Anda di halaman 1dari 12

Kasus Pembelajaran ke 1

NAMA : NOVI ANDINI INTAN LESTARI


NIM : 858852267
Mata Kuliah : Tugas Akhir Program (TAP) / PDGK4500

Kasus Pembelajaran Bahasa Indonesia (Tema 3) Perubahan Wujud Benda kelas 3 SD Negeri 2
Landungsari
1. Membaca dan mempelajari kasus dengan cermat.
Bu Elly adalah guru kelas 3 SD Negeri 2 Landungsari. Suatu pagi, pada jam pertama bu Elly
memasukki ruang kelas dengan membawa sebuah es batu dalam wadah plastik. Semua mata siswa
tertuju pada sebuah es batu yang dibawa oleh bu Elly. Kemudian bu Elly meletakkan es batu tersebut di
depan kelas. Bu Elly mengucapkan salam terlebih dahulu dan mengajak siswa untuk berdoa. Setelah itu,
bu Elly menanyakan siapa yang tidak hadir, lalu menulisnya di daftar hadir siswa. Kemudian bu Elly
menyampaikan bahwa dalam pembelajaran IPA ini akan membahas tentang perubahan wujud benda
dengan topik perubahan wujud benda padat menjadi cair. Bu Elly menyampaikan juga bahwa setelah
pembelajaran selesai, siswa diharapkan dapat menjelaskan tentang terjadinya perubahan wujud dari
benda padat menjadi cair. Tanpa memberi kesempatan bertanya, bu Elly melanjutkan untuk
menjelaskan terjadinya perubahan wujud benda padat menjadi cair karena adanya suhu panas yang
tinggi.

Para siswa melihat bu Elly dengan muka penuh tanda tanya. Para siswa mulai kelihatan jenuh
dan bosan, mereka seperti menunggu bu Elly untuk menggunakan es batu yang mulai meleleh yang
ditaruh diatas meja guru, sampai penjelasan bu Elly selesai, es batu tersebut tidak disentuh sama sekali.
Setelah itu, bu Elly memberikan kesempatan kepada siswa-siswi untuk bertanya. Namun, tidak ada yang
bertanya. Bu Elly berfikir bahwa siswa-siswi sudah paham dengan penjelasan yang telah disampaikan.
Kemudian, bu Elly meminta para siswa untuk mengeluarkan buku latihan, dan mengerjakan soal yang
terdiri dari 10 pertanyaan yang di tulis di papan tulis. Pada saat anak-anak mengerjakan tugas, bu Elly
keluar meninggalkan ruang kelas. Para siswa kelihatan bingung karena tidak mengerti bagaimana
menjawab pertanyaan tersebut, sehingga terdengar suara kegaduhan. Siswa lain mencoba mengambil
buku IPA dan mencari jawaban di buku tersebut, namun banyak siswa yang malas untuk membacanya
sehingga mereka tidak menjawab pertanyaan yang diberikan bu Elly.
Ketika bu Elly kembali dan masuk ruang kelas bu Elly bertanya apakah anak-anak sudah selesai
mengerjakan soal tersebut, lantas ia menjadi marah karena ternyata dari 20 siswa hanya 5 anak yang
selesai mengerjakan tugas tersebut. Ternyata, 5 anak tersebut hanya menyalin dari buku IPA,

tanpa meyakini apakah jawabannya benar atau salah, sedangkan anak-anak yang lain mengatakan tidak
bisa menjawab pertanyaan tersebut karena tidak mengerti. Bu Elly terdiam sejenak , ia sangat marah
dan kecewa, tetapi mencoba menahan amarahnya.

2. Mengidentifikasi berbagai informasi kunci atau penting yang terdapat di dalam kasus.
a) Bu Elly membawa sebuah es batu dalam wadah plastik
b) Bu Elly mengucapkan salam dan mengajak berdoa para siswa
c) Bu Elly Membahas pembelajaran perubahan wujud benda padat menjadi cair tanpa media
konkret.
d) Karena es batu sudah mulai meleleh Bu Elly tidak menyentuh dan menjelaskan maksud dan
tujuan untuk apakah es batu yang dibawa nya.
e) Para siswa mulai jenuh dan bosan
f) Bu Elly memberikan tugas kepada siswa 10 pertanyaan, setelah itu bu Elly keluar dari ruang
kelas.
g) Para siswa kesulitan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh bu Elly, sehingga
kegaduhan terjadi.
h) Para siswa mencoba mencari jawaban di buku namun tidak mengerti apakah jawabannya benar
atau salah
i) Bu Elly kembali ke ruang kelas dan menanyakan apakah tugasnya sudah selesai, namun hanya
5 siswa yang sudah selesai.

3. Mengaitkan informasi-informasi tersebut sehingga muncul permasalahan atau pertanyaan dari


kasus tersebut.
1) Mengapa guru sama sekali tidak menyentuh es batu yang dibawa nya?
2) Mengapa para siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru?
3) Bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa terhadap topik perubahan wujud benda padat
menjadi cair?
4. Menganalisis penyebab masalah dari kasus itu.
1) Di awal guru tidak menjelaskan maksud dan tujuan nya membawa bahan untuk topik
perubahan wujud benda padat menjadi cair.
2) Guru tidak menggunakan media
3) Penjelasan yang terlalu abstrak
4) Siswa hanya menjadi pendengar pasif
5) Tidak memeriksa pemahaman siswa
6) Tidak memberikan petunjuk sebelum siswa mengerjakan tugas
7) Tidak memantau kegiatan yang dilakukan siswa ketika siswa mengerjakan tugas

5. Mengembangkan alternatif pemecahan masalah.


1) Menggunakan metode demonstrasi untuk membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih
konkret.
2) Menggunakan media pop up book agar siswa lebih tertarik dan memahami materi yang
diajarkan guru.
3) Guru membuat beberapa kelompok untuk melakukan diskusi kelompok
4) Melakukan metode eksperimen untuk melibatkan peserta didik dengan mengalami dan
membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan tersebut.
6. Menganalisis kekuatan dan kelemahan setiap alternative.
1) Guru menggunakan metode demonstrasi, menjelaskan materi secara jelas dengan bahan yang
telah disediakan yaitu es batu.
 Kekuatan:
 Siswa dapat memahami materi yang diajarkan dengan benda konkrit yang di
bawa oleh guru. Sehingga pembelajaran tidak monoton, mata siswa akan tertuju
dan lebih memperhatikan benda atau bahan yang digunakan untuk contoh
perubahan wujud benda padat menjadi cair.
 Kelemahan:
 Es batu sangat mudah meleleh jika di taruh di ruangan terbuka.
2) Menggunakan media pop up book agar siswa lebih tertarik dan memahami materi yang
diajarkan guru.
 Kekuatan:
 Dapat menstimulasi imajinasi anak serta menambah pengetahuan sehingga dapat
mempermudah anak dalam mengetahui penggambaran bentuk suatu benda.
 Memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik sehingga siswa tidak mudah
bosan dan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
 Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar
uraian guru tetapi juga aktivitas lain.

 Kelemahan:
 Waktu pengerjaannya cenderung lama
 Menuntut ketelitian
 Biaya yang dikeluarkan cukup banyak.
 Terbatasnya keahlian dalam membuat media pembelajaran tersebut.
3) Guru membuat beberapa kelompok untuk melakukan diskusi kelompok
 Kekuatan:
 Merangsang siswa kreatif memberikan gagasan atau ide
 Berani mengungkapkan pendapat
 Dapat bertukar pikiran
 Bekerjasama dengan baik bersama tim
 Kelemahan:
 Hanya beberapa siswa saja yang menguasai diskusi yang aktif.
 Karena banyaknya pendapat yang masuk, kadang-kadang siswa menjadi tidak
fokus dan malah keluar dari pembahasan materi pelajaran
 Saat memulai diskusi di kelas, siswa mungkin membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru.
4) Melakukan metode eksperimen untuk melibatkan peserta didik dengan mengalami dan
membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan tersebut.
 Kekuatan:
 Fakta atau data yang diperoleh siswa secara langsung mudah diingat
 Guru dapat berkeliling kelas sambil melakukan penilaian terhadap sikap dan
psikomotor
 Melatih kerja sama pada diri siswa karena metode eksperimen di sekolah
biasanya dilakukan secara berkelompok
 Berpotensi mendapatkan sebuah temuan baru yang sangat bermanfaat bagi siswa
dan guru
 Kelemahan:
 Memerlukan bahan dan alat praktik yang banyak
 Kalau siswa tidak diawasi dengan baik kadang-kadang ada yang main-main di
kelompoknya
 Menyita banyak waktu untuk lebih berfokus dalam pengerjaan eksperimen yang
dilakukan
7. Memilih satu alternative yang dianggap paling efektif.
1) Guru menggunakan metode demonstrasi, menjelaskan materi secara jelas dengan bahan yang telah
disediakan seperti es batu, gula, mentega, coklat, dan lilin.
2) Menggunakan media pop up book agar siswa lebih tertarik dan memahami materi yang diajarkan
guru.
3) Guru membuat beberapa kelompok untuk melakukan diskusi kelompok
4) Melakukan metode eksperimen untuk melibatkan peserta didik dengan mengalami dan
membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan tersebut.
8. Menyusun dan menuliskan jawaban dari masalah/kasus tersebut.
1) Langkah Kegiatan Perbaikan
 Kegiatan Awal:
a. Guru menyapa dan memberikan salam kepada anak-anak dan mulai berdoa.
b. Memberikan ice breaking untuk memberikan semangat dan motivasi kepada anak-
anak
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan
e. Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan pelajaran sebelumnya
atau pengalaman siswa sehari-hari
 Kegiatan Inti:
a. Dengan bantuan anak-anak, guru mendemonstrasikan terjadinya perubahan wujud
benda padat menjadi cair dengan menggunakan media es batu dan lain-lain.
b. Selama peragaan, guru melakukan tanya jawab (untuk mengonkretkan
terjadinya perubahan wujud benda padat menjadi cair, serta mengaktifkan anak-anak)
c. Guru membagi siswa dalam kelompok dan menjelaskan yang harus dilaksanakan.
d. Secara berkelompok, anak-anak bereksperimen perubahan wujud benda padat menjadi
cair dengan menggunakan es batu dan bahan lainnya yang dibawa oleh masing-masing
kelompok (untuk memantapkan pemahaman siswa dan melatih kerja sama).
e. Melakukan pembelajaran terbimbing, guru berkeliling melihat anak-anak yang sedang
berdiskusi melakukan percobaan.
f. Setelah selesai percobaan dan menuliskan hasil pengamatannya, setiap kelompok
memberikan laporan tentang hasil kerja kelompoknya.
 Kegiatan Penutup:
a. Memberikan tes tertulis dan membahas hasil tes dan memberikan umpan balik.
b. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah dibahas.
c. Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman materi yang telah dibahas
Kasus Pembelajaran ke 2

NAMA : FILA ISTI KUMALA A

NIM : 858849269

MATA KULIAH : TUGAS AKHIR PROGRAM (TAP) / PDGK4500

1. Kasus Pembelajaran IPS di SD

Hari ini bu mala mengajar IPS(ilmu pengetahuan social di kelas 6 dengan jumlah siswa 25 anak ( 20
laki-laki 5 perempuan. Pembelajaran diawali dengan berdoa, menyanyikan lagu nasional dari sabang sampai
Merauke, kemudian bu mala mengabsen kehadiran siswa yang hadir, bu mala melakukan apersepsi,
memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan dan di pelajari serta menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. Kegiatan belajar hari ini adalah membaca “sejarah ASEAN” dan
tanya jawab pada materi tersebut.

Bu mala meminta siswa membaca buku halaman 23, setelah membaca buku bu mala menerangkan
sejarah terbentuknya ASEAN dengan metode ceramah bu mala membahas proses terbentuknya ASEAN pada
saat menerangkan masih banyak siswa yg tidak fokus dan mengobrol dengan temannya. setelah menerangkan
proses terbentuknya ASEAN bu mala melakukan tanya jawab seputar bacaaan yang sudah dibaca siswa,
kemudian bu mala meminta siswa mengerjakan pertanyaan pada halaman 26, setelah siswa selesai
mengerjakan bu mala mengoreksi jawaban siswa dari 10 pertanyaan pada buku 10 siswa mendapatkan nilai
diatas 80 sedangankan 15 siswa lainnya mendapatkan nilai dibawah KKM . bu mala memberi kesimpulan pada
pembelajaran ini dan mengakhiri pembelajaran.

2. Mengidentifikasi berbagai informasi kunci yang terdapat dalam kasus

a. bu mala mengajar IPS kelas 6 dengan materi materi pembelajaran “ sejarah ASEAN”

b. media yang digunakan buku cetak

c. bu mala sudah memberikan informasi tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa

d. pada proses pembelajaran saat bu mala menjelaskan masih banyak siswa yang tidak fokus dan mengobrol
dengan temannya

e. nilai 15 siswa dari 25 siswa masih dibawah KKM

f. siswa merasa bosan saat pembelajaran sehingga tidak menyimak pembelajaran


3. Mengaitkan informasi-informasi tersebut sehingga muncul permasalahan atau pertanyaan dari kasus
tersebut.
Perumusan masalah dalam bentuk kalimat pertanyaan:
“ Mengapa siswa tidak dapat fokus pada proses pembelajaran sehingga nilai masih di bawah KKM ?”
4. Menganalisis penyebab masalah dari kasus itu
Dari perumusan masalah pada langkah 3 teridentifikasi beberapa penyebab masalah seperti di bawah ini:
a. bu mala tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik
b. metode pembelajaran bu mala menggunakan metode ceramah saja

5. Mengembangkan alternative pemecahan masalah


a. Menggunakan media pembelajaran yang menarik seperti media LCD

b. Membentuk kelompok saat proses pembelajaran

c. menggunakan benda konkret

6. Menganalisis kekuatan dan kelemahan setiap alternatif


a. menggunakan media selain buku paket misalnya menggunakan LCD
kekuatan : siswa tidak mudah jenuh dengan menampilkan gambar ASEAN yang menarik untuk siswa
kelemahan : media pembelajaran LCD yang di gunakan terus menerus membuat beberapa siswa mulai
jenuh
b. membuat kelompok belajar 25 siswa menjadi 5 kelompok kecil
kekuatan : bu mala dapat mudah mengawasi fokus siswa, dan membuat siswa lebih aktif dalam proses
tanya jawab
kelemahan : bu mala melakukan tes menggunkan lembar penilaian secara individu namun karena duduk
secara berdekatan sehingga membuat siswa meniru jawaban temannya
c. menggunakan benda konkret (jam ASEAN)
kekuatan :membantu siswa lebih mudah memahami negara-negara ASEAN
kelemahan : membutuhkan waktu untuk membuatnya

7. Memilih alternative yang dianggap paling efektif


Dari alternatif pemecahan masalah dapat disimpulkan bahwa menggunakan kedua alternatif tersebut
cocok digunakan untuk memecahkan masalah bu mala (a) . menggunakan media selain buku paket
misalnya menggunakan LCD, (b) membuat kelompok belajar 25 siswa menjadi 5 kelompok kecil untuk
dapat meningkatkan fokus dan menambah minat belajar siswa. (c) menggunakan benda konkret

8. Menyusun dan menuliskan jawaban dari masalah/kasus tersebut


Alternatif :
(a) .menggunakan media selain buku paket misalnya menggunakan LCD

(b) membuat kelompok belajar 25

(c) menggunakan benda konkret

Kegiatan awal :

- Apersepsi : mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan pelajaran sebelumnya/pengalaman


siswa
- Bu mala memberikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai siswa
Kegiatan Inti :

- Bu mala membagi siswa menjadi 5 kelompok


- Secara berkelompok siswa membaca buku paket bergantian
- Bu mala menjelaskan materi menggunakan LCD dengan gambar yang menarik
- Melakukan tanya jawab menggunakan jam ASEAN
- Siswa di minta diskusi dan membuat rangkuman materi yang sudah diterima
- Siswa mengerjakan lembar soal yang telah dibagikan

Kegitan penutup :

- Bu mala melakukan tanya jawab seputar materi yang telah disampaikan


- Bu mala menyimpulkan materi yang telah di sampaikan
Kasus Pembelajaran ke 3
NAMA : FIKRI ATMI SAPUTRI
NIM : 858848274
MATA KULIAH : TUGAS AKHIR PROGRAM (TAP) / PDGK4500

Kasus Pembelajaran Matematika Kelas 2


dengan Materi Kesetaraan Mata Uang

1. Membaca dan Mempelajari kasus.


Seorang guru mengajar di kelas 2 dengan materi kesetaraan mata uang. Kegiatan diawali dengan
salam, berdoa sebelum belajar dan mengabsen siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari itu
tentang kesetaraan mata uang. Guru meminta siswa untuk membuka buku paket yang ada di halaman 60
serta memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru. Guru menjelaskan materi kesetaraan mata uang
dengan metode ceramah. Sesekali guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk
bertanya namun ketika ditanya oleh guru semua siswa diam. Guru melanjutkan menjelaskan materi dengan
antusias karena guru merasa bahwa seluruh siswa sudah paham dengan materi tersebut. Setelah
memberikan penjelasan, guru memberikan pertanyaan tentang kesetaraan mata uang, pertanyaan tersebut
diambil dari Lembar Kerja Siswa (LKS).
Guru menanyakan kepada siswa siapa yang ingin menjawab, beberapa siswa mengacungkan tangan
dan menjawab pertanyaan dengan benar. Setelah dirasa semua siswa telah paham dengan materi yang ada,
guru mulai memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru berkaitan
dengan kesetaraan mata uang. Guru pun duduk dan tidak berkeliling untuk mengecek pekerjaan siswa.
Guru menunggu siswa mengumpulkan jawaban sambil membaca materi pelajaran berikutnya. Ketika
waktu telah berakhir seluruh siswa mengumpulkan tugas. Guru pun mulai mengecek jawaban siswa.
Ternyata hanya terdapat 5 siswa yang mendapatkan nilai yang baik sedangkan sisanya 10 siswa tidak
mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Mengidentifikasi berbagai informasi kunci atau penting yang terdapat di dalam kasus.
a. Guru mengajarkan materi kesetaraan mata uang
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari itu adalah tentang kesetaraan mata uang.
c. Guru meminta siswa untuk membuka buku paket yang ada di halaman 60 serta memperhatikan apa
yang disampaikan oleh guru.
d. Guru menjelaskan materi kesetaraan mata uang dengan metode ceramah.
e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk bertanya namun ketika ditanya
oleh guru semua siswa diam.
f. Guru melanjutkan menjelaskan materi dengan antusias karena guru merasa bahwa seluruh siswa sudah
paham dengan materi tersebut.
g. Guru memberikan pertanyaan pemantik tentang kesetaraan mata uang, pertanyaan tersebut diambil dari
Lembar Kerja Siswa (LKS).
h. Beberapa siswa memberikan jawaban atas soal yang terdapat di LKS.
i. Guru memberikan soal kepada siwa, guru duduk dan tidak berkeliling untuk mengecek pekerjaan
siswa.
j. 5 siswa mendapatkan hasil yang baik dan 10 siswa mendapatkan hasil yang kurang maksimal
3. Mengaitkan informasi-informasi tersebut sehingga muncul permasalahan atau pertanyaan dari
kasus.
Perumusan masalah dalam bentuk kalimat pertanyaan:
a. Mengapa strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang memberikan hasil yang maksimal
bagi siswa?
b. Mengapa dalam pembelajaran Matematika dengan materi kesetaraan mata uang hanya terdapat 5 siswa
yang mendapatkan hasil yang baik sedangkan 10 siswa mendapatkan hasil yang kurang maksimal?
4. Menganalisis penyebab masalah dari kasus.
Dari perumusan masalah pada langkah 3, teridentifikasi beberapa penyebab masalah seperti di bawah ini:
a. Guru tidak menggunakan media pembelajaran selama kegiatan belajar.
b. Guru hanya menyampaikan materi dengan metode ceramah.
c. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.
5. Mengembangkan alternatif pemecahan masalah.
a. Guru menggunakan media dalam pembelajaran di kelas. Pada materi kesetaraan mata uang guru dapat
pmenggunakan media berupa uang kertas mainan.
b. Guru menyampaikan materi dengan metode role playing atau bermain peran. Pada materi kesetaraan
mata uang guru dapat mengajak siswa untuk bermain pasaran (jual-beli).
c. Guru memberikan pertanyaan pemantik bagi setiap murid untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
sehingga guru dapat mengetahui siswa yang belum paham dengan materi yang ada.
6. Menganalisis kekuatan dan kelemahan setiap alternatif.
a. Guru menggunakan media dalam pembelajaran di kelas. Pada materi kesetaraan mata uang guru dapat
menggunakan media berupa uang kertas mainan.
 Kekuatan: siswa menjadi lebih antusias dalam mempelajari materi dikarenakan siswa dapat
mengenal secara langsung setiap nilai mata uang.
 Kelemahan: siswa memainkan media selama proses pembelajaran.
b. Guru menyampaikan materi dengan metode role playing atau bermain peran. Pada materi kesetaraan
mata uang guru dapat mengajak siswa untuk bermain pasaran (jual-beli).
 Kekuatan: menarik minat serta menumbuhkan motivasi belajar yang tinggi pada diri siswa karena
kegiatan belajar sambil bermain yang melibatkan peran siswa secara langsung dan aktif. Selain
itu, melalui “bermain pasaran” (jual-beli) siswa menjadi tidak bosan dan mereka bisa memahami
kesetaraan mata uang melalui kegiatan yang menyenangkan sekaligus bermakna.
 Kelemahan: diperlukan persiapan yang matang dalam metode role playing dikarenakan guru harus
mengkondisikan siswa yang satu dengan yang lain.
c. Guru memberikan pertanyaan pemantik bagi setiap murid untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
sehingga guru dapat mengetahui siswa yang belum paham dengan materi yang ada.
 Kekuatan: Setiap siswa menjadi lebih aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru serta guru dapat
mengetahui pemahaman setiap siswa.
 Kelemahan: diperlukan pertanyaan dalam jumlah yang banyak serta bervariasi disesuaikan dengan
tingkat pemahaman setiap siswa.

7. Memilih satu alternatif yang dianggap paling efektif.


a. Guru menggunakan media dalam pembelajaran di kelas. Pada materi kesetaraan mata uang guru dapat
menggunakan media berupa uang kertas mainan.
b. Guru menyampaikan materi dengan metode role playing atau bermain peran. Pada materi kesetaraan
mata uang guru dapat mengajak siswa untuk bermain pasaran (jual-beli).
c. Guru memberikan pertanyaan pemantik bagi setiap murid untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
sehingga guru dapat mengetahui siswa yang belum paham dengan materi yang ada.
8. Menyusun dan menuliskan jawaban dari masalah/kasus.
Kegiatan awal:
 Kegiatan pembelajaran dimulai dengan salam, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran peserta
didik.
 Peserta didik berdoa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing dipimpin oleh
satu peserta didik.
 Peserta didik menyanyikan lagu “Indonesia Raya”.
 Peserta didik menyimak apersepsi guru tentang kesetaraan mata uang dan mengaitkan dengan kegiatan
pembelajaran.
 Menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu.
 Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran
dilaksanakan.
Kegiatan Inti:
 Peserta didik menyimak video tentang transaksi jual beli yang ada di pasar.
 Untuk mengecek pemahaman peserta didik, guru pertanyaan memberikan pertanyaan berkaitan dengan
materi.
 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang kesetaraan mata uang.
 Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok, kelompok pertama sebagai pedagang, sedangkan
kelompok kedua sebagai pembeli.
 Setelah guru membagi kelompok, guru menyiapkan dan membagikan uang mainan yang terdiri dari
uang pecahan seratus ribuan, lima puluh ribuan, dua puluh ribuan, sepuluh ribuan, lima ribuan, dua
ribuan, seribuan, lima ratusan dan dua ratuan. Masing-masing peserta didik mendapatkan jumlah yang
sama.
 Kelompok pertama yang berperan sebagai pedagang menyiapkan bahan-bahan dagangannya, untuk
memperlancar permainan dagangan bisa memakai bahan-bahan yang terdapat dalam kelas.
 Agar lebih menarik bermain pasaran dilakukan di luar kelas, agar suasana terasa seperti di pasar yang
sesungguhnya.
 Selama kegiatan bermain pasaran berlangsung, guru memberi pertanyaan pada siswa tentang nilai
tukar mata uang. Pertanyaan diberikan bagi setiap peserta didik. Selain itu guru juga mengawasi serta
memantau peserta didik apabila ada yang mengalami kesulitan dalam bertransaksi pembayaran. Serta
memberikan penjelasan bila terdapat peserta didik yang bertanya.
 Setelah peserta didik selesai dalam bermain pasaran, guru bersama peserta didik melakukan refleksi.
 Untuk mengetahui pemahamam peserta didik tentang kesetaraan mata uang, guru meminta peserta
didik mengerjakan latihan soal yang telah disiapkan oleh guru.
 Peserta didik diberikan penguatan materi tentang materi kesetaraan mata uang.
Kegiatan Penutup:
 Peserta didik dibimbing guru melakukan kegiatan refleksi kegiatan pembelajaran.
 Memberikan tindak lanjut dengan menyampaikan pembelajaran selanjutnya.
 Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing dipimpin oleh satu peserta didik

Anda mungkin juga menyukai