal berdasarkan putusan pengadilan beragama islam meninggalkan ahli waris dan
harta peninggalan.
b. Warits (Ahli waris), yaitu orang-orang yang berhak mendapatkan harta peninggalan si
mati, baik di sebabkan adanya hubungan kekerabatan dengan jalan nasab atau pernikahan,
maupun sebab hubungan hak perwalian dengan muwarrits.
c. Mauruts (harta waris), yaitu harta benda yang di tinggalkan oleh si mati yang akan di
warisi oleh para ahli waris setelah digunakan untuk keperluan pewaris selama sakit sampai
meninggalnya, biaya pengurusan jenazah (tajhiz), pembayaran hutang dan pemberian untuk
kerabat atau wasiat.
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP PGRI SUMENEP
Gedungan Sumenep Telp. (0328) 664094 – 671732 Fax. 671732

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANAP


STKIP PGRI SUMENEP
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Syarat-Syarat Mewarisi
a. Meninggal dunianya muwarrits (pewaris). Matinya muwarrits (pewaris) mutlak harus di
penuhi, jadi seseorang baru disebut muwarrits apabila orang tersebut telah meninggal dunia.
b. Hidupnya warits (ahli waris). Hidupnya ahli waris harus jelas pada saat muwarrits
meninggal dunia. Ahli waris merupakan pengganti untuk menguasai harta peninggalan, dan
perpindahan hak itu di dapat melalui jalur waris. Oleh karena itu, setelah muwarrits
meninggal dunia, maka ahli warisnya harus betul-betul hidup, agar pemindahan harta itu
menjadi nyata.
c. Mengetahui status kewarisan Agar seseorang dapat mewarisi harta orang yang meninggal
dunia,haruslah jelas hubungan antara keduannya, seperti hubungan suami istri, hubungan
kerabat dan derajat kekerabatannya.beserta apa saja yang menjadi penghalang untuk
mewarisi.
5. Makna Nusyuz, Syiqoq dan Dzihar
a. Nusyuz
Nusyuz dalam bahasa indonesia disebut sebagai sikap membangkang, sikap tersebut
merupakan hukum yang diberikan istri maupun suami yang melakukan tindakan
membangkang terhadap pasangannya. Nusyuz dapat disebabkan oleh berbagai alasan seperti
halnya, ketidak puasan salah satu pihak atas perlakuan pasanganya, adanya hak-hak yang
tidak terpenuhi.
Nusyuz dalam artian islam adalah sebagai ketidaktaatan terhadap perintah Allah SWT
terhadap pasangan suami istri yang tidak menjalankan perintah-Nya, sehingga nusyuz itu
haram hukumnya karena menyalahi sesuatu yang telah diperntahkan oleh Agama melalui
Alquran dan Hadist Nabi Saw. Golongan hanafiyah menyatakan bahwa nusyuz adalah ketika
seorang istri keluar dari rumah suaminya tanpa seizin suaminya tanpa alasan yang
dibenarkan, atau tidak mau menyerahkan dirinya kepada suaminya dan tidak mau melakukan
hubungan suami-istri ketika suaminya memintanya.
b. Syiqoq
Didalam tafsir ayatil ahkam syiqaq, diartikan sebagai perselisihan dan permusuhan sedang
kata ini diambil dari kata “syiqqun” yang artinya “sisi” dan (perselisihan suami-istri
disebutkan demikian) karena masing-masing pihak dari yang berselisih ini berada pada sisi
yang berbeda, karena adanya permusuhan dan pertentangan. Sedangkan menurut tafsir Al
Qurthubi, Zaid bin Aslam berkata bahwa syiqaq yaitu pertentangan, perbantahan, perselisihan
dan permusuhan yang berasal dari kata “as asyiqqu” yang artinya “sisi” karena masing-
masing dari kedua belah pihak berada pada sisi yang berlainan. Jadi jelas bahwa syiqaq
berasal dari kata syiqqun, as syiqqu, yang artinya “sisi” karena masing-masing pihak antara
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP PGRI SUMENEP
Gedungan Sumenep Telp. (0328) 664094 – 671732 Fax. 671732

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANAP


STKIP PGRI SUMENEP
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

suami dan istri berada pada kedudukan yang berlainan, dimana si istri sebagai penggugat dan
si suami sebagai tergugat. Menurut istilah syara’ syiqaq dapat diartikan sebagai suatu
keadaan perselisihan suami-istri, yang dikhawatirkan akan berakibat pada pecahnya rumah
tangga atau putusnya perkawinan sehingga diangkatlah dua orang juru pendamai (hakam)
guna menyelesaikan permasalahan tersebut.
c. Dzihar
Zihar berasal dari kata zahr yang artinya punggung, perbuatan zihar ini adalah salah satu
perbuatan yang tidak terpuji yang mana kala itu pada zaman jahiliyah seorang suami
mengatakan kepada istrinya bahwasanya punggung istrinya sama dengan punggung ibunya,
yang mana dizaman itu perbuatan tersebut adalah perbuatan yang sering dilakukan apabila
seorang suami sudah tidak suka ataupun tidak senang lagi terhadap istrinya yang mana yang
dimaksudkan adalah suatu talak bagi istrinya.
Zihar pada massa jahiliyah dan pada masa sekarang sangatlah berbeda yang mana dimasa
sekarang makna zihar itu sendiri tidak lepas pada makna dasarnya yakni suatu perbuatan
yang haram dilakukan, namun kita bisa melihat dalam kondisi dan dalam maksud apa suatu
ucapan tersebut muncul.

Anda mungkin juga menyukai