Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA

PERENCANAAN REHAB GEDUNG RAPAT KANTOR

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Kabupaten Kepulauan Meranti salah satu kabupaten di


Provinsi Riau dari hasil pemekaran Kabupaten Bengkalis
berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2009
tanggal 16 Januari 2009 tentang pemekaran Kabupaten
Kepulauan Meranti.
Dalam melaksanakan otonomi daerah, Kabupaten
Kepulauan Meranti melakukan berbagai upaya
peningkatan kemampuan pelayanan pemerintahan,
penyiapan sarana dan prasarana aparatur pemerintahan,
Pemberdayaan dan peningkatan sumber daya manusia,
serta pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, untuk kepentingan
penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka
meningkatkan pelayanan publik dan mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Kabupaten
Kepulauan Meranti.
Keberadaan Gedung Kantor Bupati Kabupaten Kepulauan
Meranti sangat dibutuhkan, namun kondisi gedung rapat
kantor sekarang ini cukup memprihatinkan. Oleh karena
itu pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti merasa
perlu membuat pekerjaan rehab gedung rapat Kantor
Bupati .
Dalam perencanaan tersebut perlu dilakukan kajian secara
konferensif yang sifatnya global/menyeluruh yang
meliputi aspek-aspek fungsional dengan memprediksikan
pemakaian jangka panjang, aspek-aspek lingkungan,
aspek budaya, dan aspek presedent arsitektur yang berupa
perencanaan teknis yang akan dipakai sebagai pedoman
pelaksanaan pekerjaan pembangunan fisik selanjutnya,
oleh karena itu untuk pekerjaan ini pemerintah Kabupaten
Kepulauan Meranti akan mengadakan kerjasama dengan
konsultan perencana dalam merencanakan rehab gedung
rapat kantor bupati tersebut.

2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari perencanaan ini adalah :
1. Maksud dan Tujuan Kegiatan
a. Menyediakan Konsep Perencanaan Rehab Gedung
Rapat Kantor Bupati.
b. Tersedianya Gedung Rapat Kantor Bupati yang
diharapkan dapat menunjang kinerja Aparatur
Pemerintah kususnya di Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Meranti pada umumnya sehingga dapat

1
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
c. Menyediakan fasilitas dan prasarana Gedung Rapat
Kantor Bupati sehingga terciptanya bangunan
tersebut yang tertata baik yang dapat menunjang
serta menyesuaikan aktifitas lingkungan sekitar.

2. Maksud dan Tujuan Perencanaan


Perencanaan Rehab Gedung Rapat Kantor Bupati
tersebut dimaksudkan untuk memenuhi aktifitas
pelayanan masyarakat dalam menjalankan roda
Pemerintahan Kabupaten di Kabupaten Kepulauan
Meranti.
Tujuan dari KAK ini adalah agar hasil/keluaran yang
diharapkan dari konsultan perencana merupakan
perencanaan yang matang dan handal mendukung
pelaksanaan fisik pembangunan Gedung Rapat Kantor
Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti.

3. Sasaran Untuk meningkatkan kinerja Aparatur Pemerintah


Kabupaten dalam menjalankan roda pemerintahan
Kabupaten Kepulauan Meranti.

4. Lokasi Kegiatan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan


Meranti

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari APBD Kabupaten Kepulauan


Meranti Tahun Anggaran 2018 senilai Rp. 56.000.000,-
(Lima Puluh Enam Juta Rupiah).

6. Nama dan Organisasi Nama Kuasa Pengguna Anggaran: MARDIANSYAH,


S.STP
Satuan Kerja : Bagian Umum Sekretariat Daerah
Kabupaten Kepulauan Meranti.

DATA PENUNJANG

7. Data Dasar Data Fisik


1. Lokasi Proyek : Kecamatan Tebing Tinggi
2. Aksesibilitas : Lokasi mudah dicapai dengan
kendaraan roda dua dan roda empat.

8. Standar Teknis Kriteria Umum


Perencanaan Rehab Gedung Rapat Kantor Bupati ini harus
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan
perencanaan bangunan gedung yang berlaku, baik segi
arsitektural, mekanikal/elektrikal maupun persyaratan-
persyaratan yang berfungsi sebagai sarana umum dengan
sarana pendukung bangunan lain, sebagai kelengkapannya
antara lain :

2
1. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
a. Menjamin terwujudnya pembangunan Gedung
Rapat Kantor berdasarkan karakteristik lingkungan,
dengan hasil perencanaan ketentuan wujud
bangunan, dan budaya lokal dengan sentuhan
modern, sehingga dihasilkan rancangan yang
harmonis-menyatu dan adaptif dengan lingkungan
sekitarnya.

2. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan


Komunikasi
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara
cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
gedung rapat kantor bupati sesuai dengan fungsinya
terutama penerangan diruangan tertentu dan
dilapangan bila terjadi kegiatan malam hari.
b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan
gedung rapat dan penggunanya dari bahaya akibat
petir.

11. Referensi Hukum 1. Undang-Undang RI No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa


Konstruksi;
2. Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Lingkungan Hidup;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
4. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan LingkunganHidup;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06 Tahun
2008 tentang Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan
dan Pemeriksaan Keteknikan Konstruksi;
7. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
8. Surat Edaran bersama antara BAPPENAS dan
Departemen Keuangan Nomor 1203/D.II/03/2000–SE-
38/A/2000 tanggal 17 Maret 2000 tentang Petunjuk
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk
jasa konsultansi (biaya langsung personil/
remuneration) dan biaya langsung non personil (direct
reimbursable cost);
9. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 01/SE/M/2017 tanggal 17

3
Januari 2017 tentang Penentuan Biaya Langsung
Personil (Remuneration/Billing Rate) dalam
Penyusunan Harga Perkiran Sendiri (HPS) Pengadaan
Jasa Konsultansi Konstruksi di Lingkungan
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
10. Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional
Konsultan Indonesia Nomor 0.7/SK.DPN/II/2017
tentang Pedoman Standar Minimal Tahun 2017 Biaya
Langsung Personil (Remuneration/ Billing Rate) dan
Biaya Langsung Non Personil (Direct Cost) untuk
penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Kegiatan Jasa
Konsultansi.

12. Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana adalah :
1. Perencanaan Rehab Gedung Rapat
a. Pengumpulan Data Lapangan
b. Perencanaan Gedung Rapat Kantor Bupati
Kabupaten Kepulauan Meranti (keseluruhan)
c. Prarencana Arsitektur dan Sipil-Struktur bangunan:
1) Skematik Desain (Denah, Tampak, potongan)
skala 1:100 (sesuai kebutuhan).
2) Perencanaan Sistem dan Jenis Struktur Atas
Konstruksi Bangunan.
3) Estimasi Biaya Arsitektural dan Sipil - Struktur.
d. Prarencana Elektrika - Mekanikal - Plumbing
Bangunan
1) Skematik desain Sistem & Jaringan Utama
(single line) skala 1:200
2) Spesifikasi Umum (Jenis, Sistem, dan Material)
peralatan/instalasi
3) Estimasi Biaya Elektrikal- Mekanikal- Plumbing

2. Perancangan Perencanaan
a. Pengembangan Prarencana
1) Pengembangan Gambar Rancangan Arsitektur
skala 1:100
2) Pengembangan Gambar Rancangan Sipil –
Struktur skala 1:100
3) Pengembangan Sistem and Spesifikasi Umum

b. Pembuatan Gambar Kerja


1) Gambar Kerja Arsitektur Skala 1:5 s/d 1:100
2) Gambar kerja Sipil - Konstruksi skala 1:5 s/d
1:100
c. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
1) Penyusunan Jenis dan Volume Pekerjaan (BQ)
2) Penyusunan Analisa Harga Satuan

4
d. Penyusunan Laporan Akhir Perencanaan
1) Rencana Pekerjaan, Paket Pelaksanaan &
Tahapan Pembangunan
2) Laporan Hasil Perencanaan

3. Pelelangan
Dapat memberikan Penjelasan Perencanaan pada Rapat
Penjelasan Pekerjaan Konstruksi.

13. Keluaran 1. Keluaran


Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini selanjutnya
akan diatur dalam surat perjanjian tersendiri, yang
meliputi :
a. Rehab Gedung Rapat Kantor Bupati Kabupaten
Kepulauan Meranti dan fasilitas penunjang gedung
lainnya.
b. Album Gambar Perencanaan terdiri dari :
1) Gambar Arsitektur beserta detai-detailnya
2) Gambar Struktur beserta detail-detailnya
3) Gambar Mekanikal dan Elektrikal beserta
detail-detailnya
4) dan Gambar-gambar lainnya yang berkaitan
dengan pembangunan rehab Gedung Rapat
Kantor.
c. Perhitungan Struktur dan Mekanikal-Elektrikal
d. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
e. Bill of Quantity (BQ)
f. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
g. Gambar perspektif normal

2. Pemaparan, Asistensi dan Diskusi


Pada setiap selesainya suatu tahapan Perencanaan akan
diadakan suatu pertemuan bersama antara Konsultan
Perencana, Pemberi Tugas serta Unsur instansi terkait
guna membahas hasil pekerjaan yang telah dicapai dan
menambahkan data yang diperlukan bagi tahapan
berikutnya. Tahapan pembahasan ini sudah termasuk
dalam waktu pelaksanaan yang diajukan oleh konsultan
perencana.

3. Jenis dan Bentuk Presentasi Laporan/ Produk Kerja


a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Antara
c. Laporan Akhir

4. Bentuk Presentasi Buku Laporan


a. Semua laporan berupa buku/tulisan disusun dengan
ukuran A4 dengan ukuran dan bentuk huruf yang
cukup jelas terbaca.

5
b. Laporan berupa tabel/gambar dengan ukuran lebih
besar dapat dilipat sesuai ukuran yang ditetapkan.
c. Buku laporan antara lain meliputi :
1) Laporan survey, Pengukuran
2) Perhitungan Struktur atap, Perhitungan ME
3) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
rencana Anggaran Biaya (RAB).

5. Bentuk Presentasi Gambar


Dokumen gambar dibuat dalam 2 ukuran kertas
Gambar, yaitu:
a. Gambar Pra Rencana ukuran kertas A3 : Skala
Gambar 1:100
b. Gambar Kerja (Rencana Detail) Ukuran kertas
disesuaikan :
1) Gambar Kerja (Denah/Layout) : skala 1:50 s/d
1:100
2) Gambar Kerja (Detail-detail) : skala 1:5 s/d
1:20

14. Peralatan Material, Tidak ada


Personil dan Fasilitas
dari Pengguna
Anggaran

15. Peralatan dan Material Peralatan yang harus disediakan oleh konsultan pengawas
dari Penyedia Jasa adalah :
Konsultansi 1. Kendaraan yang diperlukan untuk mobilisasi personil
dan peralatan ke lokasi.
2. Peralatan untuk keperluan kantor selama pelaksanaan
kegiatan.
3. Peralatan untuk survey lapangan dan pengukuran.

16. Lingkup Kewenangan Tidak ada


dari Penyedia Jasa

17. Jangka Waktu Pekerjaan sebagaimana diuraikan dalam lingkup kegiatan


Pelaksanaan Pekerjaan diatas, harus diselesaikan seluruhnya dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender atau waktu yang ditetapkan sesuai
dengan hasil rapat penjelasan pekerjaan terhitung sejak
penandatanganan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

6
18. Personil

Kualifikasi Jumlah
No Posisi
Pendidikan Profesi Keahlian Pengalaman Orang
Tenaga Ahli :
Ahli Teknik Bangunan
1 Team Leader S1 Teknik Sipil 4 Tahun 1 Orang
Gedung-Muda

S1 Teknik
2 Ahli Arsitek Arsitek-Muda 2 Tahun 1 Orang
Arsitektur

Ahli Kuantitas Ahli Teknik Bangunan


3 S1 Teknik Sipil 2 Tahun 1 Orang
dan Biaya Gedung-Muda
Tenaga Pendukung :
1 Surveyor D3 Teknik Sipil - 2 Tahun 2 Orang

2 CAD Operator D3 Teknik Sipil - 2 Tahun 1 Orang


Tenaga
3 D3 Komputer - 2 Tahun 1 Orang
Administrasi

20. Jadwal Pelaksanaan

Bulan Ke
1
Survey dan Pengumpulan Data
Laporan Pendahuluan
Laporan Antara
Laporan Akhir

21. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan memuat:


1. Data Lapangan : Pengukuran geometri tapak
eksisting
2. Beberapa alternatif perencanaan bangunan
(keseluruhan)
3. Konsep atau Prarencana Arsitektur dan Sipil-
Struktur Bangunan Gedung :
a. Skematik Desain (Denah, Tampak, potongan)
skala sesuai dengan kebutuhan
b. Spesifikasi Umum (Sistem dan Material)
Bangunan.
c. Pemilihan jenis struktur secara umum.
d. Estimasi Biaya Arsitektural dan Sipil - Struktur.
e. Prarencana Elektrikal - Mekanikal - Plumbing
Bangunan

Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-


lambatnya 10 (sepuluh puluh) hari sejak SPMK.
Sebanyak 5 (lima) buku laporan.

7
22. Laporan Antara Laporan Antara terdiri dari :
1. Menyusun data dan informasi lapangan
2. Membuat pra rencana bangunan (denah,tapak dan
potongan)
3. Melakukan persentasi pembahasan pada saat
penyelesaian akhir laporan

Laporan antara harus diserahkan selambat-lambatnya 20


dua puluh) hari sejak SPMK. Sebanyak 5 (lima) buku
laporan setelah mendapat persetujuan dari tim
perencanaan.
Pada tahap pelaporan ini sudah memiliki hasil draf
laporan akhir yang akan diseminarkan terlebih dahulu.

23. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat :


a. Buku laporan akhir perencanaan
b. Perhitungan Struktur dan Mekanikal-Elektrikal
c. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)/spesifikasi
teknis
d. Rencana Anggaran Biaya / Engineer Estimate
e. Gambar perspektif normal antara lain
Laporan akhir gambar spektif normal :
1. Gambar detail perencanaan mencakup gambar
arsitektur, struktur atap, mekanikal, elektrikal
sesuai dengan gambar rencana yang telah
disetujui
2. Menyusun uraian detail rencana arsitektur,
struktural, dan utilitas dengan uraian konsep dan
perhitungannya
f. Menyalin Bill Of Quantity
g. Melakukan presentase pembahasan pada saat
penyelesaian hasil laporan

Laporan akhir harus diserahkan selambat-lambatnya 30


(tiga puluh) hari sejak SPMK. Sebanyak
5 (lima) buku laporan berserta Flashdisk.

24. Produksi dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini
harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

25. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi
ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi:
a. Ditentukan pihak penyedia jasa sebagai lead firm
yang bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan
keseluruhan kepada Pemberi Tugas;
b. Ditentukan pola kerjasama kedua belah pihak dan
diketahui oleh Pemberi Tugas;

8
c. Besaran persentase modal atau pembagian
kewenangan dalam pelaksanaan kegiatan diketahui
pemberi tugas.

26. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


Pengumpulan Data berikut:
Lapangan a. Tidak merusak lingkungan dan ekosistem yang ada;
b. Tidak mengganggu kondisi masyarakat sosial di
lokasi pekerjaan;
c. Menghormati kearifan lokal;
d. Berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan
instansi terkait.

27. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, penyedia jasa konsultansi berkewajiban


untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
dalam rangka alih pengetahuan kepada personil pelaksana
kegiatan/satuan kerja Bagian Umum Sekretariat Daerah
Kabupaten Kepulauan Meranti.

28. Penutup Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman dan
masukan bagi konsultan perencana untuk melaksanakan
penawaran biaya/nilai pekerjaan kepada pemberi tugas
dan sekaligus sebagai pedoman untuk tugas nantinya
apabila ditetapkan sebagai konsultan perencana pada
kegiatan ini.

KEPALA BAGIAN UMUM


SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

MARDIANSYAH, S.STP
NIP. 19810617 200012 1 001

Anda mungkin juga menyukai