Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/370989942

TIM KERJA DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

Article · May 2023

CITATIONS READS
0 795

2 authors:

Fi'Atuz Zharifah Sentot Imam Wahjono


Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia
14 PUBLICATIONS 0 CITATIONS 1,529 PUBLICATIONS 7,201 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Fi'Atuz Zharifah on 24 May 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Makalah

TIM KERJA DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

FI’ATUZ ZHARIFAH
(20211221066)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA


MEI 2023
TUJUAN

Tujuan dari makalah ini adalah membahas tentang Tim Kerja Dalam Organisasi Perusahaan.
Makalah ini didasarkan atas studi literature dari sumber-sumber yang tersedia termasuk di
dalamnya dari search engine seperti google, dan juga berasal dari akun-akun google scholar para
dosen.

LITERATUR

Berisi literature yang relevan tentang Tim Kerja Dalem Organisasi Perusahaan. Hal ini bisa dicari
sesuai literature di Daftar Pustaka. Literature juga bisa didapat dari sumber-sumber lain
sepanjang tidak meninggalkan literature wajib seperti yang tertera di Daftar Pustaka. Sertakan
table dan gambar untuk memperjelas uraian anda.

TIM KERJA DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN


Tim kerja adalah kelompok yang upaya-upaya individunya menghasilkan suatu kinerja yang
lebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual. Suatu tim kerja membangkitkan
sinergi positif lewat upaya yang terkoordinasi

Kerjasama tim dapat terwujudkan dengan baik ketika sekelompok orang bekerja secara kohesif
demi menuju tujuan bersama dengan menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang positif, serta
menggabungkan kekuatan masing-masing individu dalam meningkatkan kinerja tim yang kuat.

Tim kerja muncul dari kebutuhan untuk meningkatkan kinerja, sikap, dan loyalitas kelompok kerja;
itu terjadi ketika sekelompok orang mencoba untuk bekerja sama, menggunakan keterampilan
mereka dan memberikan umpan balik yang konstruktif di luar konflik apa pun yang dapat muncul
pada tingkat pribadi atau antar individu.

Tim kerja menumbuhkan rasa loyalitas, keamanan, dan harga diri yang memenuhi kebutuhan
individu anggota, menghargai kepemilikan mereka dan memelihara hubungan positif di dalam dan
di luar tim. Menjadi gaya hidup baru yang melibatkan rekan kerja lain bahkan keluarga.

Untuk mencapai kerja sama tim yang benar, yang berdampak pada iklim organisasi, kita perlu
memiliki karakteristik khusus, sebagian besar sikap, yaitu:

1) Berbagi ide-ide baru dan memberikan solusi


2) Memberikan pendapat, informasi dan fakta yang relevan.
3) Koordinasi dan kerjasama dalam kegiatan semua anggota.
4) Empati; memahami yang lain; mendukung ide-ide selain kita sendiri; menaruh minat pada
pandangan orang lain dan mengembangkannya.

Di antara manfaat bekerja sebagai tim adalah:

1) Berbagi situasi koeksistensi sehari-hari dan mengembangkan tujuan yang diusulkan oleh
organisasi.
2) Bicara tentang kepentingan bersama, kombinasikan strategi, metodologi, prosedur, dan
teknik untuk mencapai tujuan yang disatukan dalam perusahaan.
3) Meningkatkan rasa memiliki terhadap peran yang dilakukan karyawan untuk mencapai
tujuan yang mereka bantu ciptakan.
4) Memiliki orang-orang yang berorganisasi untuk mencapai tujuan bersama merupakan faktor
penting dalam persatuan ini agar kepentingan dan tujuan pribadi sesuai dengan tujuan tim
dan, oleh karena itu, organisasi.
5) Dengan penyatuan kepentingan tim, perilaku dicapai yang mempertahankannya sebagai
sistem sosial yang berusaha menghindari konfrontasi dan konflik emosional, mendukung
hubungan interpersonal dan kontribusi untuk pekerjaan jangka panjang.

Kerjasama tim yang baik dibutuhkan untuk bisa mendukung proses pencapaian tujuan perusahaan.
Menurut Tracy (2006) menyatakan bahwa teamwork merupakan kegiatan yang dikelola dan
dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Teamwork dapat membangun
kekompakan dalam meningkatkan kinerja karyawan.

Perubahan pasar yang konstan dan kompetitif dapat membawa perusahaan ke situasi ekstrem.
Kebutuhan untuk berbuat lebih banyak dengan lebih sedikit dan memiliki tim dengan karyawan yang
lebih sedikit, lebih berkualitas dan dengan tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi merupakan
tantangan nyata. Memiliki sumber daya manusia terbaik dan mengarahkannya menuju pencapaian
tujuan global merupakan tantangan mendasar yang akan menentukan keberhasilan suatu
organisasi kita harus. mempertimbangkan kerja tim sebagai filosofi fungsi organisasi, sebagai
respons pertama terhadap tantangan produktivitas.

Mempromosikan semangat kolaboratif dan mengidentifikasi orang-orang dalam tujuan perusahaan.


Mencapai penyatuan minat dan upaya bersama, kolaborasi, dan penggunaan keterampilan, bakat,
pelatihan, dan pengalaman anggota tim. Ciptakan lingkungan dengan kejujuran, rasa hormat, dan
pengetahuan tentang mendengarkan orang lain, yang merupakan dasar penting untuk bekerja
sebagai dasar keberhasilan atau kegagalan organisasi. Untuk pengembangan yang efektif dari
tantangan atau tantangan ini, penting untuk mempertimbangkan lingkungan kerja yang berlaku di
organisasi, yang tidak lain adalah lingkungan di mana pekerjaan kita sehari-hari terwujud.

Kualitas tim kerja secara langsung mempengaruhi kepuasan karyawan dan, oleh karena itu,
produktivitas mereka. Ini menentukan tingkat motivasi, tanggung jawab, dan komitmen mereka.
Motivasi yang diberikan kepada pekerja untuk menciptakan semangat tim dalam keluarga dan
kehidupan kerja mereka akan terwujud dalam perolehan keterampilan mereka untuk mengatasi
kesulitan, mengatur diri mereka sendiri dan mempertahankan inisiatif. Keterampilan ini akan
memungkinkan mereka untuk mengelola dan memperoleh sumber daya, mengetahui keuntungan
dari kerja tim, dan memiliki rasa tanggung jawab pribadi, kolektif, dan sosial untuk mendapatkan
hasil terbaik.

Organisasi harus menjadi bagian dari pertumbuhan pribadi ini, yang menyertai pencapaian individu
dan tim dengan kegiatan tertentu yang memerlukan minat dan demonstrasi oleh masing-masing
dari mereka, dengan berupaya:

 Mendorong, menerima dan menunjukkan persetujuan dengan ide-ide yang disajikan.


 Standar kinerja saat ini yang harus dicapai oleh tim atau digunakan untuk mengevaluasi
proses.
 Identifikasi ide-ide anggota tim yang paling efektif dan layak dan otorisasi realisasinya.
 Berusaha untuk menyelaraskan dan menyalurkan ketidaksepakatan tim, berusaha untuk
mendamaikan perbedaan.
 Dukung partisipasi semua dan bukan hanya yang paling berani.
 Organisasi yang berkomitmen berfokus pada manfaat kerja tim dan mencari keberhasilan
anggotanya sebagai bagian dari strategi pembangunan tim.

Perusahaan harus membangun kepercayaan dengan mendorong setiap orang untuk


mengungkapkan pendapat, sudut pandang, dan ketidaksetujuan mereka dan meningkatkan
keraguan mereka, menciptakan rasa kebersamaan dan memiliki yang kuat. Dengan cara ini, akan
mempersiapkan cara untuk mencapai kinerja tim kerja yang efektif dalam organisasi, memotivasi
pertumbuhan pribadi dan profesional dari keterampilan dasar yang diperlukan untuk mencapai hasil.

Contoh tim kerja yang efektif di perusahaan salah satunya adalah tim kerja yang berhasil mencapai
target dalam waktu yang sudah ditentukan. Karena tim kerja semacam ini sangat dibutuhkan oleh
perusahaan maka memang seharusnya untuk merekrut anggota, pimpinan tidak boleh
sembarangan.

Contoh Tim Kerja di Perusahaan yang Efektif

Jika sebuah aktivitas tidak bisa dikerjakan sendirian maka dibutuhkan banyak orang yang tergabung
dalam tim kerja. Namun hasilnya ditentukan oleh tim itu sendiri apa pekerjaan akan lebih efektif
atau justru sebaliknya.

Berikut ini akan dijelaskan beberapa contoh tim kerja yang dianggap efektif dalam menjalankan
tugasnya di perusahaan. Ini dia penjelasan lengkapnya:

1. Tim Kerja yang Irit Pengeluaran tetapi Hasil Kerja Memuaskan


Contoh tim kerja yang efektif di perusahaan yang pertama adalah tim yang tidak banyak
pengeluaran tetapi mampu menghasilkan produk berkualitas. Itu artinya semua anggota memiliki
kreativitas untuk memaksimalkan perangkat yang ada supaya menghasilkan proses kerja yang
setara dengan kerja menggunakan perangkat mahal.

Jika memiliki tim kerja semacam ini, tentu perusahaan akan berkembang dengan pesat. Pasalnya,
modal yang dikeluarkan tidak terlalu banyak tetapi produk laku keras. Walaupun ada tim bekerja
sehebat ini maka sudah layak tim tersebut untuk dipertahankan dengan cara apapun. Apalagi di era
sekarang ketika hampir semua perusahaan lebih berpatokan pada sarana teknologi mahal
dibandingkan kekompakan dan kreativitas tim.
2. Tim Kerja yang Mampu Membuat Laporan Tepat Waktu
Di dalam sebuah proses kerja terutama di perusahaan laporan adalah unsur terpenting. Karena
dengan laporan inilah pimpinan bisa menentukan arah kebijakan ke depan. Setiap tim di bidangnya
masing-masing harus membuat laporan tersebut. Tak hanya itu mereka juga harus mampu untuk
mempertanggungjawabkannya dengan jelas dan riil. Tim kerja yang efektif salah satu contohnya
adalah berhasil membuat laporan sesuai dengan waktu yang sudah terjadwal. Maksudnya tidak
terlalu dini dan juga tidak molor hingga berhari-hari bahkan berbulan-bulan.

Jika tim kerja semacam ini ada di perusahaan tentu perkembangan usaha juga lebih cepat. Karena
setiap masalah bisa diatasi secepatnya dalam bentuk evaluasi tim kerja yang utuh. Tim kerja
semacam ini juga menandakan kalau setiap anggotanya memiliki integritas yang bagus dalam
membantu perusahaan agar lebih efektif dan efisien. Sekalipun tidak dimungkiri mereka bekerja
efektif semacam ini karena adanya berbagai kepentingan yang salah satunya untuk mendapatkan
gaji besar.

3. Tim Berhasil Mencapai Tujuan Sesuai Target


Contoh tim kerja yang efektif yang ketiga adalah tim berhasil mencapai tujuan sesuai target
perusahaan. Karena jika tidak sesuai target, yang ada modal malah membengkak dan jika terjadi
terus-menerus perusahaan akan gulung tikar. Jika tim bekerja dengan integritas semacam ini berarti
mereka memiliki planning yang tepat. Para anggotanya juga mampu memanajemen diri untuk
bekerja sama sesuai bidangnya masing-masing tetapi tetap demi satu tujuan.

Karena tanpa adanya koordinasi yang bagus tujuan akan sulit tercapai sesuai target. Apalagi jika
di dalam tim tersebut ada karyawan yang tidak tahu tujuan pekerjaannya pasti target akan lepas
sekalipun biaya sudah banyak yang dikeluarkan.

Contoh tim kerja efektif yang ketiga ini sejatinya adalah alasan dibentuknya tim kerja. Karena tidak
mungkin pimpinan membangun kerjasama antar karyawan atau anggota jika tidak ada tujuan yang
ingin dicapai tepat waktu.

Oleh karena itu, pimpinan sendiri harus turun tangan langsung untuk mengetahui apakah tim kerja
yang sudah dibentuknya bisa mencapai tujuan sesuai target atau malah sebaliknya. Cara
Membangun Tim Kerja Perusahaan yang Efektif

Ada juga cara untuk membangun tim kerja perusahaan yang efektif, diantaranya adalah:

1. Memilih Anggota Tim Kerja yang Kreatif

Tim kerja bisa menghasilkan pekerjaan yang bermutu apabila ada kreativitas di sana. Maka dari itu,
untuk membangun tim yang efektif merekrut karyawan yang memiliki kreativitas tinggi. Nantinya
mereka bisa bekerja tanpa menggantungkan diri pada pimpinan maupun finansial. Kecuali memang
untuk hal-hal tertentu yang memang harus dipersiapkan oleh pihak atasan.

2. Bina Keakraban Antar Karyawan Supaya Terjalin Kekompakan yang Bagus

Jika baru membentuk tim kerja biasanya masih serba canggung. Apalagi jika anggotanya masih
fresh graduated yang kurang berpengalaman. Dampak pertama yang terlihat dari tim tersebut
adalah tidak adanya kerjasama antar anggota. Karena mereka masih mencoba untuk beradaptasi
satu sama lain. Bagi pimpinan ini jangan langsung dianggap sebagai kegagalan tim. Tetapi justru
keakraban antar anggota harus lebih ditingkatkan supaya adaptasinya lebih cepat.
Jika ini dilakukan dengan baik tim kerja akan terbangun yang di dalamnya akan diisi oleh orang-
orang yang mau bekerjasama. Memang butuh waktu tetapi sebagai tim kerja yang masih baru tentu
ini merupakan masalah yang wajar.

3. Berikan Reward Atas Prestasi Tim


Untuk membangun tim kerja yang bagus jangan lupa untuk memberikan reward jika ada prestasi
yang telah dihasilkan. Penghargaan ini bisa menjadi penyuntik semangat agar tim tetap
mempertahankan performa kerjanya di masa-masa yang akan datang. Reward yang diberikan tidak
semata bonus uang tetapi juga penghargaan yang berupa kenaikan jabatan, diberi hadiah produk
dan semacamnya. Jika hadiah ini diberikan pada saat tim meraih prestasi tentu anggota merasa
kalau pimpinan mereka memberikan perhatian serius kepada anggota tim atau bawahannya.

Efeknya adalah seluruh tim akan bekerja semaksimal mungkin agar perhatian tersebut tetap ada.
Bagi perusahaan sendiri tentu perkembangannya lebih signifikan karena prestasi ke depan akan
banyak yang diraih.

Atas dasar itu, reward jangan lupa untuk diberikan. Minimal untuk seluruh tim yang telah bekerja
dengan baik. Penghargaan boleh diberikan perorangan jika si anggota memang layak untuk
mendapatkannya.

4. Tim Diberi Kesempatan Bekerja Sesuai Kreativitas Masing-Masing


Terkadang pimpinan terlalu kaku sehingga apa yang dikerjakan tim harus sama dengan metode
yang digunakan olehnya. Padahal bisa jadi dengan kreativitas anggota hasil kerjanya lebih bagus
dan lebih cepat. Maka dari itu, cara membangun tim kerja yang baik dan efektif selanjutnya adalah
berikan kesempatan bagi tim untuk bekerja sekreatif mungkin asalkan tujuan tercapai sesuai target.
Terkait hal ini pimpinan juga harus memberi ruang bagi tim untuk merencanakan segala proses
kerja bersama anggota sesama tim. Sedangkan hasilnya bisa dilaporkan kepada pihak pimpinan.

Jika kebebasan semacam ini diberikan tentu tim bisa bekerja dengan nyaman sesuai dengan
perencanaan sebelumnya. Jika pun terjadi kegagalan evaluasinya lebih mudah karena sudah ada
berkas laporan kegiatan yang bisa diteliti penyebab kegagalan tersebut.
KESIMPULAN

Tim kerja adalah kelompok yang upaya-upaya individunya menghasilkan suatu kinerja yang lebih
besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual. Suatu tim kerja membangkitkan sinergi
positif lewat upaya yang terkoordinasi.

Perusahaan harus membangun kepercayaan dengan mendorong setiap orang untuk


mengungkapkan pendapat, sudut pandang, dan ketidaksetujuan mereka dan meningkatkan
keraguan mereka, menciptakan rasa kebersamaan dan memiliki yang kuat. Dengan cara ini, akan
mempersiapkan cara untuk mencapai kinerja tim kerja yang efektif dalam organisasi, memotivasi
pertumbuhan pribadi dan profesional dari keterampilan dasar yang diperlukan untuk mencapai hasil.

Beberapa contoh tim kerja yang dianggap efektif dalam menjalankan tugasnya di perusahaan. Ini
dia penjelasan lengkapnya: Tim Kerja yang Irit Pengeluaran tetapi Hasil Kerja Memuaskan,m kerja
yang mampu membuat laporan tepat waktu, tim berhasil mencapai tujuan sesuai target.

Juga cara untuk membangun tim kerja perusahaan yang efektif, diantaranya adalah Memilih
Anggota Tim Kerja yang Kreatif, bina keakraban antar karyawan supaya terjalin kekompakan yang
bagus, berikan reword atas prestasi tim untuk membangun tim kerja yang bagus, tim diberi
kesempatan bekerja sesuai kreativitas masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abdulla Obaid. Fam, Soo-Fen. Chuan, Zun Liang. Wahjono, Sentot Imam. Nusa, Najwa
Mohd. Hussein, Saleh Ali. 2022. Integration of TQM practices and ERP to enhance
innovation culture and innovative work behavior: A proposed framework. Journal of Positive
School Psychology. Vol. 6, No. 3, 4668-4676.
https://journalppw.com/index.php/jpsp/issue/view/30
Basir, Nurul Muniroh. Wahjono, Sentot Imam. 2014. The Effectiveness of Training Towards Job
Satisfaction with Job Performance as a Mediating Variable at Agricultural Agency: Evidence
from Malaysia. BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting Journal.
11/02.
Colquitt, Jason A. Lepine, Jeffery A. Wesson, Michael J. 2013. Organizational Behavior. McGraw-
Hill. New York
Danarti, Tri. Wahjono, Sentot Imam. Salbiyah, Siti. 2021. Theory of Planned Behavior terhadap
Kinerja Mahasiswa dengan Mind Mapping sebagai mediasi. Balance: Economic, Business,
Management and Accounting Journal. Vol. 18, No.01, Januari 2021, Pp.211-218.
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/balance/article/view/7221/pdf.
Fam, Soo-Fen. Soo, Jia Hui. Wahjono, Sentot Imam. 2017. Online Job Search Among Millennial
Student in Malaysia. Jurnal Dinamika Manajemen (JDM). 8(1). 1-10. DOI: 10.15294/jdm.
https://journal.unnes.ac.id/ artikel_nju/jdm/10406.
Griffin, Ricky W. & Moorhead, Gregory. 2016. Organizational Behavior. Boston: Houghtton Muhlin
Company.
Harahap, Sofyan Safri, 2016, Manajemen Kontemporer, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Jones, Gareth R. George, Jennifer M 2014. Contemporary Management. Global Edition. McGrall
Hill.
Lipshitz R, & Strauss O., 2017, Copy with Uncertainty: A Naturalistic Decision Making Analysis,
Journal of Organization Behavior and Human Decision Process (69).2.p.149-164.
Luthans, Fred. 2001. Organizational Behavior. McGraw-Hill. Twelfth Edition. Singapore.
Marina, Anna. Warsidi. Wahjono, Sentot Imam. Balafif, Sabri. Kurniawati, Tri. 2021. Faktor-faktor
yang mempengaruhi minat Rumah Sakit Islam di Jawa Timur memilih Software Aplikasi
“Si Aisyah” PLJSIAS UMSurabaya. Ekspansi: Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan,
dan Akuntansi. Vol. 13 Issue 2. Pp 178-191
Marina, Anna & Wahjono, Sentot Imam. 2017. Business Ethics for Business Sustainability in
Muhammadiyah Hospital: Evidence from Ponorogo, Indonesia. Journal of Indonesian
Economy and Business. Vol 32 No. 3 pp178-189. DOI:
https://doi.org/10.22146/jieb.17146.
Mohr, Lawrence B. 2012. Explaining Organiztion Behavior. San Fransisco: Jossey – Bass
Publishers Ningrum, Anis Rahmawati. Wahjono, Sentot Imam. Wardhana, Andi. Choidah, Noer.
2021. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Siantar
Top, Tbk di Sidoarjo. Isoquant: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Pp.255-264.
DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.24269/iso.v5i2.791.g548..
Pakkanna, Mukhaer. Rasulong, Ismail. Akhmad. Wahjono, Sentot Imam. 2020. Microfinance
Institutions and Women Empowerement: Evidence In The Rural Areas
Indonesia. International Journal of Scientific & Technology Research (IJSTR) ISSN: 2277-
8616, Volume-9 Issue-02. pp. 3994-3999.
Palazzeschi, Letizia. Bucci, Ornella, and Di Fabio, Annamaria. 2018. Re-thinking Innovation in
Organizations in the Industry 4.0 Scenario: New Challenges in a Primary Prevention
Perspective. Frontiers in Psychology Journal. January. doi: 10.3389/fpsyg.2018.00030
Radel, Juergen. 2017. Organizational Change and industry 4.0 (id4). A perspective on possible
future challenges for Human Resources Management. Industrie von Morgen. November.
Rahayu, Titis, Aufi Nur Masita, Sentot Imam Wahjono, dan Syamsul Hidayat. 2017. Pengendalian
Manajemen sebagai Alat Penilaian Kinerja di Unit Pembiayaan Mikro di Surabaya. Jurnal
Balance Vol. XIV No. 1 pp. 87-102.
Rayyani, Wa Ode; Ahmad Abbas, Ahmad; Ayaz; Mohammad; Indrawahyuni; Wahjono, Sentot
Imam. 2022. The Magnitude of Market Power between SCBs and SBUs: the Root Cause of
Stagnancy of the Growth in Islamic Banking Industry and Spin-off Policy as its Solution.
IKONOMIKA: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. 7(1). 97 – 120.
Robbins, Stephen P. 2014. Organizational Behavior. Pearson: Boston.
Saleh, Hasan. Wahjono, Sentot Imam. Ismail, Albert Feisal. Aman Othman. Muthu, Kaliamah
Marie. 2015. Work-Life Balance (WLB) Relationship with Employee Satisfaction: An
Evidence from Malaysia Higher Education Institution. International Journal of Science
Commerce and Humanities, Vol. 3 No. 2, pp: 50-60.
Wahjono, Sentot Imam. 2022. Perilaku Organisasi di era revolusi industry 4.0. Rajagrafindo:
Depok.
Wahjono, Sentot Imam, Soo-Fen Fam, Mukhaer Pakkanna, Ismail Rasulong, Anna Marina. 2021.
Promoting Creators Intentions: Measuring of Crowdfunding Performance. International
Journal of Business and Society. Vol. 22 No. 3. Pp. 1084-1101.
Wahjono, Sentot Imam. Marina, Anna. Rahim, Abdul Rahman. Rasulong, Ismail. Indrayani, Tri Irfa.
2020. Perilaku Organisasi, di era revolusi industri 4.0. Penerbit RajaGrafindo Perkasa,
Depok.
Wahjono, Sentot Imam. Marina, Anna. Soo Fen, Fam. Hasan, Asriani. 2020. Equity-Based
Crowdfunding Project: Affect on Social Capital. Advances in Business Research International
Journal (ABRIJ). 6(1). 5058. Publisher: Universiti Teknologi MARA, Malaysia.
Wahjono, Sentot Imam. Marina, Anna. Rasulong, Ismail. Soo Fen, Fam. 2020. Leave management
information system using Inside DPS software for efficiency of human resources
management. Kinetik: Game Technology, Information System, Computer Network,
Computing, Electronics, and Control. Vol. 5, No.3, Pp.211-218. Publisher: Universitas
Muhammadiyah Malang.
Wahjono, S.I., Marina, A., Bachok, M.Y.K., & Mochklas, M. 2017. The Importance of MPIS on RK
for further ITS implementation in Malaysia. International Journal of Advanced and Applied
Sciences (IJAAS), Volume 4, Issue 9, pp. 53 – 60.
Wahjono, Sentot Imam. 2017. Crowdfunding and a better world. The World Financial Review.
EBR Media Ltd. https://worldfinancialreview.com/crowdfunding-and-a-betterworld/
Wahjono, Sentot Imam. Marina, Anna. Widayat. 2016. Critical Analysis of Crowdfunding to
Finance SMEs in Muslim Countries. Jurnal Balance Vol. XIII No. 2 pp. 1-13.
Wahjono, S.I., Marina, A., Perumal, S. D. A/P., & Wardhana, A. 2016. The Impact of Performance
Appraisal on Job Satisfaction with Quality of Supervisor-Employee as a Moderating variable
at State Owned Company. International Journal of Advanced Scientific Research &
Development (IJASRD), 03 (04/III), pp. 224 – 237.

Wahjono, Sentot Imam. 2010. Manajemen Pemasaran Bank. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai