DISUSUN OLEH :
NAMA : RISMA NURUL LATIFAH
NO : 13
KELAS : XII MM 2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik serta hidayah Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Tidak lupa pula sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa kita dari alam jahiliyah ke alam yang
terang benderang penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga kita termasuk umatnya yang akan
mendapatkan syafaatnya besok di hari kiamat. Amin.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas Aklhak. Semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat kita semua, terutama bagi kami. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Apabila ada kekeliruan kata atau
kalimat, kami mohon maaf yang sebesar besarnya.
A. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa komponen utama agama islam adalah akidah,
syariah dan akhlak. kategorisasi ini didasarkan pada penjelasan Nabi ketika melakukan
dialog dengan malaikat Jibril berkenaan dengan pengertian iman, Islam dan Ihsan.
Kata yang terakhir kerapkali disejajarkan dengan term akhlak. Terminologi ihsan
diambil dari kata ahsana, yuhsinu, ihsanan yang berarti berbuat baik.
Ketika kita merujuk pada kalamullah maka banyak kita temukan perkataan
ihsan yang berarti berbuat kebajikan atau kebaikan seperti dalam surat An-Nahl ayat
90 “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran
dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.”
Ayat kebajikan lain juga dapat kita lihat dalam surat Arrahman ayat 60 “Tidak
ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)”. Tentunya kebaikan atau kebajikan
inilah yang memiliki hubungan yang erat dengan peristilahan akhlak. Perkataan akhlak
sendiri memiliki persesuaian dengan kata “kholik” dan “mahluk” atau pencipta dengan
yang dicipta.
Dari sinilah asal ilmu akhlak dirumuskan, yang memungkinkan terjadinya
hubungan baik antara khalik dengan mahkluk serta antara makhluk dengan makhluk
lainnya. Dalam bahasa yang lebih islami kita dapat mengatakan bahwa akhlak adalah
sikap kepribadian manusia terhadap Allah, manusia, diri sendiri dan makhluk lainnya,
sesuai dengan petunjuk dan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ini berarti akhlak
merujuk pada seluruh tindak tanduk manusia dalam segala aspek baik yang bersifat
ubudiyah ataupun muamalah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ahklak?
2. Maksud dari akhlak terhadap lingkungan
C. Tujuan
Makalah ini dibuat selain untuk memenuhi tugas matakuliah budi pekerti juga
bertujuan untuk mengetahui:
1. Pengertian Akhlak
2. Implementasi Akhlak dalam Kehidupan
3. Akhlak terhadap lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian akhlak
Akhlak menurut bahasa berasal dari bahasa Arab اخالقjamak dari kata ُخ ُلَق
yang berarti tingkah laku, perangai atau tabiat. Sementara menurut Wikipedia akhlak
secara terminologi diartikan sebagai tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu
keinginan secara sadar untuk melakukan suatuperbuatan yang baik.
Sementara Ibnu Maskawaih memaknai akhlak sebagai suatu sikap mental
(halun lin nafs) yang mendorongnya untuk berbuat tanpa pikir dan
pertimbangan. Berkaitan dengan akhlak ini, Ibnu Maskawaih membaginya dalam dua
hal yakni yang berasal dari watak (temperamen) dan ada yang berasal dari kebiasaan
dan latihan.
Hal yang tidak jauh berbeda juga diberikan oleh Imam Ghazali dalam
mengartikan akhlak. Menurutnya, akhlak adalah suatu sikap (hay’ah) yang mengakar
dalam jiwa yang darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa
perlu kepada pemikiran dan pertimbangan.
Ghazali menyebutkan bahwa jika sikap mental tersebut lahir perbuatan yang
baik dan terpuji maka ia disebut sebagai akhlak yang baik. Dan jika yang lahir darinya
perbuatan tercela, maka sikap tersebut disebut dengan akhlak yang tercela.
Dalam banyak hal akhlak umumnya disama artikan dengan arti kata budi
pekerti, kesusilaan atau sopan santun dalam bahasa Indonesia, atau tidak berbeda pula
dengan arti kata ethic (etika). Dimana-mana setiap kesempatan dan situasional orang
berbicara tentang etika. Memang etika ini menarik untuk dibicarakan, akan tetapi sulit
untuk dipraktekkan. Etika adalah sistem dari prinsip-prinsip moral tentang baik dan
buruk. Baik dan buruk terhadap tindakan dan atau perilaku. Ethics dapat berupa sikap
yang berasal dari dalam diri sendiri (hati nurani) yang timbul bukan karena
keterpaksaan, akan tetapi didasarkan pada ethos dan esprit, jiwa dan semangat. Ethics
dapat juga berupa etiket, yaitu berasal dari luar diri (menyenangkan orang lain), timbul
karena rasa keterpaksaan didasarkan pada norma, kaidah dan ketentuan. Etika dapat
juga berarti tata susila (kesusilaan) dan tata sopan santun (kesopanan) dalam pergaulan
hidup sehari-hari baik dalam keluarga, masyarakat, pemerintahan, berbangsa dan
bernegara.
Kesimpulan
Manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi. Semua yang ada di bumi termasuk alam
semesta diciptakan untuk manusia. Seharusnya kita menyadari bahwa Allah manciptakan
flora & fauna untuk kemanfaatan manusia, seperti halnya, dengan mengambil manfaat dari
buah-buahan. Karena itu kita harus menjaga dan melestarikannya. Jangan sampai kita
membuat kerusakan terhadap flora & fauna.
Oleh karena itu marilah kita berakhlak baik kepada lingkungan yaitu dengan menjaga,
merawat dan melestarikannya sehingga akan terwujud kehidupan yang aman damai sejahtera
dan hal itu tentunya menjadi tujuan adanya etika di dalam masyarakat baik berbangsa maupun
bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. H. Ambo Asse, M.Ag. 2003. Al-Akhlak al-Karimah Dar al-Hikmah wa al-
Ulum.Makassar: Berkah Utami.
Saya, Abied, dari sebuah tempat paling indah di dunia.