Anda di halaman 1dari 17

TUGAS TUTORIAL III

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP PDGK 4303

NAMA : RIA AFRIANI


NIM 856486141

PROGRAM S1 PGSD BI UPJJ-UT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
Latihan Uji Kompetensi 3!
No Soal Skor
1. Buatlah laporan analisis yang berisi hasil analisis yang dilakukan Saudara jika Pembelajaran
Kelas Rangkap dijadikan model pembelajaran yang dapat digunakan saat ini. Laporan tersebut
dibuat dengan ketentuan sebagai beriku.
1. Mengemukakan pendapat pribadi 20
2. Terdapat sumber berita yang mendukung (minimal 2) dapat diambil dari media cetak 10
atau elektronik (berita dari internet)
3. Terdapat beberapa teori pendukung yang mendukung (minimal 5 teori) 20
4. Menjelaskan teori tersebut 10
5. Mengambil kesimpulan 25
6. Melampirkan sumber referensi dari hasil teori dan berita (minimal 7 referensi) 10
7. Tata tulis rapi dan mudah dipahami 5
Skor Total 100
*) coret yang tidak perlu
LINK VIDEO KEGIATAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
https://youtu.be/BMs4xa2bFxg?feature=shared
Judul Video : Pembelajaran kelas Rangkap SD
MAPEL : Kelas V IPA dan kelas VI IPS
ANALISIS PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP SEBAGAI MODEL
PEMBELAJARAN SAAT INI

Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan sumber
belajar dalam suatu lingkungan yang dikelola dengan sengaja agar tercapai tujuan tertentu
yang telah ditetapkan serta merupakan suatu proses perubahan di dalam kepribadian baik
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian. Perubahan ini bersifat menetap dalam
tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman. Peserta didik sekolah
dasar umumnya merupakan peserta didik yang berada pada rentang usia dini. Masa usia
dini merupakan masa yang pendek, tetapi sangat penting bagi kehidupan seseorang, karena
pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang
secara optimal. Pada usia dini tersebut, berbagai potensi dalam dirinya tumbuh dan
berkembang pesat, dan tingkat perkembangannya masih melihat segala sesuatu sebagai
satu keutuhan, serta memahami hubungan antar konsep secara sederhana. Pendidikan
Sekolah Dasar merupakan pendidikan instruksional yang bisa membantu perkembangan
anak menjadi lebih maksimal. Dalam kegiatan pembelajaran saat ini tentunya memiliki
berbagai kekurangan-kekurangan yang hendaknya dapat diatasi, diantaranya yaitu kurang
meratanya jumlah guru dikarenakan luasnya wilayah Indonesia, keadaan suatu wilayah
dengan terbatasnya kelas dan kurangnya siswa, dan masih banyak sekali permasalahan
lainnya.
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah Dasar menurut penulis perlu adanya suatu
inovasi agar tujuan pembelajaran dapat tersampaikan secara merata. Pembelajaran kelas
rangkap merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi didalam
kegiatan pembelajaran diSekolah Dasar yang telah dibahas sebelumnya. Banyak sekali
manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan pembelajaran kelas rangkap. Diantaranya,
mampu mengatasi kekurangan guru, dari sisi siswa bisa saling berinteraksi dan memacu
motivasi, efektivitas ruangan serta keterlibatan orang tua, guru dan siswa itu sendiri dalam
proses pembelajaran,dengan kelas rangkap mampu menjawab ketersediaan guru. Karena
dengan kelas rangkap, jika normalnya membutuhkan dua guru, maka cukup satu orang
guru saja untuk mengajar dikelas. Dari sistem pembelajaran, dengan kelas rangkap siswa
tidak hanya bertemu dengan teman sebayanya, tetapi juga kakak kelasnya atau kakak
kelasnya bertemu dengan adik kelasnya.
Luasnya wilayah Indonesia membuat sistem pendidikan kita belum mampu
menyebarkan guru SD secara merata ke segala penjuru wilayah di tanah air. Akibatnya
masih terjadi kekurangan guru SD secara lokal dimana-mana, umumnya didaerah-daerah
terpencil masih mengalami masalah kekurangan guru SD. Seperti yang terdapat dalam
berita yang bersumber dari:
https://www.jawapos.com/berita-sekitar-anda/01970468/berguru-dari-sekolah-di-kaki-
gunung-bromo-pembelajaran-kelas-rangkap-berhasil-atasi-kekurangan-guru. Dalam topik
Berguru dari Sekolah di Kaki Gunung Bromo, Pembelajaran Kelas Rangkap
Berhasil Atasi Kekurangan Guru.
Didalam berita yang terdapat di Jawa pos menjelaskan bahwa pembelajaran Kelas
Rangkap mampu mengatasi adanya kekurangan guru yang terdapat di SDN Ngadisari 2,
Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Sekolah dasar ini terletak di
puncak Gunung Bromo yang merupakan salah satu gunung berapi teraktif di dunia.
Gedung sekolahnya berdiri sekitar 500 meter dari dataran luas yang disebut Lautan Pasir,
sebuah cagar alam yang dilindungi di Provinsi Jawa Timur. Sekolah ini merupakan sekolah
kecil di area terpencil dan merupakan satu dari delapan sekolah percontohan kelas rangkap
di Sukapura. Program ini merupakan kerja sama antara INOVASI dan Pemerintah
Kabupaten Probolinggo untuk mengatasi kekurangan guru. Menurut Kepala Sekolah SDN
Ngadisari 2, Marsini Astuti, sekolah yang dipimpinnya saat ini terdiri dari empat staf
pengajar khusus (3 laki-laki, 1 perempuan), dan 53 siswa (26 laki-laki, 27 perempuan),
dalam praktik PKR tantangan bagi guru memang menjadi lebih besar, tetapi sisi positifnya
menjadi lebih kreatif dalam menyiapkan materi pelajaran di kelas. Model Pembelajaran
Kelas Rangkap dijalankan sebagai solusi untuk mengatasi rasio guru terhadap siswa yang
tidak imbang tersebut. Dalam model ini, seorang guru mengajar dua kelas sekaligus dalam
ruangan dan waktu yang sama. Terkait dengan kurikulum, sejumlah pengawas, guru,
kepala sekolah, dan perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Probolinggo
bersama dengan bantuan teknis dari INOVASI mengembangkan lokakarya teknis.
Lokakarya ini melatih 112 peserta Kelompok Kerja Guru (KKG) tentang bagaimana
implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah kelas rangkap. Para staf sekolah menerima
pelatihan diseminasi literasi dan numerasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten. Setelah
pelatihan, program keaksaraan dibentuk dan sudut baca khusus didirikan di ruang kelas.
Setelah berbagai pelatihan diikuti, program PKR dilaksanakan diSDN di Probolinggo
mampu mengatasi permasalahan yang terdapat disekolah tersebut. Sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan merata.
Selanjutnya, terdapat sumber berita lain yang menyatakan bahwa PKR merupakan
salah satu model pembelajaran yang dapat menjawab permasalahan disekolah yaitu dalam
https://faktualnews.co/2021/09/07/dusun-petung-bondowoso-yang-terisolasi-2-naik-turun-
bukit-untuk-sekolah-sekelas-cuma-2-siswa/277303/
Didalam berita ini permasalahan yang terjadi yaitu jumlah siswa yang sedikit dan jarak
sekolah yang sangat jauh. Di SDN 3 Kretek menerapkan pembelajaran kelas rangkap atau
multigrade, karena sangat minimnya jumlah siswa.Total siswa di lembaga pendidikan
tersebut hanya 22 siswa. Dimana 20 siswa masuk data pokok pendidikan (Dapodik),
sedangkan 2 siswa lainnya adalah „siswa titipan‟. Rincian jumlah siswa SDN 3 Kretek
yang terdaftar Dapodik yakni kelas I ada 4 siswa, kelas II dengan 2 siswa, kelas III
sebanyak 4 siswa, kelas IV terdiri 3 siswa, kelas V ada 3 dan kelas VI memiliki 4 siswa.
Kegiatan pembelajarannya menggunakan satu ruangan untuk KBM (Kegiatan belajar
mengajar) dengan cara disekat menjadi dua bagian. “Semua siswa kumpul di sana,”
menurut Dafir sebagai pembicara dalam berita.
Dalam kegiatan PKR tidak hanya dapat mengatasi permasalahan kurangnya guru,
selain itu juga dapat mengatasi kurangnya siswa dan dapat menghemat finansial yang
dibutuhkan serta mengefektifkan waktu. Akan tetapi pada praktik pembelajarannya
diperlukan peran guru yang maksimal yang mampu menerapkan model pembelajaran Kelas
Rangkap ini dengan tekhnik yang sesuai dan perlu ekstra tenaga agar kegiatan
pembelajaran ini dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan.
Sumar (2017), bahwa disamping profesionalisme seorang guru, pembelajaran juga terkait
erat dengan subjek belajar, yaitu peserta didik. Beberapa faktor yang mempengaruhi
belajar peserta didik, yaitu faktor yang ada pada diri peserta didik dan faktor yang berasal
dari luar peserta didik. Faktor minat, motif, dan perhatian dari dalam peserta didik perlu
dimunculkan karena faktor inilah yang sangat menentukan keberhasilan belajar peserta
didik. Peran guru akan sangat membantu memunculkan faktor ini dengan bimbingan,
arahan dari guru, sehingga peserta didik diharapkan akan menjadi pribadi yang matang,
kreatif, inovatif, dan mandiri.
Salah satu upaya untuk mengatasi kekurangan guru di beberapa SD di Indonesia
adalah dengan penerapan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR). Pemahaman yang baik
tentang PKR oleh guru maupun calon guru diharapkan akan mampu melaksanakan
pembelajaran PKR dengan efektif dan efisien. Proses pembelajaran di dalam kelas
sepenuhnya menjadi tanggung jawab seorang guru. Untuk itu pengenalan peserta didik
secara mendalam juga menjadi tugas utama seorang guru. Guru yang akan memahami
karakteristik peserta didiknya harus mengetahui berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
peserta didiknya tersebut. Menurut Djalil (2012) menyatakan bahwa pembelajaran kelas
rangkap (PKR) adalah bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru mengajar
dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih
tingkat kelas yang berbeda. pembelajaran kelas rangkap juga mengandung makna, seorang
guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih dan menghadapi murid dengan
kemampuan belajar yang berbeda-beda. Dalam hal ini peran guru sangat diperlukan dalam
menunjang keberhasilan pembelajaran dikelas nantinya.
Dalam kegiatan PKR disadari bahwa PKR merupakan suatu tantangan dan
kenyataan yang harus dihadapi sebagai tugas guru karena tugas guru bertambah ekstra dari
harusnya mengajar hanya satu kelas guru harus bisa menguasai kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan dalam dua kelas secara serempak. Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)
adalah satu bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu
ruang kelas atau lebih, pada saat yang sama dan menghadapi dua atau lebih dalam saat
yang sama dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda. Pembelajaran Kelas
Rangkap juga mengandung makna, seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau
lebih dan menghadapi murid-murid dengan kemampuan belajar yang berbeda-beda
(IG.AK.Wardhani, 2012). Dari uraian di atas Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) tidak
lagi semata-mata dilihat dari dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda, tetapi juga dalam
satu tingkat kelas yang sama, namun terdiri dari murid dengan tingkat kemampuan dan
kemajuan yang berbeda. Perbedaan kemampuan dan kemajuan diantara murid pada tingkat
kelas yang sama dapat terjadi tidak hanya dalam satu mata pelajaran yang sama, tetapi juga
dalam mata pelajaran yang berbeda. Model Pembelajaran Kelas Rangkap terdiri dari:
 PKR 221 : Dua Kelas, dua mata pelajaran dalam satu ruangan
 PKR 222 : Dua Kelas, dua mata pelajaran dalam dua ruangan
 PKR 333 : Tiga Kelas, tiga mata pelajaran dalam 3 ruangan
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kelas Rangkap
Penerapan model pembelajaran kelas rangkap dalam pembelajaran dikelas, menurut
La Iru dan La Ode Safiun Arihi diantaranya sebagai berikut:
1. Pada bagian pendahuluan 10 menit pertama berikan pengantar dan pengarahan
dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis bagi dua.
Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan.
2. Pada kegiatan inti 60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai untuk
masing-masing kelas. Selama kegiatan belajar berlangsung adakan pemantapan,
bimbingan, balikan sesuai keperluan.
3. Pada kegiatan penutup 10 menit terakhir berdirilah di depan kelas menghadapi kedua
kelas untuk mengadakan review atas materi dan kegiatan yang baru berlaku.
4. Komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa
tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin juga
untuk hari berikutnya.
Sedangkan menurut Aria Djalil ddk, prosedur penggunaan model Pembelajaran Kelas
Rangkap adalah :
1. Pada kegiatan pendahuluan 10 menit pertama berikan pengantar dan pengarahan
dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis bagi dua.
Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas III dan IV. Ikuti dengan
langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh selama pertemuan
itu 80 menit.
2. Pada kegiatan inti 60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai untuk
masing-masing kelas. Selama kegiatan belajar berlangsung adakan pemantapan,
bimbingan, balikan sesuai keperluan. Terapkan prinsip ”withitness, alertness, dan
overlappingness”. Gunakan keterampilan dasar mengajar yang sesuai.
3. Pada kegiatan penutup 10 menit terakhir berdirilah di depan kelas menghadapi kedua
kelas untuk mengadakan reviu atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan
komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa
tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin juga
untuk hari berikutnya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur dan langkah-langkah
Pembelajaran Kelas Rangkap adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan
2. Memilih dan menata bahan belajar
3. Menyusun rancanngan kegiatan belajar (RPP Kelas Rangkap)
4. Menyusun langkah dan alat evaluasi
Model pembelajaran PKR ini memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan model
ini adalah dapat meningkatkan keaktipan siswa, untuk bekerjasama denganantara tingkat
kelas yang berbeda dalam satu ruangan yang sama, dan juga melatih siswa agar berani
untuk bertanggung jawab terhadap kelompok yang diembannya, dan kelemahan dari
model ini yaitu tidak semua siswa mempunyai keberanian untuk mengembangkan
potensi yang ada didalam diri siswa tersebut, disamping itu tidak semua guru bisa
mengembangkan kemampuan untuk mengelola siswa yang heterogen dalam ruangan
yang sama. Guru bertugas membantu anak-anak yang mengalami kesulitan mengerjakan
soal ataupun memahami materi. Sehingga guru tidak bisa menyamaratakan kemampuan
anak. Guru harus bertanya kepada anak satu per satu tentang kesulitan yang mereka
hadapi. Apa yang belum dipahami anak, guru harus bisa membantu supaya mereka
paham ataupun juga dengan meminta teman-teman sebayanya untuk membantu mereka
yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran (Hanafiah, 2012). Peran guru
akan sangat membantu dalam keberhasil PKR ini.
Dalam PKR lebih banyak menuntut siswa belajar mandiri dan konstektual, sehingga
secara tidak langsung interaksi antara siswa yang baik dan intensif akan membentuk
karakter siswa yang positif. Kalau dikaitkan dengan implementasi Kurikulum 2013
yang menekankan pada pendekatan tematik, PKR ini tampaknya cocok diterapkan.
Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Pengintegrasian tersebut dilakukan
dalam 2 (dua) hal, yaitu integrasi sikap, kemampuan/keterampilan dan pengetahuan
dalam proses pembelajaran serta integrasian berbagai konsep dasar yang berkaitan oleh
karena itu PKR masih menjadi solusi dan pilihan guru maupun sekolah untuk saat ini
demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Referensi :
Djalil. Aria. 2023. Pembelajaran Kelas Rangkap.Universitas Terbuka
IGK. AK. Wardhani, Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap, Materi Pokok
(Jakarta:Universitas Terbuka, 2012)
La Iru dan La Ode Safiun Arihi, Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi
dan Model-Model Pembelajaran, (Jogjakarta: Multi Presindo, 2012), hlm. 6, , hlm.
119-120
Nanang Hanfiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung:
RefikaAditama, 2012), hlm. 41
Susilowati, Pembelajaran Kelas Rangkap, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2021)
https://faktualnews.co/2021/09/07/dusun-petung-bondowoso-yang-terisolasi-2-naik-
turun-bukit-untuk-sekolah-sekelas-cuma-2-siswa/277303/ date 28/11/2023. 05.29
https://www.jawapos.com/berita-sekitar-anda/01970468/berguru-dari-sekolah-di-
kaki-gunung-bromo-pembelajaran-kelas-rangkap-berhasil-atasi-kekurangan-guru.
Date 28/11/2023. 05.10
REFLEKSI PEMBELAJARAN

1. Ringkasan Isi Video Simulasi Pembelajaran


 Kegiatan Pembuka :
Kegiatan Pembelajaran dimulai dengan menyapa para siswa dimulai dari
kelas 5 lalu kelas 6 kemudian dilanjutkan dengan berdoa. Selanjutnya guru
mengecek kehadiran siswa, kemudian guru memotivasi siswa dengan
beberapa pertanyaan pancingan yang membuat siswa semakin semangat
bersekolah dan mengulang sedikit pembelajaran pada pertemuan sebelumnya,
dengan cara memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran sebelumnya. Para siswa dipersilahkan menjawab secara lisan
dengan memberikan contoh dari pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Terakhir guru menginformasikan tema pelajaran yang akan dipelajari
kemudian menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Selain itu, guru juga menginformasikan alternatif pembelajaran yaitu
membentuk kelompok diskusi yang terdiri dari 4-5 orang.

 Kegiatan Inti :
Dalam kegiatan inti, guru memberikan kesempatan kekelas 6 untuk membaca
terlebih dahulu kurang lebih selama 10 menit. Selanjutnya guru kekelas 5
menerangkan dan bertanya jawab lalu menjelaskan kegiatan pembelajaran
akan dilaksanakan dengan cara berkelompok dan persentasi. Kemudian
kekelas 6 bertanya jawab terkait inti dari bacaan dengan memberikan
pancingan pertanyaan, kemudian guru membantu siswa menjelaskan materi
yang akan dipelajari. Setelah siswa dirasa sudah mengerti mengenai pelajaran
dilanjutkan dengan menjelaskan kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan
secara berkelompok dan dilanjutkan dengan persentasi kelompok. Dalam
pelaksanaan kegiatan inti setelah dilaksanakan persentasi kelompok guru
memberikan soal evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa secara
personal.

 Kegiatan penutup :
Dalam kegiatan penutup Siswa selesai mengerjakan tugas, lalu merefleksi
kegiatan pembelajaran. Kemudian guru memuji hasil kerja siswa sebagai
bentuk apresiasi atas tugas yang telah dikerjakan. Kemudian guru
memberikan tugas untuk membaca materi selanjutnya dirumah. Guru dan
siswa mengucap syukur bersama dan berdoa setelah pembelajaran selesai.
2. Keterampilan Dasar Mengajar yang Diterapkan
Keterampilan mengajar yang diterapkan pada simulasi pembelajaran ini yaitu :
Ketrampilan Bertanya
a. Ketrampilan Bertanya
Dalam kegiatan pembelajaran Guru mengawali pembelajaran dengan bertanya
pada siswa mengenai materi sebelumnya. Respon yang di berikan oleh anak
ketika guru bertanya dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang
merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif
yang mendorong kemampuan berpikir. Selain itu, didalam proses
pembelajaran guru juga banyak memberikan berbagai pertanyaan untuk
memancing pengetahuansiswa.
b. Ketrampilan Memberikan Penguatan
Keterampilan memberikan penguatan merupakan kemampuan guru dalam
memberikan respon dalam pembelajaran terhadap perilaku siswa agar siswa
terdorong untuk meningkatkan perilaku yang bersifat positif. Penggunaan
penguatan dalam kelas dapat mencapai atau mempunyai pengaruh sikap
positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan untuk meningkatkan
perhatian siswa terhadap pelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi
belajar dan meningkatkan kegiatan belajar serta membina tingkah laku siswa
yang produktif. Ketrampilan memberikan penguatan terdiri dari beberapa
komponen yang perlu dipahami dan dikuasai penggunaannya oleh mahasiswa
calon guru agar dapat memberikan penguatan secara bijaksana dan sistematis.
c. Ketrampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan merupakan cara guru menjelaskan konsep dalam
materi pembelajaran yang akan dipelajari sehingga siswa faham dengan
konsep tersebut atau juga dalam hal mengerjakan sesuatu. Sehingga tidak ada
keraguan bagi siswa untuk mngerjakan apa yang diperintahkan. Selain itu
keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang
diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang
satu dengan yang lainnya. Secara garis besar komponen- komponen
ketrampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu : Merencanakan, hal ini mencakup
penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang
ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum, rumus,
atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan
penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan
penggunaan balikan
LEMBAR REFLEKSI PEMBELAJARAN

Bagaimana cara saya memilih Tema untuk pembelajaran Kelas Rangkap?


- Guru memilih tema dengan melihat sumber belajar seperti buku tema yang
telah disediakan oleh sekolah dan juga menyesuaikan tema dipilih dengan
usia dan taraf perkembangan siswa, serta minat dan juga kemampuan siswa.
- Guru juga memilih tema dengan melihat dari lingkungan terdekat dengan
siswa, kemudian memperhatikan hal-hal yang termudah menuju yang sulit,
dari hal sederhana menuju yang kompleks, dan dari hal yang konkrit menuju
yang abstrak.
- Dalam memilih tema guru juga memperhatikan kebiasaan dalam proses
dalam pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri
siswa.

Apa yang saya rasakan saat melakukan praktek Pembelajaran Kelas Rangkap?
Ketika melakukan praktek pembelajaran Kelas Rangkap saya merasa tegang
pada awalnya. Karena saya harus menyiapkan dengan matang praktik
pembelajarannya agar dapat menghasilkan video simulasi pembelajaran yang
baik dan juga tidak terbiasa direkam atau divideo. Selain itu, Saya merasa
tertantang dan juga senang ketika melakukan praktek pembelajaran.

Masalah/kendala apa yang saya alami saat melakukan prakek pembelajaran?


Kendala yang saya hadapi ketika melakukan praktek pembelajaran yaitu
kurangnya waktu. Ditengah sibuknya aktifitas mengajar, berbagai kegiatan
sekolah dan tugas kuliah yang luar biasa banyaknya jadi saya kurang dapat
memaksimalkan waktu untuk menyiapkan kegiatan pembelajaran sehingga
media pembelajaran saya gunakan seadanya dan kegiatan praktik saya
laksanakan dengan menggunakan video pembelajaran.

Apa komentar/saran teman sejawat/kepala sekolah terhadap penampilan saya


saat praktek?
Teman sejawat saya berkomentar tentang penampilan saya yaitu sudah baik
dalam menerapkan pembelajaran, akan tetapi perlu ada perbaikan dari diri
saya sendiri untuk tidak terlalu tampak tegang, kemudian dapat menampilkan
media pembelajaran yang baik ataupun alternatif media yang dgunakan dapat
disiapkan dengan baik juga apabila ada kendala dengan media sebelumya
yang akan digunakan dapat teratasi dengan baik.
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU 1 ( APKG 1)
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

1 NAMA GURU/ MAHASISWA : RIA AFRIANI


2 NIM 856486141
3 TEMPAT MENGAJAR : SDN 013 KUALA GADING
4 KELAS/SEMESTER : V dan VI/ 1 (Ganjil)
5 MATA PELAJARAN : IPA
6 MATERI : V = MAKANAN BERGIZI
VI = DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI
7 WAKTU : 13.30 - 13.40
8 TANGGAL : 25 NOVEMBER 2023

PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana PKR yang akan digunakan oleh guru/ mahasiswa ketika mengajar.
Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir
penilaian di bawah ini:

1 2 3 4 5
Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan
1
merumuskan Tujuan/Indikator perbaikan

1.1 Menggunakan bahan pembelajaran yang sesuai


dengan Standar Isi dan Kompetensi 88
Merumuskan tujuan khusus/indikator pembelajaran
1.2
85
Rata- rata butir 1 = A 86

Mengembangkan dan mengorganisasikan materi,


2
menentukan tema, media (alat bantu pembelajaran) dan
sumber belajar
Mengembangkan dan mengorganisasikan materi
2.1
pembelajaran 90
Menentukan dan mengembangkan alat bantu
2.2
pembelajaran 80

2.3
Memilih sumber belajar 87
Rata- rata butir 2 = B 86

3
Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran
Menyusun langkah - langkah pembelajaran kelas
3.1 rangkap 90

3.2
Menentukan alokasi waktu pembelajaran 90
3.3 Menentukan cara- cara memotivasi siswa 92
Rata- rata butir 3 = C 91

4
Merancang pengelolaan kelas
4.1 Menentukan cara-cara pengorganisasian siswa agar
siswa dapat berpartisipasi dalam pembelajaran kelas
Rangkap 90
Rata - rata butir 4 = D 90
Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat
5
penilaian
5.1 Menentukan prosedur dan jenis penilain 88
5.2 Membuat alat- alat penilaian dan kunci jawaban 75
Rata- rata butir 5 =E 82
6
Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran
6.1 kebersihan dan kerapian 90
6.2 Penggunaan bahasa tulis 86
Rata- rata butir 6 = F 88

Nilai APKG 1PKP PGSD = A + B + C + D + E + F = 87


6
RENGAT, 25 November 2023
Penilai 2
(Teman Sejawat)

RIKA ANJELINA
NIP.
No. HP.
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU II ( APKG II )
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN
KELAS RANGKAP

1 NAMA GURU/ MAHASISWA : RIA AFRIANI


2 NIM 856486141
3 TEMPAT MENGAJAR : SDN 013 KUALA GADING
4 KELAS/SEMSRTER : V DAN VI / 1 (GANJIL)
5 MATA PELAJARAN : IPA KLS V DAN IPS KLS VI
6 MATERI : V= MAKANAN BERGIZI
VI = DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI
7 WAKTU : 03.30 - 13.40
8 TANGGAL : 25 NOVEMBER 2023
9. MODEL PKR 221
PETUNJUK
1 Amatilah dengan cermat pembelajaran yang sedang berlangsung.
2 Pusatkan perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa
3 Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini
4 Khusus untuk butir 3, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dengan mata pelajaran, pilih salah satu butir
penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan.
5 Nilailah semua aspek kemampuan guru

1 2 3 4 5

1 Melaksanakan pembelajaran

a. Melaksanakan tugas rutin kelas 90


b. Memulai kegiatan pembelajaran 90
c. Menggunakan ragam kegiatan yang sesuai
dengan kemampuan/tujuan/ indikator, siswa,
situasi, dan lingkungan 88
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara
individual, kelompok, atau klasikal 92
e. Menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan
kemampuan/ tujuan, siswa, situasi, dan
lingkungan 85
f. Menggunakan media belajar yang sesuai dengan
tujuan siswa, situasi, dan lingkungan
85
g. Menggunakan waktu pembelajaran secara efisien

90
h. Mengakhiri kegiatan pembelajaran

90
Rata-rata butir 1 = P 89

2 Mengelola interaksi kelas


a. Menunjukkan perhatian serta sikap bersahabat,
terbuka, dan penuh pengertian kepada siswa 90
b. Memicu dan memelihara keterlibatan siswa 90
c. Melakukan komunikasi secara efektif
90
Rata-rata butir 2 = Q 90

Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam


3 pembelajaran kelas rangkap (isi sesuai dengan RP
PKR yang sesuai sedang dinilai)
IPA
1. Mendemonstrasikan pembelajaran IPA melalui
pengalaman langsung 90

2. Meningkatkan keterlibatan siswa melalui


pengalaman langsung 90

3. Menampilkan penguasaan IPA


89
88
IPS

1. Mengembangkan konsep waktu 90


2. Mengembangkan konsep ruang 90
3. Mengembangkan pemahaman konsep kelangkaan
80
Rata-rata butir 3 = R 86

4 Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar


a. Melaksanakan penilaian selama proses
pembelajaran 86
b.
Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran 90
Rata-rata butir 4 = S 88

5 Kesan umum pelaksanaan pembelajaran


a. Peka terhadap kemampuan berbahasa 85
b. Penampilan guru dalam pembelajaran kelas
rangkap 86

c. Keefektifan pembelajaran kelas rangkap 88


Rata-rata butir 5 = T 86

Nilai APKG 2 PKP PGSD = 88

RENGAT, 25 NOVEMBER 2023


Penilai 2
(Teman Sejawat)

RIKA ANJELINA
NIP.
No. HP.

Anda mungkin juga menyukai