Anda di halaman 1dari 6

KERTAS KERJA

HASIL OBSERVASI KELEMBAGAAN


Program Studi : MPI-FTK-UIN Sunan Gunung Djati
Kelompok : 1
Nama Mahasiswa : Aziz Muhamad Fauzan
Dosen Pembimbing : Ade Iwan Ridwanullah, S.Sos., M.Si.
Lembaga Tempat Praktik : SMP Bakti Nusantara 666
Pembimbing di Lapangan : Rachmadiansyah, Se

HASIL OBSERVASI KELEMBAGAAN


DI SMP BAKTI NUSANTARA 666
1. Permasalahan (Isu Strategis) Yang Perlu Ditangani dan Rasionalnya
Isu Strastegis : Kualitas Pengajaran guru
Rasional : Kualitas pengajaran guru secara langsung mempengaruhi pemahaman dan
prestasi siswa. Guru yang berkualitas mampu menyampaikan materi dengan jelas,
merancang kegiatan yang mendukung pembelajaran, dan memberikan umpan balik
konstruktif

2. Analisis Permasalahan
 Deskripsi Permasalahan
Di SMP Bakti Nusantara 666, terdapat beberapa permasalahan yang perlu
dicermati terkait kualitas pengajaran guru. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya
pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru-guru di sekolah ini. Pelatihan yang
terbatas dapat menghambat kemampuan guru untuk mengikuti perkembangan terbaru
dalam metode pembelajaran dan teknologi, sehingga dapat mempengaruhi kualitas
pengajaran mereka.
Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran mungkin juga menjadi
permasalahan di SMP Bakti Nusantara 666. Apabila guru kurang terbiasa atau
memiliki keterbatasan akses terhadap teknologi, hal ini dapat menghambat
kemampuan mereka dalam menyajikan materi pembelajaran secara inovatif dan
menarik bagi siswa.
Evaluasi kinerja guru di SMP Bakti Nusantara 666 juga dapat menjadi
fokus analisis. Sistem evaluasi yang mungkin tidak transparan atau tidak
memberikan umpan balik yang konstruktif dapat membuat guru kesulitan untuk
mengidentifikasi area pengembangan dan meningkatkan kualitas pengajaran
mereka.
Penting untuk memahami bahwa setiap permasalahan ini mungkin bersifat
unik dan spesifik untuk konteks SMP Bakti Nusantara 666. Oleh karena itu,
solusi yang efektif harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik khusus
dari sekolah tersebut. Upaya kolektif dari pihak sekolah, guru, dan pihak terkait
dapat membantu mengatasi permasalahan ini dan meningkatkan kualitas
pengajaran di SMP Bakti Nusantara 666.
 Tinjauan Manajemen (Teoretis Dan Praktis )
1. Tinjauan Teoretis
a. Pelatihan dan Pengembangan Profesional:

pengembangan profesional guru menekankan pentingnya pelatihan


berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan pengajaran.
Menurut teori ini, guru yang terus-menerus terlibat dalam pelatihan dapat lebih
efektif dalam menerapkan strategi pembelajaran terbaru.
b. Integrasi Teknologi dalam Pendidikan:
Teori TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) menekankan
bahwa guru perlu mengintegrasikan pengetahuan teknologi, pedagogi, dan
konten untuk memberikan pengajaran yang efektif. Dalam konteks ini,
kurangnya integrasi teknologi mungkin disebabkan oleh kekurangan
pengetahuan atau pemahaman tentang cara menggunakan teknologi dalam
pembelajaran.
c. Evaluasi Kinerja Guru:
evaluasi kinerja guru menekankan bahwa sistem evaluasi yang efektif harus
memberikan umpan balik yang konstruktif dan transparan. Teori ini menyoroti
pentingnya memberikan dukungan bagi pengembangan guru dan memfasilitasi
perbaikan kontinu dalam pengajaran.
d. Konteks Sekolah:
konteks sekolah menekankan bahwa setiap sekolah memiliki karakteristik unik
yang mempengaruhi dinamika pengajaran dan pembelajaran. Oleh karena itu,
solusi untuk meningkatkan kualitas pengajaran perlu disesuaikan dengan
konteks spesifik SMP Bakti Nusantara 666.
2. Tinjauan Praktis
a. Pelatihan dan Pengembangan Profesional:
Menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan profesional secara
rutin bagi guru-guru di SMP Bakti Nusantara 666. Pelatihan dapat mencakup
metode pembelajaran terbaru, penggunaan teknologi, dan strategi pengajaran
inovatif.
b. Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran:
Mendukung guru dengan pelatihan khusus terkait integrasi teknologi dalam
pembelajaran. Sumber daya teknologi dan akses yang memadai juga perlu
disediakan untuk memastikan guru dapat mengaplikasikan teknologi secara
efektif dalam kelas.
c. Evaluasi Kinerja Guru:
Meninjau dan memperbarui sistem evaluasi kinerja guru. Memastikan bahwa
proses evaluasi memberikan umpan balik yang konstruktif, bersifat transparan,
dan mendukung pengembangan profesional guru. Dapat melibatkan diskusi
reguler antara guru dan pihak manajemen sekolah.
d. Kolaborasi Antar-Guru:
Mendorong kolaborasi antar-guru untuk berbagi pengalaman dan praktik
pengajaran yang berhasil. Workshop atau pertemuan rutin dapat menjadi
platform untuk berbagi pengetahuan dan ide.
e. Penyesuaian Kurikulum:
Melibatkan guru dalam proses peninjauan dan penyesuaian kurikulum agar
sesuai dengan kebutuhan siswa dan perkembangan pendidikan terkini.
f. Pengembangan Keterampilan Sosial dan Emosional Guru:
Menyediakan pelatihan yang fokus pada pengembangan keterampilan sosial
dan emosional guru. Hal ini dapat membantu mereka membangun hubungan
yang lebih baik dengan siswa dan menciptakan lingkungan kelas yang positif.
g. Penggunaan Sumber Daya Secara Efisien:
Memastikan sumber daya sekolah, seperti buku pelajaran, perangkat teknologi,
dan fasilitas, digunakan secara efisien dan merata di antara guru. Memantau
kebutuhan dan pemakaian sumber daya secara berkala.

 Urgensi Permasalahan
Urgensi permasalahan mengenai kualitas pengajaran guru di SMP Bakti
Nusantara 666 memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan siswa dan
kualitas pendidikan secara keseluruhan.

1. Pengaruh Langsung pada Pencapaian Siswa


Permasalahan kualitas pengajaran secara langsung memengaruhi pemahaman dan
pencapaian siswa di kelas. Guru yang berkualitas mampu memberikan
pemahaman yang mendalam terhadap materi pembelajaran dan meningkatkan
keterampilan siswa.

2. Kesiapan Siswa untuk Tantangan Masa Depan


Kualitas pengajaran menjadi kunci dalam membekali siswa dengan pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Guru yang berkualitas dapat membimbing siswa untuk mengembangkan
keterampilan kritis, kreatif, dan sosial yang esensial dalam dunia yang terus
berubah.

3.Pengaruh Terhadap Kualitas Pendidikan Sekolah


Kualitas pengajaran merupakan faktor sentral yang berkontribusi pada reputasi
dan kualitas keseluruhan sekolah. Guru yang efektif meningkatkan citra sekolah
dan dapat menarik minat siswa serta orang tua untuk terus terlibat dalam proses
pendidikan.
4.Membentuk Karakter dan Etika Sisw
- Guru memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan etika siswa.
Kualitas pengajaran yang baik membantu dalam pembentukan nilai-nilai moral
dan etika yang penting dalam perkembangan pribadi siswa.

5. Peningkatan Prestasi Sekolah


- Guru yang memberikan pengajaran berkualitas berkontribusi pada
peningkatan prestasi sekolah secara keseluruhan. Kesuksesan individu guru
menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan produktif.

6. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia


Kualitas pendidikan berkorelasi langsung dengan kualitas sumber daya manusia
dalam suatu negara. Guru yang berkualitas adalah kunci untuk menciptakan
masyarakat yang terdidik, terampil, dan inovatif.

7. Daya Saing Sekolah dalam Penerimaan Siswa


Sekolah yang memiliki reputasi baik dalam kualitas pengajaran cenderung lebih
kompetitif dalam menarik minat calon siswa. Kualitas pengajaran yang baik
menjadi salah satu faktor penentu dalam keputusan orang tua dalam memilih
sekolah.

3. Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah


Dalam upaya mengatasi permasalahan terkait kualitas pengajaran di SMP Bakti
Nusantara 666 memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan beberapa aspek.
Pertama, perlu dilakukan evaluasi kinerja guru-guru dengan menyusun program pelatihan
berkelanjutan yang dapat meningkatkan keterampilan mengajar mereka. Dalam konteks
ini, pendidikan guru mengenai metode pengajaran inovatif, pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran, dan strategi evaluasi yang efektif dapat menjadi fokus utama. Selain itu,
pengelolaan kelas yang baik dan pembinaan motivasi siswa juga dapat ditekankan dalam
program pelatihan.
Kedua, pendekatan partisipatif dapat diterapkan dengan melibatkan stakeholder,
termasuk guru, orang tua siswa, dan siswa sendiri, dalam proses evaluasi dan perbaikan.
Melalui forum diskusi rutin atau pertemuan orang tua guru, dapat dibangun komunikasi
yang terbuka untuk mendengar masukan dan umpan balik yang konstruktif. Hal ini dapat
membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung, yang pada
gilirannya dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
Terakhir, penerapan teknologi pembelajaran dapat diintegrasikan untuk meningkatkan
keterlibatan siswa dan efisiensi pengajaran. Penggunaan platform daring, multimedia, dan
sumber daya digital dapat meningkatkan daya tarik pembelajaran dan membantu siswa
memahami konsep-konsep pelajaran dengan lebih baik. Pembinaan guru dalam
pemanfaatan teknologi ini juga perlu diperhatikan agar penggunaannya dapat
dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan kurikulum dan karakteristik siswa di SMP Bakti
Nusantara 666. Dengan pendekatan ini, diharapkan kualitas pengajaran di sekolah
tersebut dapat mengalami perbaikan secara signifikan
4. Mekanisme Prosedur Implementasi Alternatif Pemecahan Masalah Yang Dipilih
 Model Implementasi
Pertama-tama, langkah evaluasi kinerja guru harus dilakukan secara menyeluruh
untuk mengidentifikasi area-area spesifik yang memerlukan perbaikan. Ini dapat
melibatkan observasi kelas, penilaian siswa, dan evaluasi oleh rekan guru.

Setelah evaluasi, langkah kedua adalah merancang dan menyelenggarakan


program pelatihan khusus. Program ini dapat mencakup pelatihan dalam penggunaan
metode pengajaran inovatif, integrasi teknologi dalam pembelajaran, manajemen kelas
yang efektif, serta strategi evaluasi yang mendukung perkembangan siswa. Pelatihan
ini dapat dilakukan dalam bentuk lokakarya, seminar, atau pembelajaran jarak jauh
sesuai kebutuhan dan ketersediaan sumber daya.

Tahap ketiga melibatkan penerapan strategi partisipatif. Ini dapat mencakup


pembentukan tim pengembangan pembelajaran yang terdiri dari guru, orang tua siswa,
dan siswa sendiri. Tim ini dapat bekerja bersama-sama dalam merancang rencana
pembelajaran yang lebih menarik dan relevan. Selain itu, forum rutin seperti
pertemuan orang tua guru dan pertemuan siswa dapat menjadi platform untuk
pertukaran gagasan dan umpan balik.

Pengintegrasian teknologi dalam pengajaran, tahap keempat, dapat melibatkan


penyediaan perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan, pelatihan guru
dalam penggunaannya, dan pengawasan kontinu untuk memastikan implementasinya
sesuai dengan rencana. Sumber daya digital seperti platform pembelajaran daring dan
aplikasi pendidikan dapat mendukung variasi pembelajaran dan meningkatkan
keterlibatan siswa.

Langkah terakhir adalah pengawasan dan evaluasi berkelanjutan. Ini melibatkan


pemantauan terus-menerus terhadap kinerja guru, respon siswa, dan hasil
pembelajaran. Evaluasi ini dapat membantu dalam menyesuaikan strategi dan
memastikan bahwa perubahan yang diimplementasikan memberikan dampak positif
pada kualitas pengajaran di SMP Bakti Nusantara 666. Dengan model ini, diharapkan
dapat tercipta lingkungan belajar yang lebih baik dan mendukung pertumbuhan siswa
secara holistik.

5. Evaluasi Dan Tindak Lanjut


Evaluasi dan tindak lanjut terhadap pemecahan masalah terkait kualitas
pengajaran di SMP Bakti Nusantara 666 merupakan langkah penting untuk
memastikan efektivitas perubahan yang telah diimplementasikan. Evaluasi kinerja
guru secara berkala, melalui observasi kelas, penilaian siswa, dan umpan balik
rekan guru, menjadi dasar untuk mengevaluasi dampak dari program pelatihan
dan strategi pengajaran baru. Analisis hasil pembelajaran siswa, termasuk
peningkatan pemahaman konsep dan prestasi akademik, menjadi indikator utama
keberhasilan perubahan. Selain itu, pemantauan partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran dan ekstrakurikuler dapat memberikan gambaran lebih luas tentang
lingkungan belajar yang telah diciptakan.

Feedback dari stakeholder, seperti orang tua siswa dan siswa sendiri, menjadi
sumber informasi berharga untuk mengevaluasi kepuasan dan persepsi terhadap
perubahan yang dilakukan. Dalam konteks ini, peran teknologi dalam
pembelajaran juga harus dievaluasi, dengan memantau integrasi perangkat lunak
dan perangkat keras serta memberikan dukungan tambahan jika diperlukan.
Setelah evaluasi, langkah selanjutnya adalah tindak lanjut yang mencakup
penyesuaian program pelatihan, perbaikan metode pengajaran, dan
pengembangan strategi yang lebih efektif.
Proses perbaikan dan penyesuaian ini harus dilakukan dengan melibatkan
partisipasi semua stakeholder dan mempertimbangkan hasil evaluasi secara
menyeluruh. Monitoring jangka panjang perubahan, bersama dengan komunikasi
terbuka dan reguler antara pihak sekolah, guru, siswa, dan orang tua, menjadi
kunci untuk menjaga berkelanjutan dan kesuksesan dari upaya perbaikan kualitas
pengajaran di SMP Bakti Nusantara 666.

Anda mungkin juga menyukai