A. Hasil Penelitian
guru, tidak mengganggu jam kerja guru, selain itu sambil mengajar bisa
Data hasil penelitian yang akan dipaparkan adalah data hasil wawancara
berlangsung.
Sesuai dengan saran kepala sekolah, pada hari yang sama peneliti
memuaskan.
46
47
siswa kelas V dan latar belakang siswa dan lain sebagainya serta
pelajaran matematika :
kurang.
11. bagaimana dengan latar latar belakang siswa bermacam-
belakang siswa bu? macam, ada yang berasal dari
keluarga yang paham akan
pendidikan karena orang tuanya
seorang guru, pegawai dan lain
sebagainya, ada juga yang berasal
dari keluarga yang kurang begitu
mengerti akan pendidikan karena
orang tua dulunya hanya lulusan SD,
dan ada pula karena ia tinggal
bersama kakek neneknya lantaran
orang tuannya berpisah.
mayoritas pemalu terhadap guru dan pasif. latar belakang siswa heterogen dan
jumlah siswa kelas V sebanyak 28 siswa, dengan rincian 12 siswa laki – laki
matematika kelas V, pada hari selasa 7 Juli 2022 peneliti memasuki kelas V
kondisi siswa kelas V yang dijadikan subyek penelitian. Pada hari itu juga
peneliti mengadakan tes awal. Tes awal tersebut diikuti oleh 25 siswa, 3
siswa tidak masuk karenakan sakit. Pada tes awal ini peneliti memberikan
20 buah soal.
50
Berdasarkan data hasil tes awal ditemukan hasil belajar siswa sebagai
sedangkan yang belum tuntas 84% (21 siswa), sedangkan tiga anak tidak
masuk penghitungan karena tidak mengikuti tes. Rata-rata ini belum sesuai
dengan syarat mencapai ketuntasan belajar yaitu >75% dari jumlah siswa
Hal ini jelas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas V belum
Dari hasil tes tersebut peneliti mulai merencanakan tindakan yang akan
gunakan sebagai acuan peningkatan hasil belajar yang akan dicapai oleh
siswa.
tipe STAD
penjelasan kembali.
(STAD).
3) Tahap Observasi
Keterangan :
Jumlah skor 60
Skor maksimal 75
59
adalah 77,5 %.
yaitu:
kategori cukup.
1. Mengikuti evaluasi 4 3
2. Mengerjakan lembar tugas 4 3
siswa pada akhir Tindakan
3. Memperhatikan pesan-pesan 4 3
Akhir
moral yang disampaikan
oleh guru
4. mengakhiri kegiatan 3 3
belajar
Keterangan :
Jumlah skor 60
61
Skor maksimal 75
53 : 75 x 100 % = 70,6 %
adalah 71,95 %.
1 3 4 5 6
1 Ainun Najwa L 40 Tidak Tuntas
2 Aisyah Putri P 75 Tuntas
3 Arkan Prama P 40 Tidak Tuntas
4 Asep Taruna P 70 Tuntas
5 Azira Nur P 75 Tuntas
6 Azka P 60 Tidak Tuntas
Muhamad
7 Azqiya Dwi L 65 Tidak Tuntas
62
siswa pada siklus I lebih baik dari pada tes awal sebelum
ketuntasan belajar 60% (15 siswa) dan 40% (10 siswa) yang
belum tuntas.
4) Catatan Lapangan
bangun ruang.
disampaikan.
75% dari jumlah seluruh siswa memperoleh nilai 70. Untuk itu
6) Tahap Refleksi
maksimal.
tipe STAD
dan siswa masihtermasuk dalam kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa
model STAD, sehingga siswa masih telihat canggung dan kurang percaya
diskusi dengan teman sebaya tanpa ada rasa malu-malu lagi. Selama proses
maksimal serta dapat memahami materi meskipun perlu tahapan yang lebih
lanjut.
lebih lanjut yaitu siklus II untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran.
1) Kendala Siklus I
berikut:
sebagai berikut:
siklus II
2) Tahap Pelaksanaan
sebelumnya.
Siswa : “masih..”
sama. Hal ini peneliti lakukan agar siswa lebih semangat lagi
bangun ruang.
(STAD).
akhir.
untuk
3) Tahap Observasi
Keterangan :
Skor maksimal 75
yaitu :
80 % ≤ NR < 90 % B 3 Baik
70 % ≤ NR < 80 % C 2 Cukup
60 % ≤ NR < 70 % D 1 Kurang
0 % ≤ NR < 60 % E 0 Sangat
kurang
berlangsung.
2. Menyampaikan tujuan 5 5
3. Memotivasi siswa 4 4
4. Membangkitkan
pengetahuan 5 5
prasyarat siswa.
1. Membagi siswa menjadi 7
5 5
kelompok
2. Menyampaikan materi 4 5
3. Memberikan tugas
5 5
kelompok
4. Mengintruksikan supaya
4 4
Inti tugas dikumpulkan
5. Memberi kuis/ pertanyaan
5 4
Keterangan :
Skor maksimal 75
adalah 93,99 %.
79
4) Catatan Lapangan
membuka buku.
6) Tahap Refleksi
sangat baik.
83
Siswa
7. Temuan Peneliti
guru.
berlangsung.
pemahaman siswa.
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada hasil
60% (15 siswa yang tuntas dari total 28 siswa) dan pada hasil tes
mencapai
92%.
1. Hasil Penelitian
model cooveratif learning tipe STAD digunakan untuk siswa yang menengah
ke bawah, sehingga siswa lebih faham dan faham terhadap pelajaran yang
disampaikan. Hal ini sesuai dengan yang di katakana atau apa yang
adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-
nilai siswa dan mampu mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar.
matematika materi sifat-sifat bangun ruang yang terdiri dari 2 siklus. Siklus I
dilaksanakan dengan satu kali pertemuan yaitu pada hari Selasa tanggal 25
Juli 2022, begitu pula dengan siklus II dilaksanakan dengan satu kali
disampaikan saat penelitian siklus 1. Dan dari analisa hasil tes awal memang
pelajaran matematika dan fokus penelitian ini pada materi sifat-sifat bangun
ruang.
88
setelah pembelajaran model Cooveratif learning tipe STAD. Hal ini dapat
tipe STAD sangat berbeda. Dimana siswa sebelum digunakannya metode atau
model tersebut siswa banyak yang ngobrol, tidak tertarik, cuek, tidak
pengetahuan yang telah dimiliki. Hal ini termasuk usaha guru dalam
Pada tahap ini setiap siswa diberi lembar kerja sebagai bahan
keberhasilan belajar yang telah dicapai oleh siswa. tes ini dilakukan
pada siklus I.
Skor
Skor Tes Perkembangan
Individu
1. lebih dari 10 poin di bawah
5
skor awal
2. 10 hingga 1 poin di bawah
10
skor awal
3. Skor awal sampai 10 poin
20
di atasnya
4. Lebih dari 10 poin di atas
30
skor awal
5. Nilai sempurna (tidak
30
berdasarkan skor awal)
yang bisa berkorelasi dengan belajar. Hal sesuai dengan hasil studi
(Kunandar, 2011 : 276) hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar
dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara
Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari nilai hasil tes mulai dari tes
Peningkatan hasil tes akhir mulai dari tes awal sampai dengan tes siklus 2
Nilai
Kriteria Tes Siklus Tes
Tes Awal
1 Siklus 2
Jumlah skor yang diperoleh 1270 1715 2200
Rata – rata 45,35 61,25 78,57
Jumlah skor maksimal 2800 2800 2800
Jumlah siswa yang tuntas
4 15 23
belajar
Jumlah siswa yang belum tuntas
21 10 2
belajar
Siswa yang tidak ikut tes 3 3 3
Prosentase ketuntasan 16% 60% 92%
mengalami peningkatan mulai tes awal, tes siklus 1, sampai tes siklus 2.
Hal ini dapat diketahui dari rata-rata nilai siswa 45,35 (tes awal),
meningkat menjadi 61,25 (tes siklus 1), dan meningkat lagi menjadi
78,57 (tes siklus 2). Peningkatan hasil belajar siswa dapat digambarkan
belajar siswa juga dapat dilihat dari ketuntasan belajar dengan Kriteria
94
hasil tes awal, dari 28 siswa yang mengikuti tes, hanya ada 4 siswa yang
tuntas belajar dan 21 siswa tidak tuntas belajar, 3 siswa tidak masuk
pada hasil tes siklus 1, dari 25 siswa yang mengikuti tes, ada 15 siswa
yang tuntas belajar dan 10 siswa tidak tuntas belajar, 3 siswa tidak
Meningkat lagi pada hasil tes siklus 2, dari 25 siswa yang mengikuti tes,
ada 23 siswa yang tuntas belajar dan 2 siswa yang tidak tuntas belajar,
dan 3 siswa tidak ikut tes. Dengan persentase ketuntasan belajar 92%.