Anda di halaman 1dari 14

HUKUM TALAK DAN AKIBAT-

AKIBATNYA
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum perkawinan Islam

Dosen Pengampu ;Muhammad ulil abshor ,M.H

Disusun Oleh :

ADI SAPUTRA 33010230138


SYIFAUL QULUB 33010230139
AHMAD FAHIM ATHOILLAH 33010230145

HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA


2023/2024
Kata pengantar
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniannya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.Makalah ini disusun
untuk memenuhi mata kuliah Hukum Perkawimam Islam dengan judul”HUKUM TALAK
DAN AKIBAT-AKIBATNYA”di program studi hukum keluarga islamUniversitas Islam
Negeri Salatiga.
Demikian makalah ini disusun semoga bermanfaat apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan ataupun adanya tidak sesuaian yang kami sampaikan pada makalah ini,kami
mohon maaf,kami menerima kritikan dan saran seluas luasnya dari pembaca agar bisa
membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
DAFRAR ISI
Kata pengantar ..................................................................................2
BAB I ................................................................................................4
A.PENDAHULUAN .....................................................................4
B.RUMUSAN MASALAH ...........................................................4
C.TUJUAN MASALAH ...............................................................4
BAB I ................................................................................................5
A.PENGERTIAN TALAK ............................................................5
B.MACAM-MACAM TALAK .....................................................6
1.Macam-macam Talak Berdasarkan Waktu Jatuhnya ..............6
2.Macam-macam Talak dari Segi Jumlah ..................................6
3.Macam-macam Talak Menurut Ketagasan atau Tidak ...........7
4.Macam-macam Talak Ditinjau dari Boleh Tidaknya Rujuk ...8
C.GUGATAN CERAI YANG DI LAKUKAN ISTRI .................8
D.TALAK KARENA KEMATIAN DAN PUTUSAN
KEADILAN ...................................................................................9
D.AKIBAT AKIBAT TALAK ATAU PERCERAIAN .............10
BAB III ...........................................................................................12
A.PENUTUP ................................................................................12
B.SARAN ....................................................................................13
Daftar pustaka .................................................................................13
BAB I

A.PENDAHULUAN

Memiliki keluarga yang sakinah, mawadah barokah dan warahmah adalah impian bagi
setiap pasangan suami-istri. Namun terkadang hanya karena permasalahan sebesar debupun
pertengkaran dalam rumah tangga bisa terjadi,bahkan berujung dengan kata cerai atau di
dalam Islam disebut dengan talak. Menurut Penjelasan Umum Undang-Undang
Perkawinan tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Untuk
itu suami isteri perlu saling membantu dan melengkapi, agar masing-masing dapat
mengembangkan kepribadiannya membantu dan mencapai kesejahteraan ndhohir maupun
batin. Menurut Soemijati bahwa bagi orang Islam perceraian dilakukan dengan mengajukan
permohonan cerai kepada Pengadilan Agama, sedangkan bagi orang selain Islam
mengajukan permohonan cerai kepada Pengadilan Negeri. (Soemijati, Hukum Perkawinan
Islam dan Undang-Undang Perkawinan, Liberty, Yogyakarta,). Berdasarkan Pasal 38 UUP,
perkawinan dapat putus karena kematian, perceraian, dan atas keputusan
pengadilan.Putusnya perkawinan dalam Islam walaupun diizinkan, namun perceraian
tersebut tetaplah sebauh perbuatan yang tidak dianjurkan dalam agama, sebagaimana
dijelaskan dalam salah satu hadis Nabi saw. yang artinya: ‛Perbuatan halal yang dibenci
Allah adalah perceraian.‛

B.RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Talak
2. Macam Macam Talak
3. akibat talak

C.TUJUAN MASALAH

1. Untuk bisa memahami pengertian talak


2. Untuk mengetahui macam macam talak
3. Untuk mengetahui akibat talak
BAB II
A.PENGERTIAN TALAK
Dalam ajaran Islam, perceraian disebut juga dengan talak. Talak atau dalam bahasa Arab
Thalaq adalah memutuskan hubungan antara suami-istri dari ikatan pernikahan yang sah
menurut syariat Islam.menurut ulama Mazhab Hanafi dan Hambali mengatakan bahwa
talak adalah pelepasan ikatan perkawinan secara langsung untuk masa yang akan datang
dengan lafal khusus.Lalu, menurut Mazhab Syafi'i, talak adalah pelepasan akad nikah
dengan lafal tapak atau yang semakna dengan itu. Sedangkan menurut ulama Maliki, talak
adalah suatu sifat hukum yang menyebabkan gugurnya kehalalan hubungan suami-istri.
Dalam kitab Fath Al-Wahhab, Abu Zakaria Al-Ansari mengatakan jika talak ialah melepas
tali ikatan akad nikah dengan kalimat talak atau kalimat yang sejenis dan memiliki maksud
yang sama. Hal ini berarti seluruh ikatan pernikahan yang diikat oleh sepasang suami istri
dalam akad nikah atau ijab kabul itu telah hilang, termasuk hak dan kewajiban keduanya.
Persoalan talak ini sah dan memiliki dasar hukum negara tersendiri. Talak juga bisa
diartikan sebagai suatu permohonan perceraian yang diajukan seorang suami kepada istri.
Bahkan, dalam pasal 66 ayat (1) UU Nomor 7 tahun 1989 dijelaskan, jika seorang suami
yang beragama Islam ingin menceraikan istrinya, maka dapat mengajukan permohonan ke
Pengadilan Agama untuk mengadakan sidang yang bertujuan menyaksikan ikrar talak atau
perceraian. Walaupun perceraian adalah sesuatu yang dibenci oleh Allah SWT, tapi Islam
tetap memperbolehkan, dengan syarat ketentuan yang jelas. Jika lebih banyak mudaratnya,
maka disarankan untuk berpisah. Tapi, bila pasangan ini hanya berlandaskan nafsu semata
dan juga tipu daya setan, ada baiknya untuk mencoba mempertahankan dulu. Sebuah
kebanggaan bagi setan saat membuat pasangan bercerai. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi
Muhammad SAW, "Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut),
kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang
paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, "Aku
telah melakukan begini dan begitu". Iblis berkata, "Engkau sama sekali tidak melakukan
sesuatupun". Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, "Aku tidak meninggalkannya
hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya". Maka Iblis pun mendekatinya
dan berkata, "Sungguh hebat engkau"." (HR Muslim).
B.MACAM-MACAM TALAK
1.Macam-macam Talak Berdasarkan Waktu Jatuhnya
A. Talak Munajjaz Talak tersebut dikatakan juga sebagai talak mu’ajjal. Dalam talak
tersebut, perceraian langsung berlaku saat suami mengucapkan kalimat talak ketika
saat itu juga. Ungkapan tersebut juga menandakan sebagai berakhirnya ikatan
suami istri dan dianggap sah. Sighat talak ini tidak boleh dilakukan dengan main-
main. Sejauh ucapan keluar dari suami yang sah menjatuhkan talak kepada istri
yang sah dijatuhkan talak, maka akan sah talak itu.
B. Talak Mudhaf Penyandaran talak tersebut terdapat dalam waktu yang akan datang
sesuai dengan talak yang diucapkan oleh suami. Contohnya “engkau saya talak
awal esok hari”. Talak menjadi sah bila waktunya sudah tiba sesuai dengan
sighat.Namun, talak ini tak berlaku untuk waktu kemarin. Bila diucapkan talak
untuk waktu sebelum hari esok, maka jatuhnya sebagai talak munajjaz. Makanya,
talak ini sudah sah saat itu juga.
C. Talak Mu’allaq Macam-macam talak yang satu ini mempersyaratkan sebuah hal
supaya talak menjadi sah. Talak mu’allaq di sebut juga dengan talak ta’liq yang
talaknya tergantung dengan suatu masa mendatang. Ucapan talak yang satu ini
umumnya ditambahkan dengan kata jika, apabila, dan lainnya. Contohnya adalah
‘apabila kamu tidak melaksanakan puasa, maka kamu saya talak’.

2.Macam-macam Talak dari Segi Jumlah


A. Talak Satu Talak satu adalah talak yang pertama kali diucapkan oleh sang suami
kepada istrinya dan hanya mengucapkan satu kata talak.
B. Talak Dua Talak dua adalah talak yang dijatuhkan oleh sang suami kepada istrinya
yang kedua kali atau untuk yang pertama kali tapi dengan dua talak sekaligus,
contohnya adalah “engkau saya talak dua”
C. Talak Tiga Talak tiga merupakan talak yang diucapkan oleh suami kepada istrinya
yang ketiga kali. Bisa juga pertama kali diucapkan tapi langsung dengan menalak
tiga. Misalnya adalah “engkau saya talak dengan talak tiga”

mengenai talak satu dan talak dua, maka kami berpedoman pada pendapat Sayuti Thalib
dalam bukunya yang berjudul Hukum Kekeluargaan Indonesia. Sayuti mengatakan bahwa
Al Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 229 mengatur hal talaq, yaitu talaq hanya sampai dua
kali yang diperkenankan untuk rujuk kembali atau kawin kembali antara kedua bekas
suami isteri itu (hal. 100). Jadi, apabila suami menjatuhkan talak satu atau talak dua, ia
dan istri yang ditalaknya itu masih bisa rujuk atau kawin kembali dengan cara-cara
tertentu.Arti rujuk kembali ialah kembali terjadi hubungan suami isteri antara seorang
suami yang telah menjatuhkan talaq kepada isterinya dengan insteri yang telah ditalaq-
nya itu dengan cara yang sederhana. Caranya ialah dengan mengucapkan saja “saya
kembali kepadamu” oleh si suami di hadapan dua orang saksi laki-laki yang adil.
Sedangkan, arti kawin kembali ialah kedua bekas suami isteri memenuhi ketentuan sama
seperti perkawinan biasa, yaitu ada akad nikah, saksi, dan lain-lainnya untuk menjadikan
mereka menjadi suami isteri kembali. Sungguhpun demikian, dalam masyarakat kita di
Indonesia orang selalu menyebut kawin kembali itu dengan sebutan rujuk juga (hal. 101).
Talak dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan waktu jatuhnya:
Mengenai talaq satu atau talaq dua ini disebut juga talaq raj’i atau talak ruj’i, yaitu talaq
1. Talak Munajjaz: Berlaku segera saat diucapkan oleh suami, mengakhiri ikatan suami-istri dengan
yang masih boleh dirujuk
sah. (hal. 103). Mengenai talak raj’i ini dapat kita jumpai pula
pengaturannya dalam2.dalam Pasal 118
Talak Mudhaf: KHIdengan
Terkait yang waktu
berbunyi:“Talak raj'isesuai
yang akan datang adalah talakucapan
dengan kesatusuami.
Contohnya, "Engkau saya talak awal esok hari." Talak berlaku saat waktu yang diucapkan telah
atau kedua, di manatiba.
suami berhak rujuk selama istri dalam masa iddah.” Kemudian,
mengenai talak tiga kita berpedoman
3. Talak pada Al pada
Mu'allaq: Bergantung Qur’an Surat Al-Baqarah.
pemenuhan syarat tertentu.Berdasarkan Al
Biasanya, menggunakan kata-kata
"jika," "apabila," dan sejenisnya. Misalnya, "apabila kamu tidak melaksanakan puasa, maka kamu
Qur’an Surat Al-Baqarah ayat Talak
saya talak." 230, inikalau
hanyaseorang suamiyang
sah jika syarat telah menjatuhkan
ditentukan terpenuhi.talaq yang

ketiga kepada isterinya, maka


Jadi, perempuan
terdapat itu tidak
tiga jenis talak halal lagi
berdasarkan baginya
waktu untuk
jatuhnya: talak mengawininya
munajjaz, talak mudhaf, dan talak
mu'allaq.
sebelum perempuan itu kawin dengan laki-laki lain. Maksudnya ialah kalau sudah talaq
tiga, perlu muhallil untuk membolehkan kawin kembali antara pasangan suami isteri
pertama. Arti muhallil ialah orang yang menghalalkan. Maksudnya ialah si isteri harus
kawin dahulu dengan seorang laki-laki lain dan telah melakukan persetubuhan dengan
suaminya itu sebagai suatu hal yang merupakan inti perkawinan. Laki-laki lain itulah yang
bernama muhallil. Kalau pasangan suami isteri ini bercerai pula, maka barulah pasangan
suami isteri semula dapat kawin kembali (ibid hal. 101-102).Talak tiga ini disebut juga
dengan talak ba’in kubraa yang pengaturannya dapat kita temui dalam Pasal 120 KHI
yang berbunyi:“Talak ba'in kubraa adalah talak yang terjadi untuk ketiga kalinya.Talak
jenis ini tidak dapat dirujuk dan tidak dapat dinikahkan kembali kecuali apabila
pernikahan itu dilakukan setelah bekas istri menikah dengan orang lain dan kemudian
terjadi perceraian ba'da al dukhul dan habis masa iddahnya.”

3.Macam-macam Talak Menurut Ketagasan atau Tidak


A. Talak Sarih Talak sarih adalah talak yang diucapkan dengan memakai kata-kata
yang memiliki makna jelas untuk menceraikan pasangan. Contohnya adalah “saya
ceraikan kamu”. Talak dengan ketegasan yang seperti ini memiliki arti pasangan ini
sudah sah bercerai menurut syariat Islam. 2.
B. Talak Kinaya Sementara untuk talak kinaya adalah jenis yang belum memiliki
makna yang jelas. Misalnya adalah “Aku tidak bisa hidup dengan kamu lagi”.
Untuk menetapkan hubungan mereka sudah sah atau belum, perlu dikembalikan
lagi kepada niat dan tujuan sang suami. Apabila memang berniat menceraikan
maka pasangan sudah bercerai. Tapi bila sang suami tak ada niatan untuk
menceraikan, maka mereka masih menjadi pasangan yang sah.
Terdapat dua macam talak menurut ketegasan atau jelasnya makna:
4.Macam-macamTalak
Talak
Sarih: Ditinjau daritalak
Talak sarih adalah Boleh Tidaknya
yang diucapkan denganRujuk
kata-kata yang memiliki makna jelas
untuk menceraikan pasangan, seperti "saya ceraikan kamu." Dalam talak ini, perceraian pasangan
A. Talak Raj’i Talakdianggap
raj’i adalah sebuah
sah menurut talak
syariat yang boleh untuk melakukan rujuk
Islam.

Talakistri
kembali ketika sang Kinaya: Talakdalam
tengah kinaya adalah
masa jenis talakTapi,
iddah. yang belum memiliki
bila sang makna
istri yang jelas. Contohnya
sudah
adalah "Aku tidak bisa hidup dengan kamu lagi." Dalam talak kinaya, status perceraian pasangan
tergantung
keluar dari masa iddah, pada
rujuk niat dan
hanya tujuan
boleh sang suami.
dilakukan Jika sang
dengan akadsuami memiliki
nikah yang niatan
baru. untuk menceraikan,
maka perceraian tersebut dianggap sah. Namun, jika tidak ada niatan untuk menceraikan, mereka
tetap
Jenis talak yang satu dianggap
ini, suamisebagai
hanya pasangan yangkesempatan
mempunyai sah. untuk menjatuhkan
Dalam ringkasan,
talak 1 dan 2. Sementara talak talaknya
yang ketiga sarih memiliki
akan makna jelas dan
menjadi mengakibatkan
talak bain. perceraian, sementara talak
kinaya tergantung pada niat sang suami, dan perceraian hanya terjadi jika ada niatan untuk
B. Talak Bain Talak menceraikan
bain terbagipasangan.
menjadi dua bagian, yaitu talak bain sugra dan talak
bain kubra. Talak bain sugra adalah talak yang hilangnya kepemilikan mantan
suami kepada sang istri. Tapi diperbolehkan mantan suami untuk melakukan rujuk
dengan akad nikah yang baru. Sementara untuk talak bain kubra adalah talak tiga.
Mantan suami tak boleh rujuk kembali, kecuali bila mantan istrinya pernah
menikah dengan laki-laki lain. Serta sudah digauli, kemudian diceraikan oleh
suami yang baru. Kemudian suami pertama boleh meminta rujuk kembali.

C.GUGATAN CERAI YANG DI LAKUKAN ISTRI


jika seorang suami dapat menjatuhkan talak cerai, maka seorang istri pun dapat mengajukan
gugat cerai atas suaminya. Gugat cerai adalah proses perceraian yang diajukan dan
dilakukan oleh seorang istri terhadap suaminya kepada pengadilan agama.Namun, apabila
pengadilan tersebut belum memutuskan secara resmi, maka perceraian pun dianggap belum
sah atau belum terjadi. Ada dua jenis gugatan perceraian yang dapat dilakukan oleh istri,
yaitu

A. Gugat cerai fasakh


Gugat cerai fasakh adalah pengajuan permohonan perceraian yang dilakukan oleh istri
kepada suaminya tanpa adanya kompensasi yang harus dibayarkan atau diberikan oleh
istri kepada suaminya. Gugat cerai ini dapat dilakukan jika seorang istri ketika
Seorang suami dianggap tidak lagi memberikan nafkah lahir batinnya kepada istri
selama enam bulan berturut-turut.Jika suami meninggalkan istrinya tanpa ada kabar
berita selama empat tahun berturut-turut.Suami tidak dapat melunasi mahar atau mas
kawin yang telah disebutkan dan dijanjikan dalam akad, baik sebagian atau
seluruhnya.Saat suami berlaku buruk kepada istri, seperti melakukan penganiayaan,
penghinaan, atau tindakan lain yang mengancam keselamatan istri.

B. Gugat cerai khulu’


Khulu' merupakan proses perceraian atas permintaan dari pihak istri dan suami
setuju dengan hal tersebut dengan syarat sang istri memberikan imbalan kepada
sang suami.Di dalam Alquran surat Al- Baqarah ayat 229 disebutkan bahwa:
“Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan
kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan
hukum-hukum Allah.Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat
menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang
bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya.”Dampak dari gugatan
cerai yang dilakukan istri tersebut adalah hilangnya hak suami untuk melakukan
rujuk selama sang istri sedang dalam masa iddah atau yang disebut dengan talak
ba’in sughra.Dan apabila sang suami menghendaki untuk rujuk, maka ia harus
melakukan proses melamar dan menikahi kembali wanita yang telah menjadi
mantan istrinya tersebut.Dan apabila wanita tersebut hendak menikah dengan pria
lain, maka ia harus menunggu hingga masa iddahnya selesai.

D.TALAK KARENA KEMATIAN DAN PUTUSAN


KEADILAN
Cerai mati adalah status perkawinan yang mana seseorang ditinggal mati oleh istri
atau suaminya dan masih belum menikah kembali. Sehingga perceraian terjadi bukan
karena terjadinya alasan perceraian seperti zina, konflik, kdrt dan yang lainnya. dalam Pasal
38 UU Nomor 1 Tahun 1974 mengenai Perkawinan atau UU Perkawinan, tidak ada istilah
pasti mengenai cerai mati dan cerai hidup. Namun istilah tersebut bisa ditemukan dalam
Inpres Nomor 1 Tahun 1991 mengenai Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam (KHI),
yaitu dalam beberapa pasal seperti:

Pasal 96“(1). Jika terjadi cerai mati, maka setengah harta gono gini atau harta bersama akan
menjadi hak pasangan yang hidup lebih lama.

(2). Pembagian harta bersama untuk istri atau suami yang istri atau suaminya hilang
harus ditangguhkan hingga ada kepastian matinya yang secara hukum atas dasar putusan
Pengadilan Agama.”

Pasal 97“Putusnya perkawinan selain karena cerai mati hanya bisa dibuktikan dengan
adanya surat cerai dalam bentuk putusan Pengadilan Agama baik dalam bentuk putusan
Gugat Cerai Fasakh adalah gugatan perceraian oleh istri kepada suami tanpa kompensasi. Ini
cerai, khuluk, ikrar talak atau
dapattaklik talak”Jika
diajukan jika suamiduda atau janda nafkah,
tidak memberikan yang berpisah karena
meninggalkan cerai kabar, tidak
istri tanpa
memenuhi janji mahar, atau berperilaku buruk. Namun, perceraian ini belum sah hingga ada
hidup, maka jika ingin menikah kembali harus menggunakan akta cerai sebagai syarat
putusan pengadilan.

pernikahannya karena
sudahCerai
Gugat terbukti bercerai
Khulu' adalah perceraiandari
yang hubungan rumah
diajukan oleh istri tangga
dan disetujui oleh suami dengan
syarat imbalan. Al-Qur'an (Surat Al-Baqarah, ayat 229) memperbolehkannya jika istri dan suami
sebelumnya.Sedangkan untuk janda
khawatir tidak atau duda yanghukum-hukum
bisa menjalankan cerai mati,Allah
maka syaratSuami
bersama. jika kehilangan
ingin hak rujuk selama
masa iddah, dan jika ingin rujuk, harus menikahi kembali istri. Jika istri ingin menikah lagi, harus
menikah kembali adalahmenunggu masa iddahnya
menggunakan selesai.
akta kematian. Namun perlu diketahui juga
mengenai masa iddah untuk janda yang ditinggal meninggal suaminya dan ingin menikah
kembali.Masa iddah istri yang ditinggalkan suaminya dan ingin menikah kembali dan tidak
dalam keadaan hamil, maka perlu menunggu hingga 4 bulan 10 hari sebelum menikah lagi.

D.AKIBAT AKIBAT TALAK ATAU PERCERAIAN


1. Anak menjadi korban
Anak merupakan korban yang paling terluka ketika orang tuanya memutuskan
untuk bercerai. Anak dapat merasa ketakutan karena kehilangan sosok ayah atau
ibu mereka, takut kehilangan kasih sayang orang tua yang kini tidak tinggal
serumah. Mungkin juga mereka merasa bersalah dan menganggap diri mereka
sebagai penyebabnya. Prestasi anak di sekolah akan menurun atau mereka jadi lebih
sering untuk menyendiri.
Anak-anak yang sedikit lebih besar bisa pula merasa terjepit di antara ayah dan ibu
mereka. Salah satu atau kedua orang tua yang telah berpisah mungkin menaruh
curiga bahwa mantan pasangan hidupnya tersebut mempengaruhi sang anak agar
membencinya. Ini dapat mebuat anak menjadi serba salah, sehingga mereka tidak
terbuka termasuk dalam masalah-masalah besar yang dihadapi ketika mereka
remaja. Sebagai pelarian yang buruk, anak-anak bisa terlibat dalam pergaulan yang
buruk, narkoba, atau hal negatif lain yang bisa merugikan.
2. Dampak untuk orang tua
Selain anak-anak, orang tua dari pasangan yang bercerai juga mungkin terkena
imbas dari keputusan untuk bercerai. Sebagai orang tua, mereka dapat saja merasa
takut anak mereka yang bercerai akan menderita karena perceraian ini atau merasa
risih dengan pergunjingan orang-orang.Beberapa orang tua dari pasangan yang
bercerai akhirnya harus membantu membesarkan cucu mereka karena
ketidaksanggupan dari pasangan yang bercerai untuk memenuhi kebutuhan anak-
anaknya.

3. Bencana keuangan
Jika sebelum bercerai, suami sebagai pencari nafkah maka setelah bercerai Anda
tidak akan memiliki pendapatan sama sekali apalagi jika mantan pasangan Anda
tidak memberikan tunjangan. Atau jika pemasukan berasal dari Anda dan pasangan,
sekarang setelah bercerai, pemasukan uang Anda berkurang. Jika Anda mendapat
hak asuh atas anak, berarti Anda juga bertanggung jawab untuk menanggung biaya
hidup dari anak Anda. Yang perlu diingat, setelah bercerai, umumnya banyak
keluarga mengalami penurunan standar kehidupan hingga lebih dari 50 persen.

4. Masalah pengasuhan anak


Setelah bercerai, berarti kini Anda harus menjalankan peranan ganda sebagai ayah
dan juga sebagai ibu. Ini bukanlah hal yang mudah karena ada banyak hal lain yang
harus Anda pikirkan seorang diri. Terlebih, jika anak sudah memasuki masa remaja
yang penuh tantangan, Anda harus dengan masuk akal menjaga atau memberikan
disiplin kepada anak agar dapat tumbuh menjadi anak yang baik.
Masalah lain dalam hal pengasuhan anak adalah ketika harus berbagi hak asuh anak
dengan pasangan karena bisa jadi Anda masih merasa sakit hati dengan perlakuan
mantan Anda sehingga sulit untuk bersikap adil. Hal-hal yang harus dibicarakan
seperti pendidikan atau disiplin anak mungkin dapat menyebabkan pertengkaran
karena tidak sepaham dan rasa sakit hati dapat membuat hal ini semakin buruk.
5. Gangguan emosi
Adalah hal yang wajar jika setelah bercerai Anda masih menyimpan perasan cinta
terhadap mantan pasangan Anda. Harapan Anda untuk hidup sampai tua bersama
pasangan menjadi kandas, ini dapat menyebabkan perasaan kecewa yang sangat
besar yang menyakitkan. Mungkin juga Anda ketakutan jika tidak ada orang yang
akan mencintai Anda lagi atau perasaan takut ditinggalkan lagi di kemudian hari.
Perasaan lain yang mungkin dialami adalah perasaan terhina atau perasaan marah
dan kesal akibat sikap buruk pasangan. Anda juga mungkin merasa kesepian karena
sudah tidak ada lagi tempat Anda berbagi cerita, tempat Anda mencurahkan dan
mendapatkan bentuk kasih saying. Serangkaian problem kesehatan juga bisa
disebabkan akibat depresi karena bercerai.

6. Bahaya masa remaja kedua


Pasangan yang baru bercerai sering mengalami masa remaja kedua. Mereka
mencicipi kemerdekaan baru dengan memburu serangkaian hubungan
asmaradengan tujuan untuk menaikkan harga diri yang jatuh atau untuk mengusir
kesepian. Hal ini bisa menimbulkan problem baru yang lebih buruk dan tragis
karena tidak mempertimbangkan baik-baik langkah yang dilakukan.

BAB III
A.PENUTUP
Jika suatu perkawinan yang tidak harmonis tetap dilanjutkan,maka pembentukan rumah
tangga yang damai dan tenteram sepertiyang disyaratkan oleh agama tidak tercapai. Selain
itu, ditakutkanpula perpecahan antara suami istri ini akan mengakibatkanperpecahan antara
kedua belah pihak karena beberapa faktor antaralain kematian, talak dan juga nusyus. Oleh
karena itu,untuk menghindari perpecahan keluarga yang makin meluas, makadalalm agama
islam mensyaratkan perceraian sebagai jalan keluaryang terakhir bagi suami istri yang
sudah gagal membina rumahtangganya. Di dalam peraturan perundang-undangan di negara
yangmayoritas penduduknya muslim telah mengatur sedemikian rupatentang perkawinan
dan perceraian. Sumber hukum islam yangdianut oleh mayoritas penduduk Indonesia
adalah wahyu Allah yangdituangkan di dalam Al-quran dan sunnah rasul. Di Indonesia
sendiri, Putusan Pengadilan Agama atau Pengadilan Negeri merupakan sarana paling
efektif untuk mengidentifikasi hokum perceraian sebagai subsistem hukum perkawinan,
karena putusan Perceraian bukanlah hal yang terbaik karena ada dampak-dampak buruk
yang harus Anda hadapi. Walaupun perkawinan Anda tampak hampir hancur, tidaklah baik
untuk menghancurkannya dengan bercerai. Berpikirlah untuk mempertahankan
perkawinan Anda demi anak dan keluarga Anda. Jika pasangan Anda tampaknya tidak baik
atau tidak menyayangi Anda, cobalah komunikasikan hal ini dengan pasangan Anda
dengan cara yang baik karena kebanyakan faktor perceraian karena kegagalan
berkomunikasi.

B.SARAN
Perceraian bukanlah jalan keluar terbaik. Sebelum bercerai pertimbangkan secara matang-
matang dari sebab dan akibatnya hingga jauh ke depan. Banyak pengalaman menunjukkan
bahwa perkawinan yang bermasalah masih bisa diselamatkan tanpa perlu bercerai. Hindari
berpikir untuk berselingkuh karena hal itu akan memperburuk keadaan

Daftar pustaka
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor

1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;

Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam.

Sayuti Thalib. 1986. Hukum Kekeluargaan Indonesia. UI-Press: Jakarta.

Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah: Jurnal Hukum Keluarga dan Peradilan Islam ISSN: 2745-
8741(p), 2746-3990 (e)Vol. 2, no. 2 (September 2021), pp. 147-162, doi:
10.15575/as.v2i2.14329
Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Volume 3 No. 2. Juli-Desember 2019 ISSN:
2549 – 3132; E-ISSN: 2549 – 3167
https://www.viva.co.id/edukasi/1468056-macam-macam-talak

https://www.orami.co.id/magazine/talak?page=all

https://id.wikipedia.org/wiki/Talak

https://www.hukumonline.com/klinik/a/dasar-cerai-hidup-dan-cerai-mati-

lt500e39184ecbf/

https://www.pa-cilegon.go.id/artikel/638-talak-qabla-al-dukhul-dan-permasalahannya-

tahun-2022-17-10

https://islamqa.info/id/answers/307000/macam-macam-talak

Anda mungkin juga menyukai