Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN TUGAS TUTON

TUGAS 2

IDIK4201 / PEMBELAJARAN PKN

MAYA MONICA
857373063
PGSD BI
UPBJJ

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2023
PEMBAHASAN

No Uraian Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial

1. Berikanlah penjelasan terkait dengan


20 BMP PDGK4201
pengertian pembelajaran terpadu

2. Sebutkan dan jelaskan tiga model kurikulum


terpadu dalam kaitan nya dengan PKn dan 20 BMP PDGK4201
mata pelajaran lain.

3. Sebutkan dan jelaskan paham yang


20 BMP PDGK4201
bertentangan dengan nasionalisme

4. Berikanlah contoh upaya yang dapat


dilakukan oleh warga negara sipil (bukan TNI
20 BMP PDGK4201
/ aparatur negara) sebagai partisipasinya
dalam pembelaan negara

5. Jelaskanlah apa itu Hak Asasi Manusia (HAM)


20 BMP PDGK4201
dan nilai-nilai dasar HAM

1. Konsep pembelajaran terpadu dikenal dalam bentuk sederhana pada


kurikulum 1968 disebut dengan pendekatan korelasi. Pendekatan
korelasi yaitu menghubungkan dua atau lebih mata pelajaran saat
menjelaskan suatu mata pelajaran. Misalnya saat menjelaskan konsep
geografi, maka pada saat itu pula penjelasan konsep geografi tersebut
dihubungkan.dengan konsep mata pelajaran lainnya, misalnya
dihubungkan dengan wilayah kekuasaan dan lokasi ketika perang
Diponegoro.
Tujuan dari pendekatan ini tidak lain adalah agar pengajaran yang
disampaikan dapat lebih menarik bagi siswa menumbuhkan kreativitas
mengajar guru, bahkan dapat menumbuhkan kerjasama antar siswa,
juga antara guru dengan siswa, agar kegiatan lebih utuh dan terasa
lebih nyata dan konkret.
Ada beberapa karakteristik dari pembelajaran terpadu:
a) Berpusat pada anak
b) Memberikan pengalaman langsung kepada anak
c) Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas.
d) Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam satu
pembelajaran
e) Bersifat luwes
f) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan
anak

2. Berikut ketiga model pembelajaran terpadu :


1. Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik. Pendekan ini dimulai dengan
menentukan tema, yang kemudian dikembangkan menjadi subtema
dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata
pelajaran yang terkait. Dari subtema tersebut diharapkan aktivitas
siswa dapat berkembang dengan sendirinya.
2. Model Keterhubungan (connected)
Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara
sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep
lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan
keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan
tugas-tugas yang dilakukan dihari berikutnya, bahkan ide-ide yang
dipelajari dalam satu semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada
semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran.
3. Model Keterhubungan (connected)
Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara
sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep
lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan
keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan
tugas-tugas yang dilakukan dihari berikutnya, bahkan ide-ide yang
dipelajari dalam satu semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada
semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran yang memiliki
keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai mata
pelajaran.
3. Berikut ini adalah paham-paham yang bertentangan dengan
Nasionalisme yaitu:
a. Sukuisme: Yaitu paham yang tidak menghargai suku lain dan
mengagung agungkan suku bangsa sendiri.
b. Primordialise: Yaitu paham yang memandang daerah asalnya sebagai
daerah yang lebih baik daripada daerah lainnya.
c. Chauvinisme: Yaitu paham yang mengagungkan negara sendiri secara
berlebihan yang mengakibatkan terjadinya penjajahan.
d. Ekstremisme: Yaitu pandangan yang berlebihan, melampaui batas dan
bertentangan dengan hukum yang berlaku.

4. Bentuk bela negara di lingkungan masyarakat Be7berapa bentuk bela


negara di lingkungan sebagai berikut:
1. Ikut serta melaksanakan penjagaan keamanan, seperti ronda atau
siskamling.
2. Gotong royong membersihkan lingkungan.
3. Menerapkan rasa sikap saling membantu dan tenggang rasa dengan
masyarakat sekitar.
4. Mengimplementasikan toleransi dan menghargai perbedaan ras, suku,
agama, dan kelompok.
5. Aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
6. Rela berkorban untuk kepentingan masyarakat
7. Menciptakan suasana rukun dan damai dengan sesama.
8. Menaati norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat.
9. Berpartisipasi dalam bidang pertahanan.
10. Menolong orang lain yang sedang membutuhkan bantuan tanpa
pamrih.
11. Menerapkan perilaku jujur dan amanah.
12. Ikut berpartisipasi dalam menanggulangi bencana alam.
13. Berpartisipasi dalam bidang keamanan masyarakat.
14. Melaksanakan musyawarah untuk mencapai mufakat untuk suatu
keputusan di lingkungan masyarakat.
15. Ikut mengatasi kerusakan massal dan komunal.
16. Mau bersosialisasi dengan masyarakat dan tidak terlalu tertutup.
17. Ikut serta untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.

5. Hak Asasi Manusia adalah suatu hak yang sudah ada dan melekat pada
martabat setiap manusia. Hak asasi manusia dibawa sejak lahir ke dunia
sehingga pada dasarnya hak ini bersifat kodrati. HAM bersifat universal
atau menyeluruh karena dimiliki oleh setiap orang tanpa adanya perbedaan
ras, jenis kelamin, agama, suku, budaya, dan identitas lain yang melekat.
HAM diakui secara internasional karena setiap manusia memiliki latar
belakang hidup yang berbeda-beda. Oleh karenanya, perlu adanya
pengaturan HAM supaya hak asasi satu orang dengan orang lain dapat
berjalan harmonis.
 Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
NilaiIdeal, Nilai Instrumental dan Nilai Praksis
1. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Ideal Pancasila
Nilai dasar atau nilai ideal pancasila adalah nilai dasar yang relatif tetap
(tidak berubah) yang berada dalam pembukaan UUD 1945. Nilai ideal
berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila. Nilai-nilai dasar tersebut
bersifat universal sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan,
serta nilai-nilai yang baik dan benar.
2. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Instrumental Pancasila
Nilai Instrumental Merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar yang
sifatnya lebih khusus. Nilai Instrumental merupakan pedoman
pelaksanaan kelima sila pancasila. Pada umumnya berbentuk
ketentuan- ketentuan konstitusional mulai dari UUD sampai dengan
peraturan daerah.
3. Hak Asasi Manusia Dalam Nilai Praksis Pancasila
Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental suatu
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Nilai praksis Pancasila
senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan
perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman dan aspirasi
masyarakat. Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan ideologi
yang terbuka.

Anda mungkin juga menyukai