Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat, nikmat, serta hidayah-Nya karena tugas membuat makalah yang berjudul
“Tutorial Pembuatan Media Belajar Dengan Assemblr: Anatomi Tubuh
Manusia” untuk memenuhi tugas mata kuliah Literasi Digital S1 Gizi Universitas
Negeri Surabaya telah selesai dilakukan.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih memahami mengenai
pembuatan media belajar berbasis Augmented Reality melalui Assemblr. Pada
kesempatan ini saya juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-sebesarnya
kepada :
1. Universitas Negeri Surabaya atas supportnya dalam pengembangan SDM sehingga
tugas-tugas ini dapat berjalan lancar.
2. Bapak Fendy Achmad S.Pd M.Pd selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Literasi
Digital yang banyak memberi masukan dan bimbingan.
3. Serta pihak–pihak yang tidak kami sebutkan namanya satu persatu yang membantu
kelancaran dan terselesainya tugas makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi yang ingin membuat media
pembelajaran serupa dan menjadi bahan diskusi mata kuliah Literasi Digital yang
bermanfaat bagi kami, mahasiswa S1 Gizi Universitas Negeri Surabaya.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu demi kesempurnaan makalah
ini.

Surabaya, 24 November 2023

Salsabillah Nairah Izzah Syarani

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2

2.1. Augmented Reality 2


2.2. Assemblr 2
2.3. Anatomi Tubuh Manusia 3

BAB III PEMBAHASAN 6

3.1. Tutorial Pembuatan Media Pembelajaran 6


3.2. Isi dan Cara Kerja 14

BAB IV PENUTUP 16
DAFTAR PUSTAKA 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

Kini kehidupan telah berada di era millennium ke-3 yang perkembangan


teknologinya sudah sangat nyata. Hingga kini, teknologi yang berkembang sudah
memasuki tahap digital. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
(Information and Communication Technology - ICT) merupakan suatu yang harus ada
dan diikuti oleh masyarakat modern saat ini. Pengembangannya dianggap sebagai
solusi dari permasalahan yang ada (Septiani Rosana, 2010). Termasuk di Indonesia,
setiap bidang sudah mulai memanfaatkan teknologi untuk memudahkan pekerjaan,
termasuk juga di bidang pendidikan (Lestari, 2018). Dengan demikian, tidak dapat
dipungkiri bahwa penggunaan teknologi sudah tidak dapat di hindari lagi termasuk ke
dalam dunia pendidikan (Suminar, 2019).
Dengan potensi pembelajaran berbasis digital yang memungkinkan pembelajar
lebih antusias dan menciptakan kondisi yang lebih interaktif, maka menjadi peluang
yang cukup besar bagi pihak yang menciptakan media pembelajaran. Media
pembelajaran ini dapat berupa Augmented Reality seperti yang telah dibuat. Basis
Augmented Reality ini membuat aplikasi pembelajaran menjadi lebih menarik karena
menampilkan aplikasi dengan tampilan game yang menggabungkan dunia reality dan
dunia game dalam satu simulasi.
Anatomi Tubuh Manusia merupakan tema dan judul yang saya pilih dan dapat
diakses di sebuah aplikasi bernama Assemblr. Media pembelajaran AR yang bernama
Anatomi Tubuh Manusia ini menampilkan visualisasi anggota tubuh manusia beserta
pengertian dari bagian tubuh tersebut dengan ilustrasi 3D. Dengan demikian,
pengenalan tentang tubuh manusia dan pengertian serta fungsinya didapatkan secara
lebih kompleks.

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Augmented Reality

Augmented Reality (AR) didefinisikan sebagai sebuah teknologi yang dapat


menggabungkan objek maya dua atau tiga dimensi ke dalam lingkungan nyata yang
kemudian memunculkan atau memproyeksikannya secara real time atau dalam waktu
yang bersamaan (Setyawan, Rufi’i and Fatirul, 2019). Augmented Reality sering juga
disebut dengan realitas tertambat. Aplikasi ini sering diterapkan dalam sebuah game
(Mustaqim and Kurniawan, 2017).
Virtual objek yang ditambahkan hanya bersifat menambahkan bukan
menggantikan objek nyata. Sedangkan tujuan Augmented Reality adalah
menyederhanakan objek nyata dengan membawa objek maya sehingga informasi tidak
hanya untuk pengguna secara langsung, melainkan juga untuk setiap pengguna yang
berhubungan dengan user interface dari objek nyata (Jazilah, 2016).
Prinsip Augmented Reality hampir sama dengan Virtual Reality, yaitu bersifat
interaktif dan realtime (Jazilah, 2016). Namun, berbeda dengan Virtual Reality yang
menambahkan objek nyata pada sebuah objek maya, Augmented Reality adalah
menambahkan objek maya ke dalam objek nyata dalam waktu yang bersamaan
(Mustaqim and Kurniawan, 2017). Dibandingkan dengan Virtual Reality, sifat
Augmented Reality lebih mudah dan murah untuk dikembangkan (Jazilah, 2016).
Dalam sebuah sistem pasti terdapat kelebihan dan kekurangan, tidak terkecuali
Augmented Reality. Kelebihan dari Augmented Reality adalah sebagai berikut : 1) Lebih
interaktif, 2) Efektif dalam penggunaan, 3) Dapat diimplementasikan secara luas dalam
berbagai media, 4) Modeling objek yang yang sederhana, karena hanya menampilkan
beberapa objek, 5) Pembuatan yang tidak memakan terlalu banyak biaya, 6) Mudah
untuk dioperasikan. Sedangkan, kekurangan dari Augmented Reality adalah: 1) Sensitif
dengan perubahan sudut pandang, 2) Pembuat belum terlalu banyak, 3) Membutuhkan
banyak memori pada peralatan yang dipasang (Mustaqim and Kurniawan, 2017).

2.2. Assemblr

Industri AR (Augmented Reality) di Indonesia masih dalam tahap


perkembangan. Mulai bermunculan layanan dan bisnis AR baru yang mencari model
bisnis. Salah satunya adalah Assemblr. Sebuah platform berbasis mobile yang
memungkinkan penggunanya menghasilkan karya 3D dari hasil penggabungan objek-
objek yang tersedia dan material yang beragam. Hasil kreasi tersebut nantinya bisa
ditaruh di dunia nyata menggunakan teknologi Augmented Reality dan Geo-Location
(Ryza, 2017).
Dari segi teknologi, Assemblr mengusung teknologi SLAM (Simultaneous
Localization and Mapping) AR yang memungkinkan objek digital dapat ditempatkan
di suatu posisi tanpa menggunakan gambar sebagai marker. Teknologi SLAM ini
mampu membaca area di sekitar sebagai basis tracking 3D Object untuk tetap berada
di suatu posisi (Ryza, 2017).
Assemblr didesain untuk membantu pengguna membuat konten 3D yang
divisualisasikan ke dalam bentuk Augmented Reality. Hasilnya dapat ditempatkan di
dunia nyata untuk diakses semua orang (Ryza, 2017). Siapapun dapat membuat konten

2
Augmented Reality dengan mudah menggunakan aplikasi Assemblr, baik di platform
mobile (IOS dan Android) maupun desktop (Mac dan PC) (Redaksi, 2018).

2.3. Anatomi Tubuh Manusia

Anatomi tubuh manusia adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh


manusia. Anatomi tubuh manusia tersusun atas sel, jaringan, organ, dan sistem organ.
Sistem organ merupakan bagian yang menyusun tubuh manusia. Sistem ini terdiri atas
berbagai jenis organ, yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus. Sistem organ
memiliki struktur dan fungsi yang khas. Masing – masing sistem organ saling
tergantung satu sama lain, baik secara langsung maupun tidak langsung (Rochkim et
al., n.d.).
Aktivitas fisik adalah aktivitas tubuh atau pikiran tubuh. Pekerjaan tubuh
adalah akhir dari pekerjaan sel-selnya. Kelangsungan hidup adalah perhatian pertama
tubuh. Kelangsungan hidup bergantung pada pemeliharaan atau pemeliharaan
homeostatis tubuh, keadaan lingkungan internal yang konstan. Lebih dari 100 tahun
yang lalu, ahli fisiologi Perancis Claude Bernard (1813-1878) membuat pengamatan
yang mengejutkan. Perlu diperhatikan bahwa sel-sel tubuh tetap sehat hanya jika
suhu, tekanan dan komposisi kimia lingkungannya sama. Belakangan, ahli fisiologi
Amerika Walter B. Cannon (1871-1945) menyatakan bahwa homeostasis adalah
istilah untuk keadaan konstan yang dipertahankan oleh tubuh. Homeostasis adalah
kata kunci dalam fisiologi modern. Berasal dari dua kata Yunani: “homeo” yang
berarti sama, dan “static” yang berarti berdiri. “Bangun atau diam” berarti
homeostatis. Namun, seperti yang dikatakan Cannon, homeostatis tidak berarti
sesuatu yang stabil dan mantap yang tetap sama sepanjang waktu. Menurutnya,
homeostatis “mengacu pada keadaan yang dapat bervariasi namun tetap konstan”.
Homeostasis bergantung pada banyak fungsi reguler tubuh. Fungsi atau tugas
utamanya adalah merespons perubahan lingkungan tubuh, melakukan pertukaran zat
antara lingkungan dan sel, melakukan metabolisme makanan, dan mengkoordinasikan
seluruh fungsi tubuh.
Kemampuan tubuh untuk melakukan banyak fungsi berubah secara bertahap
selama bertahun-tahun. Secara umum, tubuh berfungsi paling baik pada akhir
kehidupan, yaitu pada masa bayi dan usia tua. Pada masa kanak-kanak, tubuh
berfungsi lebih efektif dan efisien. Konflik terjadi pada akhir kedewasaan dan pada
masa tua. Sedikit demi sedikit, dia bekerja semakin tidak efisien. Kaum muda pada
umumnya baik dan berbuat baik.
Di bawah ini adalah ringkasan singkat gaya hidup :
Organisasi
Pembagian kerja terjadi di semua tingkat organisasi. Setiap objek memiliki fungsinya
masing-masing untuk bekerja dengan objek lainnya. Jika satu sel kehilangan
integritas atau organisasinya, sel tersebut akan mati.

Metabolisme
Metabolisme adalah istilah umum yang mencakup semua reaksi kimia yang terjadi di
dalam tubuh. Salah satu tahap metabolisme adalah katabolisme, di mana zat
kompleks dipecah menjadi komponen sederhana dan energi dilepaskan.

Daya tanggap
Respons, atau reaksi, terhadap perubahan lingkungan internal atau eksternal dan
reaksi terhadap perubahan tersebut. Ini adalah tindakan melihat stimulus dan bereaksi
terhadapnya.
3
Pergerakan
Ada banyak jenis gerakan pada tubuh. Pada tingkat sel, molekul berpindah dari satu
tempat ke tempat lain. Darah beredar dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.
Diafragma bergerak pada setiap tarikan napas. Kemampuan serat otot memendek
untuk menghasilkan gerakan disebut kontraktilitas. kelahiran seorang anak

Reproduksi
Bagi banyak orang, melahirkan berarti menciptakan manusia baru: melahirkan.
Dengan demikian, kehidupan ditularkan dari satu generasi ke generasi lainnya
melalui reproduksi kuman. Didefinisikan secara luas, reproduksi juga mengacu pada
penggantian dan perbaikan sel-sel tua dan penciptaan sel-sel baru untuk
pertumbuhan. Ini adalah reproduksi seluler. Keduanya penting bagi kelangsungan
hidup manusia.

Pertumbuhan
Pertumbuhan mengacu pada peningkatan ukuran melalui peningkatan jumlah sel atau
peningkatan ukuran otak seseorang. Agar pertumbuhan dapat terjadi, proses anabolik
harus terjadi lebih cepat dibandingkan proses katabolik.

Diferensiasi
Diferensiasi adalah proses dimana sel-sel yang tidak berdiferensiasi berubah menjadi
sel-sel khusus dengan sifat struktural dan fungsional yang berbeda. Melalui
diferensiasi, sel berubah menjadi jaringan dan organ.

Pernafasan
Respirasi mengacu pada semua proses yang terlibat dalam pertukaran oksigen dan
karbon dioksida antara sel dan lingkungan eksternal. Ini termasuk pernapasan,
pelepasan oksigen dan karbon dioksida, dan pengangkutan oksigen dalam darah.
Respirasi seluler melibatkan penggunaan sel untuk mengambil oksigen dan
melepaskan karbon dioksida selama proses metabolisme. pencernaan

Pencernaan
Pencernaan adalah proses memecah makanan yang mudah dicerna menjadi molekul
sederhana yang dapat diserap ke dalam aliran darah dan digunakan oleh tubuh.

Pengeluaran
Ekskresi adalah proses pembuangan sisa usus dan metabolisme dari dalam tubuh. Ini
menghilangkan sifat -sifat tubuh yang tidak dapat digunakan, dan banyak dari
mereka memiliki beracun dan bukan pada kehidupan.

4
5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Tutorial Pembuatan Media Pembelajaran

1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka website Assemblr


https://www.assemblrworld.com/. Setelah itu, klik “Register” di bagian pojok
kanan atas untuk mendaftarkan diri.

2. Kemudian, setelah ”Register“ diklik, kita diminta untuk mengisi full name, e-mail,
username, dan password. Setelah terisi semua, klik “Register” di bagian bawah.

6
3. Setelah registrasi, kembali ke halaman sebelumnya, kemudian scroll ke bawah,
pilih option “Assemblr Studio” dan klik “Learn More”.

4. Setelah itu kita bisa mengunduh Assemblr Studio.

5. Ketika membuka unduhan Assemblr, kita harus Log In terlebih dahulu dan akan
diarahkan ke dashboard awal. Setelah itu, pilih tab “Creat New Project”.

7
6. Kemudian pilih “AR project with slides”. Setelah itu, pilih template “Blank
project”.

7. Setelah memilih template, kita diarahkan untuk menambahkan nama project yang
akan dibuat.

8
8. Kemudian kita dapat mulai membuat Augmented Reality. Di tampilan aplikasi
Assemblr Studio terdapat banyak option untuk membuat project yang diinginkan.

9
9. Setelah mengimport project, kita akan diarahkan untuk mengedit object yang telah di-
import. Tampilannya sebagai berikut.

10. Beri judul pada project yang kita telah pilih.

11. Ketik Bagian Tubuh dan Keterangan yang pada Add Text dan pilih bagian tubuh yang
diinginkan untuk panah nya, setelah itu adjust ukuran yang kita inginkan.

10
12. Cek apakah ada kesalahan ketik materi kita tadi

13. Tambahkan musik yang kita inginkan sebagai tambahan

11
14. Jika sudah menyelesaikan materi yang kita inginkan, Add color background sebelum kita
save and publish

15. Ketik share dan lengkapi beberapa hal yang harus diisi, seperti Project Information,
Publish Settings, Share Project.

12
13
3.2. Isi dan Cara Kerja

1. Untuk dapat mengakses AR (Augmented Reality) “Anatomi Tubuh Manusia”,


tahap pertama harus mengunduh aplikasi Assemblr di Play Store. Kemudian, bisa
langsung searching di aplikasi Assemblr dengan kata kunci “Anatomi Tubuh
Mausia”. Selain itu, aplikasi AR ini juga dapat diakses dengan scan barcode dan
mencari melalui link di laman internet, seperti di bawah ini.

Barcode of Application:

Barcode of my 3D

14
Link of Application:

Page URL :
https://studio.assemblrworld.com/explore
3D Page
https://asblr.com/nipbv

2. Setelah melakukan tahap 1, akan muncul tampilan seperti berikut.


Aplikasi dapat diakses dengan tampilan 3D atau AR (Augmented Reality).

3. Aplikasi dengan tampilan 3D berikut.

15
BAB IV
PENUTUP

Media pembelajaran berbasis Augmented Reality yang bertema Anatomi


Tubuh Manusia berfungsi untuk memperkenalkan Anatomi tubuh manusia beserta
letak, fungsi, da pengertiannya. Semua kalangan masyarakat dapat mengakses aplikasi
ini, yaitu melalui aplikasi Assemblr di platform mobile (IOS dan Android). Media ini
dapat menjadi wadah pembelajaran yang menciptakan kondisi belajar yang interaktif
dan menggugah semangat pembelajar untuk lebih antusias dalam mempelajari
AnatomiTubuhManusia.

16
DAFTAR PUSTAKA

Rochkim, B. F., Rahman, R. A., & Senas, J. M. (n.d.).


APLIKASI MULTIMEDIA PEMBELAJARAN ANATOMI TUBUH MANUSIA.
https://www.researchgate.net/publication/365000081

Jazilah, N. (2016) Aplikasi Pembelajaran Berbasis Augmented Reality pada Buku


Panduan Wudhu untuk Anak. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang. Available at: http://etheses.uin-malang.ac.id/2884/1/11650020.pdf.

Lestari, S. (2018) ‘Peran Teknologi dalam Pendidikan di Era Globalisasi’,


EDURELIGIA; JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, 2(2), pp. 94–100. doi:
10.33650/edureligia.v2i2.459.

Mustaqim, I. and Kurniawan, N. (2017) ‘Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis


Augmented Reality’, Jurnal Edukasi Elektro, 1(1), pp. 36–48. Available at:
http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/.

Redaksi (2018) Assemblr, Aplikasi Augmented Reality dari Indonesia masuk ke App of
the day Apple’s US App Store, Majalah ICT. Available at:
https://www.majalahict.com/assemblr-aplikasi-augmented-reality-dari-
indonesia-masuk-ke-app-of-the-day-apples-us-app-store/.

Ryza, P. (2017) Mengenal Assemblr, Platform Berkreasi dengan Teknologi AR,


Dailyocial.Id. Available at: https://dailysocial.id/post/mengenal-assemblr-
platform-berkreasi-dengan-teknologi-ar.

Septiani Rosana, A. (2010) ‘Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam


Industri Media di Indonesia’, Gema Eksos, 5(2), pp. 144–156. Available at:

17
https://www.neliti.com/id/publications/218225/kemajuan-teknologi-informasi-
dan-komunikasi-dalam-industri-media-di-indonesia.

Setyawan, B., Rufi’i and Fatirul, A. N. (2019) ‘Augmented Reality dalam Pembelajaran
Ipa bagi Siswa SD’, Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan, 7(1), pp. 78–90.
doi: 10.31800/jtp.kw.v7n1.p78--90.

Suminar, D. (2019) ‘Penerapan Teknologi sebagai Media Pembelajaran pada Mata


Pelajaran Sosiologi’, in Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP. Serang,
Banten: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, pp. 774–783.

18

Anda mungkin juga menyukai